Mengenal Gagal Ginjal, Sebuah Panduan Untuk Hidup Sehat

Gagal ginjal adalah menurunnya fungsi ginjal dalam menyaring zat sisa metabolisme dalam darah dan membuangnya melalui urine. Kondisi ini menyebabkan racun dan cairan berbahaya tetap berada di dalam tubuh, yang dapat berakibat fatal jika tidak diobati . Pada awalnya tidak ditemukan gejala yang khas sehingga penyaki ini sering terlambat diketahui.

Jenis – Jenis Gagal Ginjal :
1). Gagal Ginjal Akut : Gagal ginjal akut adalah kerusakan ginjal yang terjadi secara tiba-tiba. Biasanya terjadi dalam hitungan jam atau hari. 
2). Gagal Ginjal Kronik : Gagal ginjal kronis merupakan kondisi yang terjadi ketika ginjal mengalami kerusakan parah dalam jangka waktu lama atau lebih dari 3 bulan, yang menyebabkan kerusakan permanen. 

Penyebab gagal ginjal akut :
1). Mengalami luka bakar parah. 
2). Menurunnya aliran darah di ginjal akibat pendarahan, dehidrasi parah, atau syok. 
3). Infeksi parah, seperti sepsis. 
4). Cedera parah pada ginjal. 
5). Alergi parah (anafilaksis).
6). Riwayat penyakit tertentu, seperti penyakit jantung, gagal hati, batu ginjal, infeksi ginjal, dan kanker ginjal.

Penyebab gagal ginjal kronis :
1). Mengidap diabetes. 
2). Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. 
3). Masalah prostat.
4). Kegemukan atau obesitas.
5). Kebiasaan merokok. 
6). Mengidap penyakit ginjal.
7). Mengidap penyakit autoimun.
8). Memiliki riwayat penyakit ginjal bawaan.

Faktor resiko gagal ginjal :
1). Faktor resiko tidak dapat dimodifikasi, seperti : riwayat keluarga, penyakit ginjal, kelahiran prematur, Usia, Trauma dan jenis penyakit tertentu ( lupus, anemia, AIDS, Hepatitis C, dll).  
2). Faktor resiko dapat dimodifikasi, seperti : diabetes tipe 2, hipertensi, konsumsi obat, pereda nyeri, Napza dan radang ginjal.

Tanda dan Gejala Gagal Ginjal : tekanan darah tinggi, sesak nafas, perubahan frekuensi dan jumlah buang air kecil dalam sehari, adanya darah dalam urinem mual dan muntah, lemah dan sulit tidur, bengkak terutama pada kaki dan pergelangan kaki serta paa kelopak mata waktu pagi hari, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, tidak dapat berkonsentrasi dan badan terasa gatal.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3736/mengenal-gagal-ginjal-sebuah-panduan-untuk-hidup-sehat

Kehamilan Resiko Tinggi , Perlu Diwaspadai

Meskipun kehamilan merupakan suatu keadaan yang fisiologis, kehamilan memiliki resiko yang patut diperhitungkan bagi ibu maupun janin. Kehamilan resiko tinggi terjadi pada sebagian kecil ibu hamil, namun  penting sekali setiap ibu hamil diwapadai terjadinya komplikasi. Kehamilan resiko tinggi dapat mempengaruhi optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi.

Keadaan yang dapat mempengaruhi keadaan ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi. Kehamilan yang cenderung berpotensi mengganggu kesehatan dan membahayakan keselamatan ibu hamil, janin, ataupun keduanya. Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang memiliki risiko lebih tinggi dari biasanya baik bagi ibu maupun bayinya. Risiko ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyulit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan.

Faktor resiko kehamilan resiko tinggi, diantaranya adalah :

  • Usia Ibu > 35 tahun dan usia < 20>
  • Riwayat penyakit ibu : Gangguan/kelainan darah,  Autoimun, Penyakit Tiroid, Diabetes,  Obesitas, HIV/AIDS, Penyakit jantung. 
  • Gaya Hidup : Merokok, Konsumsi Alkohol. 
  • Riwayat Kehamilan dan Persalianan : Kelahiran prematur, Perdarahan saat hamil, Melahirkan  4x/ lebih,  Keguguran berulang, Bekas operasi secar. 
  • Jarak Kehamilan >> Jarak kelahiran dengan anak terkecil < 2>

Menurut Kemenkes, penyebab tidak langsung kehamilan resiko tinggi dengan istilah 4T, yaitu: 

  1. Terlalu muda : Melahirkan dibawah usia 20 tahun (5,2%).
  2. Terlalu tua : Melahirkan diatas usia 35 tahun  (4,9%)
  3. Terlalu dekat : Jarak melahirkan terlalu dekat (6,1%)
  4. Terlalu banyak: Sering melahirkan (10,3%)

Faktor resiko semakin tinggi jika disertai 3 terlambat, yaitu :

  1. Terlambat Mengambil Keputusan sehingga Terlambat untuk mendapatkan penanganan
  2. Terlambat sampai ke Fasilitas Kesehatan, terkendala transportasi
  3. Terlambat mendapat penanganan, terbatasnya sarana dan sumber daya manusia

Apa saja bahaya kehamilan resiko tinggi, yaitu :

  1. Pre Eklampsia
  2. Eklampsia
  3. Pendarahan hebat saat hamil dan post partum terjadinya anemia.
  4. Perkembangan janin terlambat (PJT).
  5. Cacat lahir pada bayi.
  6. Janin IUFD.
  7. Keguguran
  8. Lahir prematur
  9. Bayi lahir dengan bayi berat lahir rendah (BBLR)

Apa yang harus dilakukan jika kita mengalami kehamilan reiko tinggi, dengan cara: 

  1. Konsultasi dengan dokter spesialis kandungan secara rutin guna memantau perkembangan kondisi ibu hamil dan janin secara berkala guna meminimalkan dan mengantisipasi risiko gangguan kesehatan.
  2. Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, termasuk meningkatkan asupan asam folat sebelum dan selama kehamilan.
  3. Mengelola stres sebaik mungkin.
  4. Aktif bergerak dengan rutin melakukan olahraga ringan.
  5. Menghindari pola hidup tidak sehat, seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, dan mengonsumsi kafein secara berlebihan.
  6. Melakukan tes kromosom guna mengetahui risiko kelainan kongenital pada bayi.

