Pikun di Usia Tua: Wajar atau Tidak?
“Duh, tadi naruh kunci di mana, ya?” – Kalimat ini pasti nggak asing, apalagi kalau kamu tinggal bareng orang tua atau kakek-nenek. Banyak yang menganggap pikun itu bagian normal dari penuaan. Tapi… apakah benar begitu?
Sebetulnya, lupa sederhana seperti lupa nama orang yang baru dikenal, atau naruh barang lalu bingung mencari, itu masih masuk kategori wajar. Otak manusia memang akan mengalami penurunan seiring bertambahnya usia. Tapi, kalau sudah sampai lupa jalan pulang, lupa nama anak sendiri, atau susah melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi atau masak itu bukan lagi “pikun biasa”. Itu bisa jadi gejala awal demensia.
Demensia adalah penurunan fungsi otak yang memengaruhi daya ingat, cara berpikir, kemampuan berkomunikasi, hingga pengendalian emosi dan perilaku yang cukup berat sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Jenis demensia yang paling umum ditemukan adalah Demensia Alzheimer.
Sayangnya, banyak orang baru sadar ketika kondisinya sudah cukup parah. Padahal, tandatanda awalnya bisa jadi sudah muncul sejak bertahun-tahun sebelumnya. Makanya, penting banget untuk lebih peka terhadap perubahan perilaku atau ingatan yang terjadi pada keluarga kita.
Kabar baiknya, demensia bisa diperlambat bahkan dicegah sejak muda. Gimana caranya? Mulai dari gaya hidup sehat: rutin olahraga, tidur cukup, makan bergizi, bersosialisasi, dan terus belajar hal baru. Intinya, otak juga perlu “dilatih” biar tetap terjaga fungsinya.
Jadi, yuk ubah cara pandang kita. Pikun bukanlah bagian normal dari penuaan. Banyak lansia
menua, namun masih bisa beraktivitas mandiri bahkan tetap berkarya dan menginspirasi. Pemeriksaan dan deteksi dini demensia dapat dilakukan untuk penanganan yang lebih baik.
#JanganMaklumDenganPikun #AlzheimerIndonesia #Alzheimer #Demensia#ApaItuDemensia
#ApaItuAlzheimer #AskAboutDemensia #AskAboutAlzheimers
Sumber
https://ayosehat.kemkes.go.id/pikun-di-usia-tua-wajar-atau-tidak