Bawang Putih dan Kunyit: Senjata Alami Melawan Masalah Kesehatan Jantung

Kesehatan jantung adalah salah satu aspek terpenting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Masalah kesehatan jantung, seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke, menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia. Namun, bagaimana kita dapat menjaga kesehatan jantung kita? Salah satu jawabannya adalah dengan memperhatikan pola makan dan mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan alami, seperti bawang putih dan kunyit. Dalam artikel ini, kita akan membahas pentingnya bawang putih dan kunyit untuk kesehatan jantung.

Mengenal Bawang Putih dan Kunyit

Bawang Putih (Allium sativum)

Bawang putih telah lama digunakan sebagai bumbu dapur dan obat tradisional di berbagai budaya di seluruh dunia. Tanaman ini termasuk dalam keluarga Allium yang juga mencakup bawang merah, bawang bombay, dan bawang prei. Bawang putih kaya akan senyawa-senyawa biologis yang memiliki potensi kesehatan yang luar biasa, salah satunya adalah allicin, yang memberikan aroma khas pada bawang putih dan diketahui memiliki sifat antimikroba dan antiinflamasi.

Kunyit (Curcuma longa)

Kunyit, atau sering disebut dengan kunyit putih, adalah tanaman rimpang yang juga telah digunakan secara luas dalam pengobatan tradisional di berbagai belahan dunia, terutama di Asia. Senyawa aktif utama dalam kunyit adalah kurkumin, yang memberikan warna kuning cerah pada rempah ini. Kurkumin telah banyak diteliti karena berbagai manfaat kesehatan, termasuk sifat antiinflamasi, antioksidan, dan bahkan potensi melawan kanker.

Antioksidan dalam Bawang Putih dan Kunyit

Antioksidan adalah senyawa yang melindungi tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, molekul yang dapat menyebabkan stres oksidatif dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung. Bawang putih dan kunyit kaya akan antioksidan alami yang dapat membantu melindungi kesehatan jantung.

Allicin dalam Bawang Putih

Salah satu senyawa utama dalam bawang putih adalah allicin. Allicin terbentuk ketika bawang putih dihancurkan atau diiris, melepaskan aroma khasnya. Allicin telah terbukti memiliki sifat antioksidan yang kuat, yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif. Selain itu, allicin juga telah dikaitkan dengan penurunan tekanan darah dan kolesterol, faktor risiko utama untuk penyakit jantung.

Kurkumin dalam Kunyit

Kurkumin adalah senyawa aktif dalam kunyit yang telah menjadi fokus utama penelitian dalam bidang kesehatan. Kurkumin diketahui memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang kuat. Studi menunjukkan bahwa kurkumin dapat membantu meningkatkan fungsi endotel, lapisan sel di dalam pembuluh darah, yang penting untuk kesehatan jantung. Selain itu, kurkumin juga dapat membantu mengurangi peradangan dan stres oksidatif, dua faktor yang berkontribusi pada penyakit jantung.

Manfaat untuk Kesehatan Jantung

1.    Menurunkan Kolesterol

Kolesterol tinggi adalah faktor risiko utama untuk penyakit jantung. Studi telah menunjukkan bahwa bawang putih dan kunyit dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam tubuh. Allicin dalam bawang putih dan kurkumin dalam kunyit bekerja bersama-sama untuk mengurangi penyerapan kolesterol dalam usus dan meningkatkan pengeluarannya dari tubuh.

2.    Menurunkan Tekanan Darah

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah faktor risiko lain yang dapat menyebabkan penyakit jantung. Konsumsi bawang putih dan kunyit telah dikaitkan dengan penurunan tekanan darah, terutama tekanan darah sistolik. Allicin dalam bawang putih dapat membantu melebarkan pembuluh darah, sementara kurkumin dalam kunyit dapat membantu meningkatkan fungsi pembuluh darah.

3.    Mengurangi Peradangan

Peradangan kronis telah dikaitkan dengan perkembangan penyakit jantung. Baik bawang putih maupun kunyit memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Allicin dalam bawang putih dan kurkumin dalam kunyit dapat menghambat aktivitas molekul yang memicu peradangan, membantu melindungi jantung dari kerusakan yang disebabkan oleh peradangan.

