Mengenal Dermatitis Atopik

Dermatitis atopik adalah radang kulit yang menimbulkan gejala gatal, kering, ruam merah, hinga pecah-pecah.

Pengertian

Dermatitis atopik, juga dikenal sebagai eksim, adalah kondisi di mana kulit mengalami peradangan yang menyebabkan kemerahan, gatal, kekeringan, dan pecah-pecah. Kondisi peradangan ini dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama, bahkan bertahun-tahun.

Dermatitis atopik seringkali muncul pada area kulit yang memiliki lipatan, seperti dahi, area sekitar mata dan telinga, sisi leher, dalam siku, belakang lutut, dan area selangkangan.

Kadang-kadang dermatitis atopik juga dapat disertai dengan penyakit alergi lainnya. Kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak, tetapi juga dapat terjadi pada orang dewasa.

Penyebab

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menyebabkan dan menimbulkan gejala dermatitis atopik.

  • Makanan, seperti susu, ikan, telur, jeruk, kacang-kacangan, dan gandum.
  • Alergen non-makanan, seperti debu, deterjen, sabun, dan parfum.
  • Stres.
  • Gangguan emosi.
  • Suhu yang ekstrem, seperti cuaca dingin dengan kelembapan rendah dan udara kering.

Gejala

Gejala dan tanda-tanda dermatitis atopik yang paling mudah dikenali adalah rasa gatal yang sangat mengganggu. Sensasi gatal ini biasanya memburuk pada malam hari dan dapat mengganggu tidur penderitanya.

Ketika rasa gatal semakin parah, Anda mungkin sulit menahan keinginan untuk menggaruk. Namun, menggaruk dapat memperburuk kondisi kulit Anda. Garukan dapat menyebabkan kulit berdarah, rasa gatal semakin intens, dan dapat menyebabkan infeksi sekunder.

Selain rasa gatal, ada beberapa tanda lain yang dapat dikenali, seperti:

  • Kulit yang berwarna kemerahan atau kecokelatan.
  • Munculnya benjolan kecil yang berisi cairan.
  • Dalam jangka waktu yang lama, kulit dapat menjadi tebal, pecah-pecah, bersisik, dan kasar.

Meskipun dermatitis atopik lebih sering muncul di area kulit yang memiliki lipatan, kondisi ini sebenarnya dapat muncul di seluruh permukaan kulit.

Diagnosis

Proses diagnosis dermatitis atopik dapat dilakukan oleh dokter dengan mengumpulkan informasi tentang riwayat medis dan kebiasaan menggaruk (pruritus).

Pengobatan

Pengobatan dermatitis atopik fokus pada faktor pencetus, termasuk alergen makanan. Biasanya dokter akan meresepkan antihistamin yang memiliki efek penenang untuk mengurangi rasa gatal pada malam hari. 

Namun, jika terdapat gejala gangguan saluran pernapasan, mungkin Anda akan membutuhkan antihistamin yang tidak menyebabkan kantuk.

Pemberian antibiotik dapat dilakukan jika terdapat penyakit lain yang menyertai dermatitis atopik. Untuk mencegah kulit menjadi kering, penting untuk menjaga hidrasi kulit dan menggunakan pelembap. 

Hindari penggunaan sabun beralkali. Jika alergi kulit yang Anda alami cukup parah, Anda mungkin memerlukan kortikosteroid topikal melalui suntikan.

Pencegahan

Anda dapat melakukan beberapa langkah untuk mencegah kambuhnya dermatitis atopik. Salah satu langkah utamanya adalah menghindari faktor pencetus dermatitis atopik. Jika alergi Anda disebabkan oleh debu, hindarilah debu. 

Jika alergi Anda terhadap susu, hindarilah makanan dan minuman yang mengandung susu. Beberapa langkah berikut juga dapat membantu:

  • Rutin membersihkan perlengkapan tidur. Ganti seprai dan sarung bantal minimal dua minggu sekali.
  • Gunakan selimut saat tidur, terutama jika Anda tidak tahan dengan udara dingin.
  • Lakukan pembersihan rumah secara rutin.

Komplikasi

Dermatitis atopik dapat menyebabkan beberapa komplikasi, antara lain:

  • Gatal kronis yang menyebabkan kulit menjadi bersisik. Kondisi ini disebut neurodermatitis dan ditandai dengan munculnya bercak gatal pada kulit.
  • Infeksi kulit. Garukan yang terus-menerus dapat menyebabkan luka terbuka pada kulit, meningkatkan risiko infeksi oleh bakteri dan virus, termasuk virus herpes simpleks.
  • Masalah pada mata. Gejala komplikasi pada mata meliputi gatal di sekitar kelopak mata, blefaritis (radang kelopak mata), dan konjungtivitis (radang pada selaput konjungtiva).
  • Dermatitis iritan. Kondisi ini biasanya memengaruhi orang-orang yang pekerjaannya seringkali melibatkan tangan yang basah dan terpapar sabun keras, detergen, dan desinfektan.
  • Gangguan tidur. Sensasi gatal yang terus-menerus dapat menyebabkan gangguan tidur yang sering. Akibatnya, kualitas tidur Anda dapat menurun.
  • Masalah perilaku. Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara dermatitis atopik dengan gangguan kekurangan perhatian dan hiperaktivitas, terutama pada anak-anak yang juga mengalami gangguan tidur.

Bila Anda menggalami penyakit ini, segera konsultasikan ke dokter spesialis kulit untuk penanganan dan pengobatan lebih lanjut.

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/lingkungan-sehat-dan-aman-untuk-anak/dermatitis-atopik

Bijak Memilih dan Menggunakan Alkes dan PKRT

Dalam beberapa tahun terakhir teknologi kesehatan di Indonesia terus berkembang sangat pesat, kemajuan teknologi informasi pun ikut tumbuh dengan cepat. Saat ini produk alat kesehatan seperti tensimeter, thermometer, alat pengukuran darah, timbangan, lensa kontak dan lainnya semakin mudah digunakan oleh masyarakat serta banyak tersedia di pasaran, baik yang dijual secara online maupun offline.

Perkembangan teknologi kesehatan dan informasi di Indonesia telah membawa dampak positif dalam memudahkan akses masyarakat terhadap berbagai produk alat kesehatan. Kemudahan dalam mendapatkan alat kesehatan tersebut telah memungkinkan masyarakat untuk lebih proaktif dalam menjaga kesehatan pribadi dan keluarga.

Alat kesehatan yang digunakan secara mandiri oleh masyarakat tersebut bertujuan untuk memantau kondisi kesehatan secara rutin, sekaligus dapat menjadi pertolongan pertama ketika keadaan darurat medis terjadi seperti demam, diabetes, tekanan darah tinggi dan obesitas. Dengan pemantauan yang rutin, seseorang dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan atau berkonsultasi dengan tenaga medis jika diperlukan.

Selain alat kesehatan, keseharian kita tidak terlepas dari Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) seperti pembersih lantai, sabun cuci, handsinitizer, pewangi pakaian, popok bayi, obat nyamuk dan lainnya juga banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. PKRT juga memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan di rumah tangga. Penggunaan PKRT yang tepat dan bijak dapat membantu mencegah penyebaran penyakit, menjaga kebersihan lingkungan, dan memberikan perlindungan bagi anggota keluarga.

Apa itu Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah tangga?

Alat Kesehatan (Alkes) merupakan instrumen tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.

