Masalah Gizi, Permasalahan Kita Bersama

Pemenuhan gizi pada anak merupakan salah satu faktor krusial dalam memastikan tumbuh kembang dan kecerdasan otak anak yang optimal. Masa anak-anak merupakan periode penting dalam pembentukan struktur otak dan perkembangan seluruh organ tubuh, terutama pada masa 1.000 hari pertama kehidupan. Cakupan gizi pada masa ini akan memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan dan masa depan anak.

1. Tumbuh Kembang yang Optimal

Pertumbuhan dan perkembangan fisik yang baik adalah indikator utama kesehatan pada anak. Gizi yang cukup dan seimbang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan tulang, otot dan organ tubuh lainnya. Asupan protein yang memadai, kalsium, zat besi, vitamin dan mineral lainnya menjadi elemen penting dalam membentuk tulang yang kuat, otot yang sehat, serta menjaga kesehatan organ-organ tubuh.

2. Kecerdasan Otak

Pentingnya pemenuhan gizi pada anak juga sangat terkait dengan perkembangan otak mereka, Otak merupakan pusat kendali tubuh dan perkembangannya berlangsung dengan pesat selama masa kanak-kanak. Nutrisi yang tepat mendukung pertumbuhan dan fungsi syaraf, yang berperan dalam pembelajaran, memori, pemecahan masalah dan keterampilan kognitif lainnya.

3. Sistem Kekebalan Tubuh

Pemenuhan gizi yang baik juga berperan dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh anak. Anak-anak yang mendapatkan asupan nutrisi yang memadai cenderung lebih tahan terhadap penyakit dan infeksi. Ini akan membantu mereka tetap aktif, bisa bersekolah dan mengalami lebih sedikit gangguan dalam proses pembelajaran

4. Investasi bagi Masa Depan Anak

Pemenuhan gizi yang baik pada masa kanak-kanak dapat membawa dampak jangka panjang pada masa depan anak. Anak yang tumbuh dengan gizi yang cukup memiliki potensi untuk menjadi generasi yang lebih produktif dan berkontribusi secara positif pada masyarakat. Mereka cenderung memiliki performa akademis yang lebih baik, memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat, serta memiliki kesempatan yang lebih besar untuk meraih cita-cita dan tujuan hidupnya

Namun sangat disayangkan masih banyak anak di berbagai wilayah Indonesia yang mengalami masalah gizi. Kenaikan berat badan dibawah rata-rata setiap bulannya, gizi kurang, gizi buruk, bahkan stunting/tengkes masih dialami banyak anak Indonesia yang nantinya akan menjadi penerus bangsa. Berbagai faktor menjadi kendala, mulai dari ekonomi, akses terhadap pangan hingga pengetahuan mengenai gizi yang tepat masih banyak ditemui.

Survei Badan Pusat Statistik tahun 2021 melaporkan bahwa pengeluaran rokok dan tembakau menjadi yang terbesar kedua setelah makanan dan minuman jadi yang bahkan mengalahkan pengeluaran beras, lauk pauk seperti ikan, daging dan telur serta sayuran. Proporsi pengeluaran rokok dan tembakau pun mencapai 5,76% dari totalnya yang sebesar Rp 1,2 juta per kapita sebulan. Menurut BPS, kebiasaan merokok bukan hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga anggota keluarga lainnya. Pembelian rokok pada rumah tangga berdampak terhadap berkurangnya pengeluaran rumah tangga lain, seperti makanan, pendidikan, dan kesehatan.

Sebagai bagian dari komponen bangsa, sangat penting bagi kita untuk ikut berpartisipasi meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemenuhan gizi pada anak. Pendidikan tentang pola makan yang sehat, keberagaman pangan serta akses terhadap sumber daya yang tepat dapat membantu memastikan anak-anak menerima nutrisi yang dibutuhkan untuk dapat tumbuh kembang dan masa depan yang cerah. Memberikan dukungan dan perhatian lebih pada gizi anak adalah investasi penting bagi cita-cita generasi yang akan datang dan masa depan bangsa. Ayo kita jaga anak-anak kita dari stunting dengan

  1. Memantau tumbuh kembang anak setiap bulan di Posyandu agar dapat mengetahui status gizinya
  2. Jika berat badan tidak naik segera ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan kesehatan agar anak tidak stunting
  3. Berikan anak makanan Protein Hewani

Marilah kita terus Bersatu dan berkolaborasi, karena pekerjaan kita belum selesai. Masih banyak anak-anak yang membutuhkan perhatian dan upaya kita untuk menjauhkan mereka dari ancaman masalah gizi. Bersama-sama, mari kita jadikan Indonesia sebagai contoh keberhasilan dalam mengatasi masalah ini.