Cara mencegah kehamilan resiko tinggi :

  1. Mengkonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang untuk ibu hamil
  2. Mengkonsumsi asam folat sesuai anjuran  dokter
  3. Melengkapi imunisasi
  4. Rutin Olahraga
  5. Tidak merokok dan menghindari paparan asap rokok
  6. Tidak mengkonsumsi alkohol dan kafein secara berlebihan
  7. Konsumsi obat- obatan sesuai anjuran dokter
  8. Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin

Kehamilan resiko tinggi terjadi pada sebagian kecil ibu hamil, namun  penting sekali setiap ibu hamil diwaspadai terjadinya komplikasi. Salah Satu Bentuk upaya Pemeliharaan Kesehatan Ibu hamil adalah Pemeriksaan ditenaga Kesehatan. Pemeriksaaan yang dilakukan secara Rutin akan Menolong ibu hamil untuk dapat mengetahui Kondisi Kesehatan Ibu dan Janinnya

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3737/kehamilan-resiko-tinggi-perlu-diwaspadai

Mengenal Diet Rendah Kalori

Tubuh manusia membutuhkan kalori untuk dijadikan sumber energi, namun asupan kalori yang berlebihan dapat menambah berat badan dalam bentuk lemak. Diet rendah kalori adalah pola makan dengan cara membatasi jumlah asupan kalori harian. Diet harus dilakukan dengan memperhatikan kondisi tubuh dan melalui pendampingan dari profesional seperti ahli gizi. Program diet direkomendasikan dibuat khusus untuk individu itu sendiri dengan tetap memperhatikan panduan gizi seimbang juga program yang disusun aman dilakukan serta bisa menjalankan aktivitas sehari-hari secara optimal. Penurunan berat badan yang sehat itu yang tidak drastis atau instan. Penurunan berat badan yang sehat adalah 0,5-1 kg per minggu. Ada beragam jenis diet yang ditawarkan saat ini salah satunya adalah diet rendah kalori atau rendah KH. Diet rendah kalori ini selain dapat diterapkan pada masyarakat untuk menurunkan BB, juga dapat diterapkan untuk mencegah penyakit tidak menular (PTM) seperti jantung, Diabetes Melitus, dan Obesitas.

Macam-macam Diet Rendah Kalori / KH

1.      Low Calorie Diet / LCD

LCD / Low Calorie Diet adalah suatu pola diet yang merekomendasikan asupan kalori hanya 1000-1500 kkal per hari. Diet rendah kalori merupakan salah satu strategi penurunan berat badan untuk individu dengan kelebihan berat badan atau obesitas yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan metabolisme dan mengurangi risiko gangguan terkait obesitas termasuk pada Diabetes Mellitus. LCD dengan kandungan protein yang relatif tinggi dapat memfasilitasi kehilangan berat badan dan mencegahnya naik kembali karena rasa kenyang yang meningkat, adanya fat-free mass / FFM, dan pengeluaran energi berkelanjutan melalui termogenesis teriinduksi diet.

2.      Sangat Rendah Kalori (Very Low-Calorie Diet/ VLCD)

Diet sangat rendah kalori (Very Low-Calorie Diet / VLCD) adalah strategi penurunan berat badan yang cepat dengan sumber energi tidak lebih dari 800 kkal/hari. Mekanisme kerja diet sangat rendah kalori sebenarnya hampir sama dengan diet rendah kalori. Biasanya bentuk diet berupa minuman atau makanan terutama protein untuk menjaga massa otot seperti ikan, daging. Diet ini aman jika diikuti dengan suplemen vitamin dan mineral. Hasil penelitian meta analisis mengenai perbandingan penurunan berat badan pada diet rendah kalori dengan diet sangat rendah kalori didapatkan hasil perbedaan penurunan berat badan sangat sedikit dalam jangka waktu lama (2-5 tahun).

Jenis bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan 

1.      Sumber Karbohidrat dianjurkan menggunakan jenis Karbohidrat kompleks seperti nasi, jagung, ubi, singkong, talas, kentang dan sereal

2.      Sumber protein hewani sebaiknya menggunakan daging tidak berlemak, ayam tanpa kulit, ikan, telur, daging asap, susu dan keju rendah lemak. Untuk sumber protein nabati bisa menggunakan tempe, tahu, susu kedelai, kacang-kacangan yang diolah tanpa digoreng atau tanpa santan kental

3.      Jenis sayuran yang dianjurkan yaitu sayuran yang banyak mengandung serat dan diolah tanpa santan kental. Sayuran bisa sebagai lalapan atau direbus, ditumis, boleh menggunakan sedikit santan encer

4.      Untuk buah, semua macam buah bisa diberikan, kecuali durian, alpukat, buah-buahan yang diolah menjadi manisan atau diolah menggunakan susu full cream atau susu kental manis

5.      Minuman manis mengandung banyak gula dan kalori yang cukup tinggi tidak dianjurkan seperti soda, smoothies, es teh manis, yoggurt manis, minuman berenergi dan jus buah kemasan

6.      Minuman berkafein seperti kopi dan teh juga dianjurkan karena mampu meningkatkan kadar Epinefrin dalam tubuh. Saat kadar hormon Epinefrin meningkat, lemak di tubuh akan mudah dipecah sehingga berat badan akan turun. Namun pastikan mengonsumsi kopi dan teh tanpa bahan tambahan lain seperti gula atau krim

7.      Hindari konsumsi makanan olahan seperti buah kering, makanan yang telah dibekukan, sereal sarapan, makanan cepat saji, roti, kue, biscuit, sayuran kaleng dan daging olahan

Anjuran atau Tips dalam Menjalankan Diet Rendah Kalori

1.      Hindari melewatkan sarapan

Banyak orang menganggap tidak sarapan dapat membuat defisit kalori. Padahal sarapan sangat penting guna memberikan energi yang diperlukan tubuh untuk menjalani aktivitas sehari-hari sekaligus membuat merasa kenyang lebih lama. Dengan demikian dorongan untuk ngemil dan makan berlebihan pun berkurang. Saat sarapan, pillihlah makanan yang sehat dan mengandung Protein, Karbohidrat kompleks, serta serat, misalnya : telur, susu skim, kacang, buah dan sayuran.

2.      Konsumsi air putih sebelum makan

Agar diet rendah kalori dapat lebih maksimal, biasakan untuk minum air putih setidaknya 30 menit sebelum makan. Kebiasaan ini dapat mencegah makan terlalu banyak dan membuat Anda merasa lebih kenyang.

3.      Lakukan olahraga secara rutin

Selain menjaga asupan makanan, disarankan rutin berolahraga bila ingin menurunkan berat badan. Olahraga kardio dan olahraga yang melatih ketahanan tubuh, seperti angkat beban, merupakan pilihan yang bagus untuk menurunkan berat badan.

