Waspadai Gejala Diabetes Tipe-1 Pada Anak

Diabetes Melitus adalah salah satu masalah kesehatan yang banyak mengancam masyarakat dan berpotensi mengakibatkan kematian apabila tidak mendapatkan penanganan sedini mungkin.

Penyakit diabetes juga tidak terkhusus untuk salah satu kelompok usia, sehingga memahami cara pencegahan dan gejala yang muncul merupakan hal yang penting untuk dilakukan.

Diabetes Melitus tipe 1 juga dapat kita temukan pada kelompok usia anak-anak, sehingga para orang tua dapat menerapkan sikap waspada dengan mencegah dan mengetahui beberapa gejala yang muncul pada anak.

Diabetes tipe 1 adalah kondisi dimana tubuh benar-benar berhenti untuk memproduksi insulin karena adanya kerusakan pada sel pankreas yang memproduksi insulin oleh sistem kekebalan tubuh.

Gejala Diabetes Melitus Tipe-1 pada Anak

Berikut ini adalah beberapa gejala diabetes melitus tipe 1 pada anak yang biasa muncul dan dapat diamati oleh para orang tua, diantaranya:

1. Penurunan prestasi di sekolah dan mudah marah

2. Mengompol

3. Mudah merasa haus dan sering merasa lapar

4. Terjadi penurunan berat makan

5. Mengalami gatal pada kemaluan

6. Infeksi kulit yang berulang

Gejala diabetes tipe 1 pada anak yang telah disebutkan diatas, merupakan tanda bahwa anak mungkin saja mengalami diabetes tipe-1, sehingga diharapkan para orangtua bisa segera membawa sang anak ke fasilitas kesehatan terdekat untuk bisa mendapatkan penanganan sedini mungkin dari petugas kesehatan.

Mari ajak anak untuk rutin menerapkan perilaku hidup sehat dengan menjaga pola makan, memenuhi kebutuhan tidurnya dan mengajak mereka untuk melakukan aktivitas fisik atau olahraga ringan.

Sumber

https://upk.kemkes.go.id/new/waspadai-gejala-diabetes-tipe-1-pada-anak

Memulai Berlari Bagi Pemula

Lari merupakan olahraga yang sangat mudah dan murah. Selain baik untuk kesehatan jantung, lari juga efektif menurunkan berat badan. Keunggulan ini membuat banyak orang tertarik mencoba untuk mulai berlari. 

Namun, ternyata mereka mendapatkan masalah seperti “gak kuat nafas, cepet capek, kaki jadi sakit” dan akhirnya memutuskan untuk berhenti berlari. Pelari pemula biasanya terlalu bersemangat dan secara tidak sadar berlari terlalu jauh melebihi kemampuan sehingga memberikan efek buruk bagi tubuh. 

Jika kamu paham beberapa tips berikut, maka pondasimu sebagai pelari pemula bisa bagus dan memperkuat kemampuan fisikmu. 

  1. Tidur Lebih Awal
    Waktu tidur yang cukup (7-8 jam) dapat membuat tubuh lebih segar dan bertenaga. Lakukan tidur lebih awal dan mulailah berlari pukul 5-6 pagi saat udara masih terasa sejuk dan nyaman untuk berolahraga. 
  2. Sarapan Ringan
    Agar dapat berolahraga dengan nyaman dan bertenaga, tubuh membutuhkan asupan energi dari karbohidrat ringan. Konsumsilah telur rebus, energy bar, biskuit, atau kurma. Tak lupa ditemani kopi, teh, atau susu hangat untuk merangsang otak agar dapat terjaga. Pastikan juga air putih yang cukup untuk mencegah dehidrasi. 
  3. Lakukan pemanasan
    Pemanasan untuk melemaskan sendi, otot, dan tendon dengan melakukan gerakan secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh anggota tubuh. 
  4. Tidak Memaksa Tubuh
    Sangat penting bagi pemula untuk menaikkan durasi dan jarak lari secara bertahap agar tidak memaksa tubuh. Gunakan metode walk and run agar intensitas latihan di awal menyesuaikan dengan kemampuan tubuh. Polanya dengan jalan kaki – lari – jalan kaki – lari dan seterusnya. 
  5. Durasi dan Jarak Lari
    Durasi pelari pemula sebaiknya sekitar 20-30 menit per lari. Setelah beberapa minggu rutin berlari, tambahkan sebanyak 5-10 menit. Larilah secara rutin sebanyak 2-4 kali tiap minggu. Jarak lari terbaik untuk pemula sangat bervariasi tergantung pada kondisi fisik. Namun, pelari pemula biasanya menjadikan jarak 3 km sebagai target awal sebelum mulai lari lebih jauh lagi. 