Sementara Perbekalan Kesehatan Rumah tangga (PKRT) adalah alat, bahan, atau campuran bahan untuk pemeliharaan dan perawatan untuk kesehatan manusia, yang ditujukan untuk penggunaan di rumah tangga dan fasilitas umum.

Bagaimana cara cerdas dan bijak dalam memilih dan menggunakan Alkes dan PKRT?

Alkes dan PKRT yang kita gunakan haruslah bermanfaat, bermutu, terjangkau dan aman. Penggunaan yang tidak sesuai akan menimbulkan berbagai resiko. Oleh karena itu kita harus cerdas dan bijak dalam memilih produk alkes dan PKRT.

Sebelum menggunakan Alkes dan PKRT, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk memastikan penggunaannya optimal dan aman.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan Alkes dan PKRT:

  • Periksa izin edar

Untuk menjamin mutu dan keamanan, produk Alkes dan PKRT wajib memiliki izin edar yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI. Izin edar terdiri dari 11digit angka unik yang didahului kode huruf AKD/PKD untuk Alkes/PKRT dalam negeri dan AKL/PKL untuk Alkes/PKRT impor. Untuk mengecek Alkes atau PKRT yang aman dan memiliki izin edar, bisa melalui aplikasi alkes mobile yang bisa diunduh di playstore dan appstore atau melalui dashboard infoalkes pada tautan https://infoalkes.kemkes.go.id  

  • Baca cara penggunaan

Pastikan untuk membaca informasi yang tertera pada kemasan dan label produk seperti tujuan, petunjuk penggunaan, efek samping, masa kadaluarsa dll.

Jangan menggunakan produk yang sudah kedaluwarsa karena dapat mengurangi efektivitas dan keamanannya.

  • Gunakan sesuai petunjuk yang ada dalam kemasan

Ikuti petunjuk tersebut dengan teliti untuk memastikan penggunaan yang benar. Penggunaan yang tidak sesuai dapat menimbulkan pengukuran yang tidak akurat, keracunan, alergi, iritasi dan tujuan yang tidak tercapai

  • Perhatikan peringatan yang ada di kemasan.

Bagaimana cara yang tepat dalam menggunakan Alkes dan PKRT dengan benar?

Dalam menggunakan produk Alkes dan PKRT ada beberapa hal yang harus memperhatikan:

  • Pastikan terdapat izin edar yang dikeluarkan oleh Kemenkes,
  • Perhatikan dan ikuti petunjuk penggunaan serta petunjuk keamanan pada kemasan,
  • Simpan produk ditempat yang aman, jauh dari jangkauan anak-anak,
  • Pilih produk yang ekonomis yang sesuai dengan kebutuhan
  • Jangan mudah percaya dengan produk yang diiklankan dengan klaim yang berlebihan.

Dengan memperhatikan langkah-langkah di atas sebelum menggunakan Alkes dan PKRT, diharapkan masyarakat dapat memilih alat kesehatan dan perbekalan rumah tangga dengan bijak dan cerdas.

sumber

Cek Kesehatan Gratis: Ini Manfaat dan Jenis Pemeriksaan yang Kamu Dapatkan

Mulai Februari, masyarakat di segala kelompok usia bisa Cek Kesehatan Gratis. Ini merupakan kado ulang tahun dari pemerintah untuk membantu masyarakat hidup lebih sehat. Jenis pemeriksaan yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi tubuh dan usia.

Mengapa cek kesehatan perlu dilakukan? Apa saja tes kesehatan yang akan diberikan secara gratis? Temukan jawabannya di sini.

Manfaat dan Alasan Cek Kesehatan Perlu Dilakukan

Dalam beberapa tahun terakhir, tren gaya hidup sehat semakin populer. Terlihat dari semakin banyaknya komunitas olahraga, seperti lari, dan banyak orang yang mulai membiasakan diri untuk berolahraga dan konsumsi makanan sehat.

Gaya hidup tersebut perlu dijaga dan dilakukan secara konsisten untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Selain itu, pemeriksaan kesehatan rutin juga perlu kamu lakukan agar kesehatan semakin terjaga.

Berikut alasan dan manfaat yang akan didapatkan dengan pemeriksaan kesehatan rutin:

  • Jadi tahu kondisi badan
  • Lebih cepat tahu, lebih mudah ditangani dan cepat sembuh
  • Jadi tau apa yang harus dilakukan agar tetap sehat

Jenis Pemeriksaan Kesehatan Gratis yang Akan Diberikan

Kabar baiknya, kamu tidak perlu khawatir tentang biaya pemeriksaan kesehatan karena pemerintah menyediakannya secara gratis! Cek kesehatan ini tersedia untuk semua usia setiap tahun, tepat saat ulang tahunmu hingga 30 hari setelahnya, menyesuaikan dengan kondisi tubuh dan usiamu.

Berikut jenis pemeriksaan kesehatan gratis yang akan diberikan:

  1. Bayi Baru Lahir Jenis pemeriksaan yang akan diberikan untuk bayi baru lahir,  meliputi deteksi dini hormon tiroid, G6PD (glucose-6-phosphate dehydrogenase deficiency atau defisiensi enzim G6PD), penyakit jantung bawaan, dan skrining untuk memantau pertumbuhan anak.
  2. Balita dan Anak Prasekolah Jenis pemeriksaan yang akan diberikan, meliputi skrining tuberkulosis (penyakit infeksi paru), pemeriksaan pendengaran, penglihatan, dan kondisi gigi. Jika diperlukan, juga akan dilakukan pemeriksaan untuk mendeteksi thalasemia (kelainan darah) dan diabetes melitus (penyakit gula darah tinggi).
  3. Remaja dan Dewasa Untuk remaja dan dewasa, pemeriksaan yang akan diberikan meliputi tekanan darah, kadar kolesterol, gula darah, pemantauan risiko kardiovaskular (masalah terkait jantung dan pembuluh darah), fungsi paru untuk mendeteksi tuberkulosis dan PPOK (penyakit paru obstruktif kronis), serta deteksi dini kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, dan kanker usus.
  4. Lansia Lansia akan mendapatkan pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan fungsi indra (pendengaran, penglihatan), kesehatan jiwa, hati, geriatri (penilaian kesehatan orang tua), deteksi gangguan kardiovaskular, paru, dan kanker. 

Cara Daftar Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis, kamu bisa mendaftar lewat aplikasi SATUSEHAT Mobile. Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan notifikasi dan hasil pemeriksaan kesehatan di aplikasi. Jadi, pastikan kamu dan keluarga sudah mengunduh aplikasi dan memiliki akun SATUSEHAT Mobile, ya.

🔗 Unduh SATUSEHAT Mobile di Android dan iOS

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/cek-kesehatan-gratis

11 Hal tentang Penyakit Hirschsprung yang Perlu Anda Ketahui

enyakit Hirschsprung adalah kondisi yang tampaknya sederhana namun menyimpan kompleksitas biologis yang mendalam. Bayangkan usus sebagai jalan raya yang dilalui oleh makanan menuju pembuangan. Pada penderita HSCR, sebagian jalan raya ini tidak dilengkapi lampu lalu lintas—sel ganglion yang seharusnya mengatur pergerakan usus. Akibatnya, pergerakan terhenti, dan kemacetan terjadi. Berikut ini 11 tanya-jawab tentang Penyakit Hirschsprung yang perlu Anda ketahui.

Apa itu penyakit Hirschsprung? 

Penyakit Hirschsprung adalah kelainan bawaan lahir yang terjadi ketika sebagian usus besar (kolon) tidak memiliki sel saraf yang disebut ganglion. Sel-sel saraf ini penting untuk mengendalikan gerakan usus. Tanpa sel ganglion, bagian usus tersebut tidak dapat berkontraksi dan menggerakkan tinja, yang menyebabkan obstruksi atau penyumbatan usus.

Apa penyebab penyakit Hirschsprung? 

Penyebab utama penyakit Hirschsprung adalah kegagalan perkembangan sel saraf ganglion di dinding usus selama masa janin. Kondisi ini diyakini terkait dengan mutasi genetik tertentu dan dapat terjadi secara sporadis atau diturunkan dalam keluarga.

Secara genetik, penyebab utama Penyakit Hirschsprung berakar pada gangguan sinyal RET, gen yang seharusnya mengarahkan sel-sel saraf untuk mencapai usus bagian bawah. Ketika sinyal ini gagal, sel-sel saraf mati sebelum tiba di tempat tujuan, meninggalkan bagian usus tanpa kontrol saraf yang memadai. Tidak hanya RET, gen EDNRB dan EDN3 turut berkontribusi pada hambatan migrasi sel saraf, memperburuk kondisi. Selain itu, mutasi pada gen SOX10 dapat mempengaruhi perkembangan sel saraf secara keseluruhan, bahkan mengaitkannya dengan sindrom lain.

Secara histologis, ciri khas Penyakit Hirschsprung adalah tidak adanya sel ganglion di area yang terdampak, serta penebalan serabut saraf yang berusaha mengompensasi kekosongan tersebut.

Apa saja gejala penyakit Hirschsprung?

Gejala utama penyakit Hirschsprung dapat bervariasi berdasarkan usia penderita:

  • Pada bayi baru lahir: Tidak buang air besar dalam 48 jam pertama setelah lahir, muntah hijau atau coklat, perut buncit, dan rewel.
  • Pada anak-anak: Sembelit kronis, pertumbuhan terhambat, infeksi usus (enterokolitis), dan tinja berbau busuk.
  • Pada remaja dan dewasa: Sembelit parah, kembung, dan nyeri perut kronis.

Intinya, secara klinis, kondisi penderita penyakit Hirschsprung ini termanifestasi dalam sembelit kronis yang berulang, perut kembung, hingga risiko infeksi usus yang meningkat. Penyakit Hirschsprung bukanlah sekadar gangguan buang air besar—ini adalah kondisi genetik kompleks yang memerlukan intervensi medis intensif sejak dini. Dengan memahami mekanisme molekuler di baliknya, harapannya pengobatan yang lebih efektif dapat dikembangkan untuk mengatasi gangguan saraf usus yang menyebabkan derita berkepanjangan ini.

Bagaimana cara mendiagnosis penyakit Hirschsprung? 

Diagnosa dilakukan melalui beberapa pemeriksaan berikut:

  • Pemeriksaan fisik: Dokter akan meraba perut untuk mendeteksi pembengkakan usus.
  • Foto Rontgen atau X-ray perut untuk melihat adanya penyumbatan.
  • Biopsi rektum untuk mengambil sampel jaringan usus dan memeriksa keberadaan sel ganglion.
  • Manometri anorektal untuk mengukur fungsi saraf di sekitar anus.

Apa saja jenis penyakit Hirschsprung? 

Penyakit Hirschsprung dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan panjang segmen usus yang terkena:

  • Hirschsprung Segmen Pendek (Short-Segment): Hanya sebagian kecil usus yang terkena.
  • Hirschsprung Segmen Panjang (Long-Segment): Sebagian besar usus besar terkena.
  • Total Colon Aganglionosis: Seluruh usus besar tidak memiliki sel ganglion.

Bagaimana pengobatan penyakit Hirschsprung? 

Pengobatan utama penyakit Hirschsprung adalah pembedahan. Ada dua jenis operasi utama:

  • Pull-through Surgery: Bagian usus yang tidak memiliki sel ganglion diangkat, dan bagian usus yang sehat disambungkan ke anus.
  • Kolostomi: Lubang buatan dibuat di perut untuk mengeluarkan tinja sementara, sebelum operasi pull-through.

Apa risiko dan komplikasi dari penyakit Hirschsprung? 

Komplikasi yang dapat terjadi meliputi:

  • Enterokolitis Hirschsprung: Infeksi berat pada usus yang dapat mengancam nyawa.
  • Sembelit kronis pasca operasi.
  • Inkontinensia atau kesulitan mengontrol buang air besar.

Apakah penyakit Hirschsprung dapat disembuhkan? 

Ya, penyakit Hirschsprung dapat disembuhkan melalui operasi. Namun, beberapa pasien mungkin masih mengalami masalah pencernaan seperti sembelit atau infeksi usus meskipun setelah operasi.

Bagaimana prognosis pasien dengan penyakit Hirschsprung? 

Dengan perawatan yang tepat, prognosisnya umumnya baik. Sebagian besar anak dapat hidup normal meskipun ada risiko komplikasi jangka panjang seperti sembelit kronis atau enterokolitis.

Apa yang dapat dilakukan orang tua jika anaknya didiagnosis dengan penyakit Hirschsprung? 

Orang tua harus bekerja sama dengan tim medis untuk memahami rencana perawatan, menjalani operasi sesuai jadwal, serta memastikan pemantauan pasca operasi yang ketat untuk mencegah komplikasi.

Bagaimana potensi regenerative medicine di masa mendatang di dalam mengatasi Penyakit Hirschsprung?

Berbicara tentang regenerative medicine, maka kita tentunya membahas potensi terapi stem cell, terapi gen, nanoteknologi, organoid, dan CRISPR dalam mengatasi penyakit Hirschsprung. Berikut ini penjelasannya.

  1. Terapi Sel Punca (Stem Cell)
    • Terapi berbasis sel induk (stem cell) bertujuan untuk menggantikan sel ganglion enterik yang hilang akibat penyakit Hirschsprung. Sel induk pluripoten yang diinduksi (iPSCs) telah digunakan untuk membentuk model penyakit dan menunjukkan kemampuan diferensiasi menjadi sel neural crest yang dapat bermigrasi dan berfungsi sebagai neuron enterik (Lui et al., 2018).
  2. Gene Therapy
    • Terapi gen menggunakan CRISPR/Cas9 untuk mengoreksi mutasi genetik yang menyebabkan Hirschsprung. Teknik ini telah digunakan untuk mengoreksi mutasi Sox10 dalam model tikus dan mengembalikan fungsi neural crest cells (NCCs) yang terganggu (Li et al., 2018).
  3. Nanoteknologi
    • Nanoteknologi dapat digunakan untuk pengiriman terapi gen secara spesifik ke sel target. Sebagai contoh, nanopartikel DNA telah digunakan untuk mengirimkan editor genetik (ABE) ke sel hematopoietik CD34+ untuk memperbaiki mutasi genetik (Liang et al., 2024). Kombinasi nanobubbles dengan terapi – pendekatan lainnya berpotensi mengatasi penyakit Hirschsprung.
  4. Organoid
    • Organoid berbasis iPSCs dapat digunakan sebagai model untuk mempelajari patogenesis Hirschsprung serta sebagai sumber potensial sel untuk transplantasi guna menggantikan neuron enterik yang hilang (Conner et al., 2023).
  5. CRISPR/Cas9
    • CRISPR/Cas9 telah digunakan untuk mengoreksi mutasi genetik yang terkait dengan Hirschsprung, termasuk mutasi RET dan Sox10. Koreksi genetik ini mengembalikan fungsi NCCs dan berpotensi mengatasi aganglionosis pada usus (Lai et al., 2017).