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/masalah-gizi-permasalahan-kita-bersama

Kenali Penyakit ADHD Pada Anak dan Terapinya

Apa itu ADHD? Pertanyaan ini mungkin akan muncul di tengah masyarakat yang masih asing terhadap isu kesehatan mental.

ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Masalah kesehatan ini merupakan kondisi yang membuat anak mengalami gangguan psikiatrik yang ditunjukkan dengan gangguan memfokuskan perhatian secara berlebihan dan hiperaktivitas.

Ada 3 karakteristik utama ADHD pada anak yang biasa ditemukan (Stahl, 2009), yaitu:

  1. Inatensi
    1. Kesulitan mempertahankan fokus
    2. Gagal fokus pada hal detail
    3. Terlihat tidak mendengarkan
    4. Kesulitan mengikuti instruksi
    5. Kesulitan mengorganisasi
    6. Sering kehilangan barang dll
  2. Hiperaktif
    1. Gelisah
    2. Tidak bisa duduk diam
    3. Tidak bisa antri
    4. Lari atau memanjat tak terkendali
    5. Bergerak tanpa kendali
    6. Banyak bicara
  3. Impulsif
    1. Kesulitan menunggu giliran
    2. Menjawab impulsif tanpa menunggu selesai
    3. Memotong pembicaraan orang lain

Seorang anak ADHD biasanya menunjukkan 1 atau lebih dari kategori perilaku diatas. Gejala ADHD yang tampak pada seorang anak, biasanya akan muncul sebelum usia 7 atau 12 tahun.

Namun para orang tua tidak perlu takut, karena dengan terapi pengobatan maupun terapi non pengobatan, ADHD akan membantu anak dalam mengatasi masalah yang dialaminya.

 

Terapi Anak dengan Gangguan ADHD

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa terdapat banyak pilihan terapi yang bisa dilakukan untuk mengendalikan ADHD pada anak, diantaranya adalah

  1. Terapi farmakologi (Terapi Pengobatan) dengan menggunakan obat stimulan methylphenidate dan amphetamine sulphate dan obat non stimulan seperti atomoxetine.
  2. Terapi non farmakologi (Terapi non pengobatan) dengan neurofeedback, yaitu terapi kognitif dan perilaku untuk melatih fungsi otak.

Dalam menghadapi kondisi ADHD pada anak, dukungan dan kasih sayang orang tua merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh sang anak.

Sehingga menjaga hubungan emosional yang baik diharapkan dapat memberi pengaruh positif terhadap perbaikan kondisi pada anak. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan dalam menangani anak dengan ADHD di rumah:

  1. Memberikan instruksi yang jelas: Berikan instruksi yang sederhana, langsung, dan spesifik. Jika perlu, gunakan panduan visual atau daftar tugas yang jelas untuk membantu anak memahami dan mengingat tugas yang harus dilakukan.
  2. Mengatur waktu untuk berolahraga dan kegiatan fisik
  3. Makanan sehat dan pola tidur yang teratur
  4. Dukungan dan komunikasi
  5. Pujian dan penghargaan untuk memperkuat motivasi dan meningkatkan kepercayaan diri mereka.
  6. Menggunakan strategi belajar yang efektif: Visual, Auditory, Kinestetik

Penanganan dini pada anak dengan ADHD yang diawali dengan rutin melakukan pemeriksaan merupakan langkah bijaksana yang bisa dilakukan oleh para orangtua, sehingga proses penanganan dapat dilakukan secara cepat dan tepat dari petugas kesehatan.

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/kenali-penyakit-adhd-pada-anak-dan-terapinya

Kenali Tanda Gejala Gangguan Pendengaran

Gaya hidup selama pandemi membuat banyak orang menggunakan headphone ataupun earbud selama berjam-jam untuk rapat online, video call maupun menonton film. Penggunaan headphone atau earbud yang terlalu sering dapat meningkatkan risiko gangguan pendengaran.

Penyakit gangguan pendengaran merupakan salah satu penyakit yang dapat mengganggu aktivitas harian kita. Melakukan pemeriksaan sedini mungkin merupakan langkah bijak agar bisa segera mendapatkan penanganan dari petugas kesehatan.

