Cara Menangani Stunting – Bagaimana Prosedurnya?

Cara menangani stunting tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan harus dilakukan oleh berbagai pihak. Prosedurnya sendiri ada 4, yaitu:

 

1. Tatalaksana Gizi, Aktivitas Fisik, dan Lama Waktu Tidur

Tatalaksana stunting dilakukan oleh dokter spesialis anak. Terdapat tiga aspek pada tatalaksananya, yaitu:

1. Pemberian makanan yang cukup

2. Jadwal tidur yang teratur, yaitu dimulai pukul 9 malam

3. Olahraga/aktivitas fisik selama setengah-1 jam dengan frekuensi 3-5 hari dalam seminggu

 

2. Bayi Prematur/KMK

Bayi prematur membutuhkan asupan protein dan mineral yang lebih banyak ketimbang bayi yang lahir cukup bulan, sehingga untuk menangani masalah ini, human milk fortifier diberikan untuk meningkatkan kandungan zat gizi pada ASI.

Bayi dengan KMK (Kecil Masa Kehamilan) akan diberikan hormon pertumbuhan.

 

3. Imunisasi pada Bayi/Anak Stunting

Anak yang stunting lebih rentan terhadap infeksi, sehingga pemenuhan vaksin sesuai dengan usia menjadi hal vital. Ikuti PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi).

 

4. Stimulasi

Anak yang stunting biasanya juga mengalami keterlambatan perkembangan. Diperlukan rehabilitasi medis dan intervensi dari multidisiplin untuk menangani masalah ini.

Stimulasi akan diberikan sesuai dengan usia dan ditambah dengan tata laksana gizi.

 

5. Penyakit Penyerta

Kalau anak yang stunting ada penyakit penyerta, maka akan diberikan pengobatan untuk penyakit penyerta tersebut.

Mari tangani stunting bersama – sama! Jika anak anda atau anak kerabat anda sedang mengalami ciri – ciri stunting segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak di Kota anda masing – masing agar segera mendapatkan penanganan cepat sebelum semuanya terlambat

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/cara-menangani-stunting–bagaimana-prosedurnya

Deteksi Dini Permasalahan Mata Kunci Untuk Melindungi Penglihatan Kita

nglihatan adalah salah satu indera yang paling berharga dalam hidup kita. Dengan mata yang sehat, kita dapat mengeksplorasi dunia dengan indahnya. Namun, gangguan penglihatan adalah masalah umum yang dapat memengaruhi siapa saja, tanpa memandang usia. Deteksi dini permasalahan mata sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. 

Apa Itu Gangguan Penglihatan?

Gangguan penglihatan adalah kondisi yang mengakibatkan penurunan tajam penglihatan atau ketidaknyamanan saat melihat. Gejala umum gangguan penglihatan meliputi penglihatan kabur, kesulitan melihat benda jauh atau dekat, penglihatan ganda, mata berkabut, dan banyak gejala lainnya. Beberapa gejala ini mungkin tampak sepele, namun bisa menjadi pertanda masalah serius pada mata.

Ketahui Bagaimana Cara Deteksi Dini Gangguan Pada Mata

Pemeriksaan sederhana dengan metode deteksi dini “MELIHAT” adalah langkah yang sangat mudah dan bisa dilakukan oleh siapapun untuk mendeteksi gangguan penglihatan. Adapun langkah MELIHAT adalah sebagai berikut:

Langkah 1 – Pemeriksaan Dengan Jarak

MEngambil jarak 6 meter atau setara dengan 20 langkah normal orang dewasa dari orang yang akan diperiksa. Pastikan pemeriksa dan yang diperiksa berhadapan, dan langkah kaki yang diambil adalah langkah biasa, tidak berlari atau melompat. 

Langkah 2 – Hitung Jari

Lakukan hitung jari dimulai dari mata kanan sambil menutup mata kiri dengan telapak tangan. Lanjutkan pemeriksaan yang sama pada mata kiri. Pastikan bahwa jari pemeriksa dan mata yang diperiksa sejajar, tidak lebih tinggi atau lebih rendah. 

Mata yang tidak diperiksa harus ditutup dengan telapak tangan, jangan menekan bola mata, dan jari tangan pemeriksa saat melakukan pemeriksaan hitung jari tidak boleh berurutan.