Pendinginan sama pentingnya dengan pemanasan untuk melindungi tubuh dari efek samping lari. Sebagai langkah awal pendinginan, sebaiknya jangan langsung duduk. Jalan kaki 5-10 menit diikuti dengan stretching seluruh badan agar membantu otot dan jantung untuk cool down dan kembali ke kondisi normal.

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/memulai-berlari-bagi-pemula

Penyakit Jantung Akibat Kurang Tidur

Kurang tidur atau insomnia adalah masalah umum yang dialami oleh banyak orang. Tidur yang cukup merupakan kebutuhan penting bagi tubuh manusia. Namun, dalam kehidupan modern saat ini, banyak orang yang mengalami kurang tidur akibat berbagai faktor seperti pekerjaan, gaya hidup yang sibuk, dan gangguan tidur. Banyak orang tidak menyadari bahwa kurang tidur dapat memiliki konsekuensi serius terhadap kesehatan jantung. Beberapa studi menunjukkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi, kerusakan pembuluh darah atau dalam bahasa medisnya disfungsi endotel, dan peradangan pada berbagai jaringan ataupun dalam aspek organ dalam tubuh.

Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Beberapa studi menunjukkan bahwa hanya beberapa jam tidur yang hilang dapat meningkatkan tekanan darah pada individu dengan hipertensi atau prahipertensi. Hal ini terjadi karena kurang tidur dapat mempengaruhi sistem saraf otonom, yang bertanggung jawab mengatur tekanan darah. Kurang tidur juga dapat mempengaruhi fungsi ginjal, keseimbangan hormon, dan respon baroreseptor, yang semuanya berperan dalam regulasi tekanan darah. Kurang tidur juga dapat mempengaruhi ritme jantung. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan peningkatan risiko aritmia jantung, termasuk takikardia ventrikel dan fibrilasi ventrikel. Kurang tidur dapat mempengaruhi aktivitas saraf otonom yang mengatur ritme jantung dan dapat menyebabkan gangguan ritme yang berpotensi berbahaya.

Inflamasi merupakan faktor risiko penting dalam perkembangan penyakit kardiovaskular. Kurang tidur dapat menyebabkan peningkatan produksi mediator inflamasi seperti interleukin-6 (IL-6) dan C-reactive protein (CRP). IL-6 diproduksi oleh adiposit dan sel endotel, dan dapat merangsang produksi CRP oleh hati. Peningkatan kadar IL-6 dan CRP dapat merusak dinding pembuluh darah dan memicu proses aterosklerosis. Selain itu, kurang tidur juga dapat mempengaruhi sistem imun dan meningkatkan aktivitas sel darah putih seperti monosit dan neutrofil, yang dapat menyebabkan peradangan. Dalam sebuah studi prospektif di Amerika Serikat, tingkat kematian akibat penyakit jantung koroner tertinggi terjadi pada mereka yang bekerja lebih dari 67 jam per minggu. Studi kasus-kontrol di Belanda, Denmark, dan Swedia juga melaporkan bahwa waktu kerja yang berkepanjangan terkait dengan risiko peningkatan serangan jantung. Sebuah studi kasus-kontrol di Jepang menemukan adanya peningkatan yang signifikan dalam rasio peluang serangan jantung pada mereka yang bekerja lebih dari 11 jam sehari. Penelitian lain dengan menggunakan data dari Nurses’ Health Study menunjukkan bahwa durasi tidur yang singkat atau panjang secara independen terkait dengan peningkatan kemungkinan terjadinya penyakit jantung koroner. Terdapat hubungan U-shaped antara durasi tidur dan insiden penyakit jantung koroner.