Menurut pengertiannya, gangguan pendengaran adalah sebuah kondisi dimana terdapat gangguan pada proses mendengar seseorang baik di telinga luar, tengah maupun dalam untuk sampai ke otak.

Tanda Gangguan Pendengaran.

Beberapa penderita gangguan telinga tidak menyadari secara penuh bahwa dirinya mengalami gangguan pendengaran. Untuk itu, berikut ini adalah tanda anda mungkin mengalami gangguan pendengaran, diantaranya adalah:

1. Sering menyalakan radio, televisi hingga musik dengan suara yang tinggi

2. Sering meminta lawan bicara kita untuk mengulangi pembicaraan yang sedang berlangsung

3. Telinga berbunyi atau berdengung (tinnitus)

4. Seseorang memberitahu kita bahwa kita berbicara dengan keras tanpa kita sadari

5. Sulit untuk mengikuti pembicaraan yang tengah berlangsung.

Jangan lupa isirahatkan telinga setiap satu jam selama 10-15 menit, jika tuntutan pekerjaan menggunakan headphone/earphone.  Atau gunakan secara secara bergantian pada telinga kanan saja, atau kiri saja. Lebih aman menggunakan headphone dari pada earphone. 

Jika mengalami tanda anda mengalami gangguan pendengaran diatas, masyarakat dapat melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk memastikan gejala yang timbul tersebut, agar bisa mendapatkan penanganan sedini mungkin.

Penanganan gangguan pendengaran sedini mungkin akan memberikan manfaat yang besar bagi penderita gangguan pendengaran. Masyarakat dapat kembali melakukan aktivitas harian dengan lancar dan menghindarkan dari berbagai potensi yang tidak diinginkan saat berada di luar ruangan.

Sumber

https://upk.kemkes.go.id/new/5-tanda-kamu-mengalami-gangguan-pendengaran

Pemberian Makanan Tambahan pada Balita

Masalah gizi Balita di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 prevalensi balita wasting sebesar 7,7% dan Balita stunting 21,6% 

Masalah gizi disebabkan oleh berbagai faktor. Kekurangan asupan makanan bergizi dan atau seringnya terinfeksi penyakit menjadi salah satu penyebab langsung terjadinya masalah gizi. Pola asuh yang kurang tepat, kurangnya pengetahuan, sulitnya akses ke pelayanan kesehatan, kondisi sosial ekonomi juga berpengaruh secara tidak langsung terhadap akses makanan bergizi dan layanan kesehatan. 

Berdasarkan data Survei Diet Total (SDT) tahun 2014, masih terdapat 48,9% Balita memiliki asupan energi yang kurang dibanding Angka Kecukupan Energi yang dianjurkan (70%- <100% AKE) dan 6,8% Balita memiliki asupan energi yang sangat kurang (<70% AKE). Selain itu, 23,6% balita memiliki asupan protein yang kurang dibandingkan Angka Kecukupan Protein yang dianjurkan (<80% AKP). Selain kurangnya asupan energi dan protein, jenis makanan yang diberikan pada Balita juga kurang beragam. Berdasarkan SSGI 2021, proporsi makan beragam pada baduta sebesar 52,5%. Infeksi pada balita juga cukup tinggi, yaitu proporsi Balita mengalami diare sebesar 9,8% dan ISPA sebesar 24,1% (SSGI 2021) 

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal merupakan salah satu strategi penanganan masalah gizi pada Balita dan upaya pencegahan STUNTING. Kegiatan PMT lokal tersebut  tidak hanya memberikan makanan tambahan saja tetapi disertai dengan edukasi, penyuluhan, konseling gizi dan kesehatan agar dapat mempercepat proses perubahan perilaku ibu dan keluarga dalam pemberian makan yang tepat sesuai dengan umur, penyiapan makanan, pemilihan bahan makanan keamanan pangan. 

PMT berbahan pangan lokal ini bukan untuk menggantikan makanan utama. PMT diberikan setiap hari dengan komposisi sedikitnya 1 kali makanan lengkap dalam seminggu dan sisanya kudapan. Makanan lengkap diberikan sebagai sarana edukasi implementasi isi piringku yang bergizi seimbang dengan mengutamakan 2 (dua) jenis sumber protein hewani. 

