Prebiotik dan Manfaat Kesehatan

Makanan harus dapat memenuhi kebutuhan gizi manusia. Seiring dengan kemajuan zaman, pandangan tentang makanan juga mengalami perubahan. Kini, makanan tidak hanya dituntut untuk mencukupi kebutuhan gizi, tetapi juga untuk mencegah penyakit serta meningkatkan kondisi fisik dan mental. Berbagai penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kesehatan dan kondisi mikroflora usus. Oleh karena itu, konsep makanan fungsional kini berfokus pada pengembangan produk yang mendukung pertumbuhan mikroflora usus. Komponen makanan fungsional yang sering dibahas meliputi probiotik, prebiotik, serat larut, asam lemak omega-3, asam linoleat, antioksidan, vitamin dan mineral, protein, peptida dan asam amino, serta phospholipid. Probiotik dan prebiotik adalah jenis makanan fungsional yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan usus dan keduanya aman untuk digunakan dalam makanan. Penggunaan probiotik dalam makanan memiliki batasan dan tidak cocok untuk semua jenis produk. Probiotik umumnya diterapkan pada produk susu karena mereka tidak tahan terhadap suhu tinggi dan tidak dapat bertahan lama dalam kondisi aktif. Sebaliknya, prebiotik lebih fleksibel dan dapat ditambahkan ke berbagai jenis makanan seperti produk patiseri, pemanis, yogurt, sereal, jus buah, minuman ringan, dan lainnya. Prebiotik adalah bahan makanan yang tidak dapat dicerna oleh sistem pencernaan manusia. Di dalam usus besar, prebiotik berfungsi sebagai substrat bagi bakteri baik, sehingga membantu meningkatkan pertumbuhan dan aktivitas bakteri tersebut. Agar dapat dikategorikan sebagai prebiotik, suatu bahan harus memenuhi beberapa kriteria, tidak terhidrolisis atau terserap di bagian atas saluran pencernaan, harus menjadi substrat bagi setidaknya satu jenis bakteri baik di usus besar, sehingga dapat merangsang pertumbuhan dan aktivitas bakteri tersebut, dan mampu menyeimbangkan komposisi mikroflora di usus besar. Dengan demikian, prebiotik membantu menyeimbangkan serta merangsang pertumbuhan dan aktivitas bakteri baik di usus besar tanpa menambah bakteri dari luar, berbeda dengan probiotik yang melibatkan penambahan bakteri langsung ke dalam sistem pencernaan. Fruktooligosakarida, inulin, oligofruktosa, laktulosa, dan galaktosakarida merupakan jenis komponen prebiotik. Mereka memiliki ketahanan terhadap keasaman lambung, tidak terpengaruh oleh enzim pencernaan, dan dapat difermentasi oleh mikroflora di usus besar. Penambahan prebiotik dalam makanan sehari-hari sangat dianjurkan. Upaya untuk menambahkan prebiotik ke dalam produk pangan telah dilakukan pada berbagai jenis makanan seperti susu formula, es krim, yogurt, sereal, kue kering, pemanis, jus buah, dan minuman ringan.

Manfaat Prebiotik bagi Kesehatan

Mikroflora di usus besar manusia memiliki peranan krusial dalam kesehatan. Penting untuk mengatur pola makan guna menjaga keseimbangan mikroflora usus, karena setiap jenis bakteri di usus besar memerlukan substrat yang berbeda. Menambahkan prebiotik pada makanan dipercaya dapat meningkatkan jumlah bakteri yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti Bifidobacterium sp dan Lactobacillus sp.

1.    Meningkatkan daya tahan fisik balita ASI merupakan makanan yang paling sesuai untuk bayi baru lahir. Selain memperkuat ikatan antara ibu dan bayi, ASI juga berfungsi melindungi bayi dari berbagai infeksi. ASI mengandung berbagai macam nutrisi, termasuk zat gizi semi-esensial, asam amino bebas, enzim, hormon, poliamina, nukleotida, dan oligosakarida. Kandungan oligosakarida dalam ASI mencapai 10-12 g/l. Oligosakarida dalam ASI memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan bakteri Bifidobacterium sp di usus besar. Ada lebih dari 130 struktur oligosakarida yang berbeda dalam ASI, seperti monofucosillaktosa, difucosillaktosa, lacto-N-tetraosa, turunan monofucosillaktosa, turunan difucosillaktosa, fucosilat lacto-N-heksaosa, dan lacto-N-oktaosa.

2.    Mengurangi kadar kolesterol dengan mengkaji efek penambahan inulin dari akar chicory pada kadar kolesterol. Mengonsumsi 20 gram inulin setiap hari selama 3 minggu dapat menurunkan kadar trigliserida dalam darah.menunjukkan bahwa mengonsumsi 50 gram beras yang mengandung 18% inulin selama 12 minggu dapat menurunkan kadar kolesterol dan triacilgliserol dalam plasma masing-masing sebesar 7,9?n 21,2%. Walaupun prebiotik dapat memperbaiki profil lemak darah, dosis minimal prebiotik yang efektif untuk menurunkan kadar kolesterol masih belum diketahui.

3.    Untuk mencegah kanker usus, penting untuk diketahui bahwa tingkat kematian akibat kanker usus mencapai 50%. Bakteri usus besar, seperti Bifidobacterium sp, memiliki kemampuan untuk memetabolisme inulin dan menghasilkan asam lemak rantai pendek, termasuk asam asetat, asam propionat, dan asam butirat. Keberadaan asam-asam ini di dalam usus besar dapat berfungsi sebagai pencegah kanker usus. Khususnya, asam butirat berperan dalam menghambat pertumbuhan sel kanker di usus besar.

4.    Meningkatkan penyerapan kalsium untuk kekuatan tulang Kalsium dan vitamin D sangat penting bagi kekuatan tulang. Kalsium yang telah dikonsumsi perlu dapat diserap dengan baik oleh tubuh. Jika asupan dan penyerapan kalsium tidak mencukupi, ini dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang dan risiko osteoporosis. Prebiotik dapat membantu meningkatkan penyerapan kalsium.

5.    Untuk mengatasi diare, langkah awal yang perlu diambil adalah mencegah dehidrasi. Jika diare terus berlanjut, dokter mungkin merekomendasikan penggunaan antibiotik sebagai bagian dari pengobatan. Namun, penggunaan antibiotik dapat menimbulkan risiko resistensi. Sebagai alternatif, penggunaan prebiotik dapat menjadi solusi untuk menyembuhkan diare dengan risiko yang lebih rendah.

6.    Inulin bisa menjadi alternatif gula bagi pasien diabetes karena tidak diserap oleh sistem pencernaan dan tidak mempengaruhi kadar gula darah. Namun, pasien diabetes tetap perlu memperhatikan bahwa makanan yang mengandung inulin mungkin juga memiliki kandungan karbohidrat lain yang cukup tinggi.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3601/prebiotik-dan-manfaat-kesehatan

Gangguan Pendengaran pada Usia Lanjut

Jumlah penduduk lanjut usia semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia harapan hidup. Secara umum, kondisi fisik seseorang yang memasuki usia lanjut mengalami penurunan. Hal ini dapat terlihat dari berbagai perubahan, seperti perubahan pada penampilan wajah, tangan, dan kulit, serta perubahan pada organ tubuh seperti sistem saraf dan pencernaan, serta panca indera seperti pendengaran. Pendengaran yang baik sangat penting untuk berkomunikasi dengan orang di sekitar, keluarga, serta dalam menggunakan media seperti televisi, radio, dan telepon setelah pensiun. Masalah pendengaran adalah isu kesehatan yang sering dialami oleh orang lanjut usia. Kehilangan kemampuan mendengar dapat mengakibatkan isolasi sosial, depresi, dan penurunan keterlibatan dalam aktivitas sehari-hari. Gangguan pendengaran dapat berkisar dari tuli total hingga kehilangan pendengaran sebagian, yang semuanya dapat mempersulit komunikasi, meskipun beberapa fungsi pendengaran masih terjaga. Beberapa individu dengan gangguan pendengaran mungkin mengalami keterbatasan dalam kebebasan mereka dan mengalami penurunan kualitas hidup.

Faktor Terjadinya Gangguan Pendengaran pada Lansia

1.    Faktor genetik

2.    Faktor penggunaan obat-obatan yang dapat merusak pendengaran

3.    Faktor lingkungan, seperti terpapar suara keras secara berulang dan dalam waktu lama

4.    Faktor hormonal

Gejala Umum

Gejala utama adalah gangguan pada kedua pendengaran. Presbikusis tidak dikeluhkan penderita pada tahapan awal, namun seringkali anggota keluarga atau kerabat yang menyadari akan gangguan pendengaran daripada penderita itu sendiri. Gejala paling umum lainnya adalah penderita kesulitan untuk membedakan ucapan dalam situasi tertentu.