Penelitian telah menunjukkan bahwa kurang tidur dapat mempengaruhi metabolisme glukosa dan meningkatkan resistensi insulin. Studi eksperimental menunjukkan bahwa kurang tidur terkait dengan penurunan toleransi glukosa dan peningkatan resistensi insulin. Studi lain menunjukkan hubungan antara durasi tidur yang singkat atau panjang dengan peningkatan risiko terjadinya diabetes mellitus. Durasi tidur yang kurang dari 5 jam atau 6 jam per malam memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami diabetes mellitus, sedangkan durasi tidur yang lebih dari 8 jam per malam juga memiliki risiko yang lebih tinggi. Durasi tidur yang terlalu pendek atau terlalu panjang berhubungan dengan peningkatan risiko terjadinya diabetes mellitus. Durasi tidur yang pendek terkait dengan gangguan sistem endokrin dan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis. Beberapa penelitian telah menghubungkan kurang tidur dengan peningkatan kadar kortisol, penurunan kadar testosteron, dan perubahan dalam metabolisme hormon yang berhubungan dengan obesitas dan peningkatan risiko diabetes mellitus.

Kurang tidur dapat menyebabkan penurunan sensitivitas insulin dan peningkatan resistensi insulin, yang dapat mengganggu pengaturan glukosa dalam tubuh. Selain itu, kurang tidur juga dapat mempengaruhi produksi hormon lapar dan kenyang seperti leptin dan grelin, yang dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan dan akumulasi berat badan.

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Wehrens et al, terungkap bahwa kurang tidur dapat menyebabkan gangguan fungsi endotel, yang merupakan tanda awal dari kerusakan pembuluh darah dan penyakit jantung. Penelitian ini melibatkan dua kelompok pekerja, yaitu pekerja yang bekerja dengan sistem shift dan pekerja yang tidak bekerja dengan sistem shift. Hasilnya menunjukkan bahwa pekerja dengan sistem shift memiliki fungsi endotel yang lebih buruk dibandingkan dengan pekerja yang tidak bekerja dengan sistem shift. Selain itu, pekerja dengan sistem shift juga memiliki variabilitas detak jantung yang lebih rendah, yang dapat menjadi indikator aktivitas saraf simpatis yang tinggi dan aktivitas saraf parasimpatis yang rendah.

Untuk mencegah penyakit jantung akibat kurang tidur, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Pertama, penting untuk memprioritaskan tidur yang cukup setiap malam. Usahakan untuk tidur selama 7-8 jam setiap malam untuk menjaga kesehatan jantung dan sistem tubuh lainnya. Selain itu, hindari kebiasaan tidur larut malam dan bangun terlambat, serta hindari konsumsi kafein dan alkohol sebelum tidur. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah dan mengobati penyakit jantung akibat kurang tidur antara lain:

1.      Menjaga jadwal tidur yang teratur dan tidur selama 7-8 jam setiap malam.

2.      Menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan tenang, termasuk suhu yang tepat, kebisingan           minimal, dan pencahayaan yang redup.

3.      Membatasi konsumsi kafein dan alkohol, terutama sebelum tidur.

4.      Melakukan aktivitas fisik secara teratur untuk meningkatkan kualitas tidur.

5.      Menghindari paparan terhadap cahaya biru dari perangkat elektronik sebelum tidur.

6.      Mengelola stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam.

7.      Jika kurang tidur terus-menerus menjadi masalah, berkonsultasilah dengan dokter untuk                     menentukan apakah ada kondisi medis yang mendasarinya dan untuk mencari pengobatan                 yang sesuai.

Kurang tidur secara konsisten dapat memiliki dampak serius pada kesehatan jantung Anda. Kurang tidur dapat menyebabkan gangguan fungsi endotel, peningkatan aktivitas saraf simpatis, dan penumpukan plak pada dinding pembuluh darah. Untungnya, dengan mengadopsi kebiasaan tidur yang sehat dan mengikuti langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas tidur, Anda dapat mengurangi risiko penyakit jantung yang disebabkan oleh kurang tidur. Tidur yang cukup dan berkualitas adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan jantung Anda.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2932/penyakit-jantung-akibat-kurang-tidur

Rajin Minum Air Putih Wujudkan Gaya Hidup Sehat dengan Tubuh yang Terhidrasi

Konsumsi air masih dianggap kurang penting oleh sebagian orang, padahal tubuh membutuhkan asupan cairan agar dapat bekerja lebih optimal. Rajin mengkonsumsi air juga merupakan salah satu gaya hidup sehat. Ketika melakukan kegiatan sehari-hari, manusia akan melibatkan beberapa organ penting yang membutuhkan asupan air yang cukup, seperti jantung, ginjal, sendi, paru-paru, hingga ludah dan lendir sangat bergantung dengan air.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air putih setiap hari adalah sebagai berikut :

1.      Dengan mencoba untuk membiasakan minum air putih setiap waktu makan atau saat mengonsumsi camilan.

2.      Menyediakan gelas atau botol berisi air minum di meja atau tas yang akan dibawa saat aktivitas setiap hari.

3.      Pada air putih yang akan diminum juga dapat ditambahkan rasa agar terasa lebih enak, misalnya dengan menambahkan irisan buah-buahan seperti pada minuman infused water.