4.      Tidur yang cukup

Kualitas tidur yang buruk turut memberikan andil terhadap kenaikan berat badan, sehingga penting untuk memastikan tidur cukup setiap hari.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3683/mengenal-diet-rendah-kalori

Gangguan Penglihatan pada Anak yang Harus Diwaspadai

Sosialisasi adalah proses di mana individu belajar dan menginternalisasi nilai-nilai, norma-norma, dan perilaku yang diharapkan dalam masyarakat. Melalui sosialisasi, individu memahami peran sosialnya, membangun hubungan dengan orang lain, dan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Proses ini dimulai sejak dini dan berlangsung sepanjang hidup seseorang. Keluarga, sekolah, teman sebaya, dan media massa merupakan agen-agen sosialisasi utama yang membentuk cara pandang dan perilaku seseorang. Sosialisasi tidak hanya membantu individu untuk menjadi bagian dari masyarakat tetapi juga memungkinkan masyarakat untuk berfungsi secara harmonis dengan adanya norma-norma yang diterima secara umum. Sosialisasi juga melibatkan dua aspek utama: sosialisasi primer, yang terjadi di lingkungan keluarga dan tahap awal kehidupan, dan sosialisasi sekunder, yang melibatkan pengalaman di luar keluarga seperti di sekolah dan tempat kerja. Proses ini penting untuk integrasi sosial dan membantu individu menyesuaikan diri dengan perubahan dalam masyarakat. Dalam era kemajuan teknologi digital, dampaknya sangat terasa baik secara positif maupun negatif. Terutama bagi pelajar, gaya belajar mereka mengalami perubahan signifikan. Saat ini, pelajar diharapkan dapat mencari informasi dengan lebih mudah berkat teknologi seperti smartphone atau laptop. Namun, pengenalan perangkat digital kepada anak-anak usia sekolah dasar masih dianggap terlalu awal. Pada usia tersebut, anak-anak lebih disarankan untuk terlibat dalam aktivitas fisik dan permainan kelompok. Penggunaan gawai yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mata anak-anak. Gangguan kesehatan mata menjadi masalah penting, mengingat 80% informasi yang diterima anak selama 12 tahun pertama kehidupannya diperoleh melalui penglihatan. Mata adalah organ penglihatan yang penting dari lima indera yang kita miliki, yang berfungsi untuk melihat dan sangat diperlukan dalam kegiatan sehari-hari. Oleh karena itu, pemeriksaan mata secara rutin dan teratur sangat dianjurkan, terutama sejak usia dini, agar gangguan penglihatan dapat dideteksi lebih awal. Masalah kesehatan mata, seperti miopia atau rabun jauh, menjadi semakin signifikan, terutama selama pandemi, dan memerlukan perhatian serius.

Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan. Beberapa penyebabnya adalah :

1.    Selulitis Orbital. Selulitis orbital merupakan salah satu penyebab sakit mata pada anak yang memerlukan perhatian khusus. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyerang jaringan lemak, otot, dan tulang di sekitar bola mata. Infeksi ini bisa berasal dari rongga sinus, gigi, atau akibat cedera pada mata. Gejala selulitis orbital pada anak yang perlu diwaspadai, gangguan penglihatan, seperti penglihatan ganda, demam tinggi, nyeri kepala, Kesulitan dalam menggerakkan dan membuka mata, keresahan akibat kondisi mata, mata merah, nyeri, mengeluarkan cairan, dan bengkak. Pengobatan untuk sakit mata pada anak akibat selulitis orbital biasanya melibatkan pemberian antibiotik. Jika kondisi memburuk dan antibiotik tidak efektif, dokter mungkin akan merekomendasikan tindakan operasi. Penanganan selulitis orbital harus segera dilakukan, karena jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti sepsis, meningitis, hingga kebutaan.

2.    Bintitan adalah jenis masalah mata yang sering terjadi pada anak-anak, ditandai dengan munculnya benjolan kecil di dalam atau sekitar kelopak mata. Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri. Bintitan lebih mudah terjadi jika kebersihan mata anak tidak terjaga atau jika anak sering mengucek matanya dengan tangan yang kotor. Meskipun bintitan tergolong ringan dan biasanya bisa sembuh sendiri dalam waktu 1-2 minggu tanpa pengobatan, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi ketidaknyamanan. Orang tua dapat mengompres mata anak dengan air hangat selama 5-10 menit, 3-4 kali sehari, dan perlu mengingatkan anak untuk tidak menyentuh benjolan tersebut Orang tua juga harus waspada jika bintitan disertai dengan rasa sakit yang hebat, pembengkakan, penurunan penglihatan, atau keluarnya nanah atau darah. Jika kondisi ini terjadi, sebaiknya segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

3.    Konjungtivitis yang sering disebut mata merah, adalah salah satu penyebab sakit mata pada anak yang terjadi akibat peradangan pada konjungtiva, yaitu selaput transparan yang melindungi bola mata dan kaya akan pembuluh darah. Beberapa faktor yang dapat memicu peradangan ini meliputi :

a.      Paparan bahan kimia yang dapat mengiritasi mata

b.      Infeksi bakteri

c.      Reaksi alergi

d.      Kontak dengan debu, serbuk sari, dan asap

Gejala yang biasanya muncul pada anak dengan konjungtivitis meliputi :

a.      Ketidaknyamanan pada mata, sehingga anak sering mengucek mata

b.      Pembengkakan pada kelopak mata

c.      Keresahan akibat rasa perih dan gatal

d.      Munculnya kerak atau belek pada mata

e.      Kesulitan membuka mata, terutama saat baru bangun tidur

f.       Mata yang berwarna merah dan berair

g.      Sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia)

h.      Penglihatan yang kabur

Penanganan konjungtivitis tergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik dalam bentuk tetes atau salep. Namun, jika konjungtivitis disebabkan oleh reaksi alergi, obat antialergi mungkin akan direkomendasikan.

4.    Sumbatan Saluran Air Mata

Jika anak berusia di bawah 1 tahun mengalami keluarnya air mata yang terus-menerus, orang tua perlu waspada karena ini bisa menjadi indikasi sumbatan pada saluran air mata. Kondisi ini umum terjadi pada bayi baru lahir dan biasanya sembuh dengan sendirinya saat anak mencapai usia 1 tahun. Selain air mata yang terus mengalir, gejala lain yang dapat menunjukkan adanya sumbatan meliputi :

a.      Pembengkakan di area sekitar mata

b.      Munculnya kerak pada mata (belek)

c.      Kesulitan membuka mata

Perawatan di rumah dapat dilakukan, seperti mengompres dengan air hangat, memberikan pijatan lembut, membersihkan kotoran di mata, serta menggunakan antibiotik jika terjadi infeksi. Namun, jika infeksi serius terjadi dan tidak merespons antibiotik, tindakan operasi mungkin diperlukan untuk mengatasi sumbatan saluran air mata.