Langkah 3 – Hitung Jawaban Benar

Hitung berapa kali orang yang diperiksa bisa menjawab dengan benar, yaitu menghitung jari yang kita tunjukkan, pada masing-masing mata secara berturut-turut. Jika orang yang diperiksa dapat menjawab dengan benar 3 kali berturut-turut pada kedua mata, maka tidak ada gangguan penglihatan yang mencurigakan.

Langkah 4 – Antar Segera

Antar segera jika dalam pemeriksaan tersebut terdapat kesalahan, dicurigai ada gangguan penglihatan. Pemeriksaan akan dilakukan kembali untuk memastikan apakah ada gangguan penglihatan yang perlu diidentifikasi. Jika ada indikasi gangguan, segera konsultasikan ke fasilitas kesehatan, optik, atau dokter mata untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Langkah 5 – Sebarkan Gerakan Deteksi Dini Gangguan Pada Mata

Temukan gangguan di sekitar dengan deteksi dini. Kita juga dapat membantu keluarga dan teman-teman kita dalam melakukan pemeriksaan ini. Semakin banyak orang yang terlibat dalam gerakan deteksi dini gangguan penglihatan, semakin banyak yang dapat kita bantu dalam menjaga kesehatan mata mereka.

Deteksi dini adalah kunci untuk pencegahan dan pengobatan yang efektif. Dengan metode sederhana ini, kita dapat membantu menjaga kesehatan mata kita dan orang-orang di sekitar Anda.

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/deteksi-dini-permasalahan-mata-kunci-untuk-melindungi-penglihatan-kita

Atasi Dampak Polusi Mulai Dari Kita

Polusi udara adalah masalah serius yang perlu mendapatkan perhatian serius, terutama di perkotaan di mana tingkat polusi udara sering kali tinggi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah merilis Protokol Pencegahan Polusi Udara 6M dan 1S sebagai panduan untuk melindungi diri sendiri dan keluarga dari dampak buruk polusi udara. Mari kita lihat lebih rinci tiap langkah dalam 6M dan 1S.

1. Memeriksa Kualitas Udara

Periksa kualitas udara sekitar menggunakan aplikasi atau situs web yang memberikan informasi tentang tingkat polusi udara di wilayah Anda. Informasi ini akan membantu Anda memutuskan apakah perlu mengambil tindakan lebih lanjut. 

Jika tingkat polusi tinggi, penting untuk meninggalkan aktivitas di luar ruangan dan mengambil langkah-langkah pencegahan lainnya. Anda dapat mengetahui kualitas udara sekitar melalui website berikut https://www.iqair.com/id/indonesia

2. Mengurangi Aktivitas di Luar Ruangan dan Menutup Ventilasi

Saat tingkat polusi udara tinggi, sangat disarankan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. Polusi udara mengandung berbagai zat berbahaya yang dapat masuk ke dalam paru-paru saat Anda bernapas. Oleh karena itu, hindarilah berolahraga di luar ruangan atau menghabiskan waktu di lingkungan yang berpolusi tinggi.

Selain itu, tutup ventilasi di rumah, kantor, sekolah, atau tempat umum saat tingkat polusi udara tinggi. Ini akan membantu mencegah masuknya udara berpolusi ke dalam ruangan dan menjaga udara di dalam ruangan tetap bersih.

3. Menggunakan Masker

Saat tingkat polusi udara tinggi, penggunaan masker adalah langkah penting untuk melindungi diri Anda. Masker yang direkomendasikan adalah KF 94 atau KN 95, yang dapat menyaring partikel-partikel kecil dari udara dan mencegahnya masuk ke dalam saluran pernapasan Anda. Pastikan masker pas dengan baik untuk hasil yang optimal.

4. Menggunakan Penjernih Udara dalam Ruangan

Pertimbangkan penggunaan perangkat penjernih udara (air purifier) dalam ruangan. Penjernih udara dapat membantu menyaring partikel-partikel berbahaya dari udara dan meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan. Ini adalah langkah tambahan yang bisa Anda ambil untuk melindungi diri dan keluarga, terutama jika Anda memiliki anggota keluarga yang rentan terhadap dampak polusi udara.