Apa saja gejala pada tubuh yang tidak terhidrasi dengan baik ?

Gejala awal seseorang kekurangan cairan adalah merasa haus dan urine berwarna lebih gelap dari biasanya, beberapa gejala lainnya juga sering terjadi seperti:

1.    Merasa pusing,

2.    sakit kepala,

3.    mulut, bibir dan mata terasa kering,

4.    buang air kecil dengan intensitas yang jarang,

5.    kurang energi.

6.    Kelelahan.

Kapan kita membutuhkan lebih banyak asupan air ?

1.      Saat berolahraga atau aktif secara fisik,

2.      ketika berada dalam cuaca yang sangat panas,

3.      saat mengalami demam, diare, atau muntah-muntah,

4.      pada wanita hamil, disarankan mengonsumsi air sekitar 2,4 liter sehari,

5.      sedangkan pada wanita yang menyusui disarankan mengonsumsi air sekitar 3,1 liter perhari.

Sebanyak 50% – 60% tubuh manusia dewasa terdiri dari air sesuai dengan berat tubuhnya. Maka, keperluan air yang baik dan menyehatkan sangat dibutuhkan baik bagi tubuh maupun kesehatan organ manusia. Ketentuan air minum yang layak dan aman untuk dikonsumsi menurut Kementerian Kesehatan RI, yakni air yang tidak memiliki rasa, bau atau warna, tidak mengandung bakteri, dan tidak mengandung bahan kimia melebihi batas yang diperbolehkan.

Jadikan kebiasaan minum air putih sebagai bagian dari gaya hidup.

Jadi, kamu sudah minum air hari ini?

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2911/rajin-minum-air-putih-wujudkan-gaya-hidup-sehat-dengan-tubuh-yang-terhidrasi

Mengoptimalkan Kesehatan Mental Melalui Work-Life Balance

Dalam dunia modern yang penuh dengan tuntutan pekerjaan yang tinggi dan tekanan hidup, work-life balance atau keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi menjadi semakin penting. Banyak dari kita cenderung fokus pada karier kita hingga mengorbankan kesehatan dan kebahagiaan pribadi.

Mengapa Work-Life Balance Penting untuk Kesehatan Anda?

1. Mengurangi Stres

Terlalu banyak tekanan dari pekerjaan tanpa istirahat yang cukup dapat menyebabkan stres kronis, yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan fisik dan mental seperti gangguan tidur, depresi, dan gangguan pencernaan. Melalui pengaturan yang baik antara kehidupan pribadi dan dunia kerja, tingkat stress dapat dikendalikan.

2. Meningkatkan Kesejahteraan Emosional

Menghabiskan waktu dengan keluarga, teman-teman, dan melakukan hobi yang Anda nikmati dapat meningkatkan mood dan kesejahteraan emosional Anda.

3. Mengurangi Risiko Penyakit Kronis

Work-life balance dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan obesitas karena Anda memiliki waktu untuk makan dengan benar, berolahraga, dan merawat diri.

Setelah mengetahui pentingnya work-life balance, kita harus memiliki strategi untuk mencapai keseimbangan antara kedua hal tersebut. Berikut adalah cara mencapai work-life balance:

  • Atur Prioritas

Tentukan prioritas dalam hidup Anda. Fokuslah pada hal-hal yang benar-benar penting bagi Anda, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi. Bila tidak dikelola dengan baik, semua hal akan terasa menjadi penting dan seolah-olah menuntut untuk segera dilakukan atau dicapai. Dengan menentukan skala prioritas, Anda dapat mengatur urutan urusan yang harus dikerjakan. Untuk pengerjaan berbagai urusan pun Anda bisa mendelegasikan sebagian tugas kepada orang lain.