5.    Kalazion

Kalazion adalah kondisi yang menyebabkan benjolan di kelopak mata anak akibat pembengkakan kelenjar minyak. Meskipun mirip dengan bintitan, kalazion tidak menimbulkan rasa nyeri dan pembengkakannya terjadi lebih lambat. Anak-anak dengan masalah kulit seperti rosacea atau eksim cenderung lebih rentan mengalami kalazion. Untuk mengurangi benjolan, disarankan untuk melakukan kompres hangat, menjaga kebersihan kelopak mata, dan melakukan pijatan lembut. Jika kalazion tidak membaik setelah melakukan langkah-langkah tersebut, tindakan operasi mungkin diperlukan.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3687/gangguan-penglihatan-pada-anak-yang-harus-diwaspadai

Terapi Air Terhadap Kesehatan

Air memang memiliki peran yang sangat krusial bagi kelangsungan hidup manusia. Selain menjadi kebutuhan dasar untuk aktivitas sehari-hari seperti minum dan mandi, air juga berfungsi sebagai pelarut yang membantu proses biokimia dalam tubuh. Hidroterapi adalah serangkaian perawatan yang menggunakan air untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan yang mungkin kamu alami. Terapi ini sering disebut sebagai terapi air, terapi akuatik, atau terapi kolam renang. Biasanya, hidroterapi merupakan pilihan yang baik bagi mereka yang ingin meredakan nyeri otot dan kekakuan sendi. Jika kamu tertarik untuk mencoba hidroterapi, penting untuk melakukannya bersama terapis yang profesional agar manfaatnya dapat dirasakan dengan optimal. Hipertensi umumnya muncul pada usia antara 35 hingga 55 tahun. Seiring bertambahnya usia, jantung dan pembuluh darah mengalami perubahan baik secara struktural maupun fungsional. Ada 2 (dua) kelompok faktor yang memengaruhi munculnya hipertensi : faktor yang tidak bisa dikendalikan, seperti jenis kelamin, usia, genetik, dan ras; serta faktor yang bisa dikendalikan, seperti pola makan, kebiasaan berolahraga, konsumsi garam, kopi, alkohol, dan tingkat stres. Hipertensi hanya bisa dikelola melalui pengobatan farmakologi dan non-farmakologi. Pengobatan farmakologi mencakup penggunaan diuretik dan penyekat saluran kalsium. Salah satu cara untuk menurunkan atau mengontrol tekanan darah adalah melalui hidroterapi. Metode ini tidak menimbulkan efek samping dan memberikan manfaat positif bagi seluruh tubuh. Hal ini disebabkan oleh pelepasan endorfin dalam sistem tubuh. Hidroterapi terbukti efektif dalam menurunkan tekanan darah pada lansia yang menderita hipertensi.

Manfaat Hidroterapi untuk Kesehatan

1.      Dapat membantu mengurangi nyeri. Salah satu keuntungan terapi air untuk kesehatan adalah kemampuannya dalam meredakan rasa Hidroterapi sakit. Bahwa terapi spa dengan air hangat dapat memberikan efek penghilang rasa sakit yang signifikan. Manfaat ini paling terasa pada penderita penyakit kronis yang mempengaruhi sistem muskuloskeletal dan jaringan ikat. Air hangat bekerja dengan mengurangi sinyal nyeri, merelaksasi otot, meningkatkan sirkulasi darah, dan mengurangi rasa sakit di area yang terkena.

2.      Meningkatkan kesehatan mental. Hidroterapi juga bermanfaat bagi individu dengan masalah kesehatan mental, karena dapat membantu meningkatkan suasana hati bagi pria dan wanita. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC), hidroterapi sangat efektif untuk penderita fibromyalgia, karena dapat mengurangi kecemasan dan depresi. Menariknya, terapi air ini juga berfungsi untuk memperbaiki suasana hati, yang berhubungan erat dengan kesehatan mental. Jika kamu merasa kesehatan mentalmu terganggu dan sering merasakan kecemasan, hidroterapi bisa menjadi pilihan yang baik.

3.      Hidroterapi efektif dalam mengatasi radang sendi. Penderita berbagai jenis arthritis juga dapat merasakan manfaat dari terapi air. Sebagai contoh, sebuah penelitian menunjukkan bahwa penderita osteoarthritis di lutut mengalami peningkatan fungsi lutut setelah delapan minggu berlatih di air. Sementara itu, studi lain menemukan bahwa penderita rheumatoid arthritis yang berolahraga di air dengan intensitas sedang sambil tetap menjalani pengobatan juga menunjukkan kemajuan, termasuk penurunan kadar stres oksidatif dalam tubuh mereka.

4.      Mendukung pemulihan setelah berolahraga, beberapa atlet sering memanfaatkan terapi air hangat dan dingin secara bergantian setelah latihan. Banyak yang meyakini bahwa hidroterapi kontras ini dapat mempercepat proses pemulihan setelah sesi latihan yang intens.

5.      Mengurangi gejala Parkinson. Parkinson merupakan penyakit yang berdampak pada sistem saraf pusat. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk kekakuan tubuh pada penderitanya.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3688/terapi-air-terhadap-kesehatan

  

Terapi Air Berbahaya atau Tidak?