5. Menghindari Asap Rokok dan Sumber Polusi lainnya

Asap rokok adalah salah satu penyumbang utama polusi udara di dalam ruangan dan dapat memiliki dampak serius pada kesehatan diri sendiri dan orang sekitar. Jadi, bila Anda seorang perokok berhenti merokok sekarang juga dan seterusnya. Hindari juga tempat-tempat yang diketahui memiliki tingkat polusi tinggi, seperti daerah dekat pabrik atau jalan raya dengan lalu lintas padat.

6. Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah langkah yang penting dalam melindungi diri dari dampak buruk polusi udara. PHBS mencakup menjaga kebersihan diri, mencuci tangan secara teratur, dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar Anda. Hal ini akan membantu mengurangi risiko penyakit yang dapat dipicu oleh paparan polusi udara.

7. Segera Konsultasi dengan Tenaga Kesehatan

Jika mengalami masalah pernapasan seperti ISPA atau gejala lain yang terkait dengan polusi udara, segera konsultasikan dengan tenaga kesehatan agar dapat tertangani sedini mungkin.

Dengan menerapkan Protokol Pencegahan Polusi Udara 6M dan 1S, kita dapat melindungi diri sendiridan orang-orang yang kita cintai dari bahaya polusi udara. Ingatlah bahwa langkah-langkah sederhana ini dapat memiliki dampak besar pada kesehatan Anda dan membantu menjaga udara tetap bersih untuk generasi mendatang. Jadi, mari kita bersama-sama menjaga kualitas udara dan kesehatan kita dengan teliti mengikuti protokol ini.

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/atasi-dampak-polusi-mulai-dari-kita

Kerja Virtual Meeting Terus – Menerus, Telingaku Tetap Sehat?

Semenjak pandemi Covid-19 terjadi sejak awal tahun 2020, metode pekerjaan beralih dari mulanya tatap muka menjadi melalui virtual. Mulanya pertemuan virtual yang kita kenal, hanya menggunakan aplikasi skype. Sedangkan saat ini, aplikasi yang digunakan untuk menunjang pekerjaan dan diskusi dapat melalui zoom, google meet, dan atau microsoft teams. Demi kestabilan organisasi dan tercapainya tujuan atau indicator, pertemuan secara virtual bisa dilakukan berkali-kali setiap harinya hingga malam hari. Siapa yang diantara kita yang merasa tidak Lelah dengan mengikuti berkali-kali pertemuan virtual? 

Pada 5 Mei 2023, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan bahwa status kegawatdaruratan global untuk COVID-19 resmi berakhir. Namun, dengan metode pertemuan virtual yang dilakukan selama 3 tahun terakhir selama masa pandemi COVID-19 telah membuat pekerja terbiasa untuk melakukan pertemuan secara virtual agar bisa bekerja baik dari kantor, rumah, ataupun dimana saja. Tak dipungkiri bahwa pertemuan secara virtual akan tetap digunakan dalam bekerja walau pandemi telah berakhir.

Demi mendukung pekerjaan agar tetap fokus dan tidak terganggu suara bising dari lingkungan sekitar. Kita dapat menggunakan berbagai perangkat audio pada telinga seperti headphone, headset, earphone, handsfree, atau earbuds. Namun, penggunaan perangkat audio selama melakukan virtual secara terus menerus berpotensi pada pekerja mengalami “noise-induced hearing loss (NIHL),” atau kehilangan pendengaran dikarenakan paparan suara besar secara terus menerus. Gangguan Kesehatan ini merupakan gangguan yang bersifat permanen karena apabila mengalami NIHL tidak dapat diobati secara medis maupun operasi.

Penting bagi para pekerja untuk mencegah terjadinya NIHL dengan melakukan beberapa hal sebagai berikut:

  • Melakukan virtual meeting di tempat yang tenang tanpa menggunakan perangkat audio pada telinga
  • Menghindari atau tidak melewati limit besar suara yang dianjurkan saat menggunakan  perangkat audio pada telinga (headphone, headset, earphone, handsfree, atau earbuds)
  • Tidak menggunakan headphone, headset, earphone, handsfree, atau earbuds sebisa mungkin saat melakukan pertemuan virtual dengan tingkat audio yang didengar dalam status aman
  • Menjauh dari area pertemuan dengan sumber suara yang besar apabila menggunakan perangkat audio saat melakukan pertemuan virtual

Yuk tetap jaga Kesehatan telinga kita! 

