Faktor yang Mempengaruhi Status Anemia Remaja, Apa Saja?
Anemia adalah masalah gizi utama di Indonesia khususnya anemia defisiensi besi yang paling banyak dialami oleh para remaja atau anak sekolah. Anemia adalah kekurangan zat gizi makro (protein) dan zat gizi mikro terutama zat besi. Anemia banyak dialami oleh remaja putri karena mengalami siklus menstruasi ketidakseimbangan zat gizi juga menjadi penyebab anemia pada remaja. Dampak kurangnya status besi (Fe) dapat mengakibatkan gejala seperti pucat, lesu / lelah, nafsu makan menurun serta gangguan pertumbuhan. Penanggulangan anemia remaja putri dapat dilakukan melalui pemberian Tablet Tambah Darah (TTD). Upaya suplementasi tablet tambah darah di Indonesia diatur alam buku Pedoman Penanggulangan Anemia Gizi Untuk Remaja Putri dan Wanita Usia Subur yang diterbitkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2006. Upaya penanggulangan masalah anemia pada remaja berkaitan dengan faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya anemia, antara lain yaitu saat menstruasi mengkonsumsi tablet tambah darah untuk menggantikan zat besi yang hilang bersamaan darah haid.
Faktor yang Mempengaruhi Status Anemia Remaja
Ada beberapa faktor yang diduga mempengaruhi status anemia remaja diantaranya yaitu :
1. Pengetahuan Gizi
Upaya penanggulangan masalah anemia pada remaja berkaitan dengan faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya anemia, antara lain yaitu saat menstruasi mengkonsumsi tablet tambah darah untuk menggantikan zat besi yang hilang bersamaan darah haid.
2. Pola Makan
Pola makan merupakan berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan tiap oleh satu orang dan merupakan ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat tertentu. Pola makan adalah bagaimana cara suatu makanan diperoleh, jenis makanan yang dikonsumsi, atau frekuensi makan dari seseorang. Pola makan sering kali tidak teratur, jarang makan pagi maupun makan siang, akibatnya remaja putri sering lemas dan tidak semangat dalam proses belajar. Hal ini dikarenakan pada usia remaja sering berpola makan yang salah atau pembatasan makanan tinggi Fe, pengetahuan ibu sebagai penyedia makanan di rumah tangga, pengetahuan remaja putri, pengaruh lingkungan, serta status gizi remaja tersebut.
3. Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe
Kepatuhan adalah suatu perubahan perilaku dari perilaku yang tidak menaati peraturan ke perilaku yang menaati peraturan. Masalah kepatuhan merupakan kendala utama suplementasi besi harian, karena itu suplementasi mingguan sebagai alternatif untuk mengurangi masalah kepatuhan tersebut. Untuk menjaga kepatuhan konsumsi suplemen besi, dapat dilakukan dengan berbagai upaya seperti memberikan sosialisasi pada awal kegiatan, mengonsumsi suplemen besi langsung di depan petugas, dan mengirimkan pesan singkat kepada sampel penelitian.
Penanggulangan Anemia
Penanggulangan anemia remaja putri dapat dilakukan melalui pemberian tablet tambah darah (TTD). Pemberian tablet tambah darah telah dilakukan oleh Dinas Puskesmas berupa 4 tablet yang dikonsumsi selama 1 bulan, setiap 1 tablet dikonsumsi selama 1 minggu.
Oleh karena itu diharapkan agar remaja putri dapat meningkatkan pengetahuannya tentang pentingnya mengkonsumsi tablet tambah darah sehingga memiliki perilaku yang baik pula mengkonsumsi tablet tambah darah untuk menurunkan angka anemia pada remaja.
Sumber
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3149/faktor-yang-mempengaruhi-status-anemia-remaja-apa-saja