4.    Meningkatkan Fungsi Endotel

Fungsi endotel yang buruk dapat menyebabkan penumpukan plak dalam pembuluh darah, meningkatkan risiko penyakit jantung. Studi menunjukkan bahwa baik bawang putih maupun kunyit dapat membantu meningkatkan fungsi endotel. Allicin dalam bawang putih dan kurkumin dalam kunyit dapat membantu merelaksasi pembuluh darah, meningkatkan aliran darah, dan mengurangi kerusakan pada endotel.

Cara Mengonsumsi Bawang Putih dan Kunyit

Ada berbagai cara untuk mengonsumsi bawang putih dan kunyit untuk mendapatkan manfaat kesehatan jantungnya. Beberapa di antaranya termasuk:

  • Tambahkan ke makanan: Bawang putih dan kunyit dapat ditambahkan ke berbagai hidangan, mulai dari tumisan sayuran hingga sup dan kari.
  • Minuman herbal: Anda juga dapat membuat minuman herbal dengan menggunakan bawang putih dan kunyit. Misalnya, Anda dapat membuat teh kunyit dengan menambahkan irisan kunyit ke dalam air panas dan membiarkannya meresap selama beberapa menit.
  • Suplemen: Jika sulit untuk mendapatkan cukup bawang putih dan kunyit dalam diet sehari-hari, Anda juga dapat mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen yang mengandung ekstrak bawang putih atau kunyit.

Bawang putih dan kunyit adalah dua bahan alami yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional dan saat ini telah menjadi subjek penelitian ilmiah yang luas. Keduanya kaya akan senyawa-senyawa aktif yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi yang dapat membantu melindungi kesehatan jantung. Dengan mengonsumsi bawang putih dan kunyit secara teratur sebagai bagian dari pola makan yang seimbang, Anda dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan. Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, karena interaksi mungkin terjadi.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3665/bawang-putih-dan-kunyit-senjata-alami-melawan-masalah-kesehatan-jantung

Bahagia vs Stres: Dampaknya pada Kesehatan Jantung

Kesehatan jantung adalah aspek vital dalam menjaga kesejahteraan tubuh secara keseluruhan. Tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor fisik seperti pola makan dan aktivitas fisik, tetapi juga oleh faktor psikologis seperti tingkat kebahagiaan dan tingkat stres seseorang. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara bahagia dan stres serta bagaimana keduanya mempengaruhi kesehatan jantung.

Bahagia: Kunci untuk Kesehatan Jantung yang Optimal

Bahagia adalah perasaan positif yang terkait dengan kepuasan, kegembiraan, dan kesejahteraan emosional. Orang yang bahagia cenderung memiliki pandangan hidup yang optimis, merasa puas dengan kehidupan mereka, dan mampu mengatasi tantangan dengan lebih baik. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa kebahagiaan memiliki dampak yang positif pada kesehatan jantung.

Pengaruh Bahagia pada Kesehatan Jantung

  1. Menurunkan risiko penyakit jantung: Individu yang merasa bahagia cenderung memiliki risiko lebih rendah untuk mengembangkan penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke. Hal ini mungkin karena perasaan bahagia dapat mengurangi stres, meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi peradangan dalam tubuh, yang semuanya berkontribusi pada kesehatan jantung yang optimal.
  2. Meningkatkan faktor-faktor pelindung: Bahagia juga dikaitkan dengan peningkatan faktor-faktor pelindung bagi kesehatan jantung, seperti tekanan darah yang lebih rendah, kadar kolesterol yang sehat, dan fungsi pembuluh darah yang lebih baik. Ini semua dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan umur harapan hidup.
  3. Mengurangi perilaku berisiko: Orang yang bahagia cenderung lebih mungkin mengadopsi gaya hidup yang sehat, seperti pola makan yang seimbang, rutin berolahraga, dan menghindari kebiasaan merokok atau konsumsi alkohol berlebihan. Semua ini merupakan faktor penting dalam mencegah penyakit jantung dan memelihara kesehatan jantung yang optimal.

Stres: Musuh Kesehatan Jantung

Di sisi lain, stres adalah reaksi tubuh terhadap tekanan fisik, emosional, atau mental yang dikenakan padanya. Stres dapat berasal dari berbagai sumber, seperti tekanan pekerjaan, masalah keuangan, atau konflik interpersonal. Meskipun reaksi stres alami dan kadang-kadang diperlukan untuk menghadapi situasi yang menantang, stres kronis atau berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung.