Jikalau anda mengalami gangguan pendengaran, jangan ragu untuk mendatangi spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan, agar dapat melakukan evaluasi pendengaran

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/kerja-virtual-meeting-terus—menerus-telingaku-tetap-sehat

Kapan Waktu yang Tepat untuk Deteksi Permasalahan Mata?

Mata adalah jendela dunia. Pada mata  terdapat  beberapa  organ dengan fungsi tersendiri.  Oleh sebab itu,  penting bagi seseorang  untuk menjaga kesehatan  mata. 

Banyaknya fungsi pada mata membuat indra penglihatan  tersebut  seringkali mengalami permasalahan. Lantas kapan waktu yang tepat untuk  deteksi permasalahan pada mata? Berikut waktu yang tepat untuk deteksi permasalahan pada mata:

1. Saat Merasakan Gejala Gangguan Penglihatan

Waktu yang paling pas untuk melakukan  deteksi permasalahan  pada mata yaitu saat kita merasakan gejala gangguan penglihatan seperti  mata lelah,  rabun jauh dan masih banyak lagi. Permasalahan  pada mata membuat penglihatan  terasa buram sehingga  harus mendapatkan  penanganan cepat dan tepat agar tidak semakin parah. 

2. Memiliki Riwayat Penyakit Kronis

Orang yang memiliki riwayat penyakit  kronis seperti diabetes,  tekanan darah tinggi hingga riwayat keluarga berkacamata wajib mendeteksi permasalahan  penglihatan.  Pendeteksian tersebut  harus sejak dini agar tidak timbul permasalahan  pada mata di kemudian  hari. 

Pasalnya, orang dengan penyakit kronis seperti  diabetes  berpotensi  tinggi mengalami gangguan penglihatan  ringan. Tekanan darah tinggi juga memicu kerusakan  pada pembuluh  darah mata. Oleh sebab itu,  seseorang  dengan riwayat  penyakit tersebut harus melakukan pendeteksian dengan cara memeriksa kesehatan  mata dalam waktu dekat. 

3. Tidak Merasakan Gejala tapi Beresiko

Deteksi  permasalahan  penglihatan  harus segera dilakukan  oleh orang-orang yang beresiko tinggi mengalami gangguan mata. Rata-rata orang yang beresiko mengalami gangguan penglihatan tidak memiliki gejala.

Orang yang beresiko mengalami permasalahan penglihatan  biasanya  selalu berdampingan  dengan teknologi  seperti laptop,  hp,  hingga tv.  Gangguan penglihatan  pada orang yang  beresiko mengalami permasalahan  penglihatan  memang dipengaruhi  oleh gaya hidup ataupun kebiasaan.

4. Metode MELIHAT

Terdapat salah satu alternatif  paling pas untuk mendeteksi  permasalahan  penglihatan  sejak dini.  Alternatif  ini sering kali orang sebut dengan metode MELIHAT.  Metode ini dapat membantu  Kita untuk mengetahui  kondisi kesehatan  pada indra penglihatan  mulai dari resiko hingga potensi gangguan.

Jika kita beresiko mengalami permasalahan  penglihatan,  sangat disarankan  untuk melakukan pengecekan berlanjut. Pengecekan  ini dilakukan  dengan memanfaatkan  layanan kesehatan. Melalui  layanan kesehatan,  Kita juga bisa melakukan  kontrol  faktor resiko penyakit kronis seperti  diabetes,  hipertensi,  dan masih banyak lagi. 

Waktu atau momen deteksi permasalahan  penglihatan  seperti di atas membantu Kita mengurangi  resiko gangguan kesehatan  mata.  Mata yang sehat membuat penglihatan  lebih akurat.  Pendeteksian  harus dilakukan  secara rutin agar indra penglihatan  terhindar dari berbagai  gangguan.

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/kapan-waktu-yang-tepat-untuk-deteksi-permasalahan-mata

Memulai Berlari Bagi Pemula

Lari merupakan olahraga yang sangat mudah dan murah. Selain baik untuk kesehatan jantung, lari juga efektif menurunkan berat badan. Keunggulan ini membuat banyak orang tertarik mencoba untuk mulai berlari. 

Namun, ternyata mereka mendapatkan masalah seperti “gak kuat nafas, cepet capek, kaki jadi sakit” dan akhirnya memutuskan untuk berhenti berlari. Pelari pemula biasanya terlalu bersemangat dan secara tidak sadar berlari terlalu jauh melebihi kemampuan sehingga memberikan efek buruk bagi tubuh. 

Jika kamu paham beberapa tips berikut, maka pondasimu sebagai pelari pemula bisa bagus dan memperkuat kemampuan fisikmu. 

  1. Tidur Lebih Awal
    Waktu tidur yang cukup (7-8 jam) dapat membuat tubuh lebih segar dan bertenaga. Lakukan tidur lebih awal dan mulailah berlari pukul 5-6 pagi saat udara masih terasa sejuk dan nyaman untuk berolahraga. 
  2. Sarapan Ringan
    Agar dapat berolahraga dengan nyaman dan bertenaga, tubuh membutuhkan asupan energi dari karbohidrat ringan. Konsumsilah telur rebus, energy bar, biskuit, atau kurma. Tak lupa ditemani kopi, teh, atau susu hangat untuk merangsang otak agar dapat terjaga. Pastikan juga air putih yang cukup untuk mencegah dehidrasi. 
  3. Lakukan pemanasan
    Pemanasan untuk melemaskan sendi, otot, dan tendon dengan melakukan gerakan secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh anggota tubuh. 
  4. Tidak Memaksa Tubuh
    Sangat penting bagi pemula untuk menaikkan durasi dan jarak lari secara bertahap agar tidak memaksa tubuh. Gunakan metode walk and run agar intensitas latihan di awal menyesuaikan dengan kemampuan tubuh. Polanya dengan jalan kaki – lari – jalan kaki – lari dan seterusnya. 
  5. Durasi dan Jarak Lari
    Durasi pelari pemula sebaiknya sekitar 20-30 menit per lari. Setelah beberapa minggu rutin berlari, tambahkan sebanyak 5-10 menit. Larilah secara rutin sebanyak 2-4 kali tiap minggu. Jarak lari terbaik untuk pemula sangat bervariasi tergantung pada kondisi fisik. Namun, pelari pemula biasanya menjadikan jarak 3 km sebagai target awal sebelum mulai lari lebih jauh lagi. 

Pendinginan sama pentingnya dengan pemanasan untuk melindungi tubuh dari efek samping lari. Sebagai langkah awal pendinginan, sebaiknya jangan langsung duduk. Jalan kaki 5-10 menit diikuti dengan stretching seluruh badan agar membantu otot dan jantung untuk cool down dan kembali ke kondisi normal.

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/memulai-berlari-bagi-pemula

Pemberian Vitamin A Rutin: Cegah Penyakit, Jaga Kesehatan Anak

Selain kebutuhan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak, tubuh manusia, khususnya balita membutuhkan asupan zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral. Salah satu program rutin Kementerian Kesehatan dalam memenuhi kebutuhan zat gizi mikro tersebut adalah pemberian vitamin A pada balita. 

Vitamin A adalah salah satu zat gizi esensial yang dibutuhkan balita untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin A dalam tubuh menstimulasi produksi sel darah putih yang berperan dalam pembentukan tulang, menjaga dan mendukung pertumbuhan sel-sel tubuh, serta meningkatkan daya tahan tubuh. 

Sumber vitamin A didapatkan dari sayuran berdaun hijau, tomat, wortel, buah, hati sapi, minyak ikan, telur, dan lain sebagainya. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi beragam bahan makanan yang kaya akan vitamin A, khususnya buah dan sayur, dapat melindungi tubuh dari berbagai penyakit. 

Sayangnya, hanya 5 dari 10 baduta yang mengonsumsi makanan beragam (Survei Status Gizi Indonesia, 2021). Dengan belum maksimalnya konsumsi makanan yang beragam, perlu ada upaya khusus untuk memastikan balita mendapatkan kebutuhan zat gizi yang mencukupi. 

Suplementasi vitamin A dilakukan pada bayi, balita, dan ibu nifas. Pemberian vitamin A dalam bentuk kapsul vitamin A biru 100.000 IU (internasional unit) untuk bayi 6-11 bulan dan kapsul vitamin A merah 200.000 IU untuk balita 12-59 bulan serta ibu nifas. Pemberian vitamin A dapat dilakukan di Posyandu ataupun fasilitas pelayanan kesehatan lain pada bulan Februari dan Agustus. 

Pada tahun ini dikarenakan adanya pengambilan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 untuk pemeriksaan serum retinol dalam darah pada balita usia 6 – 59 bulan, pemberian kedua vitamin A rutin dilakukan selama bulan Oktober. Karena kadar serum retinol dalam darah akan meningkat jika sebelumnya balita telah diberikan suplementasi vitamin A. Dengan demikian pemberian suplementasi vitamin A tidak dapat diberikan sebelum dilakukan SKI agar didapatkan data yang sebenarnya. Oleh karena itu, pemberian kedua vitamin A rutin dilakukan selama bulan Oktober setelah SKI yang terintegrasi dengan pemeriksaan serum retinol darah selesai dilakukan. Jadi, jangan sampai terlewat ya, Healthies!

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/pemberian-vitamin-a-rutin-cegah-penyakit-jaga-kesehatan-anak

Mengenali Gejala ISPA dan Tindakan yang Perlu Dilakukan

Menurut survei Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) tahun 2019, penyakit pernapasan masuk dalam 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Indonesia. Bahkan, penurunan kualitas udara dinyatakan sebagai faktor risiko kematian kelima tertinggi di Indonesia, setelah hipertensi, gula darah tinggi, merokok, dan obesitas.

Salah satu penyakit pernapasan yang umum terjadi di Indonesia adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Istilah medis ini digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis infeksi yang mempengaruhi saluran pernapasan bagian atas dan bawah, termasuk hidung, tenggorokan, sinus, bronkus, dan paru-paru. Infeksi saluran pernapasan akut bisa disebabkan oleh berbagai agen penyebab, seperti virus, bakteri, atau bahkan jamur. 

Dampak buruk dari penurunan kualitas udara ini sangat jelas. Terutama yang tinggal di perkotaan, berisiko lebih tinggi terkena ISPA karena paparan polusi udara. Partikel-partikel berbahaya seperti debu halus, asap kendaraan bermotor, dan polusi industri dapat merusak saluran pernapasan dan memicu infeksi. 

Kenali Gejala ISPA

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengenali gejala, mengambil tindakan pencegahan, seperti menggunakan masker saat polusi tinggi, menjaga kebersihan tangan, dan menjauhi orang yang sakit, untuk melindungi diri mereka sendiri dan mengurangi risiko ISPA. Berikut beberapa gejala-gejala ISPA yang perlu kita ketahui:

1. Batuk

Batuk adalah gejala utama ISPA. Ini bisa menjadi batuk kering atau batuk berdahak. Batuk dapat menjadi gejala yang cukup mengganggu dan menguras energi.

2. Hidung Tersumbat

Hidung tersumbat adalah ketika saluran hidung Anda menjadi penuh dengan lendir atau pembengkakan, membuat Anda sulit bernapas melalui hidung.

3. Sakit Tenggorokan

Rasa sakit atau terbakar di tenggorokan adalah gejala umum ISPA. Ini seringkali membuat menelan makanan atau minuman menjadi sulit.

4. Demam

Demam adalah respon alami tubuh terhadap infeksi. Jika suhu tubuh Anda naik di atas normal, ini bisa menjadi tanda bahwa Anda memiliki ISPA.

5. Sesak Nafas atau Sulit Bernapas

Sesak nafas atau kesulitan bernapas adalah gejala serius yang harus segera diatasi. Ini bisa menjadi tanda bahwa infeksi telah mencapai paru-paru Anda.

6. Sakit Kepala

Sakit kepala dapat menyertai ISPA dan membuat Anda merasa tidak nyaman. Ini bisa disebabkan oleh demam atau ketegangan otot.

7. Nyeri Otot dan Sendi

Nyeri otot dan sendi adalah gejala umum ISPA. Ini bisa membuat tubuh terasa tidak nyaman.

8. Lemas atau Lelah

ISPA seringkali membuat Anda merasa lemas atau lelah. Tubuh Anda berjuang melawan infeksi, sehingga energi Anda berkurang.

9. Suara Serak atau Hilangnya Suara

Jika Anda mengalami perubahan suara yang signifikan, seperti suara serak atau suara yang hilang sama sekali, ini bisa menjadi tanda bahwa ISPA mempengaruhi saluran pernapasan atas Anda.

10. Pilek atau Nyeri Sinus

Pilek atau hidung berair adalah gejala umum ISPA, terutama jika infeksi menyerang sinus.

11. Mual, Muntah, atau Diare

Beberapa orang dengan ISPA mungkin mengalami masalah pencernaan seperti mual, muntah, atau diare. Ini bisa disebabkan oleh peradangan tubuh.

12. Nafsu Makan Menurun

Infeksi seringkali mengurangi nafsu makan Anda. Ini normal karena tubuh Anda berfokus pada melawan infeksi.

Jika Anda mengalami satu atau lebih gejala di atas, sangat penting untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan terdekat. Mereka akan dapat memberikan evaluasi medis lebih lanjut dan memberikan perawatan yang sesuai.

Dengan mengenali gejala ISPA dengan cepat, Anda dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah penyebaran infeksi dan mempercepat proses pemulihan. Selalu utamakan kesehatan Anda dan jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika diperlukan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda dan membantu Anda lebih memahami gejala ISPA.

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/mengenali-gejala-ispa-dan-tindakan-yang-perlu-dilakukan

Bahaya Nge-Vape: Memahami Risiko di Balik Asap Modern

Di era teknologi yang terus berkembang, berbagai inovasi hadir untuk menggantikan tradisi lama. Salah satunya adalah kebiasaan merokok, yang kini semakin tergantikan dengan tren yang disebut “nge-vape”. Vaping, menggunakan alat elektronik yang menghasilkan uap yang dihirup penggunanya, dianggap sebagai alternatif yang lebih “bersih” daripada rokok konvensional. Namun, apakah benar nge-vape lebih aman? Mari kita telisik fakta-fakta ilmiah dibalik fenomena ini.

Apa Itu Vaping?

Vaping adalah aktivitas menghirup uap yang dihasilkan oleh rokok elektronik (e-rokok) atau perangkat serupa. Rokok elektrik atau Vape bekerja dengan memanaskan cairan yang biasanya mengandung nikotin, pelarut, dan perasa, menghasilkan uap yang kemudian dihirup penggunanya.

Persepsi vs Realita

Secara umum, vaping dipandang sebagai pilihan yang lebih sehat daripada merokok tradisional. Ini disebabkan oleh pengurangan jumlah zat berbahaya yang biasa ditemukan dalam asap rokok konvensional. Namun, persepsi ini seringkali menyesatkan. Faktanya, vaping juga menyimpan potensi bahaya yang tidak boleh diremehkan.

Bahaya Kimiawi dalam Vape

Vape mengandung berbagai bahan kimia yang berpotensi membahayakan. Salah satu contoh adalah diacetyl, yang sering digunakan untuk memberikan rasa mentega pada uap. Diacetyl terkait erat dengan penyakit paru-paru yang serius, seperti bronkiolitis obliterans, yang dikenal juga sebagai “popcorn lung”.

Selain itu, ketika cairan vape dipanaskan, proses ini dapat menghasilkan aldehida seperti formaldehida yang bersifat karsinogenik atau dapat memicu penyakit kanker. Walaupun tingkat karsinogen ini lebih rendah dibandingkan dengan rokok konvensional, risiko kesehatan tetap ada, terutama dengan penggunaan jangka panjang.

Risiko Terhadap Remaja dan Penggunaan Ganda

Kecenderungan remaja untuk mencoba vaping menjadi perhatian khusus. Nikotin yang ada dalam sebagian besar cairan vape dapat menyebabkan ketergantungan dan memiliki dampak negatif pada perkembangan otak remaja. Selain itu, studi menunjukkan bahwa remaja yang mulai dengan vaping memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk beralih ke rokok konvensional, menempatkan mereka pada risiko kesehatan tambahan.

Potensi Masalah Kardiovaskular dan Respirasi

Vaping dapat memberikan dampak negatif pada sistem kardiovaskular. Nikotin meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, yang bisa berujung pada masalah jantung. Selain itu, ada bukti yang menunjukkan bahwa vaping dapat memicu respons inflamasi dalam tubuh yang berisiko terhadap kesehatan jantung.

Dampak terhadap sistem respirasi atau pernapasan juga signifikan. Meskipun vaping mungkin tidak menghasilkan tar seperti rokok konvensional, uapnya dapat menyebabkan iritasi dan peradangan di saluran pernapasan, serta mempengaruhi fungsi paru.

Isu Kesehatan Mental

Vaping juga berkaitan dengan masalah kesehatan mental. Nikotin adalah zat adiktif yang bisa menimbulkan ketergantungan, serta berpengaruh pada suasana hati dan konsentrasi. Pengguna yang ketergantungan nikotin mungkin mengalami gejala penarikan saat tidak vaping, termasuk kecemasan, iritabilitas, dan kesulitan konsentrasi.

Kualitas dan Regulasi Produk

Salah satu risiko terbesar dari vaping adalah inkonsistensi dalam kualitas dan regulasi produk. Beberapa produk vape yang beredar di pasaran mungkin tidak memenuhi standar kesehatan yang ketat, meningkatkan risiko penggunaan bahan yang berbahaya.

Sementara vaping mungkin menawarkan alternatif bagi perokok berat untuk mengurangi penggunaan tembakau, penting untuk memahami bahwa ini bukan tanpa risiko. Untuk non-perokok, terutama remaja, memulai vaping bisa menjadi jalan menuju berbagai masalah kesehatan.

Masyarakat perlu edukasi menyeluruh mengenai dampak kesehatan dari vaping. Juga penting untuk memperketat regulasi terhadap produksi dan penjualan rokok elektronik untuk memastikan keamanan pengguna.

Dalam konteks kesehatan masyarakat, pendekatan pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati. Menghindari atau berhenti dari vaping adalah langkah terbaik untuk menjaga kesehatan jangka panjang. Untuk mereka yang ingin berhenti merokok, konsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan metode yang lebih aman dan terkontrol adalah langkah yang bijak.

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/bahaya-nge-vape-memahami-risiko-di-balik-asap-modern

Faktor Penyebab Kelahiran Prematur Dan Cara Mencegahnya

Kelahiran prematur, kejadian di mana persalinan terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu dan dapat membawa dampak serius pada kesehatan bayi. Pahami lebih lanjut mengenai faktor penyebab, gejala, diagnosis, pengobatan, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil.

Kelahiran prematur dapat terjadi secara tak terencana, seperti dalam kasus ketuban pecah dini atau infeksi rahim selama kehamilan. Namun, dalam beberapa kasus, persalinan prematur dapat direncanakan, terutama dalam kasus preeklampsia. Minggu-minggu terakhir kehamilan menjadi krusial bagi pertumbuhan janin, dan bayi yang lahir prematur memerlukan perawatan khusus di rumah sakit.

Penyebab Kelahiran Prematur

Meskipun penyebab pasti kelahiran prematur belum sepenuhnya diketahui, beberapa faktor dapat meningkatkan risiko, seperti riwayat kelahiran prematur sebelumnya, kehamilan dengan bayi kembar, atau adanya kelainan pada rahim atau plasenta. Faktor-faktor ini perlu diwaspadai untuk mengurangi risiko persalinan prematur.

Cegah Kelahiran Bayi Prematur

Mempertahankan berat badan ideal dan asupan gizi yang baik sebelum dan selama hamil dapat mengurangi risiko kelahiran prematur. Pada ibu hamil dengan resiko tinggi, langkah-langkah pencegahan seperti pemberian hormon progesteron atau pemasangan cerclage serviks dapat dipertimbangkan.

Kelahiran prematur dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang, seperti gangguan pernapasan, komplikasi jantung, atau masalah kesehatan jangka panjang seperti kerusakan otak atau gangguan penglihatan. Dengan penanganan dan perawatan yang tepat, bayi prematur memiliki peluang hidup yang baik.

Penting untuk mendapatkan perawatan medis berkualitas dan mengikuti tindakan pencegahan yang dianjurkan guna mengurangi risiko kelahiran prematur

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/faktor-penyebab-kelahiran-prematur-dan-cara-mencegahnya

1 15 16 17 18 19 22

Search

+