Berikut adalah tanda-tanda yang mungkin muncul pada presbikusis :

1.    Penurunan kemampuan pendengaran

2.    Telinga terasa berdengung

3.    Kesulitan dalam memahami ucapan orang lain

4.    Sering meminta orang lain untuk mengulang perkataan

5.    Kesulitan dalam menentukan arah datangnya suara

6.    Gangguan pada aspek fisik dan emosional

Mencegah Gangguan Pendengaran pada Lansia

Kemampuan mendengar biasanya menurun seiring bertambahnya usia, yang merupakan bagian dari proses penuaan alami. Meski lansia tidak bisa menghentikan proses penuaan ini, mereka masih dapat menghindari penurunan pendengaran yang lebih cepat.

1. Menghindari Paparan Suara Keras

Kebisingan merupakan salah satu penyebab gangguan telinga pada orang tua. Untuk mencegah masalah ini, disarankan agar mereka menghindari lingkungan dengan suara keras. Tingkat kebisingan diukur dalam satuan decibel (dB), di mana angka yang lebih tinggi menunjukkan intensitas suara yang lebih kuat, terutama jika terpapar dalam waktu lama. Orang tua sebaiknya menjauhi suara mesin kendaraan atau musik dengan volume tinggi dari ponsel.

2. Menggunakan Pelindung Telinga Saat Terpapar Suara Bising

Lingkungan sekitar mungkin menghadirkan suara bising yang sulit dihindari, terutama jika seseorang tinggal di dekat bandara atau jalan utama. Untuk mencegah gangguan pendengaran pada lansia dalam situasi seperti ini, disarankan agar mereka menggunakan pelindung telinga. Earplug dapat dipakai untuk mengurangi dampak dari suara keras dan memberikan perlindungan tambahan bagi pendengaran.

3. Kurangi penggunaan headphone atau earphone, karena kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko kerusakan telinga akibat kebiasaan mendengarkan musik dengan volume yang lebih tinggi.

4. Melakukan pemeriksaan kesehatan telinga secara berkala memungkinkan lansia untuk memantau dan merawat kondisi telinga mereka secara rutin. Sebaiknya, pemeriksaan ini dilakukan setidaknya sekali dalam setahun, terutama jika lansia sering terpapar suara bising yang keras.

5. Terapkan Pola Hidup Sehat

Konsumsi makanan bergizi yang rendah lemak dan gula untuk membantu mencegah penyakit atau menghindari komplikasi dari hipertensi, diabetes melitus, serta kondisi lain yang dapat memengaruhi gangguan pendengaran.

Jika gangguan pendengaran pada lansia cukup berat, sebaiknya mereka memeriksakan diri ke dokter spesialis THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan). Dokter THT akan menanyakan gejala yang dirasakan dan mungkin meminta tes pendengaran untuk mendeteksi masalah telinga yang mungkin ada. Jika tidak diobati sejak awal, Presbikusis dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan mempengaruhi kualitas hidup di masa tua. Oleh karena itu, penting untuk memahami lebih lanjut mengenai Presbikusis agar bisa mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3602/gangguan-pendengaran-pada-usia-lanjut

Penggunaan Eyelash Extension Meningkatkan Kejadian Blefaritis

Blefaritis adalah kondisi peradangan pada kelopak mata yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau kondisi kulit lainnya. Gangguan ini sering dipicu oleh bakteri atau ketombe di kulit kepala, dan dapat menyebabkan mata menjadi merah, iritasi, gatal pada kelopak mata, serta pembentukan kerak seperti sisik pada bulu mata. Penyakit ini bisa terjadi pada semua usia dan ras, tidak menular, dan umumnya tidak mengakibatkan kerusakan permanen pada penglihatan, meskipun dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Patogenesis penyakit ini terkait dengan produksi minyak yang berlebihan di kelenjar di sekitar kelopak mata, yang menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri yang biasanya ada di kulit. Blefaritis bisa disebabkan oleh infeksi atau alergi dan cenderung bersifat kronis atau bertahan lama. Blefaritis alergi umumnya dipicu oleh debu, asap, bahan kimia iritatif, dan produk kosmetik seperti ekstensi bulu mata. Sementara blefaritis infeksi disebabkan oleh bakteri seperti Streptococcus alfaataubetaPneumococcus, dan Pseudomonas sppBlefaritis biasanya tidak memengaruhi penglihatan secara langsung, tetapi bisa menimbulkan komplikasi yang dapat menyebabkan penglihatan menjadi kabur dan berfluktuasi sepanjang hari, yang dapat mengakibatkan penurunan kualitas penglihatan. Bulu mata adalah elemen krusial dalam struktur kelopak mata, bersama dengan elemen lainnya seperti kelenjar Meibom, kulit kelopak mata, dan biofilm, yang semuanya berkontribusi pada keseimbangan permukaan mata. Oleh karena itu, penting untuk menjaga bagian-bagian ini. Secara keseluruhan, tepi kelopak mata bertanggung jawab untuk memproduksi lapisan lipid pada air mata dan melindungi mata dari cedera eksternal. Selama kedipan, air mata tersebar menuju nasolakrimal puncta yang terletak di bagian dalam tepi kelopak mata. Bulu mata berfungsi sebagai penghalang antara lingkungan luar dan bagian dalam mata, dan sangat peka terhadap berbagai iritan. Fungsi utamanya adalah melindungi dan menjaga kesehatan tepi kelopak mata. Selain itu, bulu mata juga kini dianggap sebagai elemen penting dalam estetika wajah dan menjadi fokus perawatan kecantikan. Salah satu tren kecantikan terbaru adalah penggunaan eyelash extensions, yaitu prosedur kecantikan yang semakin populer di kalangan perempuan. Teknik ini memperpanjang, menebalkan, dan melengkungkan bulu mata dengan cara menyambungkan bulu mata buatan. Proses pemasangan dilakukan dengan menempelkan satu per satu atau beberapa bulu mata buatan pada setiap helai bulu mata asli menggunakan lem berbahan dasar cyanoacrylate.

Gejala dari Blefaritis

Timbulnya rasa yang mengganjal dapat menyebabkan penutupan kelopak mata tidak sempurna (lagophthalmos) saat tidur, yang menyebabkan ketidaknyamanan serta membuat permukaan mata lebih mudah terkena udara, debu, dan mikroba. Hal ini dapat mengakibatkan infeksi bakteri dan jamur. Pasien dengan blefaritis umumnya melaporkan gejala seperti iritasi mata, gatal, rasa terbakar, kemerahan, dan pembengkakan pada kelopak mata, bulu mata yang menempel, krusta pada bulu mata, serta sensitivitas terhadap cahaya. Gejala-gejala ini biasanya bersifat intermiten, berlangsung dalam jangka panjang, dan cenderung lebih parah di pagi hari. Gejala tersebut juga bisa disertai oleh kondisi lain yang sering berhubungan dengan blefaritis dan dipicu oleh faktor-faktor seperti asap, angin, alkohol, kosmetik mata, dan obat-obatan.

Patofisiologi                  

Patofisiologi blefaritis terjadi akibat adanya kolonisasi bakteri di area mata, yang dipicu oleh produksi minyak berlebih di kelenjar dekat kelopak mata, menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri. Kondisi ini menyebabkan bakteri menyerang jaringan sekitar kelopak mata secara langsung, serta merusak sistem kekebalan tubuh akibat produksi racun, limbah, dan enzim dari bakteri. Penumpukan bakteri di tepi kelopak mata bisa semakin parah jika terdapat dermatitis seboroik atau gangguan pada fungsi kelenjar meibom. Penggunaan ekstensi bulu mata dalam jangka waktu lama (lebih dari satu hari) juga dapat meningkatkan risiko kolonisasi bakteri pada lem dan bulu mata palsu tersebut. Selain itu, kebersihan area mata seringkali kurang terjaga karena pasien umumnya disarankan untuk tidak sering mencuci wajah.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3603/penggunaan-eyelash-extension-meningkatkan-kejadian-blefaritis

