Apa itu Diet Diabetes Melitus?

Diabetes Melitus atau penyakit kencing manis merupakan penyakit menahun yang diderita seumur hidup. Diabetes Melitus tidak dapat disembuhkan, tetapi hanya bisa dicegah agar tidak terjadi komplikasi dengan mengontrol kadar gula darah. Kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan terjadinya komplikasi seperti mengakibatkan masalah pada mata (kebutaan), gangren, dan beberapa penyakit lainnya seperti stroke, jantung, obesitas, impoten, dan gangguan ginjal. Tidak jarang, penderita Diabetes Melitus yang sudah parah menjalani amputasi anggota tubuh karena terjadi pembusukan. Diabetes Melitus disebut dengan The Silent Killer sebab penyakit ini dapat menyerang beberapa organ tubuh dan mengakibatkan berbagai keluhan. Diabetes Melitus tidak dapat disembuhkan tetapi glukosa darah dapat dikendalikan melalui 4 pilar penatalaksanaan Diabetes Melitus seperti edukasi, diet, olahraga dan obat-obatan. Diet Diabetes Melitus adalah diet yang diberikan kepada pasien Diabetes Melitus dengan tujuan membantu memperbaiki kebiasaan makan untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik dengan cara menyeimbangkan asupan makanan dengan obat penurun glukosa oral ataupun insulin dan aktifitas fisik untuk mencapai kadar gula darah normal, mencapai dan mempertahankan kadar lipida dalam normal.

Tujuan Diet

  1. Mencapai dan mempertahankan kadar gula darah mendekati normal.
  2. Mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
  3. Mencegah terjadinya komplikasi.
  4. Meningkatkan kualitas hidup.

Syarat diet Diabetes Melitus

  1. Kebutuhan kalori disesuaikan dengan keadaan metabolik, umur, berat badan dan aktivitas tubuh.
  2. Jumlah kalori disesuaikan dengan kesanggupan tubuh dalam menggunakannya.
  3. Cukup protein, mineral, dan vitamin dalam makanan.
  4. Menggunakan bahan makanan yang mempunyai indeks glikemik rendah.

Komposisi diet untuk pasien Diabetes Melitus dianjurkan konsumsi karbohidrat kompleks yang mengandung banyak serat dan rendah kolesterol.

Prinsip diet Diabetes Melitus

Prinsip diet bagi pasien Diabetes Melitus adalah mengurangi dan mengatur konsumsi karbohidrat sehingga tidak menjadi beban bagi mekanisme pengaturan gula darah. Prinsip pengaturan makan pada penderita Diabetes Melitus antara lain anjuran makan gizi seimbang, makanan tidak dilarang tapi hanya dibatasi sesuai kebutuhan harian, menu yang diberikan sama dengan menu keluarga dan perlu diingat bahwa penggunaan gula sebagai bumbu di dalam masakan tidak dilarang namun penggunaan garam perlu dikurangi. Istilah yang digunakan untuk pengaturan makan penderita Diabetes Melitus adalah 3J, yaitu : tepat jadwalmakan, tepat jumlah makanan dan tepat jenis bahan makanan.

J yang pertama adalah Jadwal, artinya mengikuti jadwal makan yang tepat atau teratur untuk menjaga waktu makan sesuai jam yang ditentukan (sarapan pkl. 07.00 WIB, snack pagi pukul 10.00 WIB, makan siang pukul 12.00 WIB, snack sore pukul 15.00 WIB dan makan malam pukul 19.00 WIB serta snack malam pukul 21.00 WIB jika diperlukan). Tujuan mematuhi waktu makan secara teratur adalah untuk mengurangi beban kerja tubuh agar tidak terlalu berat dalam mencerna atau menyerap zat-zat gizi. Pengaturan waktu makan pada jam-jam tertentu bermanfaat untuk melatih perut atau lambung pasien Diabetes Melitus akan “lapar” pada waktu makan yang telah ditentukan.

J yang kedua adalah Jumlah, artinya mengkonsumsi jumlah makanan atau mengatur porsi makanan yang dikonsumsi setiap waktu makan. Jumlah atau porsi yang dimakan penderita Diabetes Melitus harus dihitung dari jumlah kalori dan kebutuhan protein, lemak, karbohidrat serta zat-zat gizi lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh. Semakin aktif penderita Diabetes Melitus maka akan semakin banyak kalori yang dibutuhkan sehingga membutuhkan porsi makanan yang lebih banyak.  Pasien Diabetes Melitus juga harus memperhatikan porsi dari setiap jenis makanan yang dikonsumsi karena kadar gula darah akan meningkat dratis setelah mengkonsumsi makanan tertentu karena kecenderungan makanan yang dikonsumsi memiliki kandungan gula darah yang tidak terkontrol.

J yang ketiga adalah Jenis, artinya memilih jenis bahan makanan yang tepat agar dapat membiasakan pasien Diabetes Melitus mengkonsumsi makanan beraneka ragam dan memiliki kebiasaan pola konsumsi makan yang baik. Semakin banyak ragam makanan yang dikonsumsi pasien Diabetes Melitus maka akan semakin baik, karena tidak ada satu jenis bahan makanan yang mengandung semua zat-zat gizi sehingga kekurangan zat gizi tersebut akan ditutupi oleh jenis makanan lain. pasien Diabetes Melitus dikatakan telah memiliki pola konsumsi yang baik apabila telah membatasi asupan karbohidrat, mengurangi makanan tinggi lemak jenuh / kolesterol, membatasi konsumsi gula dan garam serta mengkonsumsi tinggi serat.

Tips hidup sehat pagi pasien Diabetes Melitus

  1. Jalankan diet dengan penuh kesadaran dan kepatuhan.
  2. Hindari stres karena stres dapat memicu kenaikan kadar gula darah.
  3. Lakukan aktifitas dan latihan fisik secara teratur 3-5 kali / minggu dengan durasi minimal 30 menit.
  4. Penggunaan gula murni masih diperbolehkan dalam jumlah sedikit sebagai bumbu.

Selalu mengonsumsi makanan dengan pola gizi seimbang menggunakan prinsip piring makan model T untuk makanan utama dan mengutamakan konsumsi buah-buahan untuk makanan selingan. Batasi juga makanan dibawah ini :

  1. Hindari makanan yang mengandung banyak gula sederhana.
  2. Hindari makanan yang banyak mengandung lemak.
  3. Hindari makanan yang banyak mengandung natrium.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3227/apa-itu-diet-diabetes-melitus

Diet pada Pasien Gagal Ginjal Kronik dengan Hemodialisa

Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh manusia terutama dalam sistem urinaria. Jika fungsi ginjal mengalami gangguan menyebabkan gagal ginjal. Penyakit Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah kegagalan fungsi ginjal untuk mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit akibat destruksi struktur ginjal yang progresif dengan manifestasi penumpukan sisa metabolit di dalam darah. Hemodialisa adalah teknologi terapi pengganti fungsi ginjal untuk mengeluarkan sisa metabolisme dari peredaran darah. Pasien yang memerlukan Hemodialisa adalah pasien yang mengalami kegagalan fungsi ginjal. Hemodialisa yang cukup lama dapat menurunkan semangat hidup pasien sehingga mempengaruhi kepatuhan ketentuan diet pasien.  Asupan nutrisi dan cairan yang tidak terkontrol dapat berisiko mengalami malnutrisi dan pada keadaan yang lebih berat dapat menyebabkan kematian. Pada pasien gagal ginjal kronik, gizi merupakan hal penting melihat dampak buruk yang terjadi jika pengaturan diet tidak sesuai kebutuhannya. Diet penyakit ginjal kronik dengan Hemodialisa adalah diet yang diberikan pada penderita ginjal kronik yang mendapat terapi pengganti fungsi ginjal. Pada pasien dengan Hemodialisis, diharapkan mengkonsumsi makanan yang cukup energi dan mengkonsumsi makanan tinggi protein untuk menggantikan kehilangan asam amino dan zat gizi lain yang hilang selama proses Hemodialisis.

Dasar Diet Pasien Hemodialisa

Anjuran diet didasarkan pada frekuensi dialisis, sisa fungsi ginjal, dan ukuran tubuh. Karena nafsu makan pasien umumnya rendah, perlu diperhatikan makanan kesukaan pasien dalam batas-batas diet yang diterapkan.

Tujuan Diet :

  1. Mencukupi kebutuhan zat gizi sesuai kebutuhan perorangan agar status gizi optimal.
  2. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
  3. Menjaga agar penumpukan produk sisa metabolisme protein tidak berlebihan.
  4. Mencegah defisiensi zat gizi dengan cara memenuhi kebutuhan zat gizi.

Syarat Diet :

  1. Kalori harus cukup agar protein tidah pecah menjadi energi. Pemberian kalori yang adekuat sangat penting untuk membuat keseimbangan nitrogen menjadi positif. Tetapi kalori juga tidak perlu diberikan berlebihan karena akan menyebabkan stres metabolik.
  2. Protein diberikan cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh dan mengganti protein yang hilang pada setiap proses Hemodialisa.

Pada proses hemodialisa terjadi kehilangan asam amino sebesar 1-2 g/jam dialisis. Oleh karena itu asupan protein harus dinaikkan menjadi 1-1,2 g/kgBB/hari. Namun data-data melaporkan bahwa masih banyak pasien dengan asupan yang belum optimal yaitu < 1>

  1. Membatasi bahan makanan sumber kalium terutama bila urin kurang dari 400 ml atau apabila kalium darah lebih dari 5,5 mg/liter.
  2. Membatasi garam dan sumber natrium, bila ada penimbunan air dalam tubuh dan tekanan darah tinggi.
  3. Konsumsi cairan disesuaikan dengan jumlah air kemih satu hari ditambah dengan 500 ml air.
  4. Vitamin dan mineral harus ditambahkan dalam bentuk obat.