Sasaran dari PMT berbahan pangan lokal ini adalah Balita Gizi Kurang, Balita Berat badan Kurang dan Balita dengan Berat Badan Tidak Naik, hal ini bertujuan agar Berat badan Balita kembali naik secara adekuat mengikuti kurva pertumbuhan, Berat Badan Kembali Normal dan menjadi Gizi Baik sehingga Kondisi Stunting pada Balita dapat dicegah.

PMT berbahan pangan lokal ini dapat dilakukan di Posyandu, Fasyankes, Kelas Ibu Balita atau melalui kunjungan rumah oleh kader/nakes/mitra.

Kolaborasi Bersama antara berbagai pihak baik pemerintah, Masyarakat, Swasta, Mitra potensial sebagai bagian dari Gerakan untuk Anak Sehat sangat diperlukan untuk Pelaksanaan PMT berbahan lokal ini menjadi luas dan masif. 

# Bersama wujudkan Anak Indonesia Sehat Bebas Stunting #

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/pemberian-makanan-tambahan-pada-balita

Gejala Demam Berdarah yang Perlu Diwaspadai

Demam berdarah dengue atau DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti yang sangat identik dengan musim hujan.

Meski pun bisa dicegah, namun penyakit DBD juga sangat perlu mendapatkan perhatian dari masyarakat mengingat gejala yang muncul hampir sama dengan penyakit flu biasa. Padahal, jika tidak mendapatkan penanganan sedini mungkin, akan menyebabkan komplikasi yang bisa berujung kematian kepada pasien yang terjangkit penyakit DBD.

 

Gejala DBD yang Perlu Diwaspadai

Berikut ini adalah beberapa gejala awal penyakit DBD yang perlu diwaspadai agar bisa segera mendapatkan penanganan medis, diantaranya adalah

  1. Demam tinggi yang mendadak.

meskipun hampir sama dengan penyakit lainnya, namun demam tinggi pada penyakit DBD mencapai 40 Derajat celcius dan tidak disertai dengan gejala bersin atau batuk

  1. Nyeri otot

Setelah mengalami demam, pasien yang terjangkit DBD akan mengalami nyeri pada beberapa bagian tubuh seperti sendi, tulang, otot, hingga daerah belakang mata

  1. Sakit kepala parah

Gejala ikutan yang muncul setelah demam adalah rasa sakit kepala yang parah, biasanya terjadi di sekitar dahi

  1. Mual dan muntah

Gejala lainnya yang turut dirasakan oleh pasien dewasa maupun anak-anak yang terjangkit penyakit DBD, akan merasakan mual dan juga muntah sehingga juga akan menimbulkan rasa yang tidak nyaman pada area perut maupun punggung

  1. Kelelahan

Setelah mengalami berbagai gejala di atas, tubuh akan merasakan kelelahan akibat penurunan nafsu makan.

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang berbahaya dan sangat butuh penanganan secara langsung dari petugas kesehatan atau dokter, sehingga dengan mengetahui beberapa gejala diatas, diharapkan pasien dapat segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan serta terhindar dari berbagai dampak buruk akibat DBD itu sendiri.

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/gejala-demam-berdarah-yang-perlu-diwaspadai

Fakta-Fakta Penting Seputar Demam Berdarah

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang sangat perlu kita waspadai, hal ini dikarenakan DBD merupakan masalah kesehatan serius yang mampu mengancam nyawa seseorang.

Penyebab penyakit DBD sendiri adalah akibat dari gigitan nyamuk aedes Aegypti. Penyakit ini sangat identik dengan musim hujan, sehingga masyarakat diharapkan bisa menerapkan sikap waspada dengan menerapkan 3M Plus.

Fakta Seputar Demam berdarah Dengue

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Demam Berdarah Dengue, berikut ini adalah beberapa fakta yang mungkin perlu diketahui oleh masyarakat agar bisa lebih waspada terhadap penyakit DBD, diantaranya adalah:

