Fisioterapi Dada pada Anak yang Mengidap Pneumonia
Pneumonia merupakan radang pada paru yang disebabkan oleh bakteri dengan gejala panas tinggi disertaidengan batuk berdahak, napas cepat (frekuensi nafas > 50 kali/menit, sesak, dan gejala lainnya (gelisah, sakit kepala, dan nafsu makan berkurang). Anak yang menderita pada gangguan sistem pernapasan seringkali mengalami produksi lendir yangberlebihan di paru-parunya. Sputum atau dahak biasanya menumpuk sehingga kental dan menjadi sulit untuk dikeluarkan. Penyakit pada sistem pernapasan yang paling sering menderita oleh anak antara lain Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), pneumonia, asma dan tuberculosis. Fisioterapi dada adalah terapi tambahan penting dalam pengobatan sebagian besar penyakit pernapasan untuk anak-anak dengan penyakit pernapasan. Tujuan utama fisioterapi dada untuk anak-anak adalah untuk membantu pembersihan sekresi trakeobronkial, sehingga menurunkan resistensi jalan napas, meningkatkan pertukaran gas, dan membuat pernapasan lebih mudah. Teknik fisioterapi yang diterapkan untuk anak-anak mirip dengan orang dewasa. Teknik fisioterapi dada terdiri atas drainase postural, clapping, vibrasi, perkusi, napas dalam dan batuk efektif yang bertujuan untuk memudahkan pembersihan mukosiliar. Peningkatan sekresi paru pada pneumonia menimbulkan obstruksi pada jalan napas sehingga mengganggu ventilasi. Gangguan ventilasi menimbulkan akan terlihat pada manifestasi klinis anak yaitu penurunan saturasi oksigen dan peningkatan frekuensi pernapasan. Penanganan yang tepat akan mengurangi risiko komplikasi berupa gagal napas. Penanganan dengan tindakan fisioterapi dada merupakan terapi yang dapat mengefektifkan fungsi dari terapi lain, misalnya: pemberian obat-obat mukolitik maupun ekspektoran. Melalui literature review ini akan dapat dijelaskan tentang pengaruh fisioterapi dada terhadap perbaikan klinis pasda anak yang mengalami pneumonia.
Tujuan Fisioterapi Dada
Tujuan fisioterapi dada pada anak-anak yaitu untuk membantu pembersihan sekresi trakeobronkial, sehingga menurunkan resistensi jalan napas, meningkatkan pertukaran gas,dan membuat pernapasan lebih mudah. Fisioterapi dada juga dapat mengevakuasi eksudat inflamasi dan sekresi trakeobronkial, menghilangkan penghalang jalan napas, mengurangi resistensi saluran napas, meningkatkan pertukaran gas, dan mengurangi kerja pernapasan
Pemeberian Fisioterapi Dada
Fisioterapi dada dilakukan dengan pemberian 20-30 menit per sesi dengan frekuensi 2-3 kali sehari selama 2-3 hari. Diberikan pada pagi atau sore hari atau sebelum tidur. Hasil yang didapat Fisioterapi dada berpengaruh nyata terhadap respirasi status anak balita dengan masalah ketidakefektifan; pembersihan jalan napas lebih efektif. Pengukuranpenelitian ini dilakukan pre-test dan post-test setelah jeda minimal dua jam intervensi. Fisioterapi dada salah satu asuhan oleh perawat untuk membantu pasien beradaptasi dengan penyakit mereka dan kembali ke pola pernapasan normal sehingga denyut jantung normal dan saturasi oksigen meningkat.
Sumber
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3150/fisioterapi-dada-pada-anak-yang-mengidap-pneumonia