Bahan Makanan yang Dianjurkan

  1. Sumber energi : nasi, lontong, bihun, mie, makaroni, jagung, makanan yang dibuat dari tepung.
  2. Sumber protein : dipilih yang bernilai biologik tinggi seperti telur, susu, daging, ikan, ayam.
  3. Sumber vitamin dan mineral : seperti terung, tauge, buncis, kangkung, kacang panjang, selada, wortel, jamur, dan lain-lain dalam jumlah sesuai anjuran.

Bahan Makanan yang Dibatasi

  1. Sumber protein : kacang-kacangan dan hasil olahannya tahu, tempe, kacang, kedelai, kacang hijau, kacang tolo.
  2. Sumber vitamin dan mineral : sayur dan buah yang tinggi Kalium.
  3. Bahan makanan yang diawetkan : kornet, sarden.

Cara Mengatur Diet

  1. Makanlah secara teratur, porsi kecil tapi sering, ±  6 kali sehari.
  2. Hidangkan makanan yang sebaik-baiknya dan menarik sehingga menimbulkan selera makan.
  3. Pilihlah makanan sumber protein hewani sesuai jumlah yang ditentukan.
  4. Makanan sumber protein nabati mempunyai mutu protein lebih rendah dibanding protein hewani (dibatasi).
  5. Makanan tinggi kalori : madu, permen, sirup.
  6. Makanan sumber kalium dibatasi, yaitu sayuran, buah-buahan, umbi-umbian.
  7. Menghindari makanan berkadar kalium tinggi, yaitu kacang-kacangan, bayam, pisang, air kelapa/degan, alpukat, durian, nangka, kembang kol.
  8. Bila jumlah air seni kurang dari normal, maka perlu membatasi cairan yang berasal dari makanan dan minuman.

Cara Mempersiapkan dan Mengolah Makanan

  1. Mengurangi kadar kalium dalam bahan makanan.
  2. Potong kecil-kecil bahan makanan.
  3. Rendam dalam air hangat minimal selama 2 jam.
  4. Buang air perendaman.
  5. Cuci bahan makanan dalam air mengalir.
  6. Semua sayuran harus dimasak dan tidak dianjurkan dimakan dalam keadaan mentah (lalapan).
  7. Jika ada pembatasan garam, gunakan lebih banyak bumbu-bumbu seperti gula, asam dan bumbu dapur lainnya.
  8. Untuk membatasi cairan, masakan lebih baik dibuat dalam bentuk tidak berkuah, seperti ditumis, dipanggang, dikukus, dibakar, digoreng.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3229/diet-pada-pasien-gagal-ginjal-kronik-dengan-hemodialisa

Apa Itu ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)?

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan perilaku tidak normal yang bisa terjadi pada anak ditandai dengan aktivitas yang berlebih atau biasa kita sebut hiperaktif, selain aktivitas yang berlebih anak dengan ADHD akan cenderung memiliki konsentrasi yang rendah. Anak dengan ADHD juga sering beraktivitas secara tiba-tiba atau implusif. Anak dengan ADHD selalu bergerak, mengetuk-ketukan jari, menggoyangkan kaki, mendorong tubuh anak lain tanpa alasan yang jelas, berbicara tanpa henti, dan bergerak gelisah. Anak ADHD juga sulit berkonsentrasi pada tugas yang sedang dikerjakannya dalam waktu tertentu yang wajar. Gangguan ini minimal terjadi dalam dua situasi yang berbeda, misalnya di sekolah dan di rumah. Gangguan ADHD dapat berlangsung sepanjang masa kehidupan sejak masa anak-anak, remaja, dan dewasa, serta dapat meningkatkan resiko kegagalan dalam menyelesaikan sekolah, penolakan teman sebaya, konflik dalam keluarga, penyalahgunaan obat terlarang, perilaku menentang, prestasi kinerja yang buruk, depresi, dan resiko bunuh diri serta berbagai macam permasalahan kesehatan fisik dan mental.

Ciri Seseorang dengan ADHD :

1.   Gangguan pemusatan perhatian

Individu tampak sangat mudah teralihkan oleh rangsangan yang diterima oleh alat inderanya, ataupun oleh perasaan yang timbul pada saat itu. Dengan demkian, mereka hanya mampu mempertahankan suatu aktivitas atau tugas dalam jangka waktu yang pendek, sehingga akan mempengaruhi proses penerimaan informasi dari lingkungannya.

2.   Gangguan pengendalian diri

Gangguan ini tampak dalam bentuk tindakan yang tidak disertai pemikiran. Mereka dikuasai oleh perasaannya sehingga sangat cepat bereaksi. Sulit menentukan prioritas kegiatan, sulit dalam mempertimbangkan atau memikirkan terlebih dahulu perilaku apa yang akan ditampilkannya. Hal ini biasanya berdampak tidak hanya pada individu, namun juga lingkungan sekitarnya.

3.   Gangguan aktivitas yang berlebihan

Hal ini dapat tampak sejak bayi, dengan banyaknya gerakan dan sulit untuk ditenangkan. Jika dibandingkan dengan individu yang aktif tapi produktif, perilaku hiperaktif tampak tidak bertujuan. Mereka tidak mampu mengontrol dan melakukan koordinasi dalam aktivitas motoriknya, sehingga tidak dapat dibedakan gerakan yang penting dan tidak penting. Mereka dapat menampilkan gerakan-gerakan tersebut terus-menerus tanpa lelah.

Faktor yang Mempengaruhi Munculnya ADHD

1.   Faktor Genetika

Keterkaitan antara ADHD dan salah satu jenis gen reseptor dopamine, yaitu DRD4 (seven-repeat form). Aktivitas dopaminergik yang menurun, sangat berpengaruh dalam memunculkan simtom-simtom perilaku ADHD. Ditemukan pula bahwa jika orang tua mengalami ADHD, anak-anaknya memiliki resiko ADHD sebesar 60%. Demikian pula studi pada anak kembar, menyajikan bahwa apabila salah satu anak mengalami ADHD, maka 70-80% saudara kembarnya pun mengalami ADHD.

2.   Faktor Neurobiologis

Studi neuroimaging (visualisasi otak) dengan menggunakan MRI, menemukan bahwa anak dengan ADHD memiliki korteks prefrontal kanan yang lebih kecil dibandingkan anak non-ADHD, serta abnormalitas struktural dalam berbagai bagian dalam basal ganglia. Pada pasangan kembar identik, dimana hanya salah satu yang mengalami ADHD, ketidaknormalan struktur otak ini hanya tampak pada anak yang mengalami ADHD.

3.   Diet, Alergi, dan Zat Timah

Gula bukanlah penyebab munculnya hiperaktivitas. Begitu pula dengan zat-zat yang ditambahkan dalam masakan, maupun adanya paparan dari zat timah, tidak besar pengaruhnya terhadap hiperaktivitas.

4.   Faktor Pre-Natal

Tidak ditemukan hubungan langsung antara kondisi ibu selama hamil, dengan munculnya ADHD pada bayi. Namun asupan gizi dan kondisi ibu selama hamil, jelas akan mempengaruhi perkembangan janin, baik sistem neurologis, jaringan otak, hingga kondisi fisik.

Penanganan ADHD

1.   Pemberian Obat

     Pemberian obat pada anak ADHD diperlukan, pemberian obat pada anak dengan ADHD tidak dimaksudkan untuk menyembuhkan akan tetapi pemberian obat pada anak ADHD bertujuan untuk menurunkan gejala ADHD yang muncul. Pemberian obat tersebut kadang berlanjut hingga remaja dan dewasa sejalan dengan semakin banyaknya bukti bahwa gejala-gejala ADHD biasanya tidak menghilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia anak.

2.   Psikoterapi

     Psikoterapi dapat dilakukan oleh psikiater atau psikolog. Terapi ini biasanya akan disertai dengan pelatihan keterampilan. Beberapa contoh psikoterapi, anatara lain :

a.    Terapi perilaku

Terapi perilaku biasanya dilakukan untuk mendorong anak mampu mengendalikan gejala ADHD yang mereka alami.

b.    Pelatihan keterampilan sosial

Pelatihan keterampilan sosial adalah suatu rangkaian pelatihan yang berguna untuk meningkatkan fungsi sosial pada anakdengan ADHD. Proses pemberian pelatihan keterampilan sosial terdiri dari pemberian instruksi, menunjukkan contoh perilaku, melakukan permainan peran, dan pemberian umpan balik atau penguatan pada perilaku yang tepat untuk meningkatkan perilaku yang diharapkan.

c.    Konseling

Terapi ini biasanya dilakukan untuk anak-anak yang sudah lebih besar. Dalam tahapan terapi, anak-anak dengan ADHD akan dipancing untuk berbicara tentang masalah yang mengganggu mereka, serta menggali pola perilaku negatif dan belajar cara untuk mengatasi gejala-gejala yang dialami.

d.    Pskoedukasi

Saat anak sudah beranjak remaja, terapi ini bisa dilakukan untuk menangani anak ADHD. Terapi ini akan dilakukan dengan mendiskusikan seputar ADHD dan dampaknya bagi kesehatan maupun lingkungan. Dengan begitu, anak-anak akan lebih mengerti apa yang sedang mereka alami.

e.    Pelatihan keterampilan pengasuh anak

Cara menangani ADHD dengan pelatihan keterampilan juga perlu dilakukan orang tua agar dapat membantu mengembangkan cara untuk memahami dan membimbing anak dalam berperilaku.

f.     Terapi keluarga

Dampak ADHD pada anak tidak hanya dirasakan orang tua, tapi juga pada keluarga dekat lainnya, terutama keluarga yang tinggal satu rumah. Sehingga, mereka juga perlu mendapatkan pelatihan dan terapi agar dapat hidup bersama anak dengan ADHD.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3232/apa-itu-adhd-attention-deficit-hyperactivity-disorder

Apa itu Kesulitan Makan pada Anak?