Peran Gizi dalam Perawatan Kulit yang Optimal

Kecantikan sering dianggap sebagai standar sosial yang diidamkan oleh banyak orang. Memiliki tubuh, wajah, dan kulit yang dianggap ideal menjadi dambaan banyak orang karena hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan dipercaya dapat memperbaiki status sosial seseorang. Banyak orang, terutama wanita, berlomba-lomba mengejar standar kecantikan dengan berbagai cara, termasuk penggunaan obat-obatan kimia untuk mencegah jerawat pada kulit wajah. Upaya ini sering kali memerlukan biaya dan waktu yang tidak sedikit, dan penggunaan bahan kimia tersebut bisa berisiko dan belum tentu aman. Asupan nutrisi tidak hanya penting untuk menjaga kesehatan tubuh, tetapi juga untuk merawat kesehatan kulit. Karena itu, pemenuhan kebutuhan nutrisi harus mendapat perhatian serius. Saat ini, banyak orang yang kurang memperhatikan asupan makanan mereka, lebih fokus pada rasa, penampilan makanan, atau tren terkini. Hal ini seringkali menyebabkan masalah pada kecantikan fisik, seperti penuaan dini, kulit keriput, dan kelebihan berat badan. Selain itu, beberapa orang salah kaprah dengan menganggap diet ekstrem sebagai solusi cepat untuk kecantikan, padahal kekurangan nutrisi juga dapat menimbulkan efek samping. Ketidak seimbangan antara asupan makanan dan kebutuhan nutrisi dapat menyebabkan masalah gizi, baik kekurangan maupun kelebihan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyeimbangkan konsumsi makanan dengan kebutuhan nutrisi tubuh dan memperhatikan kandungan makanan yang dikonsumsi. Oleh karena itu, penting untuk menjelaskan bagaimana makanan bergizi memengaruhi kesehatan tubuh, khususnya kulit, mengingat banyak pembaca mungkin belum memahami peran gizi dalam kecantikan. Dengan pemahaman ini, diharapkan pembaca dapat lebih memperhatikan pilihan makanan mereka dan menjaga pola makan yang sehat.

Pentingnya Gizi dalam Perawatan Kulit.

Sebagaimana diketahui, pola makan memiliki dampak besar terhadap kesehatan dan kecantikan. Hal ini sesuai dengan pendapat para ahli yang menyatakan bahwa makanan bergizi sangat terkait dengan kesehatan dan kecantikan kulit. Misalnya, sayuran dan sumber protein sering digunakan dalam industri kosmetik dan estetika karena manfaat positifnya bagi kesehatan kulit. Menjaga pola makan yang seimbang dapat mendukung produksi kolagen pada kulit, dan asupan makanan juga dapat memengaruhi proses penuaan. Vitamin E, vitamin C, dan vitamin A yang terdapat dalam makanan seperti jeruk, alpukat, tomat, brokoli, dan bayam memiliki sifat antioksidan yang dapat membantu mencegah penuaan dini, melawan radikal bebas, serta mendukung kesehatan sel, terutama sel-sel kulit. Dengan mengonsumsi makanan tersebut, kulit akan terlihat lebih lembut dan kencang. Namun, selain memperhatikan asupan nutrisi, penuaan dini juga dapat dicegah dengan mengurangi konsumsi lemak, terutama lemak jenuh, gula, garam, daging merah, dan karbohidrat. Orang dewasa tidak lagi memerlukan asupan zat gizi makro dalam jumlah besar karena mereka telah melewati fase pertumbuhan. Mengurangi konsumsi lemak dan karbohidrat, serta melakukan olahraga yang cukup, dapat memperlambat metabolisme tubuh, mengurangi produksi radikal bebas yang dapat menyebabkan penuaan dini, dan meningkatkan kadar antioksidan dalam tubuh. Dari beberapa contoh yang telah disebutkan, terlihat jelas bahwa kecukupan gizi dan nutrisi berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit wajah. Perawatan kulit yang optimal tidak hanya bergantung pada produk luar, tetapi juga harus didukung oleh asupan nutrisi yang baik, karena perawatan dari dalam tubuh dapat mempercepat regenerasi kulit dan proses penyembuhan.

Nutrisi Penting untuk Kesehatan Kulit

Nutrisi memainkan peran krusial dalam menjaga kesehatan kulit dan mendukung berbagai proses biologis yang berlangsung di kulit sepanjang hidup. Pola makan yang tepat dan kebiasaan makan yang sehat dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan kulit. Kulit kita seringkali mencerminkan kesehatan keseluruhan tubuh. Oleh karena itu, makanan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh secara umum juga bisa memberikan efek baik pada kulit. Untuk memperoleh kulit yang kencang, mulus, dan sehat, penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Beberapa nutrisi memiliki manfaat khusus bagi kesehatan kulit dan biasanya terdapat dalam makanan yang kita konsumsi. Namun, tidak semua makanan memberikan efek positif pada kulit. Nutrisi-nutrisi ini bisa didapat dari konsumsi makanan sehat seperti buah-buahan dan sayuran, yang dapat menutrisi kulit dari dalam. Dengan memperhatikan asupan nutrisi yang tepat, masalah kulit dapat dicegah dan kulit akan tetap terawat dan cantik.

Diet Seimbang untuk Kulit yang Sehat

Diet sering kali disalahartikan sebagai sesuatu yang melibatkan puasa total atau makan hanya sekali sehari. Sebenarnya, diet lebih dari sekadar mengurangi jumlah makanan yang kita konsumsi; itu adalah tentang mengatur pola makan kita secara keseluruhan. Diet merupakan perencanaan dan tindakan untuk mengelola asupan makanan dan minuman dengan tujuan mencapai kesehatan optimal. Artinya, diet bukanlah tentang tidak makan, melainkan tentang memperbaiki pola makan yang salah dan membangun kembali kebiasaan yang hilang. Kesehatan kulit sangat dipengaruhi oleh pola makan kita. Dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang, kulit dan tubuh kita akan lebih sehat. Sebaliknya, konsumsi makanan yang tidak sehat dapat berdampak buruk pada kulit dan tubuh. Kulit yang bersinar mencerminkan apa yang kita konsumsi. Ketika kita memberikan nutrisi yang baik dari dalam dan luar tubuh, kulit akan bersinar sehat. Tambahkan buah-buahan dan sayuran untuk meningkatkan produksi kolagen dan melawan radikal bebas.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3604/peran-gizi-dalam-perawatan-kulit-yang-optimal

Infeksi Odontogen pada Sinusitis Maxillaris

Sinusitis dapat disebabkan oleh infeksi pada hidung (rinogen) atau infeksi pada gigi (odontogen). Secara anatomi, terdapat hubungan antara antrum maksila dan gigi rahang atas, sehingga infeksi dari gigi dapat mempengaruhi sinus maksilaris. Molar kedua memiliki hubungan anatomi yang paling dekat dengan sinus maksilaris, diikuti oleh molar pertama, molar ketiga, premolar pertama dan kedua, serta caninus. Meskipun infeksi odontogenik biasanya tidak mengancam nyawa, infeksi ini dapat menyebar melalui jaringan fasial, meningkatkan risiko sepsis, komplikasi saluran napas (seperti angina Ludwig dan abses retropharyngeal), serta infeksi abses leher yang 49,1% disebabkan oleh infeksi odontogenik. Infeksi biasanya dimulai dari permukaan gigi, yang sering kali disebabkan oleh karies gigi yang telah mendekati ruang pulpa. Proses ini kemudian dapat berkembang menjadi pulpitis dan akhirnya menyebabkan kematian pulpa gigi (nekrosis pulpa). Infeksi gigi bisa terjadi secara lokal atau menyebar dengan cepat. Ketika gigi mengalami nekrosis, bakteri dapat masuk ke dalam ruang pulpa hingga mencapai apeks gigi. Foramen apikalis pada pulpa gigi dapat memungkinkan drainase dari pulpa yang terinfeksi. Selanjutnya, infeksi dapat menyebar secara progresif ke area atau jaringan lain yang berada dekat dengan gigi yang mengalami nekrosis. Infeksi odontogen yang disebabkan oleh gigi yang mengalami nekrosis dapat mengakibatkan terbentuknya abses. Abses ini dapat dikategorikan menjadi dua jenis: penjalaran infeksi ringan, yang umumnya memiliki prognosis baik, dan penjalaran infeksi berat, yang memiliki prognosis kurang baik. Jika tidak ditangani, infeksi ini dapat berakibat fatal. Penjalaran infeksi ringan meliputi serous periostitis, abses subperiosteal, abses submukosa, abses subgingiva, dan abses subpalatal. Sementara itu, penjalaran infeksi berat termasuk abses perimandibular, osteomielitis, dan phlegmon dasar mulut. Infeksi odontogenik adalah infeksi yang terjadi pada jaringan periodontal atau perikoronal, baik sebagai infeksi primer atau sekunder, dan bisa disebabkan oleh trauma atau infeksi setelah prosedur bedah. Biasanya, infeksi odontogenik berasal dari karies gigi, yang merupakan proses demineralisasi email. Setelah email terlarut, infeksi karies dapat dengan mudah menembus dentin yang memiliki pori-pori mikro. Sinus maxillaris adalah salah satu dari sinus paranasalis yang berbentuk rongga, celah, atau saluran di antara tulang-tulang di sekitar area hidung. Sinus paranasalis meliputi sinus maxillaris, sinus ethmoidalissinus frontalis, dan sinus sfenoidalis.