  1. Tidak semua nyamuk dapat membawa virus demam berdarah. Hanya nyamuk aedes aegypti betina yang menularkan virus demam berdarah. Nyamuk tersebut akan menularkan virus setelah menggigit manusia yang telah terinfeksi sebelumnya. Penularan DBD tidak mungkin ditularkan secara  langsung antar manusia, perlu “peran” dari nyamuk aedes aegypti betina untuk memindahkan virus tersebut lewat gigitan.
  2. Demam berdarah memiliki gejala yang khas, yaitu 4 sampai 10 hari pasca gigitan nyamuk, orang tersebut akan mengalami demam hingga 40 derajat celcius yang diikuti dengan sakit kepala yang parah, nyeri otot dan sendi, hingga munculnya ruam atau bintik merah pada area kulit dan mimisan serta pendarahan ringan pada gusi.
  3. Demam yang terjadi pada pasien terjangkit demam berdarah tidak dapat dibedakan, sehingga masyarakat diharapkan bisa waspada dan melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila demam tak kunjung turun
  4. Terdapat beberapa fase dalam demam berdarah, yaitu fase demam, fase kritis dan fase penyembuhan yang setiap fase nya memiliki ciri tersendiri. Saat demam menurunan, apabila masuk fase kritis maka akan terjadi gangguan tekanan darah dan tanda vital lainnya. Namun, jika tanda vital baik, artinya DBD telah masuk fase penyembuhan
  5. Jika tidak ditangani sedini mungkin demam berdarah dapat berujung komplikasi seperti kerusakan hati, jantung, hingga otak.

Dengan mengetahui beberapa fakta DBD di atas, diharapkan bisa meningkatkan kewaspadaan dan perhatian masyarakat mengenai penyakit DBD. Sehingga proses penanganan dapat segera dilakukan dan meminimalisir kematian akibat demam berdarah.

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/fakta-fakta-penting-seputar-demam-berdarah

Penting Pahami Ancaman Polusi Udara Pada Kesehatan

Polusi udara telah menjadi salah satu tantangan lingkungan yang semakin mengemuka dalam era modern yang kita hadapi saat ini. Tidak hanya berasal dari kendaraan bermotor, tetapi juga dari asap pabrik, polusi udara memiliki dampak signifikan terhadap kualitas udara yang kita hirup dan kesehatan kita secara keseluruhan.

Polusi Udara Jakarta Semakin Memburuk

Pada tanggal 22 Agustus 2023, pukul 12.00 WIB, Jakarta menghadapi tingkat polusi udara sebesar 161 AQI, menempatkannya pada peringkat ke-dtiga dari 100 kota dengan tingkat kualitas udara yang buruk.

Seperti yang disampaikan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, polusi udara memberikan kontribusi sekitar 15-30% terhadap penyakit paru-paru. 

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami ancaman yang dihadapi akibat polusi udara. Beberapa dampak kesehatan yang bisa timbul karena paparan polusi udara antara lain:

  • Flek Kulit dan Serangan Asma: Polutan seperti Hidrokarbon (HC) dan Sulfur Oksida (SOx) dapat memicu flek pada kulit dan serangan asma.
  • Iritasi dan Peradangan Mata: Polusi udara dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada mata, mengganggu kenyamanan visual.
  • Iritasi Saluran Napas: Debu dan partikel-partikel lain dalam polusi udara dapat memicu iritasi pada saluran napas, mengganggu fungsi pernapasan.
  • Gangguan Kulit: Paparan polusi udara dapat menyebabkan kulit menjadi gatal dan bersisik, mengganggu kenyamanan kulit.
  • Dampak pada Pertumbuhan Anak: Timbal yang terdapat dalam udara tercemar dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak jika masuk ke dalam saluran pernapasan mereka.
  • Risiko Kanker Paru-paru: Paparan jangka panjang terhadap polusi udara telah terkait dengan peningkatan risiko kanker paru-paru.

Ketahui Asal Muasal Polusi Udara

Polusi udara masuk ke dalam atmosfer Bumi melalui berbagai cara yang berbeda. Sebagian besar polusi udara diciptakan oleh manusia, berupa emisi dari pabrik, mobil, pesawat terbang, atau kaleng aerosol. Asap rokok dari perokok pasif juga dianggap sebagai polusi udara. Sumber-sumber polusi yang dihasilkan oleh manusia ini disebut sebagai sumber antropogenik.

Beberapa jenis polusi udara, seperti asap dari kebakaran hutan atau abu dari gunung berapi, terjadi secara alami. Sumber-sumber ini disebut sebagai sumber alami.

Polusi udara paling umum terjadi di kota-kota besar di mana emisi dari berbagai sumber terkonsentrasi. Terkadang, pegunungan atau gedung-gedung tinggi mencegah polusi udara menyebar. Polusi udara ini sering kali muncul sebagai awan yang membuat udara menjadi keruh. Ini disebut sebagai kabut asap atau “smog”. Kata “smog” berasal dari penggabungan kata “asap” dan “kabut”.