Pendekatan berbasis stem cell, terapi gen, nanoteknologi, organoid, dan CRISPR menunjukkan potensi besar dalam mengatasi Hirschsprung melalui penggantian sel ganglion, koreksi genetik, dan peningkatan fungsi neural crest cells.

Konklusi dan Rekomendasi

Penyakit Hirschsprung adalah kelainan genetik kompleks yang ditandai oleh ketiadaan sel ganglion di sebagian usus, menyebabkan gangguan pergerakan usus dan risiko obstruksi. Penanganan utama berupa pembedahan pull-through dan kolostomi, meskipun risiko komplikasi seperti enterokolitis dan sembelit kronis tetap ada. Terapi berbasis regenerative medicine, termasuk sel punca, terapi gen, nanoteknologi, organoid, dan CRISPR, menunjukkan potensi besar dalam mengatasi kondisi ini dengan menggantikan sel ganglion yang hilang dan memperbaiki mutasi genetik. Orang tua dan pasien disarankan untuk mengikuti rencana perawatan medis secara ketat dan menjaga pemantauan pasca operasi guna mencegah komplikasi serta memanfaatkan perkembangan terapi regeneratif di masa mendatang.

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/penyakit-hirschsprung

5 Tips Menjaga Kesehatan Balita yang Sering Dianggap Sepele tapi Penting

Menjaga kesehatan Balita bukan cuma soal imunisasi atau cek rutin ke dokter. Ada hal-hal kecil yang kelihatannya sepele, tapi justru sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang si kecil. Berikut 5 tips sederhana namun terbukti penting menurut berbagai penelitian ilmiah.

1. Cuci Tangan Sebelum Menyusui dan Memberi Makan

Kelihatannya sederhana, tapi menurut jurnal The Lancet Global Health (2021), praktik mencuci tangan ibu dengan sabun sebelum menyentuh makanan balita dapat menurunkan risiko diare hingga 40%.

Diare masih menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia. Padahal, langkah preventifnya semudah mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 20 detik.

Referensi: Wolf, J. et al. (2021). Impact of Handwashing on Diarrheal Disease in Children Under Five. The Lancet Global Health.

2. Menjaga Kebersihan Mainan Anak

Mainan sering masuk ke mulut balita. Penelitian dari Pediatrics (2019) menunjukkan bahwa permukaan mainan bisa menjadi sarang bakteri dan virus, termasuk norovirus dan rotavirus.

Sterilisasi rutin—cukup dengan air sabun hangat atau disinfektan ramah anak—dapat mencegah infeksi saluran cerna dan pernapasan.

Referensi: Julian, T. R. et al. (2019). Fomites and Child Health: Evidence from Daycare Centers. Pediatrics Journal.

3. Tidur Cukup dan Teratur

Tidur bukan hanya waktu istirahat, tapi juga saat tubuh memproduksi hormon pertumbuhan dan memperkuat imunitas. Studi dari Sleep Medicine Reviews (2020) menyebutkan balita yang tidur kurang dari 10 jam per hari lebih rentan mengalami gangguan perilaku dan penurunan daya tahan tubuh.

Tipsnya: buat rutinitas tidur yang konsisten, hindari layar gadget satu jam sebelum tidur, dan ciptakan suasana kamar yang tenang.

Referensi: Mindell, J. A., et al. (2020). Sleep and Immune Function in Early Childhood. Sleep Medicine Reviews.

4. Tidak Memaksa Anak Makan

Si kecil susah makan? Jangan langsung dipaksa. Ternyata, memaksa anak makan justru bisa menurunkan nafsu makan dan berdampak jangka panjang terhadap kebiasaan makan yang tidak sehat.

Jurnal Appetite (2021) menegaskan bahwa “responsive feeding” alias memberi makan sesuai sinyal lapar dan kenyang anak, lebih efektif mendukung pertumbuhan ideal.

Referensi: Black, M. M. & Aboud, F. E. (2021). Responsive Feeding and Child Health Outcomes. Appetite.

5. Eksposur Sinar Matahari Pagi

Vitamin D penting untuk pertumbuhan tulang dan sistem imun balita. Sinar matahari pagi (sebelum jam 9) membantu tubuh memproduksi vitamin D alami.

Penelitian dari Journal of Pediatric Endocrinology (2018) menunjukkan bahwa anak-anak yang kurang terpapar sinar matahari berisiko mengalami defisiensi vitamin D dan gangguan pertumbuhan.

Referensi: Holick, M. F. et al. (2018). Sunlight and Vitamin D in Childhood. Journal of Pediatric Endocrinology and Metabolism.

Hal-hal kecil seperti cuci tangan, membersihkan mainan, tidur cukup, makan tanpa paksaan, dan berjemur bukan cuma kebiasaan baik—tapi juga langkah ilmiah yang terbukti melindungi kesehatan balita. Yuk, jangan anggap sepele!

Sumber

https://kemkes.go.id/id/5-tips-menjaga-kesehatan-balita-yang-sering-dianggap-sepele-tapi-penting

Rokok Membuat Hidup Jadi Redup

Merokok merupakan aktivitas penting bagi seseorang yang sudah kecanduan rokok, namun menjadi aktivitas yang kurang disukai banyak orang, bahkan kadang terganggu oleh asap yang dikeluarkan oleh aktivitas tersebut. Bahkan, perokok yang telah beralih dari rokok konvensional ke rokok elektrik sering kali juga merasa terganggu oleh asap rokok konvensional. Kedua aktivitas tersebut (merokok konvensional dan merokok elektrik) tetap saja merupakan aktivitas yang tidak baik secara norma sosial dan tidak sehat, terutama bagi orang-orang yang mengidap penyakit tertentu.

Fakta yang tidak bisa dielakkan terkait dengan aktivitas merokok adalah tidak ada kepala keluarga yang mau mengajak anggota keluarga (isteri dan anaknya) untuk merokok bersama. Bahkan, seorang kepala keluarga sering kali malah menghukum anaknya yang ketahuan merokok. Jika aktivitas tersebut baik, tentunya perokok mengajak anggota keluarganya untuk merokok bersamanya.

Aktivitas merokok juga dinilai tidak sehat. Faktanya ketika seseorang batuk berat atau terkena gangguan jantung, begitu disuruh berhenti merokok, maka orang tersebut akan berhenti merokok. Bahkan, sering kali perokok langsung berhenti merokok ketika dirinya mengalami masalah kesehatan. Logikanya, jika tidak berpengaruh, mengapa harus berhenti?

Merokok dapat membuat hidup seseorang menjadi redup. Berdasarkan penelitian, merokok dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang serius, seperti masalah pernapasan, penyakit jantung, kanker dan penyakit lainnya. Kebiasaan merokok juga dapat mempengaruhi kualitas hidup secara sosial, ekonomi, dan psikologis. Meskipun merokok terlihat sebagai kegiatan yang memberikan kenyamanan, namun akhirnya merokok dapat membuat hidup seseorang menjadi lebih redup dalam banyak aspek.

Dampak Terhadap Kesehatan

Aspek yang paling jelas dan paling signifikan terdampak dari merokok adalah kesehatan. Merokok telah terbukti menjadi salah satu penyebab utama berbagai masalah kesehatan.Nikotin dalam asap rokok yang dihisap seseorang akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah, yang dapat menyebabkan pengerasan arteri dan pembentukan bekuan darah, yang pada gilirannya akan menjadi penyakit jantung dan pembuluh darah termasuk stroke.

Merokokpun akan dapat menyebabkan berbagai masalah pernapasan, seperti bronkitis kronis, emfisema, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Paparan secara terus-menerus terhadap asap rokok akan merusak jaringan paru-paru dan mengganggu kemampuan paru-paru untuk berfungsi dengan baik. Merokok juga akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya, termasuk gangguan pada sistem pencernaan, gangguan pada sistem kekebalan tubuh, dan kerusakan pada gigi dan gusi. Bahkan pada sebagian orang dapat menyebabkan kelainan janin pada anak yang dikandung dan impotensi.

.Merokok juga menjadi faktor risiko utama untuk berbagai jenis kanker, termasuk kanker paru-paru, mulut, tenggorokan, esofagus, pankreas, dan kandung kemih. Zat-zat kimia yang terdapat pada asap rokok dapat merusak DNA dalam sel-sel tubuh makhluk hidup, utamanya manusia, sehingga menyebabkan pertumbuhan sel-sel tidak normal yang dapat berkembang menjadi kanker.

Konsumsi rokok secara terus-menerus akan mengurangi kualitas hidup seseorang dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Perokok akan mempunyai harapan hidup lebih pendek dibandingkan yang bukan perokok. Tragisnya, merokok secara signifikan meningkatkan risiko kematian dini.

Merokok Merugikan Secara Sosial

Merokok juga dapat merugikan secara sosial, karena tidak semua orang tahan dengan asap rokok, baik orang yang mengidap penyakit pernapasan, pasca stroke, alergi asap, penyakit lainnya maupun unsur sosial yang menyebabkan seseorang merasa terganggu apabila terkena asap rokok atau bau asap rokok. Di samping itu, merokok di dekat ibu hamil atau anak dapat menyebabkan gangguan kehamilan dan tumbuh kembang anak. 

Paparan terhadap perilaku merokok dalam lingkungan sosial dapat mempengaruhi anak-anak dan remaja untuk mencoba merokok. Kebiasaan merokok yang dilakukan orang dewasa sangat mempengaruhi persepsi anak dan remaja tentang merokok dan meningkatkan kemungkinan mereka untuk mulai merokok pada usia yang sangat muda. Bahkan di lapangan kita temukan ada balita yang telah mahir merokok, dikarenakan berada di lingkungan perokok dan terpengaruh oleh lingkungannya.

Perokok pasif, yaitu mereka yang secara tidak sengaja terpapar asap rokok pada saat terjadi aktivtas merokok, juga berisiko mengalami dampak negatif dari aktivitas merokok. Ternyata, tidak hanya perokok pasif, perokok tangan ketiga (yaitu mereka yang berada di ruangan yang pernah dipakai untuk aktivitas merokok atau menghirup partikel asap rokok di pakaian atau benda lain) juga akan terkena dampak negatif dari merokok. Ini bisa mencakup risiko terkena kanker, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan. Jadi, asap rokok tidak hanya berdampak pada kesehatan perokok sendiri, tetapi juga pada kesehatan orang lain di sekitarnya.

Merokok Merugikan Secara Ekonomi

Merokok bukan hanya merugikan dari segi kesehatan tetapi juga dari segi finansial. Biaya merokok dapat menjadi beban yang cukup besar, terutama jika dihitung dalam jangka panjang. Uang yang dihabiskan untuk membeli rokok bisa digunakan untuk hal-hal lain yang lebih bermanfaat.

Pembelian rokok adalah pengeluaran langsung yang dapat menyebabkan beban finansial bagi perokok dan keluarganya, terutama pada keluarga dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah. Harga rokok terus meningkat dari waktu ke waktu, sehingga biaya tersebut dapat menumpuk, terutama bagi perokok reguler.

Banyak rumah tangga yang pengeluaran untuk rokok menjadi nomor 2 setelah beras atau makanan pokok.. Bahkan, tidak jarang di rumah tangga perokok mempunyai anak dengan masalah gizi (stunting, kurang gizi, dan lainnya). Namun, pengeluaran untuk rokok hampir 10 kali lipat dibandingkan susu dan makanan bergizi untuk anaknya. Sungguh miris melihat kondisi ini.

Biaya kesehatan yang tinggi terkait dengan dampak asap rokok sangat mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. Biaya perawatan kesehatan yang tinggi dikeluarkan oleh pemerintah dan atau lembaga pembiayaan kesehatan lainnya untuk penyakit terkait dengan rokok berdampak pada pengurangan sumber daya yang tersedia untuk layanan kesehatan lainnya, serta meningkatkan beban ekonomi keluarga perokok dan masyarakat secara keseluruhan.

Perokok cenderung memiliki produktivitas kerja kurang baik, karena perokok lebih sering mengambil istirahat untuk merokok selama jam kerja dan tingkat absensi yang lebih tinggi di tempat kerja karena masalah kesehatan yang terkait dengan perilaku merokok, seperti batuk, pilek dan gangguan pernapasan lainnya. Merokok telah terbukti menjadi penyebab utama berbagai penyakit serius, seperti penyakit jantung, kanker, dan gangguan pernapasan. Biaya akibat beban ganda perawatan kesehatan untuk mengobati gangguan kesehatan dan kehilangan hari kerja akibat sakit yang terkait dengan merokok dapat menjadi sangat tinggi.

Merokok juga memiliki dampak ekonomi negatif yang signifikan pada tingkat makro. Negara-negara dengan tingkat merokok yang tinggi sering kali mengalami beban ekonomi yang lebih besar dikarenakan biaya perawatan kesehatan yang tinggi dan produktivitas yang menurun. Selain itu, pengeluaran yang tinggi untuk memerangi dampak kesehatan yang disebabkan oleh merokok dapat mengurangi sumber daya yang tersedia untuk pengembangan infrastruktur dan layanan publik lainnya.

Industri rokok mungkin dapat menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi suatu negara, tetapi kerugian secara ekonomi bagi industri lain yang terkait dengan merokok juga dapat terjadi. Misalnya, biaya kesehatan yang tinggi terkait perilaku merokok karyawan industri lainnya akan mengurangi daya beli konsumen untuk barang dan layanan lainnya, yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Rokok Merugikan Psikologis

Secara psikologis, merokok juga merugikan. Nikotin sebagai salah satu zat adiktif yang merupakan kandungan asap rokok, akan menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis. Orang yang kecanduan rokok akan merasa sulit untuk berhenti merokok, meskipun mereka menyadari risiko kesehatan yang terkait dengannya. Ketergantungan ini dapat menyebabkan stres dan kecemasan jika seseorang tidak dapat merokok untuk periode waktu tertentu.

Di samping itu, perokok akan mengalami koping maladaktif. Merokok sering digunakan sebagai koping mekanisme untuk mengatasi stres, kecemasan, atau tekanan emosional lainnya. Namun, hal tersebut merupakan solusi sementara yang tidak efektif dan dapat merugikan kesejahteraan psikologis dalam jangka panjang. Menggunakan rokok sebagai koping mekanisme juga dapat menghalangi individu untuk mengembangkan strategi koping yang lebih sehat dan adaptif serta bermanfaat.

Orang yang merokok mungkin akan mengalami rasa bersalah atau malu karena kebiasaan mereka, terutama jika mereka menyadari dampak negatifnya terhadap kesehatan mereka atau lingkungan sekitar. Perasaan ini dapat menyebabkan penurunan harga diri dan kesejahteraan psikologis secara keseluruhan. Hal lainnya adalah banyaknya perokok yang mencoba untuk berhenti merokok merasa putus asa dan tidak mampu mengatasi kecanduan mereka. Kegagalan untuk berhenti merokok dapat menyebabkan perasaan frustasi, putus asa, dan rendah diri, yang semuanya dapat merugikan kesejahteraan psikologis.

Meskipun mungkin terlihat sepele, merokok juga dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental atau kejiwaan, seperti ketrgantungan, depresi dan kecemasan. Penelitian telah menemukan hubungan antara merokok dan peningkatan risiko masalah kesehatan mental, meskipun hubungan ini kompleks dan dapat dipengaruhi oleh faktor lain.

Ketergantungan pada rokok juga dapat memberikan dampak psikologis yang signifikan. Orang yang mencoba untuk berhenti merokok sering kali mengalami stres, kecemasan, dan depresi sebagai hasil dari kecanduan nikotin. Selain itu, kebiasaan merokok seringkali menjadi koping mekanisme untuk menghadapi stres, yang berarti individu tersebut mungkin kesulitan menangani stres tanpa merokok.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, penting bagi individu yang merokok untuk menyadari bahwa kebiasaan mereka tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga pada kesejahteraan psikologis mereka. Mendapatkan dukungan untuk mengatasi kecanduan rokok dan mengembangkan strategi koping yang lebih sehat dapat membantu meningkatkan kesejahteraan psikologis secara keseluruhan.

Sebagai akhir dari tulisan ini, rokok tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan fisik seseorang, tetapi juga dapat mereduksi kualitas hidup secara keseluruhan melalui dampaknya pada aspek-aspek sosial, ekonomi, dan psikologis. Pengaturan kawasan tanpa rokok (KTR) telah diterapkan di banyak tempat umum, seperti restoran, kafe, transportasi umum, dan tempat kerja. Hal ini untuk mengurangi aktivitas merokok, agar dapat mempertahankan kualitas udara tetap bersih dan sehat, terlebih di dalam ruangan. Ketidaknyamanan sosial para perokok pada KTR sesungguhnya lebih kecil dibandingkan kenyamanan dan kesehatan yang didapatkan, baik oleh orang yang tidak merokok maupun diri si perokok sendiri.

Upaya berhenti merokok sangat penting walaupun sulit. Berhenti merokok dan mengalihkan belanja rokok untuk hal-hal yang lebih baik akan memberikan dampak positif bagi setiap orang. Hidup sehat tanpa rokok menjadikan hidup lebih berarti, baik bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat dan negara.

Hidup sehat tanpa rokok menjadikan hidup lebih berarti, baik bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat dan negara.”

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/rokok-membuat-hidup-jadi-redup

Yuk Aktif Bergerak

Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang memerlukan pengeluaran energi

Jenis Jenis Aktivitas Fisik

Contoh : berjalan kaki, bersepeda, olahraga, dan bentuk rekreasi aktif (misalnya, menari, yoga, tai chi).

Aktivitas fisik juga dapat dilakukan di tempat kerja dan di sekitar rumah. Segala bentuk aktivitas fisik dapat memberikan manfaat kesehatan jika dilakukan secara rutin dan dengan durasi dan intensitas yang cukup.

Aktivitas Fisik Yang Direkomendasikan WHO berdasarkan usia

  1. Anak dan remaja (usia 5-17 tahun)
  • Minimal melakukan aktivitas fisik sedang-berat selama 60 menit setiap hari contoh : lari
  • Minimal 3 hari dalam seminggu melakukan aktivitas aerobic untuk penguatan otot dan tulang contoh :
  • Membatasi waktu yang dihabiskan untuk kegiatan sedentari dan menggantikannya dengan berbagai aktivitas dalam berapapun tingkat intensitasnya

2. Dewasa (usia 18 – 64 tahun)

  • Melakukan selama minimal 150-300 menit aktivitas fisik intensitas sedang (contoh : jalan cepat,) atau selama minimal 75-150 menit aktivitas fisik intensitas berat (contoh : lari ) dalam seminggu
  • Melakukan selama minimal 2 hari dalam seminggu aktivitas fisik untuk penguatan otot dan tulang (contoh :sit up, push up, plank, squat, dll)
  • Tambahan manfaat kesehatan akan diperoleh jika melakukan aktivitas fisik intensitas sedang selama lebih dari 300 menit dan aktivitas fisik intensitas berat lebih dari 150 menit
  • Membatasi waktu yang dihabiskan untuk kegiatan sedentari dan menggantikannya dengan berbagai aktivitas dalam berapapun tingkat intensitasnya.

3. Lansia ( usia 65 tahun dan lebih)

  • Melakukan selama minimal 150-300 menit aktivitas fisik intensitas sedang (contoh : jalan cepat,) atau selama minimal 75-150 menit aktivitas fisik intensitas berat (contoh : lari ) dalam seminggu
  • Melakukan selama minimal 2 hari dalam seminggu aktivitas fisik untuk penguatan otot intesitas sedang atau lebih yang melibatkan otot besar (contoh : dll)
  • Melakukan selama minimal 3 hari dalam seminggu aktivitas fisik untuk keseimbangan dan penguatan dengan intesitas sedang sampai lebih.
  • Tambahan manfaat kesehatan akan diperoleh jika melakukan aktivitas fisik intensitas sedang selama lebih dari 300 menit dan aktivitas fisik intensitas berat lebih dari 150 menit
  • Membatasi waktu yang dihabiskan untuk kegiatan sedentari dan menggantikannya dengan berbagai aktivitas dalam berapapun tingkat intensitasnya.

4. Wanita hamil dan nifas

  • Melakukan selama minimal 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang dalam seminggu (contoh : jalan cepat)
  • Disarankan ada aktivitas fisik untuk penguatan otot dan stretching ringan
  • Bagi wanita yang sebelumnya sudah terbiasa melakukan aktivitas fisik berat sebelum hamil bisa melanjutkan disesuaikan dengan kondisi
  • Membatasi waktu yang dihabiskan untuk kegiatan sedentari dan menggantikannya dengan berbagai aktivitas dalam berapapun tingkat intensitasnya

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/diet-sehat/aktif-bergerak

Mau jadi Lansia Sehat dan Produktif? Begini Caranya

Kesehatan Lansia adalah proses berkelanjutan dalam mengoptimalkan peluang dan kemampuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan fisik dan mental, kemandirian, dan kualitas hidup sepanjang kehidupan untuk mencapai kondisi penuaan yang sehat.

Lansia sehat adalah Lansia yang berdaya serta mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik, mental, sosial, finansial, dan spiritual mereka dan lingkungan sosialnya.

Masalah apa saja yang lazim terjadi pada Lansia?

Sindrom geriatri merupakan masalah yang sering dialami pada lansia dimana ada 14 penurunan kemampuan pada lansia yang ditandai dengan : 

  1. Berkurangnya Kemampuan Gerak : Berkurangnya kemampuan gerak dapat terjadi akibat penurunan fungsi fisik karena berkurangnya aktifitas serta karena menderita penyakit.
  2. Kejadian jatuh dan Patah Tulang : Perubahan gaya jalan dan keseimbangan yang dialami lansia dapat menyebabkan risiko jatuh dan patah tulang.
  3. Mengompol atau ketidakmampuan menahan keinginan BAK : Mengompol terjadi karena ketidakmampuan menahan keluarnya urin atau keluarnya urin secara tak terkendali pada saat yang tidak tepat dan tidak diinginkan.
  4. Infeksi : Infeksi yang dialami lansia karena menurunnya fungsi imun, perubahan berbagai fungsi tubuh serta penyakit yang dialami Lansia.   
  5. Gangguan Fungsi Indera : Gangguan yang sering dialami lansia adalah gangguan pendengaran, penglihatan dan penciuman akibat proses menua.
  6. Kekurangan gizi : Kekurangan gizi pada lansia karena kurangnya asupan energi dan protein, gangguan metabolisme tubuh, masalah psikologis serta masalah keuangan.
  7. Masalah akibat tindakan medis: Lansia menerima terlalu banyak obat, menggunakan obat terlalu lama atau obat dengan dosis yang berlebihan akibat penyakit yang diderita.
  8. Gangguan tidur : Lansia sering mengalami kesulitan jatuh tertidur, sulit terlelap, bangun pada malam hari dan sering buang air kecil yang mengganggu waktu tidurnya.
  9. Gangguan fungsi kognitif : Kapasitas intelektual yang menurun pada lansia sering menyebabkan lansia mengalami pikun.
  10. Isolasi : Lansia sering menarik diri dari lingkungan sekitar karena adanya masalah psikologis.
  11. Konstipasi : Kesulitan buang air besar (Konstipasi) sering terjadi pada lansia karena berkurangnya gerakan (peristaltik) usus.
  12. Gangguan fungsi imun : Sistem imun yang menurun pada lansia sehingga menyebabkan mudah terkena infeksi.
  13. Gangguan fungsi seksual : Sering terjadi pada lansia laki-laki berupa ketidakmampuan ereksi, ketidakmampuan penetrasi, atau  ketidakmampuan mempertahankan ereksi.
  14. Berkurangnya kemampuan keuangan : Masalah keuangan karena berkurangnya pendapatan meningkatkan risiko keterbatasan akses terhadap berbagai layanan kesehatan, serta pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Upaya Promotif Kesehatan Lansia

1. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan.

• Sayur dan buah merupakan sumber berbagai vitamin, mineral, dan serat.

• Sayuran dan buah dapat dikonsumsi utuh atau dalam bentuk minuman jus.

• Konsumsi buah matang dan batasi minuman jus bergula atau minuman jus kemasan.

2. Biasakan mengonsumsi makanan sumber kalsium seperti ikan dan susu.

• Konsumsi bahan makanan sumber kalsium terutama dari ikan dan susu atau produk olahan susu lainnya (keju, yogurt, mentega/butter).

• Disarankan untuk memilih susu yang kandungan lemaknya lebih rendah.

3. Biasakan mengonsumsi makanan berserat.

• Asupan serat yang cukup akan membantu sistem pencernaan berjalan lancar.

• Konsumsi sumber karbohidrat yang banyak mengandung serat (seperti nasi merah, havermout, oatmeal dan roti gandum).

• Konsumsi sayuran serta buah yang banyak mengandung serat.

4. Batasi mengonsumsi makanan yang tinggi garam (natrium).

• Makanlah makanan rendah garam karena makanan tinggi kadar garam dapat meningkatkan hipertensi.

• Hindari makanan makanan yang mengandung kadar garam tinggi antara lain sosis, ikan asin, buah dan sayur yang diawetkan, dendeng, telur asin, kue kering, dll.

 5. Minum air putih sesuai kebutuhan

• Minum air sangat penting bagi metabolisme tubuh.

• Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan sangat diperlukan tubuh untuk mengganti cairan yang hilang.

• Anjuran minum air putih 6-8 gelas sehari (1.5-2 ltr/hari).

6. Tetap melakukan aktivitas fisik.

• Tetap beraktivitas fisik adalah salah satu cara untuk mendukung pemenuhan gizi seimbang pada lansia.

• Aktivitas fisik dapat membantu menambah selera makan.

• Aktifitas fisik menjaga kelenturan otot dan relaksasi otot, baik bagi kesehatan jantung, serta menjaga kebugaran tubuh lansia

7. Batasi konsumsi gula, garam dan lemak/ minyak.

• Makanan yang mengandung tinggi gula, garam dan lemak dapat meningkatkan risiko terhadap timbulnya penyakit hipertensi, stroke, penyakit jantung, kanker, diabetes, dan asam urat yang tinggi.

• Batasi makanan seperti jeroan,daging olahan (sosis, nugget, dll), dan emping melinjo.

• Sumber lemak baik yang dapat dikonsumsi seperti daging merah (sapi, kambing, dll), kacang kacangan, biji-bijian, alpukat, dan ikan.

• Anjuran konsumsi gula adalah maksimal 4 sendok makan per hari; anjuran konsumsi garam maksimal 1 sendok teh per hari; sementara asupan lemak/ minyak maksimal 5 sendok makan per hari.

Aktifitas fisik apa saja yang bisa dilakukan Lansia?

A. Berjalan kaki

Salah satu aktivitas fisik paling sederhana dan baik untuk lansia adalah jalan santai. Aktivitas ini dapat menambah stamina, membakar kalori berlebih, dan menguatkan jantung.

B. Bersepeda

Bersepeda baik untuk meningkatkan kekuatan tulang dan sendi, serta menjaga kesehatan jantung. Jaga keamanan saat bersepeda dengan menggunakan pelindung.

C. Berdansa

Melakukan gerakan dansa sambil diiringi musik atau lagu kesenangan tentu menjadi aktivitas yang sangat menyenangkan. Aktifitas dansa ini baik untuk menjaga kebugaran dan keseimbangan tubuh.

D. Berenang

Berenang merupakan salah satu pilihan aktifitas fisik yang paling baik bagi lansia karena dapat meningkatkan kekuatan otot dan sendi, melancarkan aliran darah, serta baik untuk kesehatan jantung, otak, dan paru-paru.

Latihan fisik apa yang bisa dilakukan Lansia?

a. Latihan Kelenturan Tubuh

Kelenturan adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerak melalui ruang gerak sendi atau ruang gerak tubuh secara maksimal. Bentuknya latihan peregangan/stretching, seperti peregangan leher, bahu, lengan, punggung, panggul, tungkai.

b. Latihan Keseimbangan

Latihan keseimbangan dapat membantu tubuh tetap seimbang dan mengurangi risiko terjatuh saat berjalan atau ketika melakukan aktivitas lain. Latihan ini dapat dilakukan dengan berdiri di atas satu kaki atau berjalan jinjit.

c. Latihan Beban

Melakukan latihan beban bertujuan meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot pada lansia dengan sarkopenia (penurunan masa dan kekuatan otot). Alatnya bisa menggunakan dumbbell seberat 0.5-5 kg, atau botol berisi air (500 ml) atau beban dari berat badan sendiri.Latihan ini dapat dilakukan dengan beberapa gerakan:

d. Latihan duduk-berdiri: Lakukan latihan berdiri dari kursi dan duduk kembali. Caranya: Dalam posisi duduk, geser badan kedepan sampai keujung kursi sambil pegangan pada kursi, kepala condong kedepan sampai sejajar kaki, tangan ditaruh diatas lutut, dalam satu gerakan mengayun kedepan sedikit, lalu dorong keatas dengan tegak. Lakukan gerakan dengan pengulangan 5x.

Latihan ini sangat baik untuk membangun otot-otot utama kaki Anda

e. Latihan jongkok-berdiri (Squat): Berdiri dengan kaki dibuka  selebar bahu. Jaga punggung tetap lurus, dorong pinggul ke belakang dan turunkan tubuh seolah-olah anda akan duduk di kursi. Kemudian berdiri kembali.  Jika lansia kurang mampu melakukan, dapat dibantu oleh pendamping dengan posisi pendamping berdiri di depan lansia (sambil memegang tangan lansia). Latihan ini juga menargetkan otot-otot utama kaki anda

f. Latihan push-up dinding (Wall press-up): Berdirilah sekitar tiga kaki menghadap dinding. Dengan kaki dibuka selebar bahu, letakkan tangan di dinding setinggi bahu. Dengan punggung lurus, turunkan tubuh ke arah dinding, lalu dorong kembali ke atas dengan meluruskan siku.(Posisi pendamping dapat berdiri di belakang lansia).Latihan ini akan memperkuat otot dada, bahu, dan lengan atas.

g. Latihan angkat betis dengan ujung jari (Calf raise): Posisi berdiri tegak, lalu lakukan Gerakan seperti berjinjit pada kakikanan dan kiri secara bersamaan, kemudian turunkan kembali secara perlahan. (Lansia bisa juga menggunakan bantuan dengan berpegangan pada kursi) Latihan ini terutama melatih otot betis yang diperlukan untuk berjalan dan berlari.

h. Latihan otot lengan atas (Biceps curl): Berdiri tegak dengan

kaki dibuka selebar bahu. Pegang satu dumbbell di masing- masing tangan. Biarkan lengan anda rileks di sisi tubuh dengan telapak tangan menghadap ke depan. Tekuk kedua siku dan angkat beban sehingga dumbbell mendekati bahu anda, lalu turunkan beban ke posisi awal.

Pada gerakan ini yang terpenting bukan kecepatan saat mengangkat dumbbell Hal yang perlu diperhatikan adalah ekstensi dan hiperekstensi maksimal pada lengan lansia Latihan ini membangun kekuatan lengan atas.

Sumber

https://kemkes.go.id/id/mau-jadi-lansia-sehat-dan-produktif-begini-caranya

Permasalahan pada Lansia: Cara Pencegahan dan Tips Perawatannya

Lansia, orang yang telah berkontribusi banyak dalam kehidupan kita, mereka sering kali menghadapi berbagai masalah kesehatan yang memerlukan perhatian khusus. Berikut 3 (Tiga) masalah kesehatan yang umum dialami lansia, hal ini perlu ketahui agar kita dapat merawat lansia dengan benar. 

1. Inkontinensia Urin (Ngompol)

Inkontinensia urin atau yang lebih dikenal dengan istilah ngompol, adalah kondisi dimana seseorang tidak dapat mengendalikan buang air kecilnya. Penyebabnya dapat berupa kesulitan bergerak, penurunan fungsi panca indra, pikun/demensia, menopause, pembesaran prostat, diabetes melitus, dan riwayat melahirkan banyak anak.

Pencegahan inkontinensia urin dapat dilakukan dengan mengenali gejala awal (gelisah seperti mondar-mandir sambil memegang area alat kelamin, gerakan seperti mau membuka celana), keluarga harus mengetahui bahwa ngompol pada lansia bukanlah hal yang normal dari proses penuaan dan dapat dicegah. Jika keadaan ini terjadi pada lansia, keluarga dapat melapor pada kader atau petugas kesehatan di puskesmas/klinik/layanan kesehatan lainnya.

Berikut tips cara merawatnya:

  • Jaga kebersihan diri dan lingkungan
  • Pengaturan pola makan dan minum
  • Lakukan latihan otot dasar panggul
  • Berikan dukungan emosional
  • Gunakan pakaian dalam yang nyaman
  • Pastikan akses ke kamar mandi yang mudah
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur

2. Tersedak

Tersedak adalah kondisi dimana saluran napas tersumbat sebagian atau seluruhnya oleh benda asing, makanan, atau cairan. Penyebabnya dapat berupa kesulitan menelan, demensia atau Alzheimer, penggunaan gigi palsu yang tidak pas, penggunaan obat-obatan, dan tekstur makanan yang keras atau besar.
Pencegahan tersedak pada lansia dapat dilakukan dengan mengenali kesulitan menelan, memberikan makanan yang mudah dikunyah dan ditelan, dan melakukan pertolongan pertama jika terjadi tersedak.

Beberapa cara untuk merawat lansia tersedak yaitu, kenali gejala tersedak, lakukan pertolongan pertama dan melakukan langkah Heimlich (pertolongan pertama untuk tersedak). 


3. Cedera Akibat Jatuh

Cedera akibat jatuh adalah kondisi dimana seseorang mengalami cedera akibat terjatuh. Faktor risikonya dapat berupa lingkungan yang tidak aman, penggunaan obat-obatan tertentu, dan alas kaki yang tidak cocok.

Langkah awal jika lansia mengalami jatuh adalah tetap tenang, memeriksa keadaan lansia, kemudian tanyakan kondisi lansia dan jangan memindahkan lansia jika mengalami sakit atau tanda gejala patah tulang. Jika ada tanda cedera serius atau kehilangan kesadaran, segera hubungi layanan darurat. Mari membantu lansia bangun dengan aman.

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/permasalahan-pada-lansia-cara-pencegahan-dan-tips-perawatannya

Bayi Sehat Lahir dari Ibu Sehat sejak Remaja

Remaja merupakan kelompok usia 10 tahun sampai sebelum berusia 18 tahun. Upaya kesehatan remaja memiliki tujuan untuk mempersiapkan remaja menjadi orang dewasa yang sehat, cerdas, berkualitas, dan produktif dan berperan serta dalam menjaga, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan dirinya.

Kesehatan remaja merupakan hal yang sangat penting diperhatikan karena pada masa ini remaja mengalami perubahan fisik, psikologis, dan sosial yang signifikan. Kesehatan remaja sangat dipengaruhi oleh pola makan yang sehat, aktivitas fisik yang teratur. Remaja yang sehat ditandai dengan berat badan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh yang sesuai dengan usianya.

Upaya kesehatan remaja meliputi perkembangan positif, pencegahan kecelakaan, pencegahan kekerasan, kesehatan reproduksi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan pencegahan penyakit tidak menular, gizi dan aktifitas fisik, kesehatan Jiwa, dan kesehatan remaja pada situasi krisis.

Remaja juga perlu memiliki kesehatan mental dan emosional yang baik, serta kemampuan untuk mengambil keputusan yang baik dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Pola makan yang sehat dan bergizi sangat penting bagi kesehatan remaja. Orangtua dan remaja sendiri perlu memperhatikan asupan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Aktivitas fisik yang teratur juga perlu diperhatikan, seperti olahraga ringan atau berjalan-jalan, untuk membantu meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru, serta kekuatan otot dan tulang. Jika ada keluhan atau tanda-tanda tidak sehat pada remaja, segera konsultasikan ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat. Pencegahan dan perawatan yang tepat dapat membantu mempertahankan kesehatan remaja dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Upaya Kesehatan Remaja selain ditujukan kepada remaja juga ditujukan kepada orang tua atau pengasuh untuk mendukung dan mewujudkan remaja yang sehat. Upaya Kesehatan Remaja harus melibatkan peran serta remaja dalam menjaga mempertahankan dan meningkatkan kesehatan dirinya.

Dukungan keluarga sangat diperlukan sehingga remaja dapat tumbuh sehat sesuai degan kemampuan, minat, dan bakatnya; mencegah perkawinan remaja; dan memfasilitasi remaja mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. Dukungan Keluarga sebagaimana dimaksud dalam pengasuhan, pemeliharaan, Pendidikan, dan perlindungan kepada remaja.

Sumber

https://kemkes.go.id/id/bayi-sehat-lahir-dari-ibu-sehat-sejak-remaja

1 2 3 25

Search

+