 Penyebab Sinusitis

Infeksi sinus terjadi ketika gangguan pada aliran udara ke sinus menghambat proses pengeluaran lendir dari sinus. Hal ini bisa disebabkan oleh pembengkakan pada lapisan jaringan atau jaringan di sekitar hidung, yang bisa terjadi akibat alergi atau iritasi seperti penggunaan semprotan hidung yang berlebihan, kokain, atau paparan asap rokok. Selain itu, sinus juga dapat tersumbat oleh tumor atau pertumbuhan abnormal yang terletak dekat dengan pembukaan sinus. Sinusitis adalah kondisi peradangan dan pembengkakan pada lapisan sinus dan hidung, umumnya dipicu oleh infeksi virus atau reaksi alergi yang membuat sinus memproduksi lebih banyak lendir.Ketika lendir berlebihan, ia dapat menumpuk dan menyumbat saluran hidung, menciptakan lingkungan yang memungkinkan bakteri atau mikroorganisme lain berkembang, yang akhirnya mengakibatkan infeksi.

Sinusitis akut sering kali disebabkan oleh virus flu, sedangkan sinusitis kronis bisa dipicu oleh beberapa faktor, antara lain :

1. Alergi, seperti rhinitis alergi, yang dapat menyumbat saluran sinus.

2 Polip hidung, yaitu pertumbuhan jaringan atau massa di dalam hidung yang dapat menyumbat saluran sinus.

3. Infeksi saluran pernapasan, baik dari virus maupun bakteri, yang dapat menyebabkan penebalan lapisan sinus dan menghambat saluran hidung.

4. Cystic fibrosis, kelainan genetik yang membuat lendir mengental, menumpuk, dan menyumbat saluran tubuh, terutama di saluran pernapasan dan pencernaan.

5. Kondisi medis lain, seperti sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Odontogen pada Sinusitis Maxillaris

Tulangan tengkorak di area pipi, belakang dan atas mata, serta di sekitar hidung tidak sepenuhnya padat, melainkan mengandung ‘ruang-ruang udara’ yang dikenal sebagai sinus. Selaput lendir di sinus ini berfungsi untuk menghasilkan cairan yang membersihkan udara yang kita hirup dari kuman atau benda asing lainnya. Sinus terletak tepat di atas akar gigi rahang atas, dengan ujung akar gigi dan bagian dalam sinus dipisahkan hanya oleh lapisan tulang yang tipis. Saraf yang melewati akar gigi dan mengalir melalui sinus terhubung dengan saraf yang membawa sinyal nyeri dari gigi ke otak. Sinus maxillaris adalah rongga berbentuk piramida yang berisi udara dan terletak di bagian atas rahang atas, di belakang gigi-gigi belakang di setiap sisi. Pada radiografi, sinus ini tampak sebagai area yang tidak terlihat jelas (radiolusent) yang dikelilingi oleh garis-garis tipis yang terlihat lebih jelas (radiopaque). Dalam radiografi cephalometric, sinus maxillaris dapat dilihat dengan jelas batas-batasnya yang meliputi dinding atas, bawah, depan, dan belakang. Secara anatomis, terdapat hubungan antara gigi premolar dan molar atas dengan sinus maksilaris, yang dapat meningkatkan risiko perforasi sinus maksilaris. Dasar sinus maksilaris terletak dekat dengan lokasi tumbuhnya gigi premolar kedua serta gigi molar pertama dan kedua, dan dalam beberapa kasus, gigi bisa tumbuh ke dalam rongga sinus dan hanya tertutup oleh mukosa. Proses infeksi di sekitar gigi-gigi ini dapat menyebar ke mukosa sinus melalui pembuluh darah atau limfe. Sinusitis maksilaris dapat dipicu oleh infeksi yang berasal dari gigi, seperti karies, granuloma, impaksi, periodontitis apikalis, abses periapikal, gangren radix, dan kista radikuler. Pada radiograf panoramik, infeksi odontogen ini biasanya tampak sebagai area radiolusen yang berbentuk konveks (bulat), dengan batas yang jelas dan homogen. Infeksi ini dapat menekan, menyebabkan atrofi, dan erosi pada tulang akibat pembesaran dan penyebaran massa jaringan lunak, yang berujung pada penurunan densitas tulang dan kadang-kadang pengapuran pada perifer.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3606/infeksi-odontogen-pada-sinusitis-maxillaris

Diagnosis Faringitis

Faringitis merupakan infeksi atau peradangan yang terjadi di daerah tenggorokan. Tenggorokan adalah saluran yang menghubungkan hidung dan mulut dengan paru-paru. Faringitis termasuk dalam kategori Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). ISPA mencakup infeksi pada saluran pernapasan yang melibatkan tenggorokan, hidung, dan paru-paru, dengan durasi gejala tidak melebihi 14 hari. Pada musim dingin atau musim hujan, kasus faringitis biasanya meningkat. Penyakit ini dapat menular melalui sekret pernapasan dan memerlukan waktu inkubasi antara 2 hingga 5 hari. Penularan infeksi paling tinggi terjadi selama fase akut. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena faringitis meliputi kontak langsung dengan penderita, paparan terhadap asap rokok dan polusi, serta adanya riwayat alergi terhadap suhu dingin, bulu binatang, dan debu. Selain itu, sering berada di ruangan yang kering dan memiliki riwayat sinusitis juga dapat memicu timbulnya faringitis. Faringitis akut umumnya disebabkan oleh virus dan menampilkan gejala mirip flu biasa. Penyakit ini sering muncul dalam bentuk wabah epidemi dengan gejala seperti hidung tersumbat, demam ringan, batuk, perubahan suara, sakit kepala, dan nyeri otot. Sebaliknya, faringitis bakterial biasanya ditandai dengan demam tinggi yang tiba-tiba disertai menggigil, nyeri saat menelan yang parah, dan kesulitan menelan, serta jarang menunjukkan gejala virus yang umum. Faringitis umumnya bersifat self-limiting, yang berarti dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, jika gejala bertahan lebih dari satu minggu dan disertai demam, pembengkakan kelenjar getah bening, atau ruam kulit, mungkin sudah terjadi komplikasi. Komplikasi yang dapat timbul dari faringitis termasuk demam rematik (yang ditandai dengan peradangan sendi dan kerusakan pada katup jantung) serta peradangan ginjal (seperti glomerulonephritis setelah infeksi streptokokus). Faringitis bisa dicegah dengan cara menghindari faktor penyebab dan pemicunya. Menjalani gaya hidup bersih dan sehat sangat penting sebagai langkah pencegahan. Beberapa tips yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari termasuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan setelah makan, setelah batuk atau bersin, dan setelah menggunakan toilet. Selain itu, penting untuk tidak menyentuh wajah dengan tangan yang kotor, menutup mulut dan hidung dengan tangan atau tisu saat batuk, tidak berbagi peralatan makan atau minum dengan penderita faringitis, menghindari merokok, serta menjauhi polusi dan asap rokok.

Diagnosis dan Pemeriksaan Faringitis

1. Untuk mendiagnosis suatu penyakit, prosesnya dimulai dengan anamnesis, diikuti dengan pemeriksaan fisik, dan kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang. Selama anamnesis dan pemeriksaan fisik, berbagai gejala dapat terdeteksi, seperti sakit tenggorokan, pusing, demam, limfadenitis, serta kadang-kadang mual, kelelahan, kemerahan pada kulit (ruam), dan nyeri perut. Selain itu, bisa juga ditemukan kemerahan pada dinding saluran pernapasan dan demam yang mungkin melebihi 38,5°C.

2. Rasa sakit saat menelan, batuk, suara serak bila peradangan sudah mencapai pita suara, serta pembengkakan pada kelenjar getah bening di leher.

3. Pemeriksaan THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan) bertujuan untuk mengevaluasi kondisi tenggorokan, khususnya untuk mendeteksi adanya kemerahan atau pembengkakan pada faring. Hal ini penting untuk memastikan apakah seseorang mengalami faringitis atau tidak.