Tak kurang dari 2,4 miliar orang menggunakan bahan bakar yang mencemari udara untuk memasak dan menghangatkan rumah mereka, dan setiap tahunnya, sekitar 3,2 juta nyawa dipertaruhkan akibat polusi udara di dalam rumah.

Lebih dari 99% penduduk hidup di wilayah dimana tingkat polusi udara melebihi pedoman kualitas udara dari WHO, dan setiap tahunnya, 4,2 juta kematian dapat dikaitkan dengan polusi udara lingkungan.

Perlunya tindakan serius dalam menghadapi permasalahan polusi udara menjadi suatu keharusan, karena dampak buruknya bagi kesehatan.

Mengetahui dampak-dampak tersebut, penting bagi masyarakat, terutama yang banyak beraktivitas di luar ruangan, untuk mengambil langkah-langkah pencegahan.

  • Mengurangi aktivitas di luar ruangan
  • Menggunakan masker saat berada di luar ruangan
  • Menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
  • Hemat energi dalam berkegiatan sehari-hari

Apabila mengalami gejala yang dihubungkan dengan penyakit akibat polusi udara, segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan terdekat. Tindakan awal yang cepat akan membantu dalam penanganan penyakit dan pemulihan yang lebih cepat, memungkinkan kita untuk kembali menjalani aktivitas normal tanpa hambatan.

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/penting-pahami-ancaman-polusi-udara-pada-kesehatan

Ancaman Serius Merokok bagi Kesehatan Gigi dan Mulut

Merokok bukan hanya masalah paru-paru, tetapi juga dapat memicu sejumlah masalah serius dalam kesehatan mulut Anda. Dampak buruk merokok pada kesehatan mulut bisa sangat bervariasi, tergantung pada lamanya seseorang merokok dan jumlah rokok yang dikonsumsi.

Dampak Merokok pada Kesehatan Mulut

1. Kanker Mulut

Kanker mulut adalah kondisi serius yang dapat terjadi akibat merokok. Penyakit ini ditandai oleh peradangan dan luka di mulut, yang pada umumnya disebabkan oleh kerusakan sel dalam mulut. Rokok mengandung zat nikotin yang bisa bekerja sebagai racun atau detox. Racun ini akan menyerang mulut sehingga mulut kehilangan filterisasinya dan sel kanker menjadi radikal.

2. Bau Mulut yang Menyengat

Merokok tidak hanya membuat mulut kering, tetapi juga dapat menghilangkan mineral dalam mulut, menciptakan kondisi ideal bagi bakteri untuk berkembang biak. Hasilnya adalah bau mulut yang tidak sedap yang bisa sangat mengganggu saat berbicara.

3. Sariawan

Sariawan adalah peradangan pada mulut yang sering menyerang bagian dalam bibir dan lidah. Kejadian ini sering kali dipicu oleh merokok, yang mengakibatkan bibir menjadi kering dan tipis. Kondisi ini membuat bibir lebih rentan terhadap luka dan sariawan yang sulit dihindari.

4. Radang Mulut

Ketika merokok, tubuh dipaksa untuk menghadapi serangan detox dari zat beracun dalam rokok. Jika tingkat antioksidan dan perlindungan alami dalam mulut Anda lemah, maka risiko infeksi dan peradangan pada mulut akan meningkat dengan signifikan. Inilah mengapa radang mulut harus diperhitungkan sebagai salah satu dampak serius dari merokok yang harus Anda hindari dengan segala cara.

5. Radang Kelenjar Ludah

Infeksi bakteri dalam ludah tidak hanya menyebabkan bau mulut yang tidak sedap, tetapi juga bisa menyebabkan masalah pada kelenjar ludah. Salah satu masalahnya adalah radang kelenjar ludah. Ini adalah salah satu alasan mengapa penting untuk menjauhi aktivitas merokok.

6. Luka pada Gusi dan Gigi

Jika Anda baru saja menjalani pencabutan gigi, harusnya lokasi pencabutan harus tetap steril dari zat-zat berbahaya, termasuk rokok. Nikotin dalam rokok bisa masuk ke dalam bekas pencabutan, menghambat penyembuhan dan menyebabkan luka yang lama sembuh.

7. Penyakit Oral Leukoplakia

Penyakit ini merupakan tahap pra kanker mulut yang ditandai oleh luka dan bintik merah di mukosa oral. Merokok dapat menjadi salah satu pemicunya, menyebabkan bakteri menyerang jaringan lunak mulut dari segala arah.