Kesulitan makan terkadang dianggap hal biasa sehingga akhirnya timbul komplikasi dan gangguan tumbuh kembang dikemudian hari. Penanganan kesulitan makan pada anak diharapkan dapat mencegah komplikasi yang ditimbulkan, sehingga dapat meningkatkan kualitas anak Indonesia dalam menghadapi persaingan di era globalisasi mendatang khususnya. Penyebab sulit makan sangat bervariasi antara lain adanya penyakit atau kelainan organik yang mendasari, interaksi biologis, dan faktor lingkungan terutama keluarga. Penyebab yang paling banyak dijumpai adalah pemberian makan yang kurang tepat mengenai komposisi makanan, tekstur maupun tatacara pemberiannya. Masalah makan berdampak buruk terhadap kesehatan anak karena dapat mengganggu pertumbuhan, rentan terhadap infeksi, bahkan dapat mengakibatkan kematian. Masalah makan juga berpotensi mengganggu perkembangan kognitif, perilaku, kelainan makan dan sering dikaitkan dengan kelainan makan (Eating Disorder) yang akan terbawa sampai remaja dan dewasa.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sulit Makan

1.   Jenis makanan

Penyajian jenis makanan yang salah dapat mempengaruhi selera makan anak, bisa terjadi kebosanan karena menu yang monoton dari bahan makanan atau cara mengelola bahan makanan.

2.   Tampilan makanan

Tampilan makanan yang akan mempengaruhi selera makan anak, baik itu dari segi penyajiannya, warna makanan, konsistensi makan, tekstur makanan, jumlah porsi makanan, dan tampilan ragam warna pada makanan. Apabila penyajian makanan dibuat semenarik mungkin, maka akan menimbulkan selera makan pada anak, dan sebaliknya jika makanan tidak disajikan dengan bentuk yang menarik, maka tidak menimbulkan selera makan pada anak.

3.   Pengaturan jadwal pemberian makanan

Perlu diperhatikan deskripsi waktu makan (dengan siapa, kapan, bagaimana, dan suasana makan), konsumsi makanan ringan dan frekuensinya. Tidak rutinnya pemberian makan, pengaturan jadwal interval pemberian makanan ringan dengan waktu makan terlalu dekat akan mengurangi nafsu makan pada anak.

Bentuk Kesulitan Makan

Anak yang mengalami kesulitan makan umumnya menunjukkan sikap-sikap tertentu seperti berkurangnya nafsu makan karena faktor psikologis, hanya mengemut makanan tanpa dikunyah dalam waktu lama, dan menolak makanan dengan tidak mau membuka mulutnya atau dengan melepeh makananya kembali.

Dampak Perilaku Sulit Makan

Dampak yang ditimbulkan akibat kesulitan makan bermacam-macam, di antaranya adalah Kekurangan Energi dan Protein (KEP) yang menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak (gagal tumbuh). Kekurangan energi dan protein berdampak pada gangguan peningkatan berat badan anak, bahkan terjadi kecenderungan berat badan tetap dalam keadaan yang cukup lama. Selain itu akan terjadi penurunan kecerdasan anak karena pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak anak mengalami gangguan akibat tidak optimalnya kualitas dan kuantitas zat gizi dalam pertumbuhan otak yang optimal. Perilaku sulit makan juga berdampak pada daya tahan tubuh anak yang membuat anak rentan terhadap penyakit.

Cara Mengatasi Anak Sulit Makan

Peran ibu sangat penting dalam mengatasi anak sulit makan, karena ibu berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Peran ibu yang penting bagi anak adalah :

1.    Membentuk pola makan anak.

Pola makan adalah cara seseorang dalam memilih makanan dan memakannya sebagai tanggapan terhadap pengaruh fisiologis, psikologis budaya dan sosial. Pola makan yang baik dan teratur perlu diperkenalkan sejak anak berusia dini dan juga sangat penting dalam membina dan mengembangkan keterampilan makan pada anak yang dimulai sejak dini. Pola makan anak sebaiknya diatur sessuai dengan waktu lapar dan pengosongan lambung, perhatikan rentang waktu pemberian makanan, hindari memaksa anak untuk menghabiskan makanannya jika anak sudah tidak mau makan.

2.    Menciptakan situasi yang menyenangkan.

Suasana makan menentukan mood anak sehingga bangun suasana makan yang menyenangkan di dalam rumah, misalnya makan bersama keluarga di meja makan, memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih menu makanan favoritnya sehingga hal tersebut dapat menambah nafsu makan anak.

3.  Penyajian makanan yang menarik.

Penyajian makanan dalam bentuk yang menarik bisa dilakukan dengan memvariasikan warna-warna yang menarik dalam makanan, memvariasikan menu dan beri perubahan rasa dengan menggunakan gambar karakter yang dapat dimakan.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3228/apa-itu-kesulitan-makan-pada-anak

Waspadai Kekerasan Verbal pada Anak

Tumbuh kembang terdiri dari dua peristiwa, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Kedua peristiwa ini saling berkaitan. Adapun perbedaannya adalah pertumbuhan berhubungan dengan masalah perubahan dalam hal jumlah, besar, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu. Semuanya ini bisa diukur dengan ukuran berat, panjang, umur tulang, dan keseimbangan metabolik. Sementara perkembangan adalah meningkatnya kemampuan atau skill dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diprediksi sebagai hasil dari proses pematangan. Proses perkembangan berhubungan dengan adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang berkembang sehingga masing-masing dapat menjalankan fungsinya masing-masing. Proses perkembangan ini juga meliputi perkembangan emosi, intelektual, bahasa, sosial, dan perilaku sebagai hasil dari interaksi dari lingkungannya. Jadi, tumbuh kembang adalah suatu proses yang berkelanjutan sejak dari konsepsi sampai dewasa yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa tumbuh kembang terjadi sejak dari dalam kandungan sampai lahir. Setelah lahir inilah tumbuh kembang anak mudah diamati.

Lingkungan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Faktor lingkungan ini terbagi dua, yaitu lingkungan yang mempengaruhi anak ketika masih dalam kanduangan (faktor pranatal) dan setelah anak lahir (faktor postnatal). Contoh pranatal meliputi gizi ibu ketika hamil, trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi, zat kimia yang dikonsumsi selama hamil, stres yang dialami ibu saat hamil, dan sebagainya. Sementara itu pada faktor postnatal,dibagi menjadi empat kategori yaitu lingkungan biologis, faktor fisik, faktor keluarga dan adat istiadat, serta faktor psikososial.

Adapun Pada faktor psikososial, di antaranya meliputi pemberian stimulasi yanng tepat terhadap tumbuh kembang anak. Anak yang mendapatkan stimulasi yang baik, maka akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang terarah dan lebih cepat dibanding daripada anak yang kurang atau tidak mendapatkan stimulasi. Selain itu, pemberian hukuman atau ganjaran yang tidak wajar juga menjadi salah satu faktor psikososial yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Anak yang selalu mendapatkan hukuman yang tidak wajar akan berpotensi mengalami stres. Hal ini akan membuat anak menarik diri dari lingkungannya, rendah diri atau tidak percaya diri, terlambat bicara, nafsu makan menurun, dan sebagainya.

Salah satu hukuman yang kadang tidak disadari oleh orang tua adalah menyalahkan anak dengan kalimat menyakiti hati dan perasaan anak. Kesalahan tersebut diulang-ulang hingga menyebutkan semua kekurangan anak. Kondisi inilah yang menjadi awal terjadinya kekerasan verbal pada anak. Pada kondisi yang lain ada juga orang tua yang berniat ingin mendisiplinkan anaknya, tetapi dengan cara yang keliru. Caranya dengan berteriak, menakut-nakuti hingga mengancam anak. Ketika anak mendapatkan perlakuan tersebut, maka semua itu akan tersimpan dalam ingatannya dan akan membentuk karakternya sehingga bisa menghambat perkembangan anak.

Dalam sebuah penelitian mengklasifikasikan bahwa bentuk perlakuan salah terhadap anak ke dalam beberapa kategori, yaitu penganiayaan fisik, kelalaian, penganiayaan emosional, penganiayaan seksual, dan sindrom munchusan. Kekerasan verbal pada anak digolongkan dalam penganiayaan emosional. Penganiayaan emosional ini ditandai dengan kata-kata yang merendahkan anak. Kondisi ini biasanya berlanjut dengan melalaikan anak, mengisolasi anak dari hubungan sosialnya, atau menyalahkan anak secara terus menerus. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kekerasan verbal termasuk kategori kekerasan psikologis pada klasifikasi penghinaan atau humiliation. Penghinaan yang dimaksud adalah menghina, mengejek, menyebut nama-nama yang tidak pantas,membuat anak merasa kekanak-kanakan, menentang identitas anak, martabat dan harga diri anak, mempermalukan, dan sebagainya.

Verbal abuse atau biasa disebut emotional child abuse adalah tindakan lisan atau perilaku yang menimbulkan konsekuensi emosional yang merugikan. Verbal abuse terjadi ketika orang tua  menyuruh anak untuk diam atau jangan menangis. Jika anak mulai bicara, ibu terus menerus menggunakan kekerasan verbal seperti “kamu bodoh”. “kamu cerewet”, “kamu kurang ajar”. Anak akan mengingat itu semua kekerasan verbal jika semua kekerasan verbal itu berlangsung dalam satu periode.

Dari beberapa ulasan di atas, tentunya kekerasan verbal adalah kekerasan yang dilakukan secara lisan yang dilakukan secara terus menerus hingga menyebabkan terhambatnya perkembangan pada anak usia dini. Beberapa bentuk kekerasan verbal yang sering terjadi pada anak diantaranya mengancam, memfitnah, menghina, membesar-besarkan kesalahan yang dilakukan oleh anak, dan sebagainya. Jika anak mendapatkan kekerasan verbal secara terus menerus, maka akan menyebabkan terhambatnya perkembangan anak. Anak akan merasa terkucilkan, merasa tidak dibutuhkan, hingga membuat anak menjadi rendah diri. Hal ini tentunya akan berpengaruh pada aspek perkembangan yang lain.

Faktorfaktor penyebab kekerasan verbal pada anak :

Kekerasan verbal pada anak biasanya diawali dengan munculnya perilaku yang buruk dari anak sehingga menyebabkan orang tua melakukan hal tersebut. Namun, sebagian besar orang tua kadang lupa mengaitkan antara perilaku yang muncul dengan kondisi jiwa anak. Anak hanyalah manusia biasa yang masih membutuhkan banyak bimbingan dari orang dewasa di sekitarnya. Terkadang saat anak memunculkan sebuah perilaku, hal itu dilakukan atas dasar rasa ingin tahu yang tinggi. Namun, tidak mendapatkan respon positif dari lingkungan sekitarnya.

Anak juga terkadang memunculkan perilaku yang buruk karena ingin menarik perhatian dari orang dewasa di sekitarnya. Perilaku tersebut bisa juga menjadi sanksi atas kekerasan yang didapatkan oleh anak dari orang tuanya. Anak memunculkan perilaku buruk tersebut karena tidak pernah mendapatkan penghargaan atau pun perhatian dari orang tuanya. Anak lebih banyak mendapatkan kalimat berupa mencela dari orang tuanya dan inilah yang menjadi wujud dari kekerasan verbal yang kadang tidak disadari oleh orang tua.

Kekerasan verbal juga bisa muncul ketika anak menunjukkan ketidakmampuan dirinya dalam menyelesaikan suatu tugas yang terbilang mudah. Pada saat itu juga anak mendapatkan kalimat menyakitkan terkait ketidakmampuannya tersebut. Seharusnya orang tua memberikan dukungan positif saat anak menunjukkan ketidakmampuannya dengan memberikan pujian karena anak sudah mau belajar untuk mencoba. Saat anak mendapatkan kekerasan verbal pada kondisi tersebut, maka anak akan merasa gagal dan bisa menyebabkan tidak adanya keinginan untuk bisa menjadi lebih baik.

Dalam sebuah ulasan mengungkapkan bahwa karakter orang tua juga menjadi salah satu penyebab munculnya perilaku kekerasan verbal pada anak. Orang tua yang memiliki karakter yang keras memiliki potensi yanng besar untuk melakukan kekerasan verbal terhadap anak. Kondisi ini dipengaruhi oleh pola asuh yang didapatkan dari orang tua sebelumnya. Pola asuh yang keras di masa lalu akan berpengaruh terhadap cara mendidik dan membimbing pada anak di masa depan.

Salah satu faktor penyebab anak mendapatkan perlakuan yang salah dari orang tua, yaitu hubungan orang tua dengan anak tidak lebih dari hanya sekadar hubungan biologis saja atau bisa juga karena kondisi rumah yang menyedihkan. Sebagian besar orang tua melampiaskan rasa frustasinya kepada anaknya, salah satunya dengan melakukan kekerasan verbal. Kondisi seperti ini biasanya akan berlanjut pada kekerasan fisik.

Oleh karenanya orang tua harus memahami perannya sebagai orang tua untuk selalu memenuhi kebutuhan anaknya. Salah satu kebutuhannya adalah anak membutuhkan untuk diterima dengan semua kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Wujud penerimaan terhadap anak adalah dengan memberikan kasih sayang, memberikan pujian ketika anak berhasil melakukan sebuah kebaikan, dan memberikan semangat untuk terus belajar menjadi lebih baik ketika anak menghadapi kegagalan dalam menyelesaikan suatu tugas. Ketika kebutuhan anak terpenuhi, maka perilaku kekerasan verbal terhadap anak bisa dicegah sejak dini.

Dampak kekerasan verbal pada anak

Proses tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi oleh stimulasi yang didapatkannya dari lingkungannya. Termasuk proses pembentukan karakter anak juga sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Anak cenderung lebih cepat meniru hal-hal yang dilihatnya dari lingkungannya. Ketika anak mendapatkan kekerasan verbal, maka besar kemungkinan anak pun akan melakukan hal yang sama ketika dewasa.

Sebuah ulasan yang sama mengungkapkan bahwa penganiayaan secara emosional dengan cara kekerasan verbal akan menyebabkan gangguan emosi pada anak. Anak akan mengalami perkembangan konsep diri yang kurang baik, hubungan sosialnya dengan lingkungannya akan bermasalah, dan membuat anak lebih agresif serta menjadikan orang dewasa sebagai musuhnya. Anak akan menarik diri dari lingkungannya dan lebih senang menyendiri. Anak bisa jadi akan suka ngompol, hiperaktif, sulit tidur, bahkan bisa membuat anak mengalami tantrum. Anak juga akan mengalami kesulitan belajar, baik di rumah maupun di sekolah.

Anak yang mengalami kekerasan verbal memiliki kecenderungan meniru perilaku orang tuanya. Anak akan lebih agresif terhadap teman-teman sebayanya. Anak akan mengalihkan perasaan agresifnya tersebut kepada teman-temannya sebagai hasil dari miskinnya konsep diri. Hal ini tentunya akan berdampak juga pada hubungan sosialnya. Anak lebih senang menyendiri, memiliki sedikit teman, dan senang mengganggu orang dewasa.

Orang tua yang terbiasa mencela anaknya, maka akan membuat sang anak kemungkinan besar akan berperilaku buruk dikarenakan mengikuti kebiasaan orang tuanya. Oleh karena itu, seorang ayah harus menjaga wibawanya dalam berucap dihadapan anak-anaknya. Seorang ibu harus memberi teladan kepada anak dengan cara menegur dengan cara yang lembut, bukan dengan kata-kata yang menyakiti anak.

Ketika anak mengalami kekerasan verbal secara terus menerus, maka anak akan merasa bahwa dirinya jelek, tidak dibutuhkan, tidak dicintai, muram, tidak bahagia, dan tidak menyukai aktivitasnya. Dampak terburuk dari kekerasan verbal adalah saat anak mencoba untuk melakukan bunuh diri karena merasa dirinya sudah tidak berharga lagi.

Banyaknya dampak yang disebabkan oleh kekerasan verbal terhadap anak, maka dibutuhkan peran dari orang tua dan pendidik untuk mencegah terjadinya hal tersebut. Keluarga yang selalu berinteraksi dengan anak juga harus mendapatkan edukasi tentang dampak dari kekerasan verbal tersebut. Hal ini disebabkan karena biasanya anak tidak mendapatkan kekerasan verbal dari orang tuanya, tetapi dari lingkungan keluarganya. Sebagai contoh, kadang ada anggota keluarga yang suka membanding-bandingkan anak. Oleh karena itu, semua pihak yang selalu berinteraksi dengan anak harus memiliki pemahaman tentang dampak dari kekerasan verbal terhadap anak.

Dengan melihat beberapa ulasan diatas, dari dampak kekerasan verbal anak tentunya upaya mencegah kekerasan verbal pada anak menjadi hal yang harus dilakukan. Upaya pencegahan ini sebaiknya dilakukan sejak dini. Semuanya bisa dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kekerasan verbal terhadap anak adalah dengan memperbaiki cara komunikasi antara ibu dan anak. Orang tua harus mampu mengendalikan emosinya ketika berkomunikasi dengan anak, khususnya apabila kondisinya kurang menyenangkan. Saat anak melakukan sebuah kesalahan, maka jangan terburu-buru untuk memarahi anak. Tanyakan terlebih dahulu kepada anak alasannya melakukan tindakan tersebut.

Orang tua juga bisa belajar dari pengalaman masa lalunya dari pola asuh yang pernah didapatkannya. Orang tua sebaiknya tidak mengulang kesalahan yang sama terhadap anaknya. Jika dulunya orang tua mendapatkan pola asuh yang keras dan selalu mendapatkan kekerasan verbal, maka sebaiknya hal tersebut tidak dilakukan kepada anaknya. Orang tua sebaiknya menjadi pemutus mata rantai dari kekerasan verbal yang pernah didapatkannya di masa lalu. 

Upaya lain yang bisa dilakukan yaitu orang tua harus memahami bahwa setiap anak adalah bintang di bidangnya masing-masing. Ketika anak menunjukkan ketidakmampuannya dan tidak sesuai dengan harapannya, maka orang tua tidak perlu terburu-buru mencela anak karena kegagalannya. Anak mungkin gagal atau tidak mampu melakukan tugas tertentu di satu bidang, tetapi mampu menyelesaikan tugas di bidang yang lain. Sebagai contoh, saat anak diminta untuk menyelesaikan suatu tugas yang berkaitan dengan kemampuan logika matematikanya dan ternyata anak tidak mampu menyelesaikan hal tersebut. Orang tua tidak perlu terburu-buru mencela bahwa anaknya tidak mampu menyelesaikan tugas tersebut. Anak tersebut boleh jadi kurang dalam bidang logika matematika, tetapi ketika anak diminta untuk menceritakan kembali suatu cerita dan ternyata anak mampu melakukan hal tersebut. Hal ini berarti anak memiliki kelebihan di bidang bahasa.

Apabila orang tua telah melakukan kekerasan verbal kepada anak, maka hendaknya meminta maaf kepada anak. Ketika orang tua melukai perasaan anak dengan cara kekerasan verbal, maka ada hati anak yang terluka dan inilah nantinya yang akan mempengaruhi proses tumbuh kembang anak. Orang tua tidak perlu sungkan untuk meminta maaf kepada anak. Contoh kalimat yang bisa diterapkan adalah “Ibu/ayah minta maaf nak karena sudah melakukan kesalahan dengan melukai perasaanmu tadi”. bahwa melalui ungkapan permohonan maaf, maka orang tua bisa mengembalikan tabungan yang sempat berkurang dari bank perasaan anak.

Kekerasan verbal adalah kekerasan yang dilakukan secara lisan yang dilakukan secara terus menerus hingga menyebabkan terhambatnya perkembangan pada anak usia dini. Beberapa bentuk kekerasan verbal yang sering terjadi pada anak diantaranya mengancam, memfitnah, menghina, membesar-besarkan kesalahan yang dilakukan oleh anak, dan sebagainya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak mendapatkan kekerasan verbal. Beberapa diantaranya adalah orang tua yang memiliki pendapatan yang rendah memiliki kecenderungan untuk melakukan perilaku negatif, pengetahuan orang tua tentang tumbuh kembang anak, dan lingkungan yang tidak kondusif untuk pertumbuhan dan perkembangan anak serta kurangnya penerimaan orang tua terhadap semua kelebihan dan kekurangan anak. Anak yang mengalami kekerasan verbal secara terus menerus akan mengalami gangguan emosi, anak tidak memiliki konsep diri yang baik, dan bisa membuat anak lebih agresif. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama yang baik antara pihak keluarga, sekolah, dan masyarakat agar anak tidak mengalami kekerasan verbal.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3226/waspadai-kekerasan-verbal-pada-anak

Manfaat dan Dampak Olahraga Malam terhadap Kesehatan Jantung

Olahraga adalah bagian penting dari gaya hidup sehat yang dapat memberikan banyak manfaat bagi tubuh kita. Banyak orang memilih untuk berolahraga di pagi atau siang hari untuk mendapatkan manfaat maksimal. Namun, ada juga sekelompok orang yang lebih suka berolahraga di malam hari. Dalam kehidupan yang sibuk, banyak orang memilih untuk berolahraga di malam hari sebagai alternatif untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh mereka. Namun, muncul pertanyaan apakah olahraga malam berdampak positif atau negatif terhadap kesehatan jantung.

Olahraga merupakan kegiatan yang sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung dan sistem kardiovaskular. Berikut adalah beberapa manfaat olahraga malam terhadap kesehatan jantung:

1. Meningkatkan Kebugaran Kardiorespirasi

Olahraga malam dapat membantu meningkatkan kebugaran kardiorespirasi. Saat berolahraga, denyut jantung dan pernapasan kita meningkat untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh. Berolahraga malam juga dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Ketika berolahraga, tubuhmembakar kalori lebih efisien dan meningkatkan fungsi sistem kardiovaskular. Dengan meningkatnya metabolisme, hal ini dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan kebugaran secara keseluruhan. Dengan rutin melakukan olahraga malam, tubuh akan terlatih untuk lebih efisien dalam menghasilkan energi dan memompa darah ke seluruh tubuh. Ini akan membantu meningkatkan kapasitas paru-paru dan kekuatan jantung.

 2. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Olahraga malam secara teratur dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Adiwinanto (2008), ditemukan bahwa olahraga teratur pada malam hari dapat mengurangi indeks massa tubuh dan meningkatkan kebugaran kardiorespirasi pada remaja obesitas. Salah satu faktor risiko utama penyakit jantung adalah kelebihan berat badan. Berolahraga malam dapat membantu membakar kalori dan menjaga keseimbangan energi. Dengan rutin berolahraga di malam hari, ini dapat membantu mengendalikan berat badan dan mengurangi risiko penyakit jantung terkait obesitas. Dengan mengurangi berat badan dan meningkatkan kebugaran kardiorespirasi, risiko penyakit jantung dapat berkurang secara signifikan.

Olahraga secara umum memiliki efek menurunkan tekanan darah. Berolahraga di malam hari dapat membantu menurunkan tekanan darah setelah hari yang penuh dengan stres dan aktivitas. Penurunan tekanan darah ini dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan menjaga kesehatan jantung.

Aktivitas fisik, termasuk olahraga malam, dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan yang dialami sepanjang hari. Stres yang berkepanjangan dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung. Berolahraga di malam hari dapat meredakan stres secara keseluruhan.

3. Meningkatkan Kualitas Tidur

Olahraga malam juga dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Cleaveland Clinic (2011), orang yang berolahraga di malam hari memiliki tidur yang lebih nyenyak dan pulih dengan lebih baik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa olahraga berat di malam hari tidak mengganggu kualitas tidur tetapi mungkin berdampak pada kontrol otonom jantung pada jam-jam pertama tidur. Hal ini dikarenakan olahraga dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan, yang dapat mengganggu kualitas tidur. Aktivitas fisik dapat merangsang produksi hormon serotonin yang membantu mengatur suasana hati dan tidur yang lebih baik. Tidur yang cukup dan berkualitas merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan jantung. Dengan tidur yang berkualitas, tubuh memiliki waktu yang cukup untuk memulihkan diri setelah aktivitas sehari-hari.

4. Pilihan Waktu yang Fleksibel

Bagi sebagian orang, rutinitas sehari-hari mereka membuat sulit untuk berolahraga di pagi atau siang hari. Berolahraga di malam hari bisa menjadi pilihan yang lebih fleksibel karena waktu luang yang tersedia. Pemilihan waktu yang sesuai dapat menjaga konsistensi dalam berolahraga dan memastikan kesehatan jantung yang optimal.

Dampak Negatif Olahraga Malam terhadap Kesehatan Jantung

Meskipun terdapat manfaat dari olahraga malam terhadap kesehatan jantung, ada beberapa dampak negatif yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa dampak negatif olahraga malam terhadap kesehatan jantung:

1. Beban Kerja Jantung yang Tinggi

Olahraga malam setelah beraktivitas seharian dapat memberikan beban kerja yang tinggi pada jantung. Hal ini dikarenakan tubuh tidak memiliki waktu istirahat yang cukup sebelum berolahraga. Menurut Adiwinanto (2008), olahraga malam dapat membebani kerja jantung karena tidak adanya waktu istirahat yang cukup. Oleh karena itu, disarankan untuk memberikan waktu istirahat yang cukup bagi jantung sebelum berolahraga.

2. Risiko Cedera yang Lebih Tinggi

Olahraga malam juga dapat meningkatkan risiko cedera. Ketika berolahraga di malam hari, cahaya yang kurang dapat membuat sulit melihat dengan jelas. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjatuh atau tergelincir saat berolahraga. Selain itu, kelelahan akibat aktivitas sehari-hari juga dapat meningkatkan risiko cedera saat berolahraga di malam hari. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dan memperhatikan keamanan saat berolahraga di malam hari.

3. Gangguan Tidur

Tidak semua orang bisa merasakan dampak positif dari olahraga malam yang dapat memperbaiki kualitas tidur. Pada beberapa orang, olahraga malam dapat menyebabkan gangguan tidur. Ketika tubuh terlalu terstimulasi akibat olahraga, sulit bagi tubuh untuk bersantai dan mempersiapkan diri untuk tidur. Hal ini dapat mengganggu pola tidur dan menyebabkan sulit tidur. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan olahraga malam minimal 90 menit sebelum tidur agar tubuh memiliki waktu yang cukup untuk pulih dan bersantai sebelum tidur.

Sebagai kesimpulan, berolahraga di malam hari dapat memiliki pengaruh yang positif terhadap kesehatan jantung seperti meningkatkan kebugaran kardiorespirasi dan mengurangi risiko penyakit jantung.  Dengan meningkatkan kualitas tidur, menurunkan tekanan darah, mengendalikan berat badan, meningkatkan metabolisme, mengurangi stres, dan memberikan fleksibilitas waktu, olahraga malam dapat membantu membangun kebiasaan hidup sehat dan menjaga kesehatan jantung yang optimal. Olahraga di malam hari memiliki beberapa manfaat kesehatan, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pastikan untuk memberi cukup waktu untuk istirahat setelah olahraga malam, sehingga tubuh bisa pulih dengan baik sebelum tidur. Ada beberapa dampak negatif yang perlu diperhatikan, seperti beban kerja jantung yang tinggi dan risiko cedera yang lebih tinggi. Aktivitas fisik malam hari yang berlebihan telah dikaitkan dengan prognosis kardiovaskular jangka panjang yang merugikan. Pemilihan jenis olahraga yang tepat dan memperhatikan keamanan saat berolahraga di malam hari. Jika memungkinkan, melakukan olahraga di pagi hari merupakan pilihan terbaik untuk menjaga kesehatan jantung dan tubuh secara keseluruhan. Oleh karena itu, meskipun terdapat berbagai perspektif mengenai topik ini, penting untuk mempertimbangkan faktor individu dan berkonsultasi dengan ahli kesehatan untuk menentukan program olahraga yang paling sesuai untuk kesehatan jantung, terutama saat berolahraga di malam hari.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3224/manfaat-dan-dampak-olahraga-malam-terhadap-kesehatan-jantung

Manfaat dan Dampak Olahraga Malam terhadap Kesehatan Jantung

Olahraga adalah bagian penting dari gaya hidup sehat yang dapat memberikan banyak manfaat bagi tubuh kita. Banyak orang memilih untuk berolahraga di pagi atau siang hari untuk mendapatkan manfaat maksimal. Namun, ada juga sekelompok orang yang lebih suka berolahraga di malam hari. Dalam kehidupan yang sibuk, banyak orang memilih untuk berolahraga di malam hari sebagai alternatif untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh mereka. Namun, muncul pertanyaan apakah olahraga malam berdampak positif atau negatif terhadap kesehatan jantung.

Olahraga merupakan kegiatan yang sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung dan sistem kardiovaskular. Berikut adalah beberapa manfaat olahraga malam terhadap kesehatan jantung:

1. Meningkatkan Kebugaran Kardiorespirasi

Olahraga malam dapat membantu meningkatkan kebugaran kardiorespirasi. Saat berolahraga, denyut jantung dan pernapasan kita meningkat untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh. Berolahraga malam juga dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Ketika berolahraga, tubuhmembakar kalori lebih efisien dan meningkatkan fungsi sistem kardiovaskular. Dengan meningkatnya metabolisme, hal ini dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan kebugaran secara keseluruhan. Dengan rutin melakukan olahraga malam, tubuh akan terlatih untuk lebih efisien dalam menghasilkan energi dan memompa darah ke seluruh tubuh. Ini akan membantu meningkatkan kapasitas paru-paru dan kekuatan jantung.

 2. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Olahraga malam secara teratur dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Adiwinanto (2008), ditemukan bahwa olahraga teratur pada malam hari dapat mengurangi indeks massa tubuh dan meningkatkan kebugaran kardiorespirasi pada remaja obesitas. Salah satu faktor risiko utama penyakit jantung adalah kelebihan berat badan. Berolahraga malam dapat membantu membakar kalori dan menjaga keseimbangan energi. Dengan rutin berolahraga di malam hari, ini dapat membantu mengendalikan berat badan dan mengurangi risiko penyakit jantung terkait obesitas. Dengan mengurangi berat badan dan meningkatkan kebugaran kardiorespirasi, risiko penyakit jantung dapat berkurang secara signifikan.

Olahraga secara umum memiliki efek menurunkan tekanan darah. Berolahraga di malam hari dapat membantu menurunkan tekanan darah setelah hari yang penuh dengan stres dan aktivitas. Penurunan tekanan darah ini dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan menjaga kesehatan jantung.

Aktivitas fisik, termasuk olahraga malam, dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan yang dialami sepanjang hari. Stres yang berkepanjangan dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung. Berolahraga di malam hari dapat meredakan stres secara keseluruhan.

3. Meningkatkan Kualitas Tidur

Olahraga malam juga dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Cleaveland Clinic (2011), orang yang berolahraga di malam hari memiliki tidur yang lebih nyenyak dan pulih dengan lebih baik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa olahraga berat di malam hari tidak mengganggu kualitas tidur tetapi mungkin berdampak pada kontrol otonom jantung pada jam-jam pertama tidur. Hal ini dikarenakan olahraga dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan, yang dapat mengganggu kualitas tidur. Aktivitas fisik dapat merangsang produksi hormon serotonin yang membantu mengatur suasana hati dan tidur yang lebih baik. Tidur yang cukup dan berkualitas merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan jantung. Dengan tidur yang berkualitas, tubuh memiliki waktu yang cukup untuk memulihkan diri setelah aktivitas sehari-hari.

4. Pilihan Waktu yang Fleksibel

Bagi sebagian orang, rutinitas sehari-hari mereka membuat sulit untuk berolahraga di pagi atau siang hari. Berolahraga di malam hari bisa menjadi pilihan yang lebih fleksibel karena waktu luang yang tersedia. Pemilihan waktu yang sesuai dapat menjaga konsistensi dalam berolahraga dan memastikan kesehatan jantung yang optimal.

Dampak Negatif Olahraga Malam terhadap Kesehatan Jantung

Meskipun terdapat manfaat dari olahraga malam terhadap kesehatan jantung, ada beberapa dampak negatif yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa dampak negatif olahraga malam terhadap kesehatan jantung:

1. Beban Kerja Jantung yang Tinggi

Olahraga malam setelah beraktivitas seharian dapat memberikan beban kerja yang tinggi pada jantung. Hal ini dikarenakan tubuh tidak memiliki waktu istirahat yang cukup sebelum berolahraga. Menurut Adiwinanto (2008), olahraga malam dapat membebani kerja jantung karena tidak adanya waktu istirahat yang cukup. Oleh karena itu, disarankan untuk memberikan waktu istirahat yang cukup bagi jantung sebelum berolahraga.

2. Risiko Cedera yang Lebih Tinggi

Olahraga malam juga dapat meningkatkan risiko cedera. Ketika berolahraga di malam hari, cahaya yang kurang dapat membuat sulit melihat dengan jelas. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjatuh atau tergelincir saat berolahraga. Selain itu, kelelahan akibat aktivitas sehari-hari juga dapat meningkatkan risiko cedera saat berolahraga di malam hari. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dan memperhatikan keamanan saat berolahraga di malam hari.

3. Gangguan Tidur

Tidak semua orang bisa merasakan dampak positif dari olahraga malam yang dapat memperbaiki kualitas tidur. Pada beberapa orang, olahraga malam dapat menyebabkan gangguan tidur. Ketika tubuh terlalu terstimulasi akibat olahraga, sulit bagi tubuh untuk bersantai dan mempersiapkan diri untuk tidur. Hal ini dapat mengganggu pola tidur dan menyebabkan sulit tidur. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan olahraga malam minimal 90 menit sebelum tidur agar tubuh memiliki waktu yang cukup untuk pulih dan bersantai sebelum tidur.

Sebagai kesimpulan, berolahraga di malam hari dapat memiliki pengaruh yang positif terhadap kesehatan jantung seperti meningkatkan kebugaran kardiorespirasi dan mengurangi risiko penyakit jantung.  Dengan meningkatkan kualitas tidur, menurunkan tekanan darah, mengendalikan berat badan, meningkatkan metabolisme, mengurangi stres, dan memberikan fleksibilitas waktu, olahraga malam dapat membantu membangun kebiasaan hidup sehat dan menjaga kesehatan jantung yang optimal. Olahraga di malam hari memiliki beberapa manfaat kesehatan, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pastikan untuk memberi cukup waktu untuk istirahat setelah olahraga malam, sehingga tubuh bisa pulih dengan baik sebelum tidur. Ada beberapa dampak negatif yang perlu diperhatikan, seperti beban kerja jantung yang tinggi dan risiko cedera yang lebih tinggi. Aktivitas fisik malam hari yang berlebihan telah dikaitkan dengan prognosis kardiovaskular jangka panjang yang merugikan. Pemilihan jenis olahraga yang tepat dan memperhatikan keamanan saat berolahraga di malam hari. Jika memungkinkan, melakukan olahraga di pagi hari merupakan pilihan terbaik untuk menjaga kesehatan jantung dan tubuh secara keseluruhan. Oleh karena itu, meskipun terdapat berbagai perspektif mengenai topik ini, penting untuk mempertimbangkan faktor individu dan berkonsultasi dengan ahli kesehatan untuk menentukan program olahraga yang paling sesuai untuk kesehatan jantung, terutama saat berolahraga di malam hari.

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3224/manfaat-dan-dampak-olahraga-malam-terhadap-kesehatan-jantung

Sleep Apnea dan Kematian Jantung Mendadak

Tidur yang nyenyak dan berkualitas adalah kebutuhan penting bagi kesehatan dan kesejahteraan kita. Namun, beberapa individu mengalami gangguan tidur yang serius yang dikenal sebagai sleep apnea obstruktif (OSA). Sleep apnea obstruktif adalah gangguan tidur kronis di mana saluran napas atas mengalami penyumbatan sebagian atau total, menyebabkan penghentian atau pengurangan aliran udara selama tidur. Gangguan ini dapat mengganggu kualitas tidur dan mengurangi kadar oksigen dalam darah.

OSA mempengaruhi lebih dari 1 miliar individu di seluruh dunia dan angka ini terus meningkat. Gangguan tidur ini dapat memiliki dampak negatif pada kualitas hidup seseorang dan meningkatkan risiko kematian.

Sleep apnea adalah kondisi di mana seseorang mengalami berhenti napas sementara selama tidur. Ada dua jenis utama dari sleep apnea:

1.    Obstruktif Sleep Apnea (OSA): Jenis sleep apnea ini terjadi ketika saluran napas terhalang oleh jaringan lunak yang roboh saat tidur. Hal ini menyebabkan berhenti napas yang sementara dan dapat membangunkan seseorang dari tidur.

2.    Central Sleep Apnea (CSA): Pada jenis sleep apnea ini, otak tidak mengirimkan sinyal yang tepat kepada otot-otot pernapasan untuk bernapas selama tidur. Ini dapat mengakibatkan napas yang tidak teratur atau berhenti sementara.

Kematian jantung mendadak (SCD) adalah kejadian yang tidak terduga di mana seseorang meninggal akibat masalah jantung dalam waktu satu jam setelah timbulnya gejala. Sleep apnea telah dikaitkan dengan peningkatan risiko SCD. Beberapa penelitian telah menunjukkan hubungan antara sleep apnea dan kematian mendadak akibat masalah jantung, terutama di luar rumah sakit.

Beberapa penelitian epidemiologi telah dilakukan untuk mengevaluasi hubungan antara sleep apnea dan SCD. Salah satu penelitian menemukan bahwa kadar oksigen terendah saat tidur (nadir O2 saturation) secara independen memprediksi risiko SCD. Setiap penurunan 10?lam kadar oksigen terendah ini dikaitkan dengan peningkatan risiko SCD sebesar 14%.

Sleep apnea dapat menyebabkan tekanan intratorakal yang negatif akibat obstruksi saluran napas. Hal ini dapat meningkatkan beban tekanan pada jantung dan meningkatkan kebutuhan oksigen jantung. Selain itu, sleep apnea juga dapat menyebabkan perubahan pada irama jantung dan memicu aritmia ventrikel.

Beberapa penanda elektrokardiografi (EKG) telah diidentifikasi pada pasien dengan sleep apnea yang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami SCD. Penanda ini termasuk kompleks ventrikel prematur (PVC), perpanjangan interval QT, fibrilasi atrium, dan perubahan lain pada EKG yang dapat mengindikasikan risiko aritmia ventrikel.

Pengobatan sleep apnea dapat membantu mengurangi risiko SCD dan meningkatkan hasil kardiovaskular. Terapi tekanan positif kontinu di saluran napas (CPAP) adalah metode yang umum digunakan untuk mengobati sleep apnea. Penggunaan CPAP telah terbukti mengurangi kejadian aritmia ventrikel dan perpanjangan interval QT pada pasien dengan sleep apnea.

Terdapat beberapa penelitian yang sedang berlangsung untuk lebih memahami hubungan antara sleep apnea dan SCD serta pengaruh pengobatan sleep apnea terhadap hasil kardiovaskular. Penelitian ini mencakup penelitian observasional dan uji klinis yang melibatkan populasi pasien dengan sleep apnea dan masalah jantung.

Sleep apnea dapat meningkatkan risiko kematian mendadak akibat masalah jantung. Penelitian terus dilakukan untuk lebih memahami hubungan antara sleep apnea dan SCD serta pengaruh pengobatan sleep apnea terhadap hasil kardiovaskular. Penting bagi individu yang mengalami sleep apnea untuk mencari pengobatan yang tepat untuk mengurangi risiko komplikasi serius.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3222/sleep-apnea-dan-kematian-jantung-mendadak

Meninggal Mendadak Saat Tidur? Waspadai Sudden Arrhythmic Death Syndrome

Sindrom Kematian Mendadak Akibat Aritmia (Sudden Arrhythmic Death Syndrome/SADS) adalah kondisi jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak pada remaja dan orang dewasa, terutama saat tidur. Kondisi ini merupakan kelainan yang diturunkan pada sistem listrik jantung yang mengakibatkan irama jantung tidak normal. Secara definisi, SADS merupakan kematian mendadak pada usia kurang dari 40 tahun tanpa ditemukannya kelainan jantung struktural.

SADS disebabkan oleh irama jantung tidak normal, yang dapat disebabkan oleh mutasi genetik yang mempengaruhi sistem listrik jantung. Terdapat beberapa kondisi yang dapat menyebabkan SADS, termasuk sindrom Long QT (LQTS), sindrom Brugada, dan Polimorfik Ventrikel Takikardia Katekolaminergik (CPVT). Sindrom long QT adalah salah satu jenis SADS yang paling umum terjadi. Dari hasil studi skrining genetik keluarga, hampir 50% kasus SADS disebabkan karena sindrom long QT. Sindrom Brugada terjadi pada kurang dari 1% populasi, sedangkan CPVT memengaruhi sekitar satu dari 10.000 orang.

SADS dapat menyebabkan kematian mendadak tanpa ada tanda atau gejala yang terlihat sebelumnya. Sekitar 90% pasien yang mengalami SADS dilaporkan tidak mengalami gejala apapun sebelum terjadinya kejadian kematian mendadak. Namun, beberapa mungkin akan merasakan gejala seperti denyut jantung yang tidak teratur, pingsan, atau kejang sebelumnya. Gejala-gejala ini dapat terjadi selama aktivitas fisik atau stres emosional, bahkan saat tidur sekalipun. Dari suatu penelitian, didapatkan bahwa sebanyak 82% pasien mengalami SADS saat tidur atau istirahat. Saat tidur, terjadi peningkatan aktivitas parasimpatis yang dapat memperlambat denyut jantung dan meningkatkan interval QT pada elektrokardiogram (EKG). Pada individu dengan predisposisi genetik, peningkatan interval QT ini dapat meningkatkan risiko aritmia yang mengarah ke SADS. Selain itu, beberapa penelitian telah menunjukkan korelasi antara gangguan tidur seperti sleep apnea dan risiko aritmia ventrikel. Sleep apnea dapat mengakibatkan hipoksia (kurang oksigen) dan peningkatan tekanan darah, yang dapat memicu gangguan irama jantung.

Mendiagnosis SADS dapat menjadi tantangan karena kondisinya yang jarang terjadi. Namun, jika seseorang memiliki riwayat kematian mendadak akibat gangguan jantung dalam keluarga atau pernah mengalami gejala yang disebutkan di atas, beberapa pemeriksaan dapat direkomendasikan untuk mengevaluasi gangguan kelistrikan jantung. Pemeriksaan ini termasuk elektrokardiogram (EKG), tes stres, ekokardiografi, atau Holter monitoring yang merekam aktivitas listrik jantung selama 24 jam atau lebih. Dokter juga dapat merekomendasikan pemeriksaan genetik untuk mencari adanya mutasi gen yang dapat menyebabkan SADS. Namun pemeriksaan genetik ini belum banyak tersedia di Indonesia, serta harga pemeriksaan yang mahal.

Tatalaksana SADS tergantung pada kelainan penyebab yang dialami dan tingkat keparahan gejala yang dialami. Dalam beberapa kasus, obat-obatan dapat diresepkan untuk mengontrol irama jantung. Dalam kasus lain, prosedur invasif mungkin diperlukan, seperti pemasangan implantable cardiac defibrillator (ICD) dan ablasi kateter. ICD adalah perangkat kecil yang ditanamkan di bawah kulit dada dan dapat mendeteksi irama jantung yang tidak normal serta memberikan kejutan listrik untuk mengembalikan irama normal. Ablasi kateter adalah prosedur yang menggunakan energi radiofrekuensi untuk menghancurkan bagian jaringan pada jantung yang menyebabkan irama yang tidak normal.

Untuk mencegah dan mendiagnosis risiko SADS sejak dini, beberapa upaya dapat dilakukan, seperti:

  • Pemeriksaan Kesehatan Rutin ke Dokter: Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, terutama jika ada riwayat keluarga terkait masalah jantung, dapat membantu mendeteksi potensi risiko SADS.
  • Pemeriksaan Genetik: Individu dengan riwayat keluarga SADS atau kelainan jantung tertentu mungkin perlu menjalani pemeriksaan genetik untuk mengidentifikasi faktor risiko.
  • Gaya Hidup Sehat: Menerapkan gaya hidup sehat termasuk diet seimbang, olahraga teratur, dan pengelolaan stres dapat membantu menjaga kesehatan jantung secara keseluruhan.

Sudden Arrhythmic Death Syndrome (SADS) adalah kondisi jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak pada remaja dan orang dewasa, terutama saat tidur. Kondisi ini disebabkan oleh irama jantung yang tidak normal akibat mutasi genetik. Meskipun gejala SADS bisa tidak terlihat sebelumnya, beberapa orang dapat mengalami denyut jantung tidak teratur, pingsan, atau kejang sebelum terjadinya serangan jantung mendadak. Mendiagnosis SADS bisa menjadi sulit karena kondisinya yang jarang terjadi, namun beberapa pemeriksaan seperti EKG, tes stres, ekokardiografi, dan tes genetik dapat membantu dalam diagnosis. Pencegahan SADS dapat dilakukan dengan melakukan tes genetik bagi anggota keluarga yang memiliki riwayat SADS dan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang direkomendasikan oleh dokter. Dengan pemahaman dan tindakan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko kematian mendadak akibat SADS dan menjaga kesehatan jantung kita dengan baik.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3219/meninggal-mendadak-saat-tidur-waspadai-sudden-arrhythmic-death-syndrome

Kelola Stres dengan Hobi Sederhana di Rumah

Dalam kehidupan yang penuh tekanan seperti saat ini, seringkali sulit untuk menjaga kesehatan jantung kita. Faktor-faktor seperti kemacetan lalu lintas, tekanan kerja yang tinggi, dan masalah hubungan dapat menyebabkan stres kronis yang berdampak negatif pada tubuh kita. Stres yang berkepanjangan telah terkait dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah suasana hati, gangguan tidur, dan bahkan penyakit jantung. Bagaimana stres mempengaruhi kesehatan jantung kita masih menjadi misteri, tetapi beberapa teori telah diajukan. Salah satu kemungkinan adalah bahwa stres memicu peradangan, yang merupakan pemicu penyakit jantung yang diketahui. Namun, stres juga dapat mempengaruhi penyakit jantung melalui cara yang lebih halus, dengan memengaruhi perilaku kita yang berisiko terhadap penyakit jantung. Misalnya, saat kita stres, seringkali kita cenderung mengonsumsi makanan yang tidak sehat, kurang waktu atau energi untuk berolahraga, serta cenderung merokok dan mengonsumsi alkohol secara berlebihan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk belajar menghadapi stres dan mengelola kebiasaan tidak sehat tersebut agar dapat menjaga kesehatan jantung kita.

Mengelola Stres untuk Kesehatan Jantung yang Lebih Baik

Tetaplah Positif, salah satu cara terbaik untuk menghadapi stres adalah dengan tetap positif. Tersenyum dan tertawa telah terbukti dapat menurunkan kadar hormon stres dalam tubuh, mengurangi peradangan dalam pembuluh darah, dan meningkatkan kadar kolesterol “baik” HDL. Meskipun sulit untuk tetap positif dalam situasi yang sulit, mengembangkan pola pikir yang optimis dapat membantu kita menghadapi stres dengan lebih baik dan menjaga kesehatan jantung kita. Meditasi dan relaksasi, meditasi adalah praktik yang melibatkan pemusatan pikiran dan pernapasan yang dalam, dan telah terbukti dapat menurunkan faktor risiko penyakit jantung seperti tekanan darah tinggi. Meditasi memiliki hubungan erat dengan yoga dan doa, yang juga dapat membantu merelaksasi pikiran dan tubuh. Dengan melibatkan diri dalam meditasi atau praktik serupa, kita dapat mengurangi stres dan menjaga kesehatan jantung kita. Berolahraga secara teratur, olahraga adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi stres. Setiap kali kita beraktivitas fisik, baik itu berjalan-jalan atau bermain tenis, tubuh kita melepaskan hormon endorfin yang meningkatkan suasana hati. Olahraga tidak hanya membantu mengurangi stres, tetapi juga melindungi jantung kita dengan menurunkan tekanan darah, memperkuat otot jantung, dan membantu menjaga berat badan yang sehat. Dengan berolahraga secara teratur, kita dapat menghadapi stres dengan lebih baik dan menjaga kesehatan jantung kita. Menjauhkan diri dari teknologi, stres seringkali mengikuti kita di mana pun kita pergi, terutama dengan adanya teknologi yang selalu menghubungkan kita dengan dunia luar. Untuk menghadapi stres dengan lebih baik, penting bagi kita untuk menjauhkan diri dari teknologi sesekali. Hindari membaca email atau menonton berita di televisi. Luangkan waktu setiap hari, meskipun hanya 10 atau 15 menit, untuk melarikan diri dari dunia dan menenangkan pikiran. Temukan cara-cara untuk menghilangkan stres, seperti mandi air hangat, mendengarkan musik, atau menghabiskan waktu untuk hobi favorit. Dengan melakukannya, kita dapat memberikan istirahat yang sangat dibutuhkan dari tekanan hidup dan menjaga kesehatan jantung kita. Selain menghadapi stres, penting bagi kita untuk mengelola kebiasaan tidak sehat yang dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung kita. Beberapa langkah yang dapat kita ambil untuk mengubah kebiasaan tidak sehat ini termasuk: makan behat, berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alcohol dan tidur yang Cukup

Mengelola Stres dengan Hobi

Salah satu cara yang efektif untuk mengelola stres adalah dengan menjalani hobi. Hobi memberikan kita waktu untuk bersantai dan melakukan sesuatu yang kita sukai. Ketika kita fokus pada hobi yang kita gemari, kita dapat melupakan sejenak tekanan dan stres dalam hidup kita. Hobi juga dapat memberikan kesempatan untuk bersosialisasi dan mengembangkan koneksi sosial yang positif. Pilihlah hobi yang sesuai dengan minat dan keinginan Anda. Dengan menjalani hobi, kita dapat mengurangi stres, meningkatkan kesejahteraan jiwa, dan menjaga kesehatan jantung kita.

Ada banyak jenis hobi yang dapat membantu menghilangkan stres dan memberikan kebahagiaan dalam hidup kita. Berikut adalah beberapa contoh hobi yang sehat dan menyenangkan yang bisa kita coba:

1. Mendengarkan musik. Hampir semua orang suka mendengarkan musik. Musik, terutama yang memiliki nuansa ceria, dapat meningkatkan suasana hati dan membantu menghilangkan stres. Efek musik ini bahkan dapat dimanfaatkan dalam terapi musik yang digunakan untuk mengatasi stres, meningkatkan daya ingat, dan mengurangi rasa sakit.

2. Menulis dan menggambar. Menulis jurnal atau mengekspresikan diri melalui tulisan dapat menjadi hobi yang membantu mengurangi stres. Dengan menuliskan pikiran dan emosi kita, kita dapat mengklarifikasi perasaan dan merefleksikan pengalaman hidup kita. Selain itu, menggambar bebas atau melukis juga dapat menjadi cara yang efektif untuk menenangkan pikiran.

3. Fotografi alam. Mengambil foto alam dan mempelajari seni fotografi dapat menjadi hobi yang membantu menghilangkan stres. Saat kita berfokus pada keindahan alam dan mencoba menangkap momen yang indah melalui kamera, kita dapat merasakan ketenangan dan kebahagiaan. Selain itu, perjalanan ke tempat baru juga dapat memberikan kesempatan untuk bersosialisasi dengan orang lain.

4. Berkebun. Berkebun adalah hobi yang bermanfaat untuk menghilangkan stres dan meningkatkan kesehatan mental. Melihat tanaman tumbuh dan merawat kebun dapat memberikan rasa kedamaian dan kepuasan. Selain itu, berkebun juga dapat mendekatkan kita dengan alam dan meningkatkan kebugaran tubuh melalui aktivitas fisik yang dilakukan.

5. Memasak. Aktivitas memasak tidak hanya bermanfaat untuk menciptakan makanan yang lezat, tetapi juga dapat menjadi hobi yang membantu menghilangkan stres. Saat kita memasak dengan penuh kegembiraan dan kreativitas, kita dapat melupakan sejenak tekanan sehari-hari dan menikmati momen kreasi yang menyenangkan. Selain itu, memasak juga dapat menjadi cara yang baik untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat.

6. Olahraga. Olahraga adalah hobi yang efektif dalam menghilangkan stres dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Berbagai jenis olahraga, seperti jogging, yoga, atau menari, dapat membantu mengalirkan energi dan meningkatkan mood. Penting untuk memilih olahraga yang kita nikmati dan melakukannya dengan penuh kesadaran, tanpa memaksakan diri.

7. Merajut. Merajut adalah kegiatan yang dapat membantu menghilangkan stres dan memberikan rasa ketenangan. Gerakan berulang saat merajut dapat memberikan efek yang serupa dengan meditasi, membuat pikiran menjadi tenang dan fokus. Selain itu, hasil rajutan yang indah juga dapat memberikan kepuasan dan kebanggaan pada diri sendiri.

8. Mewarnai. Mewarnai buku dengan desain yang rumit dapat menjadi hobi yang membantu menghilangkan stres. Kegiatan ini melibatkan fokus dan konsentrasi pada pemilihan warna dan mengisi gambar, sehingga pikiran kita menjadi tenang dan teralihkan dari tekanan sehari-hari. Mewarnai juga dapat meningkatkan kreativitas dan memberikan kepuasan pada diri sendiri.

9. Menulis jurnal harian. Menulis jurnal adalah hobi yang membantu mengurangi stres dan mempromosikan kesejahteraan mental. Dengan menuliskan pengalaman, pikiran, dan perasaan kita, kita dapat memproses emosi dengan lebih baik dan merasa lega. Menulis jurnal juga dapat memberikan wawasan tentang diri sendiri dan membantu kita menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik.

10. Membaca. Membaca adalah hobi yang membantu menghilangkan stres dan membawa kita ke dunia yang berbeda. Ketika kita membaca, pikiran kita akan teralihkan dari masalah sehari-hari dan terbawa ke dalam cerita yang menarik. Buku juga dapat menjadi teman yang setia dan menginspirasi kita dalam menjalani kehidupan.

Stres dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan jantung kita. Namun, dengan menghadapi stres dengan cara yang positif, mengubah kebiasaan tidak sehat, dan menjalani hobi yang kita sukai, kita dapat menjaga kesehatan jantung kita dengan lebih baik. Ingatlah untuk tetap positif, bermeditasi, berolahraga secara teratur, menjauhkan diri dari teknologi, dan mengelola kebiasaan tidak sehat Anda. Dengan melakukan hal-hal ini, Anda dapat meredakan stres dan menjaga kesehatan jantung Anda. Jangan lupa, konsultasikan dengan tenaga medis jika Anda memerlukan bantuan lebih lanjut dalam mengelola stres dan menjaga kesehatan jantung Anda.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3207/kelola-stres-dengan-hobi-sederhana-di-rumah

1 9 10 11 12 13 22

Search

+