Pemanfaatan air bagi kelangsungan hidup manusia tidak hanya sekedar pemenuhan kebutuhan sehari-hari dalam melaksanakan aktivitas secara umum, seperti minum, mandi, dan lainnya. Air ternyata mempunyai peran sangat penting bagi proses kehidupan yang ada dan terjadi di dalam tubuh manusia. Kandungan air pada tubuh manusia jumlahnya jauh lebih besar bila dibanding dengan kandungan zat-zat yang lain. Air sebagai media untuk menyembuhkan penyakit pada dasarnya telah berkembang sejak lama dan dengan beragam cara yang berbeda untuk setiap suku, tradisi, tempat, wilayah atau negara, khususnya dalam dunia pengobatan tradisional / alternatif. Pemanfaatan air juga dapat digunakan sebagai terapi kesehatan atau yang biasa disebut dengan hydrotherapy. Hydrotherapy adalah perawatan menggunakan air untuk tujuan kesehatan, misalnya menghilangkan nyeri atau untuk menyembuhkan luka. Kolam renang, whirlpools dan hubbard tank (tangki yang memungkinkan penderita untuk merendam seluruh tubuhnya di dalam air) adalah contoh beberapa alat yang dapat dipergunakan untuk melakukan hydrotherapy. Hydrotherapy biasanya digunakan pada penderita radang sendi untuk membantu melatih persendian. Tekanan dari air yang melawan gaya gravitasi memungkinkan penderita untuk melatih ototnya dengan beban yang lebih kecil terhadap sendi. Hal ini sangat penting mengingat latihan fisik diperlukan untuk membantu penderita memulihkan jangkauan gerak sendi, memperkuat sendi, tendon, ligamen dan otot. Bantuan tekanan dari air memungkinkan penderita berlatih dengan beban minimal pada sendi tersebut sehingga mengurangi resiko kerusakan lebih lanjut. Hydrotherapy juga digunakan untuk mengurangi nyeri pada beberapa kasus. Air dapat dipanaskan atau didinginkan untuk meredakan nyeri akut atau kondisi kronis seperti nyeri punggung, nyeri leher, nyeri sendi, radang sendi, fibromyalgia atau kekakuan.

Keuntungan Hydrotherapy

Keuntungan penggunaan hydrotherapy meliputi :

1.   Mengurangi nyeri dan kekakuan

2.   Menambah relaksasi otot

3.   Menambah kebugaran pada saat melakukan olahraga dan aktifitas lainnya

4.   Mempercepat penyembuhan

Efek Fisiologis Hydrotherapy

Hydrotherapy juga membantu memelihara mobilitas dari sendi pada suatu penyakit yang membatasi keleluasaan dari gerak, seperti muscular dystrophyHydrotherapy dalam fisioterapi dapat berfungsi untuk mempercepat penyembuhkan luka. Perawatan dengan whirlpool membantu dalam debridement (mengangkat jaringan yang mati dan substansi lainnya). Walaupun hydrotherapy sangat bermanfaat untuk menangani beberapa kondisi, terdapat beberapa kondisi dan situasi dimana hydrotherapy tidak boleh dipergunakan, sebagai contoh pada penderita dengan luka terbuka sebaiknya tidak menggunakan kolam renang tapi menggunakan whirlpool therapy untuk mencegah timbulnya infeksi pada luka.

Jenis Aplikasi Hydrotherapy

Terdapat beberapa tipe hydrotherapy, yang meliputi :

1.    Kolam Renang

Kolam renang dapat dipergunakan untuk melakukan terapi pengurang nyeri. Terapi kolam renang dapat berupa kegiatan renang ataupun tanpa renang. Terapi ini sangat bermanfaat bagi penderita karena tekanan dari air mengangkat tubuh dan mengurangi efek dari gravitasi. Hal ini menyebabkan penderita yang menderita nyeri dapat melakukan olahraga low-impact yang memiliki sedikit gesekan antara sendi. Tekanan dari air juga menyebabkan penderita untuk dapat memaksimalkan gerakan dengan lebih mudah. Pada saat yang bersamaan, air memberikan hambatan yang mampu membangun kekuatan dan ketahanan.

2.    Hubbard Tank

Teknik ini memungkinkan penderita untuk merendam seluruh tubuhnya di dalam air dengan pengaturan suhu. Pemanasan dapat dipergunakan untuk meningkatkan suhu air, meringankan sakit seperti nyeri lengan, nyeri bahu, nyeri kaki, dan nyeri punggung. Pemanasan dapat menyebabkan membesarnya pembuluh darah sehingga menambah sirkulasi. Terapi di dalam hubbard tank berguna untuk memanaskan tubuh penderita, karena suhu dapat diatur dan cairan elektrolisa dapat ditambahkan ke dalam air.

3.    Whirlpools

Bentuk terapi ini melibatkan panas, air bercampur larutan yang dapat memudahkan penyembuhan sprain, gangguan sumsum tulang belakang dan pengelupasan dari jaringan otot yang telah mati, tidak berfungsi atau yang terkontaminasi. Pada whirpools air diputar sehingga menghasilkan gelembung. Gelembung-gelembung yang ada di whirlpools yang merupakan gabungan dari air hangat dan udara akan memijat tubuh dan membantu rilaksasi otot.

4.    Sitz bath

Sitz bath merepukan tanki yang dipergunakan untuk merendam sebagian tubuh, dan dapat terdiri dari beberapa kompartemen. Biasanya penggunaan dilakukan dengan jalan penderita duduk di sebuah tub dengan air menutupi pinggang. Sitz baths dapat dipergunakan untuk mengatasi kondisi seperti lumbar pain, pelvic pain, prostatitis atau testicular / scrotal pain.

5.    Sauna (Mandi Uap)

Sauna merupakan ruangan yang di isi oleh uap air hangat sehingga pada dasarnya merupakan gabungan dari hydrotherapy dan thermotherapy. Terapi ini dianjurkan untuk kondisi sakit yang tidak terlalu berat seperti strain punggung atau untuk menghilangkan stres.

Risiko Hydrotherapy

Hydrotherapy secara umum sangat aman bila dilakukan dibawah pengawasan atau tuntunan dari terapis, tetapi tetap pula memiliki beberapa risiko :

1.   Risiko Hydrotherapy di Kolam

Pada beberapa kasus, penggunaan suhu yang tidak tepat pada hydrotherapy akan mengakibatkan efek yang tidak diinginkan terhadap tubuh. Penderita yang tidak bisa berenang perlu mengenakan jaket pelampung atau peralatan apung lainnya (atau mendapatkan pengawasan) untuk menghindari tenggelam. Terapi kolam tidak boleh dilakukan oleh penderita yang memiliki gangguan usus besar dan kandung kemih, luka terbuka atau memiliki sensitifitas terhadap cairan kimia tertentu. Sebagai tambahan, latihan yang dilakukan didalam kolam tidak boleh menggunakan beban. Hal ini berarti bahwa penderita yang berlatih di dalam kolam bukan bertujuan untuk membangun masa tulang, yang sangat bermanfaat untuk melindungi dari kondisi seperti osteoporosis yang biasa terjadi pada wanita setelah menopause.

2.   Risiko Hydrotherapy pada Hubbard Tank, Whirlpool dan Sitz Bath.

Sebagaimana hydrotherapy pada kolam, suhu air yang tidak tepat dapat mengakibatkan efek samping pada tubuh. Sebagai contoh, bila berendam terlalu lama di air panas dapat menaikkan tekanan darah. Sebagai tambahan, beberapa peneliti telah menemukan bahwa banyak whirlpools mengandung bakteria yang dapat mengakibatkan sakit seperti infeksi saluran kemih, infeksi kulit dan pneumonia.

3.   Risiko Hydrotherapy pada Sauna dan Steam Bath

Dapat membahayakan kesehatan untuk penderita tertentu, seperti penderita dengan gangguan jantung, gangguan sirkulasi dan saraf (missal karena diabetes), rheumatoid arthritis akut, infeksi akut atau penyakit menular seksual.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3691/terapi-air-berbahaya-atau-tidak

Menjaga Kesehatan Gigi Anak Usia Dini

Orang tua memainkan peran krusial dalam menjaga kesehatan gigi anak-anak di usia dini. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor psikososial orang tua, seperti depresi pada ibu, rendahnya tingkat koherensi, pengasuhan yang berlebihan, dan stres orang tua, dapat berdampak negatif pada kesehatan mulut anak. Perhatian orang tua terhadap kesehatan gigi anak tercermin dalam sikap dan perhatian mereka terhadap masalah ini. Kesehatan gigi pada anak usia dini adalah aspek penting dari perkembangan anak yang perlu diperhatikan. Penelitian menunjukkan bahwa dalam dekade terakhir, fokus telah beralih lebih kepada pencegahan daripada pengobatan penyakit. Oleh karena itu, penting untuk menyadari bahwa pencegahan masalah gigi berperan krusial dalam perawatan kesehatan secara keseluruhan. Kerusakan gigi pada anak bisa menghambat pertumbuhan gigi mereka di masa depan. Oleh karena itu, perawatan gigi preventif sebaiknya dimulai sejak bayi, terutama pada tahun pertama kehidupan, untuk memastikan hasil yang optimal. Perhatian utama dalam kesehatan gigi difokuskan pada kerusakan gigi primer. Karies pada anak usia dini, yaitu gigi yang rusak pada anak di bawah 6 tahun, merupakan penyakit yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk aspek sosial, budaya, dan ekonomi. Karies gigi terjadi akibat sisa makanan yang tertinggal di gigi, yang pada akhirnya menyebabkan proses pengapuran pada gigi. Masalah karies gigi pada anak usia dini dapat menimbulkan dampak serius, seperti gigi yang keropos, berlubang, atau bahkan patah. Hal ini mengakibatkan anak kehilangan kemampuan untuk mengunyah dengan baik, yang dapat mengganggu proses pencernaannya. Pada anak usia dini, gigi yang tumbuh adalah gigi susu yang nantinya akan digantikan oleh gigi permanen. Oleh karena itu, menjaga kesehatan gigi sejak dini sangat penting untuk membiasakan anak hingga dewasa. Kesehatan gigi anak merupakan tanggung jawab orang tua, yang berarti anak masih memerlukan bimbingan orang tua dalam merawat gigi mereka. Perilaku anak dalam menjaga kesehatan gigi umumnya terlihat dari kebiasaan menyikat gigi secara teratur. Namun, ini sering kali tidak sejalan dengan pola makan mereka, yang cenderung mengonsumsi banyak makanan dan minuman manis. Kebiasaan ini belum diimbangi dengan perawatan gigi yang tepat. Karies gigi kini menjadi masalah signifikan dalam kesehatan mulut global. Meski telah ada upaya melalui fasilitas kesehatan dan penyuluhan, pengetahuan masyarakat tentang karies gigi masih rendah.

Menjaga Kesehatan Gigi Anak

Menjaga kesehatan anak adalah tanggung jawab penting bagi orang tua, mencakup kesehatan fisik secara keseluruhan, termasuk kesehatan gigi dan mulut. Sayangnya, banyak orang tua yang tidak menyadari pentingnya mengenalkan dan mengajarkan anak tentang perawatan gigi dan mulut sejak usia dini. Menyikat gigi secara rutin adalah salah satu langkah untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut anak, namun itu tidak cukup. Tanpa kebiasaan menjaga kebersihan yang baik, berbagai masalah kesehatan dapat muncul. Risiko penyakit meningkat jika anak jarang menyikat gigi dan mengonsumsi makanan manis secara berlebihan, yang dapat merusak gigi. Bakteri dalam mulut bisa berkembang biak jika tidak dirawat dengan baik, menyebabkan masalah gusi dan kerusakan gigi. Oleh karena itu, kesehatan gigi dan mulut sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain membantu mereka berbicara dan makan dengan baik, gigi yang sehat juga membuat anak terlihat lebih menarik. Berikut beberapa cara yang dapat diterapkan orang tua untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi serta mulut anak :

1.      Ajaklah anak untuk memilih peralatan gigi yang mereka suka sebagai langkah pertama orang tua dalam menjaga kebersihan dan kesehatan gigi serta mulut. Beri kebebasan kepada anak untuk memilih sikat gigi dan pasta gigi yang mereka inginkan.

2.      Menggosok gigi dengan benar. Anak-anak seringkali kesulitan menggosok gigi dengan benar, sehingga peran orang tua sangat penting dalam membiasakan dan menunjukkan cara yang tepat. Menggosok gigi secara rutin adalah langkah utama untuk menjaga kebersihan dan kesehatan mulut.

3.      Batasi konsumsi makanan manis pada anak-anak di usia sekolah biasanya sangat menyukai jajanan dan makanan ringan, terutama saat di sekolah atau bersama teman-teman. Jajanan favorit mereka sering kali adalah yang manis dan mengandung banyak gula. Konsumsi makanan seperti ini dapat berpengaruh buruk pada kesehatan gigi mereka. Es krim, permen, camilan, dan minuman manis dapat merusak gigi jika dikonsumsi berlebihan. Makanan dan minuman manis dapat menyebabkan pembusukan gigi lebih cepat, sehingga meningkatkan risiko gigi berlubang.

4.      Melakukan pemeriksaan rutin minimal satu kali setiap tiga bulan sangat penting untuk memantau kesehatan gigi anak. Dengan melakukan pemeriksaan secara berkala, kita dapat mencegah masalah lebih awal, yang juga dapat mengurangi biaya perawatan di masa mendatang. Oleh karena itu, kunjungan ke dokter gigi merupakan langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut anak.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3690/menjaga-kesehatan-gigi-anak-usia-dini

Pemberian Vitamin A Rutin: Cegah Penyakit, Jaga Kesehatan Anak

Selain kebutuhan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak, tubuh manusia, khususnya balita membutuhkan asupan zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral. Salah satu program rutin Kementerian Kesehatan dalam memenuhi kebutuhan zat gizi mikro tersebut adalah pemberian vitamin A pada balita. 

Vitamin A adalah salah satu zat gizi esensial yang dibutuhkan balita untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin A dalam tubuh menstimulasi produksi sel darah putih yang berperan dalam pembentukan tulang, menjaga dan mendukung pertumbuhan sel-sel tubuh, serta meningkatkan daya tahan tubuh. 

Sumber vitamin A didapatkan dari sayuran berdaun hijau, tomat, wortel, buah, hati sapi, minyak ikan, telur, dan lain sebagainya. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi beragam bahan makanan yang kaya akan vitamin A, khususnya buah dan sayur, dapat melindungi tubuh dari berbagai penyakit. 

Sayangnya, hanya 5 dari 10 baduta yang mengonsumsi makanan beragam (Survei Status Gizi Indonesia, 2021). Dengan belum maksimalnya konsumsi makanan yang beragam, perlu ada upaya khusus untuk memastikan balita mendapatkan kebutuhan zat gizi yang mencukupi. 

Suplementasi vitamin A dilakukan pada bayi, balita, dan ibu nifas. Pemberian vitamin A dalam bentuk kapsul vitamin A biru 100.000 IU (internasional unit) untuk bayi 6-11 bulan dan kapsul vitamin A merah 200.000 IU untuk balita 12-59 bulan serta ibu nifas. Pemberian vitamin A dapat dilakukan di Posyandu ataupun fasilitas pelayanan kesehatan lain pada bulan Februari dan Agustus. 

Pada tahun ini dikarenakan adanya pengambilan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 untuk pemeriksaan serum retinol dalam darah pada balita usia 6 – 59 bulan, pemberian kedua vitamin A rutin dilakukan selama bulan Oktober. Karena kadar serum retinol dalam darah akan meningkat jika sebelumnya balita telah diberikan suplementasi vitamin A. Dengan demikian pemberian suplementasi vitamin A tidak dapat diberikan sebelum dilakukan SKI agar didapatkan data yang sebenarnya. Oleh karena itu, pemberian kedua vitamin A rutin dilakukan selama bulan Oktober setelah SKI yang terintegrasi dengan pemeriksaan serum retinol darah selesai dilakukan. Jadi, jangan sampai terlewat ya, Healthies!

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/pemberian-vitamin-a-rutin-cegah-penyakit-jaga-kesehatan-anak

Pentingnya Vitamin A untuk Anak dan Bulan Penimbangan di Posyandu

Menjaga kesehatan anak dengan memenuhi kecukupan gizi merupakan prioritas dan tanggung jawab kita sebagai orang tua. Anak membutuhkan gizi yang lengkap dan seimbang untuk tumbuh kembang dengan optimal, terdiri dari zat gizi makro, yaitu karbohidrat, protein, lemak, dan serat, serta zat gizi mikro, yaitu vitamin dan mineral. 

Salah satu vitamin penting yang harus diberikan secara rutin untuk mendukung pertumbuhan anak adalah vitamin A. Apa saja manfaat vitamin A untuk anak?

Manfaat Vitamin A untuk Anak

Selama ini kita hanya mengenal vitamin A sebagai nutrisi penting untuk menjaga kesehatan mata. Namun ternyata, manfaatnya tidak hanya itu saja, tapi juga meliputi  kesehatan tubuh anak lainnya seperti:

1. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Vitamin A merangsang produksi sel-sel darah putih dalam tubuh, yang dibutuhkan untuk membentuk kekebalan tubuh, serta melawan serangan virus dan bakteri penyebab infeksi berbagai penyakit. Salah satunya campak yang masih marak di Indonesia. Anak yang terinfeksi campak bisa cepat sembuh dan terhindar dari komplikasi, seperti pneumonia, dengan mengkonsumsi vitamin A.

2. Mendukung Pertumbuhan Normal Anak

Vitamin A juga berperan sebagai antioksidan yang dapat mencegah kerusakan organ dan jaringan tubuh dari radikal bebas. Ditambah dengan daya tahan tubuh yang terjaga, anak dapat tumbuh dengan normal sesuai usianya.

3. Menjaga Kesehatan Mata

Seperti yang telah dijelaskan di atas, vitamin A berperan penting dalam menjaga kesehatan mata dan fungsi penglihatan anak dalam kondisi gelap. Vitamin A dapat mengontrol kepekaan retina terhadap cahaya, sehingga dapat mencegah anak mengalami rabun senja. Kekurangan vitamin A dapat meningkatkan risiko anak mengalami kebutaan.

4. Menunjang Kesehatan Kulit

Vitamin A berfungsi dalam pertumbuhan dan regenerasi sel-sel kulit, serta memperkuat skin barrier, yaitu lapisan terluar kulit yang berfungsi untuk melindungi kulit dan tubuh.

5. Menjaga Kesehatan Tulang dan Gigi

Konsumsi cukup vitamin A dapat menjaga kekuatan tulang, serta meningkatkan status kesehatan tulang anak sesuai usianya. Vitamin A juga berperan dalam menjaga kesehatan gigi seiring dengan pertumbuhan anak.

6. Mendukung Fungsi Organ Tubuh Lainnya

Vitamin A dapat mendukung fungsi jantung, paru-paru, ginjal serta membantu menjaga kesehatan jaringan lunak.

Kebutuhan dan Sumber Vitamin A

Setelah memahami pentingnya vitamin A untuk anak, kita perlu memastikan anak mendapat cukup nutrisi ini untuk mencegah dampak dari kekurangan vitamin A. 

Kebutuhan vitamin A ini bisa diperoleh dari berbagai sumber makanan, seperti 

  • Air Susu Ibu (ASI).
  • Buah-buahan berwarna kuning:  pisang, pepaya, mangga, alpukat.
  • Sayur-sayuran berwarna hijau dan jingga: bayam, kubis, brokoli, wortel, dan tomat.
  • Sumber makanan hewani: hati, telur, ikan, ayam, daging, dan bebek.
  • Olahan susu: keju dan yoghurt. 
  • Ubi

Masukkan sumber makanan kaya vitamin A ini ke dalam menu sarapan, makan siang dan malam anak, atau jadikan camilan sehat di sela-sela makanan utamanya.

Pentingnya Bulan Penimbangan di Posyandu

Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu merupakan kegiatan swadaya masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada warga setempat, dimana pelaksananya adalah kader yang ditunjuk oleh kepala desa/lurah, didampingi petugas kesehatan dari fasilitas pelayanan kesehatan atau Puskesmas setempat. Tujuannya adalah memudahkan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar bagi ibu, bayi dan balita.

Ibu harus membawa bayi dan balitanya secara rutin ke Posyandu untuk mendapatkan pemeriksaan dan pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita setiap bulan, meliputi:

  • Penimbangan berat badan, pengukuran panjang/tinggi badan, serta pengukuran lingkar kepala dan lengan atas (LILA).
  • Pemberian makanan tambahan.
  • Pemberian imunisasi dasar.
  • Konseling dengan kader dan/atau petugas kesehatan.

Selain berbagai layanan di atas, bayi dan balita juga dapat memperoleh suplementasi vitamin A, yang dibagikan secara gratis di Posyandu dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Februari dan Agustus. Tujuannya untuk mencegah kekurangan vitamin A pada bayi balita dan ibu nifas.

Vitamin A yang dibagikan adalah yang berdosis tinggi, yaitu

  • Kapsul biru dosis 100.000 IU untuk bayi usia 6 sampai 11 bulan, sebanyak 1 kali
  • Kapsul merah dosis 200.000 IU untuk balita usia 12 sampai 59 bulan, sebanyak 2 kali.


Menurut WHO, vitamin A aman diberikan kepada anak dalam dosis besar, dibandingkan dosis kecil tapi sering, karena vitamin A dapat disimpan dalam tubuh dan dilepas secara bertahap sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Cara Pemberian Vitamin A 

Sebelum memberikan vitamin A, biasanya kader akan menanyakan kepada orang tua apakah anak pernah menerima kapsul vitamin A dalam satu bulan terakhir. Kemudian, kader akan melakukan hal-hal berikut ini:

  • Memotong ujung kapsul dengan gunting bersih.
  • Memencet kapsul dan memastikan anak menelan semua isi kapsul tanpa membuang sedikit pun.
  • Memberikan 1 kapsul untuk diminum langsung kepada anak yang sudah bisa menelan.

Pastikan Anda sudah membawa bayi dan balita ke Posyandu di bulan penimbangan Agustus dan Februari nanti untuk mendapatkan suplementasi vitamin A. Kekurangan vitamin A tak hanya akan menyebabkan kerusakan pada mata dan fungsi penglihatan, tapi juga gangguan pada organ tubuh lainnya serta menghambat pertumbuhan normal anak.

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/vitamin-a-untuk-anak

KEHAMILAN

Kehamilan merupakan suatu proses faali yang menjadi awal kehidupan generasi berikut. Pencegahan masalah gizi pada ibu hamil merupakan hal penting dilaksanakan mulai dari menjaga kesehatan dan status gizinya saat sebelum dan selama kehamilan, dilanjutkan dengan setelah melahirkan dan masa menyusui. Salah satu kebutuhan esensial untuk proses reproduksi sehat adalah terpenuhinya kebutuhan energi, protein, karbohidrat, vitamin, mineral dan cairan (termasuk air) serta serat yang cukup baik kuantitas maupun kualitas.

Kurangnya asupan energi yang berasal dari zat gizi makro (karbohidrat, protein dan lemak) maupun zat gizi mikro terutama vitamin A, vitamin D, asam folat, zat besi, seng, kalsium dan iodium dan zat mikro lain pada wanita usia subur yang berkelanjutan (sejak masa remaja, pra konsepsi sampai masa kehamilan), mengakibatkan terjadinya Kurang Energi Kronis ( KEK) pada masa kehamilan yang diawali dengan kejadian “risiko” KEK dan ditandai oleh rendahnya cadangan energi dalam jangka waktu cukup lama yang diukur dengan Lingkar Lengan Atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm atau Indeks Massa Tubuh (IMT) pra hamil atau Trimester I (usia kehamilan ≤12 minggu) dibawah 18,5 kg/m2. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah perbandingan antara berat badan (dalam kg)dengan tinggi badan (dalam meter), rumus perhitungan BB/(TB)2 (kg/m2).

Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil

Standar kebutuhan zat gizi berdasarkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi masyarakat Indonesia pada kelompok perempuan usia 19-49 tahun berkisar 2150 – 2250 kkal dan protein 60 gram per hari. Pada ibu hamil normal diperlukan tambahan energi sebesar 180 – 300 kkal dan protein mencapai 30 gram per hari. Untuk memperoleh penambahan berat badan sebesar 0.5 kg/minggu, termasuk untuk ibu hamil KEK, dibutuhkan tambahan asupan energi sebesar 500 kkal/hari dari asupan energi hariannya, dimana kurang dari 25% kandungan energi dalam makanan tambahan berasal dari protein.

Pentingnya Makanan Tambahan untuk Ibu Hamil

Ibu hamil yang tidak mendapatkan kecukupan kebutuhan zat gizinya, akan mengalami kurang energi kronis ( Bumil KEK). Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) adalah Ibu Hamil yang memiliki risiko KEK yaitu yang mempunyai ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) di bawah 23,5 cm atau Indeks Massa Tubuh (IMT) pada pra hamil atau Trimester I (usia kehamilan ≤12 minggu) dibawah 18,5 kg/m2 (Kurus).

“Makanan tambahan berbahan pangan lokal siap santap bukan menggantikan kebutuhan makan ibu hamil KEK melainkan makanan minimal yang harus ditambahkan pada ibu hamil KEK setelah kebutuhan dasar makannya terpenuhi untuk mengatasi masalah gizi ibu hamil”

Tips Sehat Ibu Hamil

  1. Melakukan pemeriksaan kehamilan/ANC rutin
  2. Selama hamil makan 3 kali makanan utama ditambah dengan 1-2 kali makanan selingan dalam sehari sesuai dengan anjuran porsi makan ibu hamil
  3. Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) atau suplementasi zat gizi mikro lainnya selama masa hamil
  4. Cukup konsumsi air putih
  5. Mengonsumsi garam beriodium
  6. Pada kondisi tertentu seperti mual pada trimester pertama dan mudah kenyang pada trimester akhir, maka konsumsi makanan dalam porsi kecil tapi sering. Buah dan sayur harus masuk dalam menu sehari-hari ibu.
  7. Mengonsumsi makanan tambahan
  8. Membatasi konsumsi kopi atau minuman berkafein lainnya
  9. Membatasi konsumsi makanan yang mengandung tinggi gula, garam, dan lemak
  10. Menghindari konsumsi makanan yang merangsang pencernaan
  11. Rutin memantau pertambahan berat badan
  12. Cukup istirahat
  13. Disiplin dalam penerapan hidup bersih dan sehat

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/1000-hari-pertama-kehidupan/home

1 4 5 6 7 8 22

Search

+