Dampak Stres pada Kesehatan Jantung

  1. Meningkatkan risiko penyakit jantung: Stres kronis telah terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung, termasuk penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan aritmia. Reaksi stres yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, peningkatan kadar hormon stres seperti kortisol, dan peradangan dalam tubuh, semua faktor yang berkontribusi pada perkembangan penyakit jantung.
  2. Mempengaruhi gaya hidup: Stres juga dapat memengaruhi kebiasaan hidup seseorang, mengarah pada perilaku berisiko yang dapat merugikan kesehatan jantung. Misalnya, beberapa orang cenderung merespons stres dengan meningkatkan konsumsi makanan tidak sehat, mengabaikan aktivitas fisik, atau mengonsumsi alkohol atau obat-obatan secara berlebihan, yang semuanya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
  3. Mempengaruhi fungsi jantung: Reaksi stres yang berlebihan juga dapat langsung memengaruhi fungsi jantung. Misalnya, stres yang kronis dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung, aritmia, dan gangguan irama jantung lainnya. Ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau komplikasi jantung lainnya pada individu yang rentan.

Strategi Mengatasi Stres dan Meningkatkan Kesejahteraan Emosional

Mengingat pentingnya kesejahteraan emosional dalam menjaga kesehatan jantung, penting untuk mengembangkan strategi untuk mengatasi stres dan meningkatkan tingkat kebahagiaan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:

  1. Praktikkan teknik relaksasi: Praktikkan teknik pernapasan dalam, meditasi, atau yoga secara teratur untuk membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
  2. Jaga gaya hidup sehat: Pertahankan pola makan seimbang, rutin berolahraga, dan hindari kebiasaan merokok atau konsumsi alkohol berlebihan untuk mendukung kesehatan jantung yang optimal.
  3. Cari dukungan sosial: Bertukar cerita dengan teman atau keluarga, atau bergabung dengan kelompok dukungan sosial, dapat membantu mengurangi isolasi sosial dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
  4. Atur prioritas dan kelola waktu: Atur prioritas Anda, kelola waktu dengan baik, dan pelajari untuk mengatakan tidak ketika perlu untuk mengurangi beban stres yang tidak perlu.
  5. Temukan aktivitas yang membuat bahagia: Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang Anda nikmati, seperti hobi, olahraga, atau bersantai dengan orang-orang yang Anda cintai.

Kesehatan jantung dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk tingkat kebahagiaan dan tingkat stres seseorang. Bahagia memiliki dampak positif pada kesehatan jantung, sementara stres kronis atau berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan strategi untuk mengatasi stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan jantung yang optimal. Dengan menjaga keseimbangan antara kebahagiaan dan stres, Anda dapat memelihara kesehatan jantung Anda dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3666/bahagia-vs-stres-dampaknya-pada-kesehatan-jantung

Diet Sehat untuk Menjaga Kepadatan Tulang dan Mencegah Osteoporosis

Masa tulang atau  Bone Mineral Density (BMD) berubah sepanjang berjalannya usia, ditandai dengan fase pertambahan masa tulang yang cepat selama masa kanak-kanak dan remaja, fase tenang atau relative datar pada usia pertengahan dan diikuti dengan kehilangan masa tulang selama tahun-tahun terakhir. Puncak masa tulang yaitu setelah mencapai usia 30 tahun dan akan secara alami menurun perlahan pada usia usia setelahnya. 1,2 Jika masa tulang tidak cukup terbentuk selama masa ini, maka akan terjadi pengeroposan tulang di kemudian hari dan memiliki peningkatan risiko untuk menjadi rapuh dan mudah patah (osteoporosis). Oleh sebab itu, perlu memenuhi asupan nutrisi dan gaya hidup yang sehat untuk membangun tulang yang kuat dan mempertahankan masa tulang seiring bertambahnya usia. Berikut beberapa cara untuk membangun tulang yang sehat:

1.    Makan banyak Sayur dan Buah

Buah dan sayur adalah salah satu sumber vitamin C terbaik yang dapat merangsang produksi sel-sel pembentuk tulang. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa efek antioksidan vitamin C dapat melindungi sel tulang dari kerusakan.Dianjurkan konsumsi buah-buah dan sayuran setidaknya 5 porsi sehari. Asupan sayuran hijau dan kuning yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan mineralisasi tulang selama masa kanak-kanak dan pemeliharaan masa tulang pada dewasa awal. Makan banyak sayuran juga terbukti bermanfaat pada wanita dengan usia yang lebih tua. Sebuah penelitian pada wanita berusia diatas 50 tahun ditemukan bahwa mereka yang paling sering mengonsumsi bawang Bombay memiliki risiko osteoporosis 20% lebih rendah dibandingkan wanita yang jarang mengonsumsinya.