Stephen Covey dalam bukunya yang berjudul 7 Habits of Highly Effective People, Restoring The Character Ethic menyebutkan bahwa 4 kuadran merupakan cara efektif untuk membagi pekerjaan dari yang terpenting sekaligus mendesak hingga yang tidak penting dan tidak mendesak.

  • Buat Jadwal yang Seimbang

Buat jadwal yang memungkinkan Anda untuk menghabiskan waktu dengan keluarga, teman, dan untuk diri sendiri. Jadwalkan waktu untuk berlibur dan beristirahat sehingga energi Anda  terisi kembali ketika saatnya kembali bekerja.

  • Manfaatkan Teknologi

Gunakan teknologi untuk membantu Anda mengelola pekerjaan. Saat ini sudah banyak tersedia aplikasi komputer ataupun ponsel pintar yang dapat membantu Anda mengatur tugas dan waktu dengan lebih efisien.

  • Batasi Waktu Kerja

Usahakan untuk tidak membawa pekerjaan ke rumah. Tetapkan batasan waktu kerja yang jelas dan patuhi sehingga kita bisa memiliki kesadaran penuh (mindfulness) ketika berada baik di rumah maupun di tempat kerja.

  • Lakukan Olahraga dan Meditasi

Aktivitas fisik dan meditasi dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental Anda. Sisihkan waktu untuk melakukan aktivitas ini secara teratur. Durasi yang disarankan adalah 150 menit per minggu atau 30 menit setiap hari.

  • Komunikasi yang Baik dengan Atasan dan Keluarga

Bersikaplah terbuka dalam berbicara dengan atasan Anda tentang kebutuhan untuk work-life balance. Selain itu, berkomunikasilah dengan keluarga Anda tentang waktu yang Anda butuhkan untuk bekerja. Di masa sekarang ini sudah banyak perusahaan yang bersifat lebih fleksibel dalam menerapkan tempat kerja maupun jam kerja. Hal ini merupakan bentuk dukungan dari perusahaan terhadap kesehatan mental karyawan.

Work-life balance adalah kunci untuk menjaga kesehatan fisik dan mental Anda. Dengan mengatur prioritas, membuat jadwal yang seimbang, dan mengambil tindakan konkret untuk mencapainya, Anda dapat mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi Anda. Ingatlah bahwa kesehatan fisik dan mental Anda adalah aset berharga yang perlu dijaga, dan work-life balance adalah langkah pertama menuju hidup yang lebih sehat dan bahagia di kehidupan pribadi dan dunia kerja.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2916/mengoptimalkan-kesehatan-mental-melalui-work-life-balance

Stress Management: Kelola Kesulitan Menjadi Kemudahan!

Kita semua saat ini hidup di tengah dunia yang rentan menimbulkan stres. Ada begitu banyak perubahan besar yang sedang terjadi di dunia yang mempengaruhi pikiran dan tubuh. Stres bisa membuat Anda tidak mampu berpikir jernih dan bahkan tidak menikmati hidup.Penyebab stres bisa datang dari mana saja, mulai dari pekerjaan yang berat, hubungan yang kurang baik dengan orang lain, atau sekadar terjebak di kemacetan lalu lintas. Tingkat stres yang begitu tinggi bisa menjadi malapetaka terhadap keseimbangan kesehatan fisik, mental, dan emosional setiap individu.

Riskesdas mendata masalah gangguan kesehatan mental emosional (depresi dan kecemasan) di Indonesia sebanyak 9,8%. Hal ini terlihat peningkatan jika dibandingkan data Riskesdas tahun 2013 sebanyak 6% (Riskesdas, 2018).Dalam hal ini setiap orang membutuhkan kemampuan manajemen stres yang baik. Jika tidak, stres tentu dapat negatif pada kesehatan mental, fisik, hingga emosional. Namun, sebelum mengelola stres, Anda perlu mengetahui apa saja yang bisa dikategorikan sebagai gejala stress seperti:

  • Gelisah, perasaan berdebar-debar dan muka pucat.
  • Orang yang stres seringkali mengalami insomnia atau sulit tidur atau bisa tidur tapi terasa tak nyenyak.
  • Gejala stres lainnya adalah nafsu makan berlebih atau malah nafsu makan berkurang, berbeda dari nafsu makan yang biasanya.
  •  Orang yang stres juga mudah tersinggung, bahkan untuk hal sepele sekalipun.
  • Stres seringkali juga diiringi dengan keluhan sakit lainnya seperti sakit maag, sakit perut dan sakit kepala. 
  • Kesulitan untuk konsentrasi juga sering muncul ketika seseorang mengalami stres.