4. Pemeriksaan standar untuk memastikan gejala klinis dan diagnosis infeksi bakteri GAS adalah kultur swab. Kultur swab memiliki sensitivitas antara 90-95?n spesifisitas antara 97-100?lam mendeteksi bakteri GAS, dengan catatan bahwa pemeriksaan kultur dilakukan sesuai prosedur yang benar.

5. Pengujian Deteksi Antigen Cepat (RADT) memerlukan waktu yang cukup lama, yakni sekitar satu hari atau lebih, untuk memperoleh hasil. Metode RADT dirancang untuk mendeteksi antigen dari virus atau bakteri di tenggorokan dengan menggunakan alat dipstick yang mengambil sampel dari eksudat atau sekret di tonsil atau orofaring bagian belakang.

6. Titer antistreptolysin O adalah tes yang digunakan untuk pasien yang diduga mengalami komplikasi supuratif akibat infeksi oleh streptococcus grup A.

7. Skoring McIsaac adalah metode sederhana untuk mendiagnosis faringitis yang disebabkan oleh streptococcus grup A. Metode ini melibatkan penilaian beberapa tanda dan gejala klinis, seperti suhu tubuh di atas 38°C, adanya pembengkakan atau eksudat pada tonsil, pembesaran kelenjar getah bening di leher bagian depan, serta adanya atau tidaknya batuk. Selain itu, skoring ini juga menambahkan satu nilai berdasarkan kelompok usia pasien.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3607/diagnosis-faringitis

Abses Sinus Preaurikuler Sinistra

Abses adalah kumpulan nanah yang menyakitkan dan biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Abses preaurikular terjadi di area depan daun telinga dan merupakan komplikasi dari kelainan bawaan yang disebut sinus preaurikular. Sinus preaurikular adalah lubang yang muncul di bagian depan daun telinga.  Sinus preaurikular, yang sering disebut sebagai fistula preaurikular, adalah kelainan bawaan jinak pada jaringan lunak di area depan telinga, tepatnya pada margin anterior heliks. Kondisi ini biasanya muncul di satu sisi (unilateral), namun jika terjadi di kedua sisi (bilateral), biasanya disebabkan oleh faktor genetik yang diturunkan secara autosom dominan yang tidak lengkap. Kelainan ini terjadi akibat kegagalan dalam proses penggabungan tuberkel pertama dan kedua dari arkus brankial. Sebagian besar sinus preaurikular tidak menimbulkan gejala dan tidak memerlukan pengobatan, namun apabila terjadi infeksi, penanganan yang tepat harus segera diberikan. Karena kelainan ini seringkali tidak menimbulkan gejala, pasien mungkin tidak menyadari kondisinya hingga mengalami obstruksi dan infeksi. Infeksi yang tidak diobati dengan cepat dan tepat dapat menyebabkan abses atau keluarnya nanah, yang jika dibiarkan dapat berkembang menjadi infeksi kronis atau sepsis. 

Penyebab Abses Sinus Preaurikuler Sinistra

Daun telinga mulai terbentuk pada minggu ke-6 kehamilan. Faktor genetik dapat menyebabkan perkembangan telinga luar menjadi tidak sempurna, mengakibatkan munculnya lubang atau celah di depan daun telinga yang dikenal sebagai sinus preaurikular. Biasanya, sinus preaurikular tidak menimbulkan gejala kecuali terinfeksi. Sinus preaurikular dilapisi oleh sel epitel yang bisa membentuk kista. Kista ini rentan terhadap infeksi, yang dapat menyebabkan abses preaurikular. Infeksi ini umumnya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus, diikuti oleh spesies Streptococcus, Proteus, dan Peptococcus. Infeksi ini dapat menimbulkan iritasi, pembentukan cairan, pembengkakan, dan nyeri pada area preaurikular. Pada akhirnya, celah tersebut bisa tersumbat, mengakibatkan penumpukan nanah dan pembentukan abses. Selain itu, alat pendengaran dan saraf di dalam telinga berkembang bersamaan dengan telinga luar selama masa kehamilan. Karena itu, kelainan pada telinga luar dapat disertai dengan kelainan pada telinga dalam, seperti ketulian.

Faktor Risiko Abses Sinus Preaurikuler Sinistra

1. Riwayat keluarga dengan sinus preaurikular dapat mencakup berbagai kelainan bentuk tengkorak dan wajah. Contoh-contoh kelainan ini meliputi sindrom brankiootorenal, sindrom Beckwith-Wiedemann, disostosis mandibulofasial, displasia okuloaurikulovertebra, serta kelainan kromosom lainnya.

2. Selama kehamilan, konsumsi obat propiltiourasil (PTU), yang digunakan untuk mengatasi hipertiroidisme, dapat meningkatkan risiko terjadinya kelainan bawaan pada sistem saluran kemih pada janin, seperti kista ginjal atau pembesaran ginjal, menurut beberapa studi.

3. Tidak ada perbedaan signifikan antara pria dan wanita dalam hal frekuensi sinus preaurikular. Namun, wanita lebih cenderung mengalami abses preaurikular, yang mungkin terkait dengan penggunaan makeup dan kosmetik yang dapat meningkatkan risiko infeksi.

Gejala-gejala :

Gejala yang biasanya ditemukan meliputi :

1. Pembengkakan di area depan telinga

2. Nyeri telinga yang datang kembali

3. Pengeluaran cairan dari lubang depan telinga yang berulang

4. Gatal di telinga

5. Kemerahan pada telinga

6. Nyeri kepala

7. Demam

Setelah terinfeksi, sinus preaurikular cenderung lebih mudah mengalami infeksi ulang yang sering. Hal ini disebabkan oleh keberadaan sisa bakteri di lubang tersebut, ditambah dengan fakta bahwa adanya lubang membuatnya lebih rentan terhadap infeksi. Abses sering terjadi pada telinga sebelah kanan, karena sebagian besar populasi dunia lebih dominan menggunakan tangan kanan.

Diagnosis

Absces preaurikular umumnya dapat didiagnosis hanya dengan memeriksa gejala dan tanda-tanda yang tampak. Pemeriksaan laboratorium seperti kultur bakteri dan uji sensitivitas antibiotik biasanya dilakukan pada kasus-kasus yang berulang. Pemeriksaan radiologi umumnya tidak diperlukan secara rutin, kecuali jika ada sinus atau abses di lokasi yang tidak biasa atau dicurigai adanya kelainan lain. Sinus preaurikular juga dapat disertai dengan kelainan bawaan lainnya, seperti gangguan pendengaran atau masalah ginjal. Oleh karena itu, individu dengan abses atau sinus preaurikular harus menjalani pemeriksaan tambahan untuk mendeteksi kemungkinan kelainan bawaan. Absces preaurikular seringkali terdiagnosis salah sebagai jerawat, infeksi folikel rambut, infeksi lain seperti tuberkulosis, atau kondisi bawaan lain seperti kista dermoid atau kista sebasea.

Pencegahan

Pembentukan sinus preaurikular adalah kelainan bawaan yang tidak dapat dicegah. Namun, infeksi yang dapat menyebabkan abses preaurikular dapat dihindari dengan menjaga kebersihan area tersebut. Beberapa studi menyarankan bahwa pengangkatan sinus preaurikular yang tidak menunjukkan gejala dapat dilakukan untuk mencegah infeksi dan abses di masa depan. Prosedur ini dilakukan oleh dokter bedah THT atau dokter bedah kepala dan leher yang berpengalaman, dan memerlukan pembiusan umum.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3609/abses-sinus-preaurikuler-sinistra

7 Olahraga Kardio Terbaik untuk Kesehatan Jantung Anda

Meski banyak orang mengira olahraga kardio merupakan bagian dari workout, manfaat dan hasilnya berbeda. Workout adalah latihan fisik yang bertujuan untuk menjaga kondisi kesehatan fisik dan kebugaran tubuh. Sementara olahraga kardio adalah jenis olahraga yang fokusnya adalah sistem peredaran darah dan pernapasan. Tujuannya membakar lemak dan kalori dalam tubuh dengan memompa darah dari jantung dan paru-paru, sehingga detak jantung meningkat.