2.    Konsumsi Protein yang Cukup

Asupan protein mempengaruhi produksi hormon pertumbuhan yang penting dalam pembentukan setiap sel dalam tubuh terutama otot dan tulang.4 Sebalikanya, asupan protein yang rendah menurunkan penyerapan kalsium yang dapat mempengaruhi tingkat pembentukan dan kerusakan tulang. Dengan demikian, rendahnya asupan protein dapat menyebabkan pengeroposan tulang sementara asupan protein yang tinggi dapat membantu melindungi kesehatan tulang selama masa penuaan dan penurunan berat badan. Direkomendasikan asupan protein lebih tinggi dari 0.8 g/kg berat badan per hari.1

3.    Konsumsi Makanan Tinggi Kalsium

Kalsium merupakan mineral utama pembentuk tulang dan 99% kalsium tubuh disimpan di dalam tulang. Karena sel-sel tulang yang sudah tua secara konstan dipecah digantikan oleh sel-sel tulang yang baru, maka penting untuk mengonsumsi kalsium setiap hari untuk melindungi struktur dan kekuatan tulang. Kalsium banyak terdapat pada susu, keju, yogurt, bayam, kale dan kacang kedelai. Rekomendasi asupan kalsium harian adalah 800-1200 mg per hari.4

4.    Dapatkan banyak Vitamin D dan Vitamin K

Vitamin D berperan dalam membantu penyerapan kalsium dalam tubuh. Pnelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak dan orang dewasa dengan kadar vitamin D yang rendah cenderung memiliki kepadatan tulang yang rendah dan lebih berisiko mengalami pengeroposan tulang. Mendapatkan vitamin D dan K dalam jumlah yang cukup dari makanan atau suplemen dapat membantu melindungi kesehatan tulang. Anda bisa mendapatkan vitamin D yang cukup melalui paparan sinar matahari dan sumber makanan seperti ikan, hati dan keju. Sedangkan vitamin K terdapat dalam hati, telur, daging dan makanan fermentasi seperti keju dan nato.

5.    Lakukan Latihan Kekuatan dan Latihan Beban

Melakukan jenis olahraga tertentu dapat membantu membangun dan menjaga kekuatan tulang yang dapat meningkatkan pembentukan tulang selama pertumbuhan tulang dan melindungi kesehatan tulang pada orang dewasa yang lebih tua, termasuk mereka yang memiliki kepatan tulang yang rendah. Salah satu jenis aktivitas terbaik untuk kesehatan tulang adalah latihan aerobik dengan menahan beban seperti latihan yang melibatkan lengan, kaki, dan tungkai, misalnya berjalan, menaiki tangga, joging, bola voli dan tenis. Salah satu bentuk latihan aerobik yang paling umum adalah jalan kaki, latihan yang sangat diterima dengan baik oleh para lansia karena tidak berbahaya dan mudah dilakukan.

6.    Hindari Diet Rendah Kalori

Banyak sekali program diet dengan tujuan menurunkan berat badan termasuk pembatasan kalori dan intermittent fasting. Meskipun penurunan berat badan bermanfaat untuk hasil kardiometabolik pada pasien dengan kelebihan berat badan atau obesitas, namun menurunkan kalori terlalu rendah bukanlah ide yang bagus. Selain memperlambat metabolisme, menimbulkan rasa lapar kembali dan menyebabkan hilangnya masa otot, hal itu juga dapat membahayakan kesehatan tulang. Penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang menyediakan kurang dari 1.000 kalori per hari dapat menyebabkan kepadatan tulang yang lebih rendah pada individu dengan berat badan normal, overweight ataupun obesitas. Untuk membangun dan menjaga tulang tetap kuat, jalani diet seimbang yang menyediakan setidaknya 1.200 kalori per hari dan harus mencakup banyak protein dan kaya akan vitamin dan mineral.5

7.    Jaga Berat Badan Ideal

Selain mengonsumsi makanan yang bergizi, menjaga berat badan yang sehat dapat membantu mendukung kesehatan tulang. Misalnya, kekuranagn berat badan meningkatkan risiko osteopenia dan osteoporosis. Hal ini khususnya terjadi pada wanita pasca menopause yang telah kehilangan efek hormon estrogen yang melindungi tulang. Berat badan yang rendah pada usia ini berkontribusi terhadap berkurangnya kepadatan tulang dan peningkatan pengeroposan tulang.