8. Napas Tidak Sedap

Kekeringan ekstrim di dalam mulut akibat merokok mengakibatkan ludah menjadi kental, menciptakan napas yang tidak sedap. Ini terjadi karena hilangnya mineral dalam mulut dan penumpukan asap rokok di dalamnya.

9. Suara Serak dan Berat

Merokok bisa membuat tenggorokan menjadi kering dan mengental, yang mengganggu kelancaran suara dan bisa menjadi cikal bakal penyakit radang tenggorokan.

10. Bibir Bengkak

Menghisap rokok dapat mengganggu kelenturan otot bibir, membuatnya terasa lebih berat. Ini bisa mengakibatkan bibir terasa panas dan pecah-pecah.

Untuk mencegah berbagai dampak buruk ini dan untuk menjaga kesehatan gigi serta mulut, lebih baik hentikan kebiasaan merokok yang tidak bermanfaat. Rutin periksa ke dokter gigi setiap 6 bulan agar dapat mendeteksi dini apabila terjadi perubahan atau kelainan pada mulut dan gigi.

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/ancaman-serius-merokok-bagi-kesehatan-gigi-dan-mulut

Kenali Jantungmu, Sayangi Jantungmu

Detak Jantung atau denyut jantung merupakan gambaran keadaan jantung Anda. Saat Jantung berdetak, tandanya jantung sedang memompakan darah ke seluruh tubuh. Untuk menghitung denyut nadi, bisa dihitung dengan cara berapa kali jantung  berdetak dalam 1 menit. Misalnya jantung anda berkontraksi 80 kali dalam satu menit, maka denyut nadi Anda menjadi 80 detak per menit. Denyut nadi yang Normal itu berdetak dengan ritme atau irama yang stabil dan teratur. Ada beberapa orang yang memiliki ritme nya tidak sama, ada pula yang memiliki ritme melompat-lompat, tidak teratur . Hal ini dikenal dengan denyut nadi yang tidak teratur.

Lalu, bagaimana cara menghitung denyut nadi? Cara paling mudah untuk menghitung denyut nadi yaitu melalui pergelangan tangan Anda. Bagaimana caranya, simak penjelasan dibawah ini, ya!

  1. Putar tangan sehingga telapak tangan menghadap ke atas
  2. Letakkan tiga jari (jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis) di atas arteri.
  3. Tekan dengan perlahan untuk merasakan denyut nadi dibawah jari Anda, Jika tidak merasakan apapun, tekan sedikit lebih keras. Lalu, anda akan merasakan denyutan nadi ritmenya
  4. Hitung denyutan nadi selama 1 menit atau hitung selama 30 detik kemudian hasilnya dikalikan 2

Dengan rumus di atas, Anda bisa merasakan detak jantungnya memiliki ritme yang teratur atau tidak. Jantung yang memiliki detak ritme yang stabil akan seperti jam, memiliki ritme Tik tok tik tok. Denyut jantung yang normal jika tidak sedang beraktifitas umumnya berkisar antara 60 – 100 detak jantung per menit

Di jaman modern ini ada juga cara praktis menghitung denyut nadi dengan menggunakan Smart Watch, namun keakuratan hasilnya tergantung dari kualitas perangkat gadget tersebut.

Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi detak jantung, antara lain:

    • ­Usia
    • Tingkat kebugaran dan aktivitas
    • Perokok
    • Memiliki penyakit kardiovaskular, kolesterol tinggi atau diabetes
    • Suhu udara
    • Posisi tubuh (berdiri atau berbaring, misalnya)
    • Emosi
    • Obat-obatan

Lalu, seperti apa detak jantung tidak teratur?

Detak jantung tidak teratur, adalah masalah pada kecepatan atau irama detak jantung Anda. Jantung mungkin berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau dengan irama yang tidak teratur.

Normal jika detak jantung meningkat selama aktivitas fisik dan melambat saat istirahat atau tidur. Wajar juga jika Anda merasa jantung berdetak kencang sesekali. Namun ritme jantung yang sering tidak teratur bisa berarti jantung akan kurang memompa cukup darah ke seluruh tubuh, sehingga akan merasa pusing, pingsan, atau mengalami gejala lainnya.

Perhatikan bahwa denyut nadi Anda terlihat tidak teratur bahkan ketika Anda sedang istirahat, rasakan iramanya seperti ada jeda, menambah atau melewatkan satu irama.

Walaupun denyut nadi yang tidak teratur terkadang tidak berbahaya, tapi penting untuk memeriksakannya ke rumah sakit atau puskesmas terdekat, karena bisa saja merupakan tanda adanya penyakit jantung.

Detak Jantung berdasarkan usia

Jika membicarakan tentang detak jantung, ini diibaratkan seperti kecepatan mobil. Kecepatan yang diinginkan yaitu tidak terlalu cepat, tidak terlalu lambat, dan tidak  sering mogok di jalan. Namun kecepatan mobil yang tepat juga bergantung pada faktor-faktor seperti kondisi mobil dan jenis jalan yang dilalui.

Demikian pula, detak jantung ideal setiap orang berbeda-beda. Banyak faktor yang mungkin memengaruhinya. Misalnya, detak jantung Anda meningkat seiring bertambahnya usia karena otot jantung berkurang kemampuannya dalam memompa darah seiring berjalannya waktu. Setiap  usia akan berbeda dalam denyut jantungnya.

Anak-anak

Denyut jantung pada anak-anak jauh berbeda dengan orang dewasa. Seiring bertambahnya usia, denyut nadi  cenderung melambat. Seorang bayi memiliki detak jantung istirahat tertinggi dibandingkan orang dewasa.

Untuk anak-anak detak jantung ada di kisaran

  •  
  • Bayi baru lahir: 100 – 205 denyut per menit
  • Bayi di bawah 1 tahun: 100 – 180 denyut per menit
  • 1 – 2 tahun: 98 hingga 140 denyut per menit
  • 3 – 5 tahun: 80 hingga 120 denyut per menit
  • 6 – 7 tahun: 75 hingga 118 denyut per menit
  • 8 – remaja : 60 hingga 100 denyut per menit

Dewasa

Kisaran detak jantung normal orang dewasa sedikit lebih lambat, dan detak jantung normal berkisar antara 60 hingga 100 detak per menit.

Selain usia dan jenis kelamin, faktor lain yang dapat memengaruhi detak jantung termasuk seberapa aktif kegiatannya, tingkat stres, atau obat apa yang sedang dikonsumsi. Detak jantung istirahat setiap orang akan sedikit berbeda, jadi ada baiknya mengetahui apa yang mungkin memengaruhi detak jantung Anda

Kapan harus menghubungi dokter atau fasilitas Kesehatan

Jika denyut jantung  Anda sangat rendah atau jika Anda sering mengalami episode detak jantung cepat yang tidak dapat dijelaskan, terutama jika menyebabkan ada keluhan, seperti  merasa lemah atau pusing atau pingsan,. Denyut jantung Anda adalah salah satu alat untuk membantu mendapatkan gambaran kesehatan Anda

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/kenali-jantungmu-sayangi-jantungmu

Mengenal Pengertian Asma dan Pemicu Asma

5 Dec 2022 Edukasi

Asma adalah sebuah penyakit dimana terjadinya peradangan kronik saluran napas yang menyebabkan terjadinya penyempitan dan hipereaktivitas saluran napas. Meski lebih sering ditemukan pada usia anak-anak dan dewasa muda, namun asma merupakan penyakit yang dapat menyerang semua umur.

Melihat kondisi demikian, penting bagi kita untuk selalu waspada, karena asma termasuk kedalam penyakit yang tidak dapat sembuh, dan hanya dapat dikendalikan agar gejala tidak muncul dan dapat hidup normal.

Meski proses pemicu terjadinya asma pada setiap orang memiliki perbedaan, namun berikut ini adalah beberapa faktor pemicu asma yang harus diwaspadai bersama, diantaranya adalah:

  1. Tungau debu rumah
  2. Perubahan cuaca
  3. Bulu binatang
  4. Bau-bauan yang menusuk
  5. Obat-obat tertentu
  6. Asap rokok
  7. Asap rumah tangga
  8. Emosi berlebihan
  9. Kelelahan fisik
  10. Serbuk sari bunga

Dengan mengetahui beberapa pemicu asma diatas, diharapkan mampu memberikan peringatan bagi para penderita asma untuk berhati-hati apabila berada pada kondisi di atas.

Tetap terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta bersegera dalam melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila membutuhkan penanganan khusus dalam mengendalikan asma yang diderita, agar bisa segera mendapatkan penanganan sedini mungkin.

Sumber: https://promkes.kemkes.go.id/mengenal-pengertian-asma-dan-pemicu-asma

1 21 22 23 24 25 26

Search

+