Jenis Olahraga Kardio

Latihan kardio terdiri dari gerakan berulang, yang dilakukan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Anda tidak harus pergi ke pusat kebugaran atau lapangan olahraga, dan bisa melakukannya sendiri di rumah. Berbagai jenis olahraga kardio yang dapat Anda lakukan dengan mudah antara lain:

  1. JoggingOlahraga ini bisa dilakukan di luar dan dalam rumah, bahkan di tempat saja. Olahraga ini menghasilkan sedikit tekanan pada lutut, sehingga cocok bagi Anda yang mengalami masalah pada lutut. 
  2. BersepedaOlahraga ini merupakan salah satu pilihan olahraga yang digemari, karena praktis dan mudah dilakukan. Tak hanya menjadi alat transportasi dan rekreasi, bersepeda juga baik bagi kesehatan tubuh. Anda bisa memasukkannya ke dalam rutinitas harian, seperti bersepeda ke sekolah atau tempat kerja atau ke pasar.
  3. RenangOlahraga renang bermanfaat untuk melatih otot tubuh dan kekuatan jantung. Berenang secara rutin juga dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan membakar lebih banyak kalori.
  4. Lompat TaliLompat tali merupakan salah satu olahraga yang paling murah dan ampuh dalam membakar kalori. Selain bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, lompat tali selama 20 menit bisa membakar sekitar 220 hingga 270 kalori.
  5. AerobikSenam aerobik adalah serangkaian gerakan yang dilakukan dengan iringan musik, dan bertujuan meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru dalam menyalurkan oksigen ke otot. 
  6. MendakiMendaki di sini tak harus selalu dilakukan di alam terbuka, seperti mendaki gunung, tapi bisa juga dilakukan dalam ruangan, seperti naik turun tangga rumah atau kantor. Untuk hasil maksimal, lakukan minimal 10 menit setiap kali.
  7. Jalan KakiMenurut American Heart Association, jalan kaki sama efektifnya dengan jogging atau lari dalam mencegah penyakit kardiovaskular. Jalan kaki juga mudah dan nyaman dilakukan oleh segala usia.

Manfaat Olahraga Kardio

Secara umum, manfaat olahraga kardio adalah menjaga kesehatan jantung. Istilah ‘kardio’ sendiri diambil dari kata ‘kardiovaskular’ atau sistem pembuluh darah dan jantung. Selain itu, olahraga kardio juga baik bagi kesehatan mental dan dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke. 

Berikut adalah berbagai manfaat kesehatan dari olahraga kardio.

1. Menjaga Berat Badan

Pembakaran lemak dan kalori dari olahraga kardio dapat menurunkan berat badan pada orang yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Jika dilakukan secara rutin, setidaknya 30 menit dalam 5 hari, dapat mencegah kenaikan berat badan dan menjaga berat badan tetap ideal.

2. Menurunkan Tekanan Darah

Olahraga kardio meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam pembuluh darah, sehingga mampu menurunkan tekanan darah dan mengurangi resiko penyumbatan pada pembuluh darah. 

3. Menjaga Gula Darah Tetap Normal

Selain menjaga tekanan darah, olahraga kardio juga membantu mekanisme tubuh dalam menggunakan gula darah serta mengurangi resistensi terhadap insulin. Jika dilakukan secara rutin dapat mengurangi gejala dan mencegah penyakit Diabetes tipe 2. 

4. Memperkuat Daya Tahan Tubuh

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Pennsylvania State University menunjukkan latihan kardio dapat merangsang pembentukan antibodi imunoglobulin dalam darah, yang membantu tubuh melawan kuman, bakteri dan virus penyebab penyakit. Jika dilakukan secara rutin dapat meningkatkan sel darah putih dalam tubuh, yang diperlukan dalam menjaga daya tahan tubuh.

5. Mengelola Stress

Latihan kardio yang dilakukan dengan intensitas cukup dapat merangsang produksi endorfin yang dapat menimbulkan perasaan bahagia. Hal ini akan membantu Anda mengurangi stress, mencegah gejala depresi, dan membuat Anda merasa lebih rileks dan tenang.

6. Memperbaiki Suasana Hati

Manfaat lain dari olahraga kardio adalah merangsang produksi hormon serotonin dan dopamin yang membuat kita merasa lebih baik. Hormon ini dapat membantu mengurangi gejala kecemasan, depresi dan kelelahan.

7. Memperbaiki Kualitas Tidur

Anda yang mengalami gangguan tidur atau sulit tidur dapat mencoba latihan kardio secara rutin. Olahraga kardio dipercaya dapat meningkatkan kualitas tidur dan membantu Anda tidur lebih lelap. 

Meski demikian, hindari melakukan olahraga ini berdekatan dengan waktu tidur. Lakukan minimal 2 jam sebelum Anda tidur.

8. Mengurangi Gejala Asma

Selain meningkatkan kesehatan jantung, latihan kardio juga mampu meningkatkan kapasitas paru-paru dan menjaga kesehatan pernapasan. Jika Anda penderita asma, konsultasikan terlebih dahulu pada dokter latihan kardio yang bisa Anda lakukan secara rutin. 

9. Meningkatkan Kemampuan Otak

Tahukah Anda, di atas usia 30 tahun otak mulai kehilangan jaringannya. Olahraga kardio dapat memperlambat proses ini dan memperkuat jaringan otak, sehingga membantu meningkatkan kemampuan kognitif Anda. 

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari olahraga kardio, Anda harus melakukannya secara rutin minimal 20-60 menit, dengan melakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah berolahraga.

Jadikan Jalan Kaki Rutinitas Harian

Jalan kaki adalah olahraga kardio yang mudah, murah dan bisa dilakukan kapan saja, tapi manfaatnya bagi kesehatan tidak kalah dengan jenis olahraga lainnya. Jika dilakukan secara rutin selama 10 menit setiap hari, jalan kaki dapat meningkatkan kesehatan jantung dan mencegah berbagai penyakit kardiovaskular.

Saat berjalan kaki, otot-otot bekerja lebih keras memompa darah ke jantung, sehingga denyut jantung pun meningkat. Saat denyut jantung meningkat, paru-paru bekerja lebih keras menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh, sehingga tubuh menjadi lebih bugar. 

Berjalan kaki secara teratur juga dapat meningkatkan kekuatan otot tubuh dan sendi, sehingga mengurangi risiko sakit dan peradangan pada sendi, serta mencegah penurunan kepadatan tulang.

Walaupun mudah dilakukan dan banyak manfaatnya, masih banyak orang yang sulit mencari waktu untuk berjalan kaki. Oleh karenanya, masukkan olahraga ini ke dalam rutinitas harian Anda seperti berikut:

  1. Carilah waktu untuk berjalan kaki setiap hari, dimulai dari waktu yang singkat 10-15 menit. Misalnya, berjalan kaki menuju kantor atau halte bus dan kendaraan umum.
  2. Manfaatkan waktu istirahat di tempat kerja dengan berjalan kaki ke tempat makan siang.
  3. Daripada menggunakan lift dan eskalator, Anda dapat menggunakan tangga untuk naik turun ke tempat yang dituju.
  4. Jalan-jalan di taman kota atau lingkungan sekitar rumah Anda.
  5. Jika pergi ke tempat yang dekat, seperti pasar atau minimarket, lebih baik berjalan kaki daripada naik mobil atau kendaraan umum.

Jadi, jika Anda ingin menjaga kesehatan jantung, mulailah melakukan olahraga kardio sejak sekarang. Anda bisa memilih salah satu diantara 7 rekomendasi olahraga di atas, yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda.

“Mulailah olahraga sejak dini untuk selalu menjaga kesehatan jantung.”

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/olahraga-kardio

5 Manfaat Jalan Kaki untuk Kesehatan Jantung

Gaya hidup sedentary di zaman sekarang membuat banyak orang malas berolahraga dan bergerak. Padahal, olahraga itu sebenarnya mudah dan bisa dilakukan oleh segala usia. Tidak harus selalu membutuhkan pelatih, lapangan dan peralatan yang mahal atau pergi ke pusat kebugaran. Yang dibutuhkan hanyalah niat dan disiplin dalam menjalankannya. 

Anda yang ingin memulai hidup aktif, bisa mencoba jalan kaki sebagai olahraga kardio yang bisa dilakukan kapan saja di mana saja. Meski kelihatannya sepele, manfaat jalan kaki untuk jantung tidak kalah dengan olahraga kardio lainnya, seperti jogging, lari atau bersepeda.

Manfaat Jalan Kaki

Apa saja manfaat jalan kaki untuk kesehatan jantung? Berikut penjelasannya.

1. Meningkatkan sirkulasi darah

Berjalan kaki dapat meningkatkan denyut jantung dan jumlah oksigen yang masuk dalam darah, sehingga memperlancar sirkulasi darah dan mengurangi risiko penyumbatan pada pembuluh darah jantung.

2. Mengurangi risiko penyakit jantung

Berjalan kaki dapat menurunkan kadar LDL atau kolesterol jahat dalam darah, mengurangi peradangan, serta menjaga tekanan darah tetap stabil. Semua hal ini berpotensi menurunkan risiko penyakit jantung koroner dan serangan jantung.

3. Menjaga berat badan tetap stabil

Saat berjalan kaki Anda membakar kalori tubuh. Semakin lama semakin banyak kalori yang terbakar, sehingga membantu menjaga berat badan tetap ideal. Hal ini berperan penting dalam menunjang kesehatan jantung.

4. Mengelola stres

Saat berjalan kaki, tubuh akan melepaskan hormon endorphin atau hormon pemicu rasa bahagia. Hormon ini dapat membuat suasana hati lebih baik serta mengurangi kecemasan dan depresi, yang dapat membuat jantung lebih kuat.

5. Meningkatkan kebugaran fisik

Berjalan kaki juga bermanfaat dalam meningkatkan kekuatan tulang dan otot serta energi, sehingga membuat tubuh lebih bugar.

Tips Memulai Rutinitas Jalan Kaki

Anda sudah yakin akan manfaat jalan kaki untuk kesehatan jantung, dan ingin segera memulainya. Pastikan untuk melakukannya secara rutin selama minimal 30 menit, 5 kali dalam seminggu untuk hasil yang optimal. Berikut adalah tips untuk membantu Anda memulai rutinitas jalan kaki.

  1. Siapkan perangkat jalan kakiKenakan sepatu olahraga yang nyaman, pakaian yang tidak terlalu ketat atau longgar dengan bahan yang dapat menyerap keringat. Anda pun bisa memakai topi atau sunscreen jika cuaca panas terik.
  2. Lakukan pemanasan dan pendinginanPastikan Anda selalu melakukan peregangan untuk pemanasan selama 5-10 menit sebelum berjalan kaki, dan pendinginan setelah berjalan kaki. Tujuannya untuk mengurangi risiko sakit dan cedera pada tulang dan sendi.
  3. Lakukan secara bertahapJika Anda selama ini tidak terbiasa melakukan olahraga, mulailah secara bertahap, misalnya 5-10 menit dengan kecepatan ringan atau sedang. Kemudian, secara bertahap tingkatkan kecepatan, jarak dan waktu dalam beberapa minggu dan bulan ke depan.
  4. Tentukan targetTentukan target realistis yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda. Misalnya, 20-40 menit 5 hari dalam seminggu.
  5. Lakukan penyesuaianJika Anda harus bepergian atau bekerja lembur, cari waktu untuk tetap bisa berjalan kaki di sela-sela aktivitas, agar rutinitas jalan kaki Anda tetap terjaga. Kemudian, jika Jika cuaca sedang tidak bersahabat, Anda bisa mengubah lokasi jalan kaki menjadi di dalam ruangan, seperti rumah, fasilitas olahraga, atau community center.
  6. Cukupi kebutuhan energi dan cairanJangan berjalan kaki dalam keadaan lapar atau terlalu kenyang. Pastikan Anda memiliki cukup energi saat berjalan kaki. Selain itu juga, cukupi kebutuhan cairan agar terhindar dari dehidrasi. Anda bisa membawa botol minum untuk diminum saat haus.

Teknik Berjalan Kaki yang Benar

Sebelum memulai, hitung denyut nadi awal menggunakan smartwatch atau hitung manual. Kemudian, hitung denyut nadi ideal setelah berjalan kaki untuk memantau batas aman intensitas latihan fisik. Caranya, cukup dengan mengurangi angka 220 dengan usia Anda saat ini untuk mengetahui detak jantung maksimal Anda. 

Selain itu, sebagai olahraga kardio sederhana, jalan kaki harus dilakukan dengan postur tubuh dan cara yang benar, untuk mengurangi rasa sakit pada tulang, otot dan persendian. Lakukan cara berjalan kaki yang baik dan benar berikut ini:

  1. Berdiri dengan tegakPostur tubuh saat berjalan kaki harus tegak dengan merentangkan tulang belakang Anda. Posisi tubuh yang membungkuk akan membuat Anda rentan sakit punggung dan sulit bernapas. Letakkan ibu jari pada tulang rusuk bagian bawah dan ujung jari kelingking pada pinggul atau pangkal paha, untuk mengecek apakah tulang belakang Anda telah terentang.
  2. Angkat kepalaSaat berjalan, angkat kepala Anda dengan pandangan lurus ke depan untuk mengurangi tekanan yang bisa memicu nyeri punggung atas dan leher. Fokuskan pandangan Anda sekitar 3-6 meter ke depan untuk mewaspadai adanya rintangan di depan. 
  3. Leher, bahu dan punggung rileksJaga bahu, leher dan punggung tetap rileks saat berjalan. Bahu dan punggung yang tegang dapat membuat otot dan persendian di sekitarnya mendapat lebih banyak tekanan.
  4. Melangkah dengan ringanMelangkahkan kaki dengan ringan dan tenang dapat mengurangi risiko cedera saat berjalan kaki. Saat melangkah, pastikan tumit Anda dulu yang mendarat, kemudian baru telapak kaki mengikuti, sehingga ujung kaki menyentuh tanah. Hindari mendarat dengan telapak kaki terlebih dahulu,  karena akan memicu nyeri sendi dan memperlambat langkah Anda.
  5. Ayunkan lenganBiasakan untuk membiarkan lengan berayun bebas di kedua sisi tubuh dengan bahu sebagai poros ayunan, bukan siku. Hindari mengayunkan lengan terlalu tinggi, ayunan cukup pada bagian tengah tubuh atau sekitar pinggul. 

Menjaga Motivasi dan Konsistensi

Anda sudah mulai berjalan kaki. Sekarang saatnya memotivasi diri terus menerus dan menjaga konsistensi dengan cara berikut ini:

  1. Pantau pencapaian targetMemantau kemajuan yang telah dicapai, seperti berapa langkah yang telah dicapai, jarak dan waktu berjalan kaki, dapat menjadi motivasi untuk terus berjalan kaki. Anda bisa menggunakan aplikasi atau perangkat tracker untuk mencatat kemajuan yang telah Anda capai.
  2. Jalan kaki bersamaJalan kaki bersama keluarga atau teman dapat membuat Anda lebih termotivasi. Anda pun dapat membawa binatang peliharaan, seperti kucing atau anjing untuk menemani Anda berjalan.
  3. Buat jalan kaki menyenangkanMisalnya, sambil mendengarkan musik lewat earphone, merasakan terpaan angin di kulit, atau mendengarkan suara-suara di sekeliling.
  4. Rencanakan rute yang berbeda-bedaAgar tidak jenuh, ganti rute jalan kaki setiap minggu. Usahakan untuk mencari rute dengan pemandangan yang menarik, seperti taman, kolam, rerumputan, dan lain sebagainya.

Memasukkan Jalan Kaki ke dalam Rutinitas Harian

Meski jalan kaki mudah dilakukan, menyisihkan waktu untuk melakukannya di tengah aktivitas sehari-hari, masih menjadi tantangan bagi banyak orang. Agar tetap dapat meraih manfaat jalan kaki setiap hari, Anda bisa menyisipkannya ke dalam rutinitas harian dengan cara berikut ini:

  1. Mencari waktu untuk berjalan kaki di tengah aktivitas sehari-hari. Misalnya, berjalan menuju halte bus atau stasiun ke kantor dan pulang ke rumah.
  2. Manfaatkan waktu istirahat kerja untuk berjalan menuju tempat makan siang, atau tempat-tempat di sekitar gedung kantor, seperti taman, mal, dan lain sebagainya.
  3. Daripada menggunakan lift atau eskalator, sebaiknya gunakan tangga untuk naik turun.
  4. Jika Anda pergi ke tempat-tempat yang dekat, seperti supermarket, pasar atau sekolah, kurangi penggunaan mobil, motor atau kendaraan umum dan gantikan dengan berjalan kaki. 

Studi Kasus Manfaat 10.000 Langkah

Walaupun manfaatnya selama ini belum terbukti secara ilmiah,  berjalan kaki hingga 10.000 langkah kian banyak digunakan sebagai standar berolahraga jalan kaki. Ini diyakini berawal dari sebuah kampanye pemasaran untuk mempromosikan pedometer di Jepang.

Namun, sebuah studi, yang baru-baru ini dilakukan oleh Matthew Ahmadi dari University of Sydney, Australia, telah membuktikan manfaat 10.000 langkah ini secara ilmiah. Ahmadi dan tim melakukan riset terhadap lebih dari 72.000 peserta berusia rata-rata 61 tahun, yang menggunakan accelerometer di pergelangan tangan, untuk memantau pergerakan mereka. 

Dengan mengeliminasi faktor-faktor yang berpotensi menyebabkan penyakit, seperti pola makan tidak sehat, status merokok, serta olahraga lainnya yang mereka lakukan, para peneliti menemukan jumlah langkah yang dapat memberi manfaat optimal adalah 9.000 hingga 10,000 per hari. 

Saat menindaklanjuti hasilnya, studi ini juga menemukan keterkaitan antara 10.000 langkah setiap hari dengan penurunan risiko kematian sebanyak 39% dan 21% risiko gangguan jantung.

Hasil studi ini semakin memperkuat keyakinan terhadap manfaat jalan kaki bagi kesehatan jantung. Namun, manfaat jalan kaki ternyata tak hanya untuk kesehatan jantung saja, tapi juga organ tubuh lainnya, sehingga tak ada alasan lagi untuk tidak memulai jalan kaki sejak sekarang.

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/manfaat-jalan-kaki-untuk-jantung

Gak Perlu Takut, Yuk Deteksi Dini Kanker Serviks

Kanker serviks adalah sel-sel kanker yang tumbuh pada leher rahim, sehingga dikenal juga sebagai kanker leher rahim. Kanker ini biasanya baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut. Oleh karenanya, penting bagi para perempuan untuk melakukan deteksi kanker serviks sejak dini.

Kanker serviks merupakan penyakit kanker keempat terbanyak di kalangan perempuan seluruh dunia. Di Indonesia, selain kanker payudara, kanker serviks merupakan jenis kanker kedua yang paling ditakuti dan banyak terjadi pada perempuan. 

Penyebab Kanker Serviks

Infeksi kanker serviks dimulai ketika sel-sel tidak normal tumbuh di leher rahim. Penyebab utamanya adalah infeksi virus HPV atau Human Papilloma Virus. Jika tidak ditangani dengan baik, lambat laun sel-sel tidak normal ini akan berkembang semakin tidak terkendali, sehingga membentuk tumor ganas yang menjadi penyebab kanker serviks.

Selain itu, ada berbagai faktor risiko lainnya yang membuat perempuan rentan terkena kanker serviks, yaitu

  • Faktor keturunan atau riwayat keluarga dengan kanker serviks
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Kebiasaan merokok
  • Pola makan tidak sehat, seperti kurangnya konsumsi buah dan sayuran
  • Obesitas atau berat badan berlebih
  • Riwayat infeksi penyakit seksual menular
  • Mulai melakukan hubungan seksual pada usia yang sangat muda.
  • Terlalu sering hamil atau hamil dan melahirkan di usia sangat muda

Gejala Kanker Serviks

Kanker serviks atau leher rahim bisa disembuhkan jika terdeteksi sejak tahap awal. Sayangnya, banyak perempuan tidak paham atau takut melakukan pemeriksaan dan skrining kanker serviks. 

Padahal, penting bagi perempuan untuk mengenali gejala kanker serviks pada stadium awal, agar dapat melakukan deteksi kanker serviks sejak dini. Kenali gejala-gejala awal kanker serviks berikut ini.

  1. Pendarahan pada Vagina
    Jangan abaikan pendarahan yang terjadi pada vagina saat sedang tidak menstruasi, berhubungan intim, atau sudah menopause. Walau demikian, pendarahan bisa juga terjadi saat menstruasi, yang menyebabkan darah keluar lebih banyak dari biasanya.
  2. Keputihan yang Berbeda dari BiasanyaKeputihan yang biasa terjadi berupa cairan berwarna bening atau putih, tidak berbau, dan tidak menyebabkan gatal atau nyeri pada vagina. Waspadalah jika keputihan yang keluar berwarna atau bercampur darah, berbau tidak sedap, dan menyebabkan gatal.
  3. Nyeri yang Tidak MeredaNyeri pada panggul saat berhubungan intim bisa jadi merupakan gejala awal kanker serviks. Periksakan diri segera untuk memastikannya.
  4. Tubuh Mudah LelahPendarahan yang tidak normal pada vagina menyebabkan tubuh kekurangan sel darah merah, sehingga mudah lelah meskipun sudah cukup beristirahat.
  5. Sering Buang Air KecilSel-sel kanker yang tumbuh di leher rahim bisa menyebar ke kandung kemih, sehingga menyebabkan penderita sering buang air kecil.

Kanker yang sudah memasuki stadium lanjut dan menyebar ke organ tubuh lainnya bisa menimbulkan berbagai keluhan berikut ini.

  1. Nafsu Makan HilangHilangnya nafsu makan lambat laun akan menyebabkan berat badan menurun.
  2. Darah pada Urin dan BABDarah ditemukan pada urin atau keluar saat buang air besar.
  3. Perut MembesarSel kanker yang membesar dan berkembang bisa memicu benjolan pada perut, yang membuat perut terlihat membesar.
  4. Gangguan FisikKeluhan lainnya berupa mual dan muntah, kejang atau diare.

Cara Deteksi Kanker Serviks

Segera periksakan diri jika mengalami gejala-gejala seperti di atas. Pemeriksaan kanker serviks bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

  • Pemeriksaan Pap Smear
    Deteksi kanker serviks dengan cara mengambil sampel sel dari leher rahim di ujung vagina untuk mengetahui ada tidaknya tanda-tanda kanker tahap awal.
  • Tes HPVTujuannya untuk mendeteksi ada tidaknya virus HPV (Human Papillomavirus) pada leher rahim. Analisa bisa dilakukan dengan menggunakan sampel yang sama dengan tes Pap atau mengambil sampel kedua.
  • BiopsiJika pada deteksi awal kanker serviks ditemukan tanda-tanda mencurigakan, dokter bisa melanjutkan pengambilan sampel kecil jaringan untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
  • Skrining dengan IVAPemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) merupakan pemeriksaan dengan cara mengoleskan langsung asam asetat atau cuka dapur encer pada leher rahim. Bercak putih akan terlihat setelah 1 menit jika ada sel-sel kanker pada leher rahim. 

Pencegahan Kanker Serviks

Walaupun kanker serviks merupakan masalah kesehatan yang serius, penyakit ini bisa dicegah dengan melakukan vaksinasi HPV dan menghindari faktor-faktor risikonya. 

Vaksinasi HPV adalah vaksin yang diberikan kepada perempuan mulai usia 9-26 tahun untuk mengurangi resiko terinfeksi virus HPV, penyebab utama kanker serviks. Vaksin ini akan lebih efektif jika diberikan sebelum mulai berhubungan seksual untuk pertama kalinya 

Adapun faktor-faktor risiko yang harus dihindari agar terhindar dari kanker serviks antara lain:

  1. Perilaku Seksual BerisikoHindari berhubungan seksual pada usia terlalu muda, yaitu di bawah 20 tahun dan berganti-ganti pasangan. Virus HPV bisa ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak aman.
  2. Kebiasaan MerokokMerokok dan terpapar asap rokok bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat perempuan rentan terhadap infeksi virus HPV.
  3. Pola Hidup Tidak SehatPola makan sehat dan rutin berolahraga secara teratur bisa meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi risiko terinfeksi virus HPV. Selain itu, kelola stress dengan baik serta beristirahat cukup.
  4. Kurangnya Kebersihan VaginaJaga kebersihan vagina setiap saat. Basuh dengan air setelah buang air besar dan kecil, lalu keringkan segera setelah dibersihkan. Gunakan pakaian dalam berbahan nyaman dan tidak ketat.

Selan hal-hal di atas, lanjutkan pemeriksaan Pap Smear secara rutin untuk deteksi kanker serviks sejak dini, terutama bagi wanita yang sudah menikah.

Pengobatan Kanker Serviks

Kanker serviks bisa diobati. Berikut adalah pengobatan yang biasa dilakukan pada penderita kanker serviks.

  1. RadioterapiMetode ini menggunakan sinar X untuk menghancurkan sel-sel kanker. Bisa dilakukan sebelum dan sesudah operasi, atau bersamaan dengan kemoterapi.
  2. KemoterapiMenggunakan obat-obatan untuk menghancurkan sel-sel kanker, terutama pada penderita stadium lanjut atau ketika sel-sel kanker sudah menyebar ke organ tubuh lainnya. 
  3. OperasiMelakukan pembedahan untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi, biasanya dilakukan pada penderita yang masih belum stadium lanjut. Pilihan operasinya pun tergantung pada ukuran kanker, stadium dan keinginan penderita untuk hamil di masa akan datang.

Walaupun kanker serviks adalah penyakit yang bisa dicegah dan diobati, kanker ini bisa menimbulkan berbagai komplikasi. Oleh karenanya, tetap waspada dan jangan takut untuk melakukan deteksi kanker serviks sejak dini.

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/deteksi-kanker-serviks

1 7 8 9 10 11 22

Search

+