8.    Konsumsi Makanan Tinggi Asam Lemak Omega-3

Asam lemak omega-3 berperan sebagai antiinflamasi. Mereka juga telah terbukti membantu melindungi terhadap pengeroposan tulang selama proses penuaan. Omega-3 terdapat pada ikan, minyak kanola, minyak zaitun, kacang kedelain dan biji-bijian.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3636/diet-sehat-untuk-menjaga-kepadatan-tulang-dan-mencegah-osteoporosis

Penanganan Sariawan

Penyakit mulut yang paling sering terjadi adalah sariawan. Kondisi ini tepatnya terjadi berupa luka (ulser) pada mukosa mulut, yang terdiri dari gusi, langit-langit, lidah, dasar mulut, bibir bagian dalam (mukosa labial), bagian dalam pipi (mukosa bukal). Sariawan merupakan penyakit mulut yang sudah tidak asing lagi. Berbagai kalangan mulai dari balita, remaja, orang tua, maupun lanjut usia tentu pernah mengalami penyakit tersebut. Efek dari sariawan itu sendiri ialah bisa menyebabkan para penderitanya tidak nafsu makan dan mulut terasa perih. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi zat pemati rasa dan antiseptika. Pemakaiannya obat bisa dilakukan sebanyak 2-3 kali dalam sehari. Selain dengan zat pemati rasa, sariawan juga dapat diobati dengan antiseptika. Hasil terbaik dari penggunaan antiseptika terbukti oleh obat kumur provid-ion (Betadine) dan klorheksidin dalam bentuk tablet hisap srta larutan peroksida 3%. Selain itu juga bisa menggunakan obat kumur yang mengandung chlorhexidine gluconate 2%, sodium hyaluronate, PVP, dan glycyrrhetinic. BPOM menganjurkan penggunaan obat-obat yang memiliki kandungan enzydamine HCLprovidone iodine 1%, atau kombinasi dequalinium chloride dan vitamin C. Bagi yang ingin menyembuhkan sariawan dengan bahan-bahan alami, yaitu : tanaman gambir, daun sirih, air garam, dan cabai. Sariawan (stomatitis herpes) adalah suatu penyakit yang diawali gejala demam yang diikuti munculnya gelembung berisi cairan pada wajah, rongga mulut, dan bibir. Penyakit  ini disebabkan oleh adanya infeksi virus herpes simplex, ditambah dengan faktor lain sebagai pemicu : stres, demam, paparan sinar matahari, trauma, kondisi imunosupresi, dan gangguan hormon. Sariawan atau Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) perlu dibedakan dengan kelainan mukosa mulut lain, yang dapat terjadi karena infeksi virus, bakteri, jamur, penggunaan obat-obatan, serta karena penyakit sistemik maupun kelainan autoimun.

Ciri-ciri Sariawan

Ciri-ciri sariawan yang biasa terjadi ditandai dengan gejala seperti berikut :

1. Lesi Putih atau Merah yang Menonjol

Sariawan ditandai dengan munculnya lesi bulat atau oval, yang biasanya berwarna putih atau merah, di dalam mulut atau di bibir. Lesi ini sering kali terasa nyeri atau terbakar ketika terkena makanan atau minuman.

2. Ukuran Bervariasi

Sariawan dapat bervariasi dalam ukuran, dari yang sangat kecil hingga lebih besar dari satu sentimeter. Mereka biasanya berkembang di bagian dalam pipi, bibir, lidah, atau langit-langit mulut.

3. Kemerahan di Sekitar Lesi

Area di sekitar sariawan sering kali tampak merah atau teriritasi. Gejala ini dapat membuat mengunyah atau menggosok gigi menjadi tidak nyaman.

4. Nyeri atau Ketidaknyamanan

Sariawan dapat menyebabkan rasa nyeri atau ketidaknyamanan yang signifikan saat makan, minum, atau bahkan berbicara. Sensasi terbakar atau gatal juga bisa terjadi tergantung pada ukuran dan lokasi sariawan.

5. Sariawan Tidak Menular

Penting untuk dicatat bahwa sariawan bukanlah kondisi menular dan umumnya tidak terkait dengan infeksi virus atau bakteri. Mereka biasanya muncul sebagai hasil dari iritasi lokal atau stres, meskipun faktor penyebabnya dapat bervariasi dari individu ke individu.

Apakah Sariawan Bisa Sembuh?

Jawabannya adalah ya, sariawan bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu satu hingga dua minggu. Namun, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi rasa sakit.

Apakah Sariawan Menular?

Tidak, sariawan tidak menular. Sariawan adalah luka kecil yang menyakitkan di dalam mulut yang sering kali disebabkan oleh cedera mulut, stres, kekurangan vitamin, atau kondisi medis tertentu. Berbeda dengan infeksi virus atau bakteri, sariawan bukanlah hasil dari organisme menular sehingga tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak fisik, udara, atau cairan tubuh.

Sariawan biasanya sembuh sendiri dalam beberapa minggu, namun pengobatan dapat membantu mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan.

Penanganan Sariawan

1.Gunakan Obat Kumur Khusus

Salah satu cara paling efektif untuk mengobati sariawan adalah dengan menggunakan obat kumur khusus yang mengandung antiseptik. Obat kumur ini membantu membunuh bakteri dan menjaga kebersihan mulut, sehingga sariawan bisa sembuh lebih cepat.

2.Oleskan Gel atau Salep Sariawan

Gel atau salep yang mengandung bahan aktif seperti benzokain atau lidokain dapat dioleskan langsung pada sariawan. Ini akan membantu meredakan rasa sakit dan mempercepat proses penyembuhan.

3. Larutan Garam

Garam adalah bahan alami yang memiliki sifat antiseptik. Cukup larutkan satu sendok teh garam dalam segelas air hangat, lalu gunakan untuk berkumur selama beberapa detik. Lakukan ini beberapa kali sehari untuk membantu mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan.

4. Konsumsi Makanan yang Lembut

Hindari makanan keras atau tajam yang bisa memperparah sariawan. Pilihlah makanan yang lembut seperti bubur, sup, atau yogurt yang tidak akan melukai area sariawan.

5. Minum Air yang Cukup

Dehidrasi bisa memperburuk kondisi sariawan. Pastikan Anda minum air putih yang cukup setiap hari untuk menjaga kelembapan mulut dan membantu proses penyembuhan.

6. Konsumsi Vitamin C dan B12

Kekurangan vitamin C dan B12 seringkali dikaitkan dengan munculnya sariawan. Mengonsumsi suplemen vitamin ini atau makan buah-buahan yang kaya vitamin C, seperti jeruk dan kiwi, dapat membantu mempercepat penyembuhan sariawan.

7. Hindari Makanan Pedas dan Asam

Makanan pedas dan asam dapat memperparah iritasi di area sariawan. Sebaiknya hindari makanan seperti cabai, jeruk, atau tomat sampai sariawan Anda sembuh.

8. Jaga Kebersihan Mulut

Kebersihan mulut yang baik sangat penting untuk mencegah dan mengobati sariawan. Sikat gigi secara teratur dengan sikat yang lembut dan gunakan benang gigi untuk menghilangkan sisa-sisa makanan yang bisa memicu iritasi.

9. Gunakan Es Batu

Es batu bisa membantu meredakan rasa sakit akibat sariawan. Tempelkan es batu kecil pada area sariawan selama beberapa menit untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan.

10. Istirahat yang Cukup

Tubuh yang lelah dan stres bisa memperlambat proses penyembuhan. Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup setiap malam dan mengurangi stres agar tubuh bisa fokus pada penyembuhan sariawan.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3649/penanganan-sariawan

Perut Kembung pada Bayi: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kembung adalah salah satu gejala gastrointestinal yang paling umum dan sering menjadi keluhan pasien dari segala usia, tidak terkecuali pada bayi. Hal ini dikarenakan bayi memang memiliki banyak peluang untuk menelan udara, seperti saat mereka menyusu ASI melalui payudara ibu, menyusu melalui botol, dan menangis. Kondisi kembung menyebabkan bayi merasa tidak nyaman, rewel, penurunan nafsu makan, dan kesulitan tidur.

Bayi sering mengalami perut kembung saat berusia 0–3 bulan serta 6–12 bulan. Pada usia 0–3 bulan, bayi kerap mengalami perut kembung karena saluran pencernaannya masih belum bekerja dengan sempurna. Sementara pada bayi usia 6 bulan ke atas, perut kembung biasa terjadi karena saluran pencernaannya sedang beradaptasi untuk mencerna berbagai jenis Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). Kembung pada bayi dapat juga menyertai gangguan pencernaan lain, seperti muntah, diare, sakit perut, dan konstipasi. Bayi yang kembung biasanya mudah muntah.

Apakah penyebab kembung pada bayi?

1.      Makan dan minum sambil bermain

Ketika bayi diberi makan atau minum sambil bermain, ia akan cenderung bersemangat, sehingga menelan makanan lebih cepat. Akibatnya, ada semakin banyak udara yang ikut tertelan dan masuk ke dalam lambung dan berisiko bayi tersedak.

2.      Menangis terlalu lama

Bayi yang menangis terlalu lama sering mengalami kembung karena banyak menelan udara (aerofagia) yang masuk ke saluran pencernaannya.

3.      Terlalu banyak makan atau minum susu

Bayi yang terlalu banyak makan atau minum susu (overfeeding) juga dapat kembung karena sebagian dari susu tersebut tidak dicerna. Gangguan penyerapan akibat fungsi enzim pencernaan yang belum sempurna juga dapat menyebabkan kembung karena makanan atau susu yang tidak dicerna tersebut akan turun ke usus besar yang banyak mengandung bakteri komensal. Zat makanan tersebut akan difermentasi oleh bakteri tadi dan menghasilkan gas yang menimbulkan kembung.

4.        Intoleransi laktosa

Intoleransi laktosa menimbulkan kembung karena laktosa dalam susu tidak dicerna akibat kurangnya enzim laktase (enzim untuk memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa). Laktosa yang tidak tercerna akan turun ke usus besar dan difermentasi oleh bakteri penghuni usus besar dan menghasilkan gas. Kekurangan enzim laktase dapat terjadi karena belum matangnya perkembangan usus pada bayi (transient lactose intolerance).

5.        Kembung akibat gejala suatu kelainan kongenital

Kelainan kongenital yang menimbulkan keluhan kembung sebagai salah satu gejalanya adalah terpuntirnya usus (volvulus), bagian usus atas terlipat masuk ke bagian yang lebih bawah (invaginasi), kelainan saraf pada segmen usus bawah (hirschprung) atau tidak terbentuknya segmen usus sejak lahir (atresia).

Bagaimana cara mengatasi perut kembung pada bayi ?

Orang tua dapat mencoba mengatasi perut kembung bayi di rumah dengan teknik tertentu. Berikut cara penanganan keluhan perut kembung yang dapat dilakukan di rumah.

1.      Mengatur posisi menyusui

Ketika ibu menyusui bayi langsung ke payudara atau melalui botol, cobalah untuk menjaga agar kepala bayi lebih tinggi dari perutnya. Dengan begitu, susu akan turun ke dasar perut dan udara naik ke atas, dan bayi akan lebih mudah untuk bersendawa. Bila perlu, gunakan bantal menyusui untuk menyangga kepala bayi.

2.      Sendawakan bayi

Salah satu cara termudah untuk mengatasi sakit perut akibat kembung pada bayi adalah dengan sendawa. Bayi perlu bersendawa selama dan setelah menyusui. Jika bayi tidak langsung bersendawa sesaat setelah menyusui, coba baringkan dalam posisi telentang selama beberapa menit. Coba beberapa kali hingga bayi bersendawa.

3.      Berikan pijatan lembut

Pijat bayi dengan lembut pada perut mungilnya untuk membantu mengeluarkan gas. Setidaknya ini dapat membantu perutnya merasa lebih baik. Gerakkan kaki bayi ke depan dan ke belakang (seperti gerakan mengayuh sepeda) saat ia telentang. Ibu juga bisa meletakkan bayi dengan posisi tengkurap, kemudian gosok punggungnya. Ini juga dapat membantu melepaskan tekanan gas. Selain itu, mandi air hangat juga dapat membantu mengeluarkan gas di perut bayi.

4.      Pilih peralatan menyusui yang sesuai

Bila memberikan susu dengan botol, pastikan ukuran lubang dot pas. Caranya, coba teteskan susu formula dingin lewat lubang itu. Bila ukurannya pas, susu akan menetes satu kali setiap detik.

Cara-cara di atas efektif untuk meredakan bayi kembung. Namun, jika cara tersebut belum berhasil, atau bayi kembung disertai gejala-gejala lain, seperti demam, diare, dan muntah, orangtua dianjurkan untuk segera membawa bayi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3629/perut-kembung-pada-bayi-penyebab-dan-cara-mengatasinya

Kejang Demam pada Anak: Gejala, Tipe dan Cara Tepat Mengatasinya

Febrile seizure atau kejang demam adalah demam yang disertai dengan kejang yang biasanya dialami oleh anak-anak. Kondisi ini umum terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun. Kejang demam atau lebih dikenal dengan penyakit step pada anak terjadi akibat kenaikan suhu tubuh yang terlalu cepat di atas suhu normal anak dan kemampuan tubuh anak untuk beradaptasi terhadap kondisi tersebut.

Tidak semua anak rentan mengalami kejang demam, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya kejang demam pada anak, seperti riwayat keluarga dengan kejang demam, demam dengan suhu tubuh yang tinggi, riwayat berat badan lahir rendah, lahir prematur, dan anak dengan keterlambatan tumbuh kembang. Namun, sebelum melakukan prosedur atau langkah penanganan dari kejang demam, pastikan terlebih dulu jika anak memang mengalami kejang demam.

Gejala kejang demam pada anak:

1.       Kenaikan suhu tubuh secara drastis hingga lebih dari 38° Celcius.

2.       Berkeringat secara berlebihan.

3.       Tangan dan kaki gemetar, serta mengalami kejang.

4.       Buang air kecil tiba-tiba dan bola mata berputar ke atas.

5.       Tidak merespons komunikasi, seperti tidak menjawab saat diajak bicara.

6.       Pingsan atau kehilangan kesadaran, terutama setelah kejang.

Tipe kejang demam yang bisa terjadi pada anak-anak

1.    Kejang demam sederhana, yaitu ketika bangkitan kejang hanya terjadi sebentar, biasanya berhenti sendiri kurang dari 5 menit, dan tidak berulang dalam 24 jam. 80% kejang demam termasuk ke dalam kejang demam sederhana.

2.    Kejang demam kompleks, yaitu ketika bangkitan kejang terjadi lebih dari 15 menit, berulang dalam 24 jam, atau bangkitan hanya terjadi di sebagian tubuh.

Adapun jika Anda melihat anak mengalami sejumlah gejala-gejala kejang demam, segera lakukan langkah penanganan kejang demam secara cepat. Pastikan Anda tidak panik dan tetap tenang ketika mempraktikkannya.

Langkah-langkah untuk menangani kejang demam pada anak:

1.      Letakkan anak di tempat yang datar, luas, dan bebas, sehingga anak tidak akan terbentur atau tertimpa benda tertentu saat mengalami kejang. Segera singkirkan benda yang berbahaya di sekitarnya.

2.      Baringkan dalam posisi miring agar anak tidak tersedak oleh air liur atau muntahan.

3.      Longgarkan pakaian, terutama pada bagian leher.

4.      Jangan menahan gerakan kejang anak karena akan membuat anak tidak nyaman dan memicu patah tulang. Catat berapa lama anak mengalami kejang dan pantau terus agar posisi bayi selama kejang tetap aman. Jika memungkinkan Anda dapat merekam kejadian kejang demam, untuk ditunjukkan kepada dokter seperti apa kejang demam yang dialami anak.

5.      Tidak memasukkan apapun ke dalam mulut anak saat kejang, termasuk obat atau air. Hal ini akan memicu anak tersedak.

6.      Segera panggil ambulans atau bawa ke IGD jika kejang terjadi lebih dari 5 menit, terutama jika anak mulai terlihat mengalami kesulitan bernapas atau wajah yang memucat atau membiru.

Umumnya, kejang demam berlangsung selama 1-2 menit, anak akan rewel selama beberapa jam sebelum kemudian terlelap karena kelelahan. Walaupun kejang demam sudