Waspadai Logam Beracun dalam Kehidupan Sehari-Hari yang Berisiko terhadap Kesehatan Jantung!

Saat ini zat-zat toksik lingkungan tidak termasuk dalam faktor risiko tradisional penyakit jantung. Namun, bidang kardiologi lingkungan yang terus berkembang mengidentifikasi paparan terhadap polutan-polutan ini sebagai risiko yang dapat diubah. Beberapa jenis logam beracun yang umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular. Perhatian terhadap paparan logam-logam ini, baik melalui sumber lingkungan maupun produk yang dikonsumsi sehari-hari, telah meningkat dalam bidang kesehatan masyarakat.

Beberapa logam beracun yang terkait dengan risiko kardiovaskular yang lebih tinggi adalah timbal, kadmium, merkuri, dan arsenik. Timbal, yang dapat ditemukan dalam cat lama, tanah yang terkontaminasi, dan pipa air, dikaitkan dengan hipertensi dan peningkatan risiko serangan jantung serta stroke. Paparan kadmium melalui makanan tertentu, asap tembakau, dan emisi industri telah dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular seperti hipertensi, penyakit arteri perifer, dan aterosklerosis. Merkuri, terutama metil merkuri yang ada dalam beberapa jenis ikan, dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung dan penyakit arteri koroner. Sedangkan paparan kronis terhadap arsenik melalui air terkontaminasi dan beberapa jenis makanan telah dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular termasuk hipertensi, aterosklerosis, dan penyakit arteri perifer.

Logam-logam beracun ini dapat memasuki tubuh melalui berbagai rute seperti inhalasi, ingestasi, atau penyerapan melalui kulit. Setelah masuk ke dalam tubuh, logam-logam tersebut dapat menumpuk di organ dan jaringan, termasuk sistem kardiovaskular, serta menyebabkan efek toksik. Logam-logam ini dapat menumpuk di dalam tubuh dan tetap berada di tulang dan organ selama beberapa dekade. Meskipun mekanisme yang tepat mengenai kontribusi logam-logam ini terhadap penyakit kardiovaskular masih dalam penelitian, kemungkinan melibatkan stres oksidatif, inflamasi, disfungsi endotel, dan gangguan proses seluler yang beragam.

Untuk mengurangi paparan terhadap logam beracun, langkah-langkah pencegahan penting dilakukan, seperti menggunakan sumber air minum yang aman, menghindari atau mengurangi konsumsi makanan yang terkontaminasi, berhenti merokok, dan meningkatkan kesadaran terhadap potensi paparan di lingkungan sekitar. Kebijakan dan regulasi dalam bidang kesehatan masyarakat juga memegang peran penting dalam mengontrol dan mengurangi tingkat logam beracun di lingkungan dan produk konsumen.

Saat ini, belum ada terapi medis standar untuk mengatasi dampak vaskular logam pencemar tersebut, intervensi klinis yang bertujuan menghilangkan logam atau melemahkan efeknya pada tubuh terus dikembangkan.

Dalam upaya untuk melindungi kesehatan kardiovaskular, penting bagi masyarakat untuk memahami bahaya paparan logam beracun ini dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risikonya. Selain itu, penelitian lebih lanjut tentang mekanisme persis bagaimana logam-logam tersebut berkontribusi terhadap penyakit kardiovaskular akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang cara mengatasi masalah ini secara efektif.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3172/waspadai-logam-beracun-dalam-kehidupan-sehari-hari-yang-berisiko-terhadap-kesehatan-jantung

Efek Alpukat terhadap Kesehatan Jantung

Dalam sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association, jurnal akses terbuka yang mendapat tinjauan dari American Heart Association, ditemukan bahwa mengonsumsi dua atau lebih porsi alpukat setiap minggu berkaitan dengan pengurangan risiko terkena penyakit kardiovaskular. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa menggantikan makanan yang mengandung jenis lemak tertentu, seperti mentega, keju, atau daging olahan, dengan alpukat juga dapat terkait dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular. Alpukat kaya akan serat makanan dan lemak tak jenuh, terutama lemak tak jenuh tunggal yang dikenal sebagai lemak sehat, serta komponen bermanfaat lainnya yang berkontribusi pada kesehatan jantung. Penelitian klinis sebelumnya juga menemukan bahwa alpukat memiliki dampak positif terhadap faktor risiko kardiovaskular, termasuk kadar kolesterol yang tinggi.

Alpukat adalah buah padat nutrisi, mengandung serat makanan, potasium, magnesium, MUFA, dan asam lemak tak jenuh ganda, serta fitonutrien dan senyawa bioaktif, yang secara independen dikaitkan dengan kesehatan jantung.5, 6, 7 Variasi yang paling umum dikonsumsi di Amerika Serikat (alpukat Hass) mengandung 13 gr asam oleat dalam buah berukuran sedang (136 g), sebanding dengan jumlah asam oleat dalam 1,5 ons (42 g) almond atau 2 sendok makan (26 g) almond minyak zaitun.5 Secara khusus, setengah buah alpukat menyediakan hingga 20% serat harian yang direkomendasikan, 10% potasium, 5% magnesium, dan 15% folat, serta 7,5 g MUFA dan 1,5 g asam lemak tak jenuh ganda .5, 8 Oleh karena itu, alpukat dapat menjadi komponen padat nutrisi dalam pola makan sehat. Data populasi nasional menunjukkan bahwa setelah memperhitungkan gaya hidup dan faktor sosiodemografi termasuk status sosial ekonomi, konsumen alpukat cenderung memiliki kadar kolesterol high-density lipoprotein (HDL) yang lebih tinggi; risiko lebih rendah terkena sindrom metabolik; dan berat badan, indeks massa tubuh (BMI), dan lingkar pinggang yang lebih rendah, dibandingkan dengan bukan konsumen alpukat.

Studi tersebut dilakukan selama 30 tahun, dengan lebih dari 68.780 wanita (usia 30 hingga 55 tahun) dari Nurses’ Health Study dan lebih dari 41.700 pria (usia 40 hingga 75 tahun) dari Health Professionals Follow-up Study sebagai subjek penelitian. Semua peserta awalnya bebas dari kanker, penyakit jantung koroner, dan stroke, dan mereka tinggal di Amerika Serikat. Selama periode penelitian, terdokumentasi 9.185 kasus penyakit jantung koroner dan 5.290 kasus stroke. Para peneliti menilai pola makan peserta dengan menggunakan kuesioner frekuensi makanan yang diberikan pada awal penelitian dan selanjutnya setiap empat tahun. Asupan alpukat dihitung berdasarkan jawaban pada kuesioner terkait jumlah dan frekuensi konsumsi. Satu porsi alpukat setara dengan setengah buah alpukat atau setengah cangkir alpukat. Hasil analisis menunjukkan bahwa setelah mempertimbangkan berbagai faktor risiko kardiovaskular dan pola makan secara keseluruhan, peserta penelitian yang mengonsumsi minimal dua porsi alpukat setiap minggu memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang 16% lebih rendah dan risiko penyakit jantung koroner yang 21% lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang jarang atau tidak pernah mengonsumsi alpukat. Mengganti setengah porsi makanan seperti margarin, mentega, telur, yogurt, keju, atau daging olahan seperti bacon dengan jumlah alpukat yang setara setiap hari, berdasarkan analisis statistik, berkaitan dengan pengurangan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 16% hingga 22%. Penggantian setengah porsi alpukat per hari dengan minyak zaitun, kacang-kacangan, atau minyak nabati lainnya dalam jumlah yang setara tidak menunjukkan manfaat tambahan. Namun, tidak ada hubungan yang signifikan tercatat antara konsumsi alpukat dan risiko stroke, serta sejauh mana alpukat dikonsumsi.

Hasil studi ini memberikan panduan berharga bagi para profesional kesehatan dalam memberikan saran kepada pasien. Penggantian makanan kaya lemak jenuh atau lemak jenuh seperti keju dan daging olahan dengan alpukat dapat menjadi langkah yang bermanfaat dalam mendukung kesehatan, sesuatu yang dapat direkomendasikan oleh dokter dan praktisi kesehatan lain, termasuk ahli diet terdaftar, terutama karena alpukat adalah sumber makanan yang baik. Studi ini juga mendukung panduan American Heart Association yang menganjurkan pola makan Mediterania, yang menekankan konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan, serta lemak nabati seperti minyak zaitun, kanola, dan wijen sebagai bagian dari diet yang sehat. Pola makan memainkan peranan penting dalam meningkatkan kesehatan jantung serta mengurangi risiko penyakit kardiovaskular (CVD). Senyawa-senyawa makanan bioaktif yang bermanfaat seperti asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) dan asam lemak tak jenuh ganda, serat larut, protein dari sumber nabati, fitosterol, dan polifenol, semuanya terkandung dalam alpukat. Substitusi lemak jenuh atau lemak trans dengan asam lemak tak jenuh telah terbukti memiliki manfaat dalam pencegahan penyakit kardiovaskular, sebuah pandangan yang didukung oleh berbagai lembaga medis terkemuka.

Analisis tentang penggantian makanan yang mengandung lemak dengan alpukat, dengan tujuan mengestimasi risiko penyakit kardiovaskular dan penyakit jantung koroner, sejalan dengan bukti ini. Penggantian makanan yang mengandung lemak, beberapa di antaranya mengandung lemak jenuh (SFA), dengan jumlah yang setara dari alpukat, terkait dengan pengurangan risiko penyakit kardiovaskular dan penyakit jantung koroner. Namun, substitusi dengan minyak zaitun dan minyak nabati lainnya tidak menghasilkan dampak yang signifikan. Temuan ini memiliki implikasi penting dalam hal rekomendasi kesehatan masyarakat. Disarankan konsumsi alpukat dan sumber lemak tak jenuh lainnya sebagai bagian dari pola makan yang sehat untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, dua analisis saat ini menunjukkan bahwa risiko penyakit jantung koroner dan kematian akibat penyakit kardiovaskular dapat lebih rendah ketika asupan lemak tak jenuh dari sumber tumbuhan menggantikan asupan lemak tak jenuh dari sumber hewan, termasuk MUFA. Ada mekanisme biologis yang potensial di mana alpukat dapat memberikan perlindungan bagi kesehatan jantung dengan mengatur faktor risiko kardiovaskular. MUFA utama yang terdapat dalam alpukat, seperti asam oleat, dapat memiliki efek positif pada kesehatan pembuluh darah, tekanan darah, peradangan, dan juga sensitivitas insulin. Selain itu, kandungan tinggi sterol tumbuhan, seperti beta-sitosterol, dalam alpukat dapat mempengaruhi profil lipid dengan baik. Tambahan pula, asupan serat yang lebih tinggi melalui konsumsi alpukat dapat berkontribusi pada peningkatan profil lipid yang lebih baik.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3173/efek-alpukat-terhadap-kesehatan-jantung

Binge Watching (Menonton Maraton) : Baikkah untuk Kesehatan Jantung Kita?

Tahukah kamu? Menonton secara maraton, seperti menonton serial TV atau drakor (baca: drama korea), dalam jangka waktu yang panjang dan terus-menerus, dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan kardiovaskular.  Sebuah penelitian yang dilakukan pada bulan Januari 2022 dan dipublikasikan di European Journal of Preventive Cardiology menemukan bahwa menonton televisi dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan risiko terbentuknya gumpalan darah.

Penelitian tentang dampak kesehatan dari menonton secara marathon masih baru, dan sebuah artikel yang diterbitkan pada tahun 2020 di International Journal of Environmental Research and Public Health tidak menemukan definisi yang disepakati secara konsensus mengenai istilah tersebut, kecuali bahwa itu berarti menonton beberapa episode serial TV dalam satu duduk.

Sebuah studi pada tahun 2019 di Journal of the American Heart Association menemukan bahwa orang yang jarang atau tidak menonton televisi dan aktif secara fisik memiliki umur yang lebih panjang sekitar dua setengah tahun tanpa penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal jantung dibandingkan dengan mereka yang sering menonton televisi dan tidak aktif.

Namun, kebiasaan menonton televisi tidak kemungkinan besar akan berubah dalam waktu dekat karena adanya penyebaran layanan streaming dan daya tarik dari menu menonton tanpa batas dari beberapa musim serial TV. Pada tahun 2016, Netflix, penyedia layanan streaming terbesar, mengungkapkan bahwa anggotanya lebih suka menyelesaikan seluruh musim dalam satu minggu daripada menonton satu episode dalam seminggu. Banyak orang beralih ke layanan streaming saat pandemi COVID-19. Menurut survei yang dilakukan oleh perusahaan pengukuran audiens Nielsen, waktu yang dihabiskan orang-orang di Amerika Serikat untuk streaming meningkat signifikan pada kuartal kedua tahun 2020 menjadi 142,5 miliar menit, dibandingkan dengan 81,7 miliar menit pada periode yang sama di tahun 2019.

Yang penting diperhatikan dalam menonton secara maraton adalah perilaku duduk yang terlalu lama. Ketika kita duduk terlalu lama, darah dan cairan mulai mengendap di kaki setelah sekitar satu jam. Hal ini mengurangi aliran dan peredaran darah, sehingga tekanan darah meningkat untuk membantu mengembalikan darah ke jantung. Berikut dampak menonton maraton terhadap kesehatan jantung:

1. Peningkatan risiko pembekuan darah

Menonton secara maraton terkait dengan peningkatan risiko terbentuknya gumpalan darah dalam tubuh. Setelah waktu yang lama dalam posisi duduk, darah dan cairan dapat mengendap di kaki, menyebabkan peredaran darah yang terhambat dan meningkatkan risiko terbentuknya gumpalan darah.

2. Peningkatan risiko penyakit kardiovaskular

Penelitian telah menunjukkan bahwa jumlah waktu yang tinggi dalam posisi duduk dan durasi waktu yang lama dalam keadaan sedentari terkait dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal jantung.

3. Peningkatan tekanan darah

Setelah waktu yang lama dalam posisi duduk, aliran darah dapat terhambat dan tekanan darah mulai meningkat untuk mengembalikan darah ke jantung. Peningkatan tekanan darah yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

4. Penurunan kebugaran fisik

Menonton secara maraton berarti menghabiskan banyak waktu dalam posisi duduk yang tidak melibatkan aktivitas fisik. Kebiasaan ini dapat mengakibatkan penurunan kebugaran fisik secara keseluruhan.

Untuk menjaga kesehatan kardiovaskular, penting untuk memperhatikan waktu yang dihabiskan dalam posisi duduk dan memecahnya dengan bergerak secara teratur. Setiap 30 menit, berdirilah, berjalan-jalan sebentar, atau lakukan gerakan ringan untuk mengurangi waktu yang dihabiskan dalam posisi duduk yang terlalu lama. Mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan dalam posisi duduk dan meningkatkan aktivitas fisik secara umum juga merupakan langkah-langkah yang baik untuk menjaga kesehatan kardiovaskular yang optimal. Ketika duduk, pastikan juga untuk menjaga postur tubuh yang baik. Duduk dengan punggung tegak dan bahu rileks dapat membantu mengurangi tekanan pada jantung dan pembuluh darah.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3174/binge-watching-menonton-maraton-baikkah-untuk-kesehatan-jantung-kita

Penyakit Lidah, Apa Saja Jenisnya?

Penyakit lidah atau gangguan lidah memang bisa menimbulkan rasa sakit yang dapat membuat kesulitan untuk makan, menelan, bahkan berbicara. Ada banyak jenis penyakit lidah yang membuat lidah terasa sakit. Berikut ini adalah ulasan lengkapnya. Perubahan pada lidah bisa mendeteksi kondisi kesehatan kita secara keseluruhan. Namun sejumlah gangguan pada lidah perlu pemeriksaan lebih lanjut. Mengutip dari penelitian American Family Physician, meskipun mudah diperiksa, penyakit lidah juga terkadang menimbulkan dilema diagnostik dan terapeutik bagi dokter. Diagnosis memerlukan riwayat kesehatan menyeluruh, termasuk durasi, gejala awal, dan penggunaan tembakau serta alkohol. Pemeriksaan morfologi lidah dan penilaian yang cermat pada limfadenopati juga penting. Sejumlah penyakit lidah yang perlu untuk diketahui adalah sebagai berikut. Lidah yang mudah terkena penyakit dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari tidak menjaga kebersihan lidah hingga daya tahan tubuh yang lemah. Kenali apa saja macam-macam penyakit lidah agar dapat dilakukan langkah pencegahan serta perawatan yang tepat. Lidah merupakan organ dengan jaringan otot yang memungkinkan manusia untuk mengecap, menelan, dan berbicara. Organ pencernaan tidak bertulang ini dilapisi oleh selaput merah muda (mukosa) dan tonjolan-tonjolan kecil (papila lidah) yang memberikan tekstur kasar sebagai tempat berkumpulnya ribuan saraf pengecap. Lalai dalam merawat kebersihan lidah, mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, serta kebiasaan merokok, dapat memicu masalah pada lidah sehingga mengganggu fungsi lidah.

Berbagai Jenis Penyakit Lidah

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa terjadi pada lidah beserta langkah perawatan yang bisa dilakukan.

1.   Leukoplakia

Leukoplakia adalah bercak putih yang dapat timbul di permukaan lidah, gusi, maupun dinding bagian dalam pipi. Penyakit lidah ini berkaitan dengan kebiasaan merokok atau mengunyah tembakau, asam lambung, dan konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.

Pada umumnya, leukoplakia akan sembuh dengan sendirinya tanpa penanganan tertentu. Namun, jika bercak putih bertahan lebih dari 2 minggu, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Hal ini karena beberapa kasus leukopakia berisiko menjadi kanker lidah.

2.   Kandidiasis

Kandidiasis terjadi ketika jamur Candida albicans berkembang di lapisan lidah. Penyakit lidah ini biasanya lebih berisiko terjadi pada orang dengan daya tahan tubuh yang lemah atau sedang menjalani pengobatan dengan kortikosteroid.

Kandidiasis ini juga lebih berisiko dialami oleh orang tua, anak kecil, dan bayi. Dokter akan memberikan penanganan berupa pemberian obat antijamur untuk mengobati kandidiasis.

3.   Kanker Mulut

Anda perlu waspada bila terdapat benjolan yang terus tumbuh atau membesar di area lidah, karena hal tersebut bisa menjadi pertanda kanker mulut.

Penyakit lidah ini lebih berisiko dialami oleh perokok aktif dan orang yang mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. Pada stadium awal, benjolan yang muncul biasanya tidak terasa sakit, tetapi Anda disarankan untuk tidak mengabaikan kondisi ini.

4.   Sindrom Lidah Perih

Lidah terasa seperti tersiram air panas merupakan masalah yang cukup umum terjadi. Kondisi ini juga dapat dialami oleh sebagian wanita yang telah mengalami menopause. Sindrom lidah perih umumnya tidak berbahaya dan biasanya hanya disebabkan oleh masalah saraf ringan.

5.   Lidah Hitam dan Berbulu

Lidah bisa mengalami penumpukan bakteri pada papila. Bakteri inilah yang membuat lidah terlihat berbulu dan berwarna hitam. Pada umumnya, kondisi ini tidak tergolong serius. Meski demikian, Anda disarankan untuk lebih menjaga kebersihan mulut dan merawat lidah.

Orang yang sedang menjalani kemoterapi atau sering mengonsumsi antibiotik, lebih berisiko mengalami kondisi semacam ini.

6.   Glositis Atrofi

Glositis atrofi atau radang pada lidah ditandai dengan lidah yang membengkak dan kemerahan serta tekstur lidah menjadi licin dan halus. Penyakit lidah ini bisa terjadi akibat kekurangan vitamin B12, asam folat, atau zat besi.

Gejala glossitis atrofi dapat ditangani dan dicegah dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut, mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral, serta mengonsumsi obat antibiotik secukupnya.

Sebagian besar penyakit lidah umunya tidak serius dan dapat ditangani dengan cepat. Namun, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter apabila ada masalah pada lidah atau mulut Anda.

7.   Cedera Lidah

Biasanya rasa sakit di lidah muncul akibat tidak sengaja tergigit. Hal ini sangat mungkin terjadi, apalagi saat sedang mengunyah makanan.

Selain itu, lidah juga kadang terasa sakit saat mengalami cedera, misalnya ketika terjepit oleh gigi saat Anda terkena benturan seperti kecelakaan atau jatuh. Gangguan kejang seperti epilepsi juga bisa menyebabkan lidah mengalami cedera akibat tergigit tanpa sadar.

Berkumur dengan air garam bisa membantu meringankan rasa sakit dan mempercepat penyembuhan cedera ringan. Akan tetapi, jika Anda mengalami cedera parah, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

8.   Sindrom Mulut Terbakar

adalah kondisi saat mulut terasa panas secara terus-terusan tanpa sebab yang jelas. Dikutip dari Mayo Clinic, kondisi ini memengaruhi semua bagian mulut termasuk lidah, gusi, bibir, pipi bagian dalam, dan langit-langit mulut.

Sensasi terbakar yang dirasakan biasanya cukup parah hingga terasa seperti melepuh. Selain rasa sakit dan sensasi terbakar, kondisi ini juga biasanya disertai dengan gejala lain.

Seperti mulut kering dan haus terus-terusan hingga adanya rasa-rasa aneh di lidah seperti pahit atau logam. Segera kunjungi dokter terdekat jika Anda mengalami kondisi penyakit lidah satu ini.

9.      Lidah Stroberi

Lidah stroberi merupakan gejala demam berdarah, dalam beberapa hari pertama akan muncul lapisan putih tebal di lidah, dengan kemunculan papila merah cerah.

Kondisi ini juga mengonfirmasi diagnosis ketika pasien datang dengan gejala seperti demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, muntah dan sakit perut.

Pada hari kedua, ruam bintik-bintik merah di dasar eritematosa menyebar dimulai di leher dan dada sebelum menyebar ke bagian lain. Dua hari kemudian, lapisan putih pada lidah terkelupas, meninggalkan warna merah, tetapi masih dengan papila yang menonjol.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3155/penyakit-lidah-apa-saja-jenisnya

Benarkah Pijat Bayi Berpengaruh pada Kualitas Tidur Bayi

Kita ketahui usia bayi di bawah 1 tahun merupakan golden period yang merupakan periode penting terjadinya pertumbuhan dan perkembangan bayi, maka dari itu diperlukan perawatan khusus. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan adalah tidur yang berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan bayi. Saat bayi tidur terjadi peningkatan produksi hormon pertumbuhan bahkan bisa sampai 3 kali lipat jika dibandingkan dengan saat bayi tidak tidur atau terbangun. Namun kenyataannya masih banyak bayi yang mengalami gangguan tidur sehingga pijat bayi bisa menjadi alternatif terapi untuk mengatasi gangguan tidur agar bayi bisa tidur lebih nyenyak.

Dalam sebuah ulasan yang sama di atas disampaikan bahwa tidur merupakan suatu kondisi dimana individu tidak sadar, terbangun oleh rangsangan atau sensorik tertentu atau keadaan tidak sadarkan diri yang relatif. Akibat yang ditimbulkan dari gangguan tidur di antaranya adalah bayi rewel, cengeng dan tidak fokus. Hal ini akan mempengaruhi tumbuh kembang fisik dan psikologis bayi, mengurangi daya tahan tubuh bayi karena produksi sel darah putih menurun.

Terapi untuk meningkat kualitas tidur sudah banyak dikembangkan baik seperti menggunakan aroma terapi, musik dan pijat. Baby massage (pijat bayi) termasuk terapi non farmakologi yang sangat bermanfaat untuk peningkatan kualitas tidur bayi. Perkembangan sel-sel otak juga dapat dipacu agar berkembangkan lebih maksimal dengan dilakukan stimulus pijat pada bayi. Durasi pijat bayi yang dilakukan meski hanya 15 menit, namun sangat bermanfaat menjadikan otot-otot bayi lebih rilek sehingga bayi dapat tidur dengan lebih pulas. Tidur yang pulas dan tenang akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi lebih sehat dan berkualitas.

Sentuhan saat dilakukan pijat bayi akan merangsang sekresi hormon serotonin, yang merupakan salah satu zat neurotransmitter utama dalam upaya agar bisa tertidur dengan menghambat sistem pengaktivasi retikularis maupun aktivitas otak yang lain. Pijat bayi yang dilakukan pada malam hari juga punya manfaat tersendiri yaitu terjadi peningkatan produksi hormon melatonin, saat tidak ada cahaya matahari produksi hormon melatonin akan semakin baik. Hormon melatonin sangat berfungsi untuk membentuk tidur lebih lama dan nyenyak didukung juga dengan rutin menyusui dan mengganti popok bayi.

Kebutuhan tidur bayi pada malam hari adalah 9-12 jam dan 2-5 jam pada siang hari. Frekuensi tidur bayi berbeda, tergantung pada usia. Bayi yang berusia 2 bulan, tidur di waktu siang 2-4 kali sehari dan pada usia 1 tahun bayi tidur 1-2 kali sehari. Secara fisiologis bayi sudah mampu tidur sepanjang malam, namun 25-50?yi masih terbangun dimalam hari sehingga kualitas tidurnya tidak baik. Pijat bayi sangat membantu mengatasi masalah tidur dan meningkatkan kualitas tidur. Dalam sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pijat bayi sudah dapat dilakukan sejak bayi baru lahir usia 1-3 hari yang dapat mempengaruhi pola tidurnya, penelitian lain juga menunjukkan bahwa pijat yang dilakukan pada bayi yang berumur 3-6 bulan dapat meningkatan kualitas tidur hingga 70%, bayi dapat tidur lebih tenang, lelap dan nyenyak.

Perkembangan dan pertumbuhan bayi yang terbaik berlangsung saat bayi tertidur pulas. Saat tidur otak terus berkembang merangsang sinapsis yang merupakan koneksi agar kelak bayi saat dewasa bisa terus belajar, beraktifitas, berkonsentrasi dan mengembangkan bakatnya. Saat tidur perkembangan emosi, mental, kognitif dan konsentrasi juga tercapai ketika tidur. Maka dari itu tidur berkualitas begitu dibutuhkan bayi agar dapat terus tumbuh dan berkembang sesuai usianya.

Dalam sebuah penelitian mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan kualitas tidur bayi. Pijatan yang benar dan tepat waktu memijat bayi akan memberikan pengaruh pada gelombang otak. Sentuhan lembut pada kulit memberikan perubahan pada gelombang otak bayi dimana terjadi penurunan frekuensi gelombang otak betha dan alpha, namun gelombang tetha mengalami peningkatan. Saat gelombang tetha meningkat bayi mulai terlelap tidur, gelombang ini dapat diukur dengan menggunakan alat Electro Enchephalogram (EEG). Kualitas tidur bayi sangat mempengaruhi tumbuh kembang bayi, sentuhan pada kulit bayi akan merangsang sekresi hormon oksitosin yang dapat menimbulkan rasa tenang dan rileks pada bayi. Pijat bayi juga menekan sekresi hormon kortisol sehingga menyebabkan bayi tidak stress, tidak rewel dan dapat tidur dengan tenang dan berkualitas.

Dengan melihat beberapa ulasan di atas tentunya pijit bayi memiliki manfaat yang luar biasa, namun tentunya hal tersebut dilakukan dengan baik dan bener.  Tehnik pijat yang benar akan menyebabkan bayi rileks, sentuhan pada kulit bayi akan membantu mengendurkan otot-otot bayi sehingga tidur bayi tenang. Sentuhan pijat bayi akan merangsang aktivitas neurotransmitter untuk memproduksi hormon serotonin yang merupakan pemancar utama menghasilkan tidur, dengan menekan aktivitas sistem aktivasi retikulatori dan aktivitas otak lainnya. Pemijatan pada malam hari juga sangat membantu karena produksi hormon melatonin juga meningkat yang akan membentuk tidur lebih lama dan berkualitas.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3122/benarkah-pijat-bayi-berpengaruh-pada-kualitas-tidur-bayi

Senam Kagel untuk Penyembuhan Luka Perineum

Pasca hamil atau nifas adalah suatu kondisi dimana masa pemulihan organ konsepsi menyerupai sebelum hamil. Selama masa nifas, penting untuk dilakukan obat-obatan untuk membantu siklus involusi, seperti perakitan, diet, berkemih, buang air besar, laktasi, perawatan payudara dan penyembuhan luka jahitan. Luka perineum adalah luka perineum karena adanya robekan jalan lahir baik karena rupture maupun episiotomy pada waktu melahirkan janin. Luka perineum akan sembuh normal pada hari ke 5-7 setelah persalinan dengan ciri-ciri luka menutup, jaringan menyatu, kering dan tidak ada tanda-tanda infeksi (merah, bengkak, panas dan nyeri tekan pada daerah luka). Salah satu jenis terapi yang dapat mempercepat penyembuhan luka adalah senam kegel untuk      menguatkan otot panggul. Senam kegel adalah senam untuk menguatkan otot dasar panggul menjelang persalinan, tujuannya untuk menguatkan otot-otot dasar panggul, membantu mencegah masalah inkontinensia urine, serta dapat melenturkan jaringan perineum sebagai jalan lahir bayi. Sehingga seluruh ibu harus dimotivasi untuk menggerakan otot dasar panggul sedikit-sedikit dan sesering mungkin, perlahan dan cepat pada masa mendekati persalinan. Prosedur senam Kegel dapat diingat dan dilakukan bersama aktifitas yang berkaitan dengan kegiatan ibu sehari hari.

Manfaat Senam Kagel

Senam kegel memiliki manfaat antara lain :

1.    Membantu proses penyembuhan luka perineum.

2.    Meredakan hemoroid dan varises vulva.

3.    Meningkatkan pengendalian urine.

4.    Meringankan perasaan

5.    Membangkitkan kembali pengendalian   otot-otot sfingter.

6.    Memperbaiki respon seksual.

Senam kegel yang cukup sering dapat meningkatkan sirkulasi pada perineum mempercepat penyembuhan dan mengurangi pembengkakan. Juga membantu mengembalikan kekuatan dan tonus otot pada dasar panggul. Pasien dapat melakukan senam kegel segera setelah melahirkan. Senam kegel dapat memperlancar peredaran darah menuju perineum, keadaan darah yang kaya akan oksigen yang bersih diharapkan akan membantu dalam proses penyembuhan. Melakukan senam kegel secara teratur setiap hari akan membantu penyembuhan luka jahitan perineum.

Pengaruh senam kagel Terhadap Penyembuhan Luka Perineum

Dengan melakukan senam kegel akan membuat adanya kontraksi dan relaksasi otot-otot dan membantu meredakan ketidaknyamanan pada perineum dengan meningkatkan sirkulasi lokal dan mengurangi edema. Kecepatan penyembuhan luka perineum yang melakukan mobilisasi dini selama 2-4 jam dan selama 6-8 jam masing-masing sebagian besar dalamkategori cepat. Tindakan senam kegel sangat berpengaruh terhadap penyembuhan luka karena ibu nifas yang dengan rutin melakukan senam kegel maka proses penyembuhan luka perineumnya cepat. Pada masa penyembuhan luka yang lebih cepat, dengan penyembuhan  luka  yang  lebih  cepat  dapat  mengurangi kemungkinan adanya  infeksi  yang  dapat terjadi karena adanya luka pada tubuh ibu. Dari manfaat-manfaat ini dapat disimpulkan bahawa senam kegel sebaiknya menjadi tindakan yang rutin dilakukan oleh ibu pasca persalinan. Senam kegel disaat ibu melakukan pemeriksaan  kehamilan, sehingga ibu memahami bahwa senam kegel yang nanti akan dilakukan saat masa nifas sangat bermanfaat bagi dirinya khusunya pada pengurangan nyeri dan penyembuhan luka

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3152/senam-kagel-untuk-penyembuhan-luka-perineum

Seperti Apa Masalah Status Gizi pada Balita?

t Badan (BB) dan tinggi badan. Gizi menjadi bagian sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan balita yang di dalamnya memiliki keterkaitan yang erat hubungannya dengan kesehatan dan kecerdasan. Pemberian gizi yang kurang baik terutama terhadap anak-anak, akan menurunkan potensi sumber daya pembangunan masyarakat. Gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan seseorang. Agar fungsi tersebut dapat bekerja dengan baik, jumlah zat gizi yang dikonsumsi seseorang harus sesuai dengan kebutuhan tubuh. Apabila tubuh mengkonsumsi zat gizi kurang dari kebutuhanya maka akan terjadi kasus gizi kurang, sebaliknya apabila jumlah zat gizi yang akan dikonsumsi berlebihan akan mengakibatkan tubuh kelebihan zat gizi.

Faktor Penyebab Kurang Gizi

Faktor-faktor penyebab kurang gizi dapat dilihat dari penyebab langsung dan tidak langsung serta pokok permasalahan dan akar masalah. Faktor penyebab langsung meliputi makanan tidak seimbang dan infeksi, sedangkan faktor penyebab tidak langsung meliputi ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak serta pelayanan kesehatan anak dan lingkungan.

Status gizi anak balita juga dipengaruhi oleh factor kondisi sosial ekonomi, antara lain pendidikan ibu, pekerjaan ibu, jumlah anak, pengetahuan dan pola asuh ibu serta kondisi ekonomi orang tua secara keseluruhan. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat dari pemakaian, penyerapan, dan penggunaan makanan. Pengertian lain menyebutkan bahwa status gizi merupakan ekspresi dari keadaan  keseimbangan dalam bentuk variable tertentu, atau perwujudan  dari status  tubuh yang berhubungan dengan gizi dalam bentuk variabel  tertentu.

Masalah Gizi yang Harus Ditanggulangi

Di Indonesia sampai kini masih terdapat empat masalah gizi utama yang harus ditangulangi dengan program perbaikan gizi, yaitu :

1.      Masalah Kurang Energi Protein (KEP)

2.      Masalah kurang vitamin A

3.      Masalah anemia zat gizi, dan

4.      Masalah gangguan akibat kekurangan yodium

Kurang Energi Protein (KEP) sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Kurang Energi Protein (KEP) sendiri dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu gizi kurang (bila berat badan menurut umur di bawah 2 SD), dan gizi buruk (bila berat badan menurut umur di bawah 3 SD). Gizi kurang pada balita tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi diawali dengan kenaikan berat badan anak yang tidak cukup. Perubahan berat badan anak dari waktu ke waktu merupakan petunjuk awal tentang perubahan status gizi anak.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3145/seperti-apa-masalah-status-gizi-pada-balita

Diet Sesuai Golongan Darah, Makanan Apa yang Harus Dihindari?

Diet golongan darah menunjukkan efek fisiologis dari lektin, yaitu protein yang umumnya terdapat pada makanan, yang masuk ke dalam tubuh. Tiap jenis makanan dapat mempengaruhi metabolisme dan komposisi darah sehingga mempengaruhi keseimbangan daya tahan tubuh, sebab darah mempunyai 2 (dua) komponen penting yaitu antigen dan antibodi. Alasan pentingnya penggolongan darah adalah golongan darah mampu mengidentifikasi dengan tanda permukaan yaitu antigen sehingga bila sel darah merah men-transport benda asing seperti virus dan bakteri, maka akan segera ditandai sebagai kawan atau musuh. Sama halnya dengan makanan, bila lektin makanan tidak cocok dengan tipe darah, maka akan terjadi penggumpalan sel darah merah, sehingga menyebabkan masalah terhadap sistem pencernaan dan metabolisme makanan terhadap produksi insulin dan gangguan hormon. Hal inilah yang menyebabkan kenapa tiap golongan darah perlu memiliki penggolongan makanan. Penggolongan makanan dibedakan menjadi makanan yang sangat bermanfaat, makanan yang netral, dan makanan yang dihindari. Makanan yang sangat bermanfaat adalah makanan yang bereaksi sebagai obat, dianalogikan sebagai vitamin. Makanan netral adalah makanan yang bereaksi sebagai makanan, yaitu makanan yang menyediakan kalori dan nutrisi tubuh, sedangkan makanan yang harus dihindari adalah makanan yang bereaksi sebagai racun.

Saran Menu Diet Menurut Golongan Darah :

1.      Golongan darah A : diet tinggi karbohidrat dan rendah lemak.

  • Makanan yang sangat bermanfaat : bayam, brokoli, wortel, jamur ikan mas, kacang tanah, kacang buncis, kacang / susu kedelai, tahu, tempe, tepung beras, blueberry, minyak zaitun, ikan mas, ikan sardine.
  • Makanan yang netral : ikan tuna, telur ayam dan bebek, telur puyuh, minyak wijen, biji bunga matahari, kacang ercis / kapri, jagung, tapioca, roti gandum, labu, bawang merah, mentimun, talas, anggur, melon, blewah, pir, delima, kurma, stroberi, kesemek, jambu biji, daging ayam.
  • Olahraga yang cocok dilakukan : yoga, tai chi, meditasi.

2.      Golongan darah B : dianjurkan mengonsumsi susu dan produk susu.

  • Makanan yang sangat bermanfaat : ikan laut, susu sapi, keju, bubur, gandum, roti essene, kue beras, brokoli, ubi, wortel, kembang kol, terong, teh hijau.
  • Makanan yang netral : cumi, ikan mas, ikan tuna, mentega, keju, telur ayam, kacang merah, kacang buncis, tepung beras, roti beras, bayam, brokoli, selada, mentimun, labu, kentang, sawi, mangga, melon, jeruk, pir, kurma, jambu biji, daging sapi.
  • Olahraga yang cocok dilakukan : renang, tenis, jalan kaki, dan meditasi.

3.      Golongan darah AB : diet sesuai dengan kecocokan masing-masing individu terhadap jenis makanan tertentu.

  • Makanan yang sangat bermanfaat : ikan sardine, tuna, susu kambing, putih telur (ayam), keju ricotta, krim asam (rendah kalori), teh hijau, anggur merah.
  • Makanan yang netral : cumi, ikan mas, ikan tuna, mentega, keju, telur ayam, kacang merah, kacang buncis, tepung beras, roti beras, brokoli, bayam, selada, mentimun, labu, kentang, sawi, mangga, melon, jeruk, pir, kurma, jambu biji.
  • Olahraga yang dicocok dilakukan : olahraga di pagi hari.

4.      Golongan darah O : diet tinggi protein dan rendah karbohidrat.

  • Makanan yang sangat bermanfaat : brokoli, ubi, waluh, selada, ganggang laut, lobak cina, blueberry, cerry, jambu biji, bumbu kari, kacang polong, kacang merah, semua jenis bawang, rumput laut, jahe, kunyit, daging sapi.
  • Makanan yang netral : ikan mas, belut, lobster, ikan tuna, ikan sardine, udang, telur (ayam dan bebek), mentega, kacang (hitam, merah, buncis, kedelai), tempe, tahu, susu kedelai, bubur gandum, beras, kue beras, roti beras, tepung gandum, terong, tomat, labu, daging ayam, daging bebek.
  • Olahraga yang cocok dilakukan : aerobic.

Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Saat Diet

Untuk menjaga keseimbangan metabolisme dan kesehatan badan, berikut ini makanan dan minuman yang harus dihindari atau bahkan dihilangkan dari menu harian :

  1. Golongan darah A : Makanan yang dihindari yaitu daging (sapi, bebek, kelinci, ayam hutan, lobster, gurita, kepiting, belut, kodok, udang, cumi), mentega, susu sapi, keju, es krim, susu murni, acar, terong, tomat, ubi, kentang, jeruk, kelapa / santan, melon, madu, pisang (raja), pepaya, pare, air soda.
  2. Golongan darah B : Makanan yang dihindari yaitu daging (ayam, babi, bebek, keong, kepiting, siput, belut, kodok, gurita, lobster), es krim, telur (bebek, angsa, puyuh), kacang tanah, roti gandum, tomat, jagung, alpokat, pare, delima, kelapa / santan, kesemek, belimbing, pir, air soda, minuman beralkohol.
  3. Golongan darah AB : Makanan yang dihindari yaitu daging (sapi, ayam, bebek, babi, angsa, lobster, kepiting, kodok), mentega, es krim, telor bebek, kacang hitam, acar, jagung, belimbing, delima, pare, pisang, kelapa, kesemek, jambu biji, mangga, saus tomat, kopi, soda, minuman beralkohol.
  4. Golongan darah O : Makanan yang dihindari yaitu daging babi, cumi, sotong, kerang, kodok, gurita, telur angsa, telur puyuh, es krim, keju, susu sapi, yoghurt, minyak kelapa, penyu, minyak jagung, jagung, bunga brokoli, kacang tanah, kacang mede, kuaci, laichi, kentang, mentimun, kembang kol, jamur, blewah, jeruk mandarin, pisang raja, pare, anggur putih, kecap, kopi,minuman keras.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3144/diet-sesuai-golongan-darah-makanan-apa-yang-harus-dihindari

Waspadai Kaki Lembap Penyebab Timbulnya Kutu Air

Kulit adalah bagian tubuh yang paling luas dan menutupi seluruh permukaan tubuh manusia. Karena hal tersebut, kulit menjadi proteksi pertama dalam melindungi tubuh manusia dari luar, sebagai aseptor tehadap rangsangan, pengatur suhu atau temperatur tubuh serta pengaruh lain dari luar. Oleh sebab itu, kesehatan kulit menjadi sangat penting karena peranannya yang sangat vital sebagai organ pelindung tubuh.

Pada umumnya penyakit kulit yang terjadi di wilayah Indonesia banyak disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri, parasit, serta virus yang juga dipengaruhi oleh berbagai hal sehingga memberikan penggambaran yang berbeda terhadap kondisi klinis penyakit kulit seperti kebiasaan, iklim dan kondisi lingkungan. Dermatofitosis adalah salah satu penyakit kulit yang sering terjadi dan disebabkan oleh jamur golongan dermatofita.

Dermatofitosis merupakan penyakit yang terjadi pada jaringan tubuh yang mengandung zat tanduk pada bagian epidermis, rambut serta kuku. Dermatofitosis dapat menular secara langsung maupun tidak langsung dari manusia ke manusia (anthropophilic organism), dari hewan (zoophilic organism) serta dari tanah (geophilic organisms). Penularan juga dapat terjadi secara tidak langsung dengan perantara benda lain sebagai media penularan, seperti topi, handuk, sisir serta kaos kaki yang pengunaannya dilakukan secara bergantian dengan orang yang telah terinfeksi.

Ada banyak penyakit kulit yang tergolong dalam dermatofitosis. Tinea pedis menjadi salah satu penyakit yang disebabkan oleh jamur golongan dermatofit yang angka kejadiannya tinggi pada berbagai wilayah. Jamur dermatofita merupakan golongan jamur yang dapat memproduksi enzim keratinase dan memiliki kemampuan mencerna keratin pada kuku, kulit serta rambut. Organisme yang mampu mencerna keratin disebut degan keratofilik. Jamur dermatofit akan menginvasi stratum korneum yang ada pada kulit. Jamur memiliki keterkaitan yang erat dengan kehidupan manusia. Jamur dapat hidup dan dan berkembang dimana saja, baik di udara, tanah, air, pakaian, bahkan pada organ tubuh organisme lainnya. Oleh sebab itu tingkat infeksi dari jamur sangat tinggi.

Tinea pedis (athlete’s foot) atau lebih sering disebut sebagai kutu air merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh jamur golongan dermatofita yang menginfeksi kulit pada bagian sela-sela jari kaki, telapak kaki dan bagian lateral kaki. Disampaikan dalam sebuah ulasan yang mengungkapkan bahwa penularan infeksi jamur penyebab Tinea pedis dapat terjadi secara tidak langsung melalui perantara air yang sebelumnya telah terkontaminasi spora jamur. Spora jamur yang telah menempel pada media transmisi akan melakukan proses pelekatan pada keratin yang kemudian mulai memproduksi keratinase (keratolitik).

Gambaran klinis Tinea pedis, kulit yang biasanya terinfeksi Tinea pedis akan memberikan gejala secara umum seperti terkelupasnya kulit yang diserta rasa gatal, berair dan sering menimbulkan bau. Berdasarkan gambaran klinis tersebut, Tinea pedis dibedakan menjadi beberapa :

a.    Tinea pedis interdigital :

Tinea pedis interdigital ini merupakan bentuk yang paling umum dan sebagian besar disebabkan lesi ini biasanya terjadi di antara jari keempat dan kelima yang biasanya tampak basah dan secara kolektif disebut dengan dermatofitosis simpleks. Gejala umum secara klinis seperti gatal, rasa seperti terbakar serta menimbulkan bau yang tidak sedap.

b.    Tinea pedis inflamasi atau vesikuler :

Bagian atas vesikel biasanya megalami pengupasan setelah beberapa hari yang kemungkinan disebabkan oleh abrasi. Ini akan mengakibatkan rasa gatal yang parah, rasa terbakar serta menimbulkan nyeri dengan intensitas yang berbeda-beda. Peradangan yang cukup parah akan menyebabkan penderita kesulitan berjalan. Lesi ini akan berkembang dengan cepat pada musim panas atau kemarau. Dan pada tingkat yang lebih parah, akan memberikan respon inflamasi yang melumpuhkan seperti selulitis, adenopati dan limfangitis.

c.    Tinea pedis hiperkeratotik :

Tipe ini ditandai dengan terjadinya eritema plantaris mulai dari skala ringan hingga hiperkeratosis difus. Hiperkeratosis difus melibatkan telapak kaki, permukaan medial dan lateral kaki dan seringkali disertai dengan sisik yang tipis. Biasanya pada kulit akan muncul semacam kerak berupa tumpukan sel kulit berwarna putih. Pada kasus yang berat, infeksi akan menyebabkan kuku jari menebal, hancur dan bahkan terlepas. Tipe ini dapat menimbulkan gejala pruritus ataupun kadang tanpa gejala (asimtomatik). Infeksi sering terjadi pada kedua kaki serta dapat pula muncul pada salahsatu telapak tangan.

d.    Tinea pedis ulseratif

Ulseratif Tinea pedis dominan disebabkan oleh T. interdigitale. Tinea pedis tipe ini ditandai dengan lesi vesikulopustular yang penyebarannya cepat, ulkus dan erosi serta kadangkala disertai dengan infeksi bakteri sekunder. Lesi yang ditimbulkan biasanya mengalami maserasi yang biasanya dimulai dari ruang antar jari-jari kaki sebelum menyebar ke punggung kaki, bagian lateral dan permukaan plantar selama beberapa hari. Tinea pedis ulseratif ini dapat menyebabkan komplikasi di antaranya selulitis, limfangitis demam dan malaiase. Gejala-gejala yang biasanya terjadi adalah bisul, nyeri dengan tingkatan yang bervariasi serta menimbulkan rasa gatal.

Kita ketahui Indonesia merupakan negara beriklim tropis sehingga kondisi tersebut memberikan daya dukung terhadap pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme, utamanya jamur. Seperti yang telah kita ketahui bahwa jamur sangat cocok dengan lingkungan yang lembap karena kondisi tersebut sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.

Kejadian penyakit Tinea pedis lebih banyak ditemukan pada pria dibandingkan dengan wanita. Hal ini dikarenakan kebanyakan pria banyak yang bekerja pada tempat-tempat yang mengakibatkan kakinya selalu basah dan memungkinkan terinfeksi jamur dermoatofita, seperti menjadi petani, nelayan dan lain sebagainya. Angka kejadian maupun gejala yang ditimbulkan oleh Tinea pedis semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia. Karena semakin tinggi usia, maka daya tahan tubuh akan semakin menurun terhadap suatu penyakit serta juga banyak terserang penyakit degeneratif seperti diabetes yang juga menjadi faktor prediposisi mudah yang mengakibatkan terjadinya infeksi jamur pada kulit.

Dalam sebuah penelitian menyampaikan bahwa keadaan sosial ekonomi serta kebersihan yang minim memegang peranan yang cukup penting terhadap infeksi jamur yang terjadi. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh jamur pada umumnya lebih sering terjadi pada kalangan dengan sosial ekonomi yang rendah. Hal tersebut ada kaitannya dengan status gizi yang berkaitan dengan sistem pertahanan tubuh seseorang dalam menanggapi suatu penyakit tertentu. Faktor yang dikatakan paling mendominasi adalah tingkat kemiskinan dan kebersihan secara personal.

Sama halnya dengan ulasan di atas sebuah penelitian lainnya mengungkapkan bahwa tidak tingkat pendidikan, pekerjaan dan lingkungan fisik juga menjadi indikator yang berpengaruh terhadap penyebaran infeksi Tinea pedis. bahwa pendidikan kesehatan memegang peranan penting dalam peningkatan sikap seseorang menjadi lebih baik, utamanya dalam kebersihan secara personal. Karena kebanyakan orang masih acuh terhadap infeksi jamur ini dengan anggapan bahwa hal tersebut tidak akan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kesehatan dan menurunkan kualitas hidup bagi penderitanya.

Beberapa faktor lain yaitu memakai sepatu tertutup dalam jangka waktu yang lama, terjadinya kelembapan karena ekskresi keringat, kebiasaan tidak memakai alas kaki, serta pecahnya kulit di bagian sela jari karena mekanis juga menjadi faktor risiko terjadinya Tinea pedis. Selain itu, lingkungan kerja menjadi tempat yang sangat berpotensi dalam memengaruhi kesehatan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan terutama menghindari infeksi jamur pada kulit yaitu dengan menjaga kebersihan secara personal, seperti mandi secara teratur dengan menggunakan sabun, mencuci bagian kaki maupun tangan secara benar serta tidak lupa menjaga tingkat kekeringan kulit agar tidak menciptakan kondisi lembap yang sangat menunjang pertumbuhan. Selain itu, perawatan terhadap kuku, tangan, rambut dan kaki harus diperhatikan.

Dalam sebuah ulasan mengungkapkan bahwa pada masa sekarang ini, obat anti jamur semakin berkembang baik yang diharapkan mampu mengurangi prevalensi penyakit yang  disebabkan oleh infeksi jamur. Dalam menangani infeksi Tinea pedis, dapat ditempuh dengan memberikan anti-jamur oral maupun tropical ataupun dengan kombinasi antara kedua jenis anti-jamur tersebut contoh anti-jamur oral yaitu Gliseofulvin, Intraconazale dan Fluconazole. Anti-jamur tropikal yang biasa digunakan yaitu Miconazole, Sulconazole, Oxoconazole, Econazole, Clotrimazole, Ciclopirox, Ketoconazole, Naftifine, Terbinafine, Flutrimasol, Bifonazole, dan Butenafine.

Dengan melihat beberapa ulasan di atas tentunya Tinea pedis atau yang lebih dikenal dengan kutu air merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh jamur golongan dermatofita yang menginfeksi kulit pada bagian sela-sela jari kaki, telapak kaki dan bagian lateral kaki. Penyakit yang disebabkan jamur ini tentunya sebuah penyakit yang mengganggu dan perlu dicegah. Dikarenakan menimbulkan berbagai masalah klinis seperti maserasi, gatal, berair, menimbulkan bau, fisura, serta pada tingkat parah dapat menimbulkan komplikasi. Kebersihan, sosial ekonomi, pekerjaan dan pendidikan menjadi faktor pendukung terjadinya Tinea pedis. Menjaga kebersihan personal dapat dijadikan sebagai langkah pencegahan infeksi. Dan tentunya perilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi hal yang wajib dilakukan sebagai langkah pencegahan.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3124/waspadai-kaki-lembap-penyebab-timbulnya-kutu-air

Pengaruh Pemakaian DOT pada Gigi Balita

Dot, yang juga dikenal sebagai dummy, soother atau pacifier, adalah pengganti puting susu (ibu) yang biasanya terbuat dari karet atau plastik. Minum susu menggunakan dot menjelang tidur mulai menjadi kebiasaan yang sering kita jumpai. Padahal kebiasaan itu akan berisiko pada gigi anak. Pada saat tidur kandungan gula dari minuman akan tersimpan dan menggenang lama di dalam mulut. Dari situlah bakteri akan tumbuh subur pada lubang gigi.  Ditambah saat anak tidur air liur akan mengalami pengurangan. Jadi, genangan air minum mengandung gula tertahan oleh dot di antara lidah, gigi, langit-langit dan disekitar bibir. Oleh karenanya menyebabkan gigi berlubang, dalam dunia medis hal tersebut dikenal dengan istilah Syndrome Early Childhood Caries.

Early Childhood Caries (ECC) atau karies dini adalah penyakit rampan gigi yang paling banyak menyerang anak-anak. Menurut American Dental Association (ADA), Early Childhood Caries ditandai dengan satu atau lebih kerusakan gigi, baik lesi dengan kavitas atau tanpa kavitas, kehilangan gigi akibat karies,atau penambalan permukaan gigi sulung pada usia pra-sekolah antara usia lahir hingga 71 bulan.

Kita ketahui bahwa minum susu menggunakan dot menjelang tidur suatu menjadi kebiasaan yang sering kita jumpai. Entah malam atau siang. Anak yang sudah memasuki umur 2 tahun, tentunya membuat para orangtua mencari trik menyapih anak dari minum ASI ke susu formula. Bahkan dari umur 12 bulan sudah diajarkan minum menggunakan dot. Kebiasaan itu juga digunakan oleh orangtua yang sibuk bekerja.

Dalam sebuah data yang dirilis oleh badan kesehatan dunia (WHO) pada tahun 2013, mengungkapkan angka kejadian karies gigi pada anak masih sebesar 60-90%. Dalam sebuah penelitian menyampaikan bahwa prevalensi karies gigi pada anak berusia satu tahun 5%, anak usia dua tahun sebesar 10%, anak usia tiga tahun sebesar 40%, anak usia empat tahun sebesar 55?n anak usia lima tahun sebesar 75%. Dengan demikian tentu golongan umur balita atau usia dini merupakan golongan rawan terjadinya karies gigi.

Sebenarnya baik dan praktis menggunakan dot. Tetapi kebiasaan itu akan berisiko pada gigi anak. Pada saat tidur kandungan gula dari minuman akan tersimpan dan menggenang lama di dalam mulut.  Dari situlah bakteri akan tumbuh subur pada lubang gigi. Ditambah saat anak tidur air liur akan mengalami pengurangan. Jadi, genangan air minum mengandung gula tertahan oleh dot di antara lidah, gigi, langit-langit dan disekitar bibir. Hal seperti itulah gigi anak menjadi berlubang. Sindrom tersebut di dalam medis disebut Nursing Bottle Caries atau Early Childhood Caries. 

Kesehatan gigi dan mulut sebagai bagian dari kesehatan badan, ikut berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang. Untuk menilai status kesehatan gigi dapat di lihat dari ada dan tidak nya penyakit gigi, di antaranya karies gigi. Karies gigi merupakan penyakit gigi yang paling banyak di temukan, meliputi semua usia dan lapisan masyarakat yang jika tidak di ketahui sejak dini dan di biarkan berlanjut dapat menjadi lebih parah. Selain itu timbul pula komplikasi yang serius berupa penyakit ginjal, jantung, saraf dan sebagainya.

Minum susu dengan menggunakan botol sampai tertidur adalah cara yang tidak baik, cairan susu tersebut akan menggenangi rongga mulut (gigi) untuk beberapa waktu (jam). Genangan susu pada rongga mulut saat tidur menjadi substrat yang akan difermentasikan oleh bakteri menjadi asam, pH plak menjadi di bawah 5 dalam waktu 1-3 menit. Semakin lama dan sering anak mengkonsumsi susu botol, maka potensi untuk terjadinya karies makin tinggi.

Sebuah ulasan menyampaikan bahwa terjadinya karies gigi diawali oleh proses demineralisasi enamel gigi. Konsumsi susu botol yang sering dan lama ditambah anak mengkonsumsi makanan manis yang melekat di gigi dan anak tersebut tidak menggosok gigi, maka kondisi pH plak tetap asam sehingga dapat merusak struktur jaringan keras gigi.

Karies pada gigi sulung juga disebabkan karena terpaparnya gigi oleh cairan manis dalam waktu yang lama. Lamanya cairan tersebut berada di rongga mulut, seperti ketika anak tertidur sambil menghisap dot yang berisi susu ataupun cairan manis lainnya menggunakan botol yang akan memperparah terjadinya karies. Kondisi yang memperparah terjadinya karies pada anak adalah karena ketidakpahaman orang tua terhadap penyebab utama terjadinya karies tersebut.

Dalam sebuah ulasan disampaikan bahwa gigi yang terkena kerusakan karies umumnya adalah gigi anterior rahang atas karena genangan air susu akan lebih berkontak dengan gigi-gigi rahang atas. Timbunan susu dalam mulut merupakan media yang baik untuk difermentasikan oleh bakteri streptococcus mutans sehingga menghasilkan asam yang merusak gigi. Hal yang sama disampaikan dalam sebuah ulasan lainnya bahwa kerusakan akan diperparah jika penggunaan dot dalam pemberian susu diberikan sepanjang malam atau sampai anak tertidur karena selama tidur produksi saliva sangat lambat. Anak yang minum susu tanpa menggunakan botol risiko mengalami kerusakan gigi lebih rendah, karena anak minum susu dengan posisi duduk dan cairan susu yang diminum akan langsung di telan, sehingga cairan susu tersebut tidak menggenang di gigi.

Dengan melihat beberapa ulasan di atas tentunya, langkah-langkah mencegah terjadinya karies gigi perlu diterapkan sedini mungkin, untuk langkah-langkah mencegah terjadinya karies adalah dengan minum susu tanpa botol, minum air putih yang banyak, membiasakan menggosok gigi secara teratur sehabis mengkonsumsi makanan manis dan makan makanan yang berserat. Dalam hal ini tentunya diharapkan pengetahuan orang tua sangat berpengaruh. Sebagaimana disampaikan bahwa pengetahuan orang tua yang tepat mempengaruhi perilaku kesehatan keluarga dalam meningkatkan kesehatan, khususnya kesehatan gigi dan mulut anak dan status ekonomi yang baik mendukung keluarga dalam memilih sarana pelayanan kesehatan yang baik. Hal ini menyebabkan status kesehatan anak tetap terjaga dan terhindar dari risiko karies yang parah.

Sama halnya dengan ulasan di atas bahwa diharapkan orang tua lebih memperhatikan kesehatan gigi anak terutama pada saat pemberian susu menjelang tidur. Pemberian susu yang paling baik adalah dengan menggunakan gelas. Jika anak terpaksa minum susu menggunakan botol maka diusahakan dalam posisi tegak dan terjaga. Apabila anak tertidur segera ambil botolnya dan mulut anak dibersihkan. Lakukan upaya pencegahan dengan menyikat gigi serta menggunakan pasta gigi mengandung fluor dengan jumlah yang tepat. Kebersihan mulut dan penggunaan fluoride penting untuk mencegah kerusakan gigi lebih lanjut. Sebagai solusi pencegahan Early Chidhood Caries adalah perhatian dan pengetahuan orang tua dalam hal kebersihan dan kesehatan gigi sehingga dapat membersihkan dan membiasakan anak menjaga kesehatan mulut dan giginya. Apabila Early Childhood Caries sudah terlanjur parah, dokter gigi harus dapat menanganinya dengan perawatan yang maksimal dan tetap memberikan perawatan pencegahan.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3123/pengaruh-pemakaian-dot-pada-gigi-balita

1 12 13 14 15 16 22

Search

+