Selain gejala stress tersebut, kita sangatlah wajar jika merasa stres dalam situasi yang menantang seperti wawancara kerja, ujian sekolah, beban kerja yang tidak realistis, pekerjaan yang tidak aman, atau konflik dengan keluarga, teman, atau kolega. Namun setiap orang bereaksi berbeda terhadap situasi stress dengan gaya mengatasi dan gejala stres berbeda-beda.

Pada dasarnya setiap penyakit akan selalu ada obatnya, tentunya dengan stress dapat dikurangi dan dihindari dengan pengelolaan stress atau manajemen stress. Berikut pengelolaan stress yang paling efektif.

1.     Teruhubung dengan orang lain

Langkah pertama yang bisa dilakukan yakni membicarakan keluhan atau permasalahan yang Anda alami kepada orang yang bisa dipercaya. Bisa kepada pasangan, sahabat atau psikolog. 

2.     Lakukan aktivitas yang disukai

Lakukan aktivitas yang membuat Anda bersemangat. Bisa berupa hobi yang sudah lama ditinggalkan atau aktivitas lainnya yang tertunda. Melakukan hobi yang disukai lama kelamaan bisa menumbuhkan rasa percaya diri dan rasa bahagia dalam diri Anda.

3.     Beribadah

Jangan lupa untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dengan meningkatkan ibadah dan bersedekah. Terkadang bersedekah membuat diri kita bahagia karena bisa membantu orang lain sehingga menurunkan kadar stres.

4.     Pertahankan rutinitas harian

Memiliki jadwal harian dapat membantu kita menggunakan waktu secara efisien dan merasa lebih terkendali. Tetapkan waktu untuk makan teratur, waktu bersama anggota keluarga, olahraga, pekerjaan sehari-hari, dan aktivitas rekreasi lainnya.

5.     Tidurlah yang banyak

Tidur yang cukup penting bagi tubuh dan pikiran. Memperbaiki tidur, membuat rileks dan meremajakan tubuh kita serta dapat membantu membalikkan efek stres. Kebiasaan tidur yang baik (juga dikenal sebagai kebersihan tidur) meliputi:

  • Bersikaplah konsisten. Tidurlah pada waktu yang sama setiap malam dan bangun pada waktu yang sama setiap pagi, termasuk di akhir pekan.
  • Jika memungkinkan, buatlah area tidur Anda tenang, gelap, santai dan pada suhu yang nyaman.
  • Batasi penggunaan perangkat elektronik, seperti TV, komputer, dan ponsel pintar, sebelum tidur.
  • Hindari makan besar, kafein, dan alkohol sebelum tidur.
  • Berolahragalah. Aktif secara fisik di siang hari dapat membantu Anda lebih mudah tertidur di malam hari.

6.     Makan sehat

Apa yang kita makan dan minum dapat mempengaruhi kesehatan kita. Cobalah untuk makan makanan yang seimbang dan makan secara berkala. Minumlah cukup cairan. Makanlah banyak buah-buahan dan sayuran segar jika Anda bisa.

7.     Berolahraga secara teratur

Olahraga teratur setiap hari dapat membantu mengurangi stres. Ini bisa termasuk berjalan kaki, serta olahraga yang lebih intensif. Cobalah untuk melakukan yoga atau teknik pernapasan yang mampu membuat tubuh lebih rileks dan tenang.

Stres bisa muncul ketika terjadi perubahan dalam kehidupan kita. Selain melakukan kiat mengelola stres di atas, banyak-banyaklah bersyukur atas nikmat Tuhan serta kembangkan rasa sabar dan ikhlas demi mengurangi stres.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2917/stress-management-kelola-kesulitan-menjadi-kemudahan

Anemia Pada Kehamilan

Apa itu Anemia? Ibu hamil yang mengalami defisiensi zat besi dalam darah atau suatu kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (HB) < 11

Penyebab Anemia : Anemia defisiensi (kekurangan) zat besi, Anemia pada penyakit kronik. Anemia akibat perdarahan akut. Defisiensi/ kekurangan vitamin B12 dan asam Folat. Anemia Hemolitik : sel darah merah lebih cepat hancur sebelum wakyunya (penyebab Thalasemia)

Tanda & Gejala anemia dalam kehamilan : peningkatan kecepatan denyut jantung, peningkatan kecepatan pernafasan, pusing akibat kurang darah ke otak, terasa lelah, kulit pucat karena berkurangnya oksigenasi, mual akibat penurunan aliran darah saluran cerna, penurunan kualitas rambut dan kulit.

Menurut America Pregnancy (2016) : Kelelahan, kelemahan, telinga berdegung, sukar berkonsentrasi, pernafasan pendek, kulit pucat, nyeri dada, kepala terasa ringan. tangan dan kaki terasa dingin.

Pencegahan dan Penanggulangan Anemia

 1. Peningkatan penyerapan Fe dan As. Folat melalui asupan makanan :

  • Protein hewani yaitu daging, unggas, seafood, telur, susu, dan hasil olahannya.
  • Makanan sumber asam folat antara lain asparagus, bayam, buncis, hati sapi, kapri, kacang tanah, orange juice, almond, beras merah/ tumbuk, kembang ko, telur, selada, dan sereal instan.
  • Buah berwarna jingga dan merah segar lebih yaitu jeruk, pisang, kiwi, semangka atau    nanas.
  • Makanan fortilikasi seperti susu, keju, es krim, dan makanan berbasis tepung
  • Vitamin C, untuk meningkatkan absorbsi Fe
  • Makanan sumber vitamin B12 seperti daging, ikan, makanan fermentasi, yoghurt, udang dan susu.
  • Sayuran hijau paling tidak 3 porsi/ hari ; konsumsi sari buah yang kaya vitamin C minimal 1 gelas/ hari.

 2. Pemberian Zat besi/ Tablet Tambah Darah
   Zat besi adalah salah satu mineral penting yang diperlukan selama kehamilan, bukan hanya untuk     bayi tapi juga untuk ibu hamil. Bayi akan menyerap dan menggunakan zat besi dengan capai,             sehingga jika ibu kekurangan masukan zat besi selama hamil, bayi akan mengambil kebutuhannya     dari tubuh ibu sehingga menyebabkan ibu mengalami anemia dan meras lelah. Tablet penambah       darah diminum 1x/hari atau sesuai indikasi dan diminum dengan Vit C agar membantu penyerapan     dan jangan diminum dengan teh/ kopi yang mengandung kafein.

  • Dampak Anemia terhadap ibu saat kehamilan : Abortus/ keguguran, persalinan prematur, hambatan tubuh kembang janin dalam rahim, ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6>
  • Dampak Anemia terhadap janin : Asfiksia intrauterin sampai kematian, IUFD, BBLR, kelahiran dengan anemia, cacat bawaan, mudah terkena infeksi, IQ rendah.
  • Pesan kesehatan Edukasi sejak dini : Cegah sebelum menjadi, jaga dengan perbaiki asupan nutrisi, kenali tanda gejala dan penyebab, skrining dan deteksi diri.

“Ibu yang sehat akan menghasilkan bayi yang sehat”

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2918/anemia-pada-kehamilan

5 Tips Sehat Menghadapi Musim Hujan

Penyakit Penyerta Musim Hujan.

Berikut ini adalah beberapa penyakit penyerta musim hujan yang harus diwaspadai oleh masyarakat, diantaranya adalah:

1. Diare

2. Demam Berdarah Dengue

3. Leptospirosis

4. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

5. Penyakit Kulit

6. Penyakit Pencernaan

Tips Sehat Selama Musim Hujan

Setelah mengetahui berbagai penyakit penyerta musim hujan yang berpotensi menjangkit masyarakat, tindakan pencegahan perlu dilakukan dengan melakukan beberapa hal seperti berikut:

1. Menggunakan pakaian hangat

2. Sedia payung atau jas hujan ketika hendak beraktivitas di luar ruangan.

3. Menjaga kebersihan rumah dan berbagai tempat lainnya yang dimungkinkan menjadi sarang perkembangan nyamuk

4. Mengkonsumsi makanan yang bergizi dan rutin mengkonsumsi vitamin

5. Mandi setelah kehujanan

Dengan menerapkan beberapa tips sehat selama musim hujan, masyarakat lebih sehat dan siap dalam menjalani aktivitas di tengah musim hujan seperti saat ini.

Tetap terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta bersegera untuk melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala penyakit dari penyakit penyerta musim hujan yang telah disebutkan diatas, agar bisa segera mendapatkan penanganan secara cepat dan tepat dari petugas kesehatan.

Sumber

https://upk.kemkes.go.id/new/5-tips-sehat-menghadapi-musim-hujan

5 Langkah Sehat Mengurangi Rasa Stres

Stres kerap melanda setiap orang seperti saat menghadapi deadline pekerjaan, tugas yang menumpuk, ujian sekolah dan lain sebagainya. Itu merupakan suatu respon yang normal dialami oleh seseorang apabila berada di situasi dan kondisi yang tidak menyenangkan atau diharuskan untuk beradaptasi dalam waktu cepat. Namun demikian, stres bukan suatu hal yang baik apabila terlalu lama mengganggu pikiran seseorang, karena hal tersebut akan sangat mempengaruhi kesehatan.

Penting bagi kita untuk dapat mengolah rasa stres yang kita alami agar tidak terlalu larut dalam waktu yang lama. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa kamu coba untuk mengurangi rasa stres, diantaranya adalah:

Cara Mengurangi Stress

Jagalah kesehatan dengan cara olahraga atau aktivitas fisik secara teratur, tidur cukup, makan bergizi seimbang, terapkan perilaku hidup bersih dan sehat

  1. Melakukan kegiatan sesuaikan dengan minat dan kemampuan
  2. Berpikir positif
  3. Tenangkan pikiran dan kembangkan hobi
  4. Bicarakan keluhan dengan seseorang yang dapat dipercaya
  5. Meningkatkan ibadah sesuai dengan agama masing-masing

Dengan mengetahui cara mengatasi stres diatas, diharapkan mampu memberikan efek positif yang mampu meringankan rasa stres yang dialami. Hindari berbagai kegiatan negatif untuk menghilangkan rasa stres seperti mengkonsumsi narkoba, menjauhi teman dan keluarga, hingga makan dalam porsi yang berlebihan untuk menghindari berbagai efek buruk yang akan membuat stress jauh lebih parah dan berkepanjangan.

Tetap terapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta bersegera dalam menemui tenaga kesehatan seperti psikolog untuk apabila membutuhkan penanganan lebih lanjut dalam menangani stres.

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/5-langkah-sehat-mengurangi-rasa-stres

5 Hal yang harus Dihindari Saat Merasakan Stres

Stres adalah reaksi yang muncul apabila ada perubahan dari lingkungan yang mengharuskan seseorang untuk menyesuaikan diri. Kondisi tersebut merupakan reaksi yang normal dialami oleh seseorang apabila berada di kondisi yang tidak nyaman, sehingga dengan demikian kita dituntut untuk dapat mengelola stres agar tidak terus berlanjut dalam waktu yang lama dan menyebabkan terganggunya kesehatan mental.

Dalam mengurangi rasa stres, terdapat banyak hal yang dapat dilakukan, seperti meningkatkan ibadah, melakukan hobi yang sesuai dengan minat dan bakat, berolahraga dan konsumsi makanan yang sehat.

 

Baca juga Cara Mengurangi Stres

Cara Mengatasi Stres yang Harus Dihindari

Untuk sebagian orang, cara menghilangkan stres yang mereka lakukan adalah dengan melakukan tindakan negatif yang dapat merugikan diri dan kesehatan mereka. Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi stres yang harus dihindari, diantaranya adalah:

  1. Makan tidak teratur atau berlebihan.
  2. Konsumsi kafein secara berlebihan dan produk yang mengandung tinggi gula.
  3. Konsumsi alkohol dan narkoba.
  4. Menjauhi teman dan keluarga, sehingga masalah tidak dapat dikomunikasikan dengan baik.
  5. Menghabiskan waktu untuk berada di depan komputer/menonton TV/ berselancar di media sosial.

Beberapa hal yang harus dihindari saat stres di atas, merupakan hal penting yang harus kita ketahui. Karena hal tersebut hanya akan menyebabkan rasa stres yang lebih berat dan berkepanjangan.

Tetap terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta bersegera dalam menghubungi tenaga kesehatan seperti psikolog apabila membutuhkan penanganan lebih lanjut dalam mengelola rasa stres.

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/5-hal-yang-harus-dihindari-saat-merasakan-stres

1 17 18 19 20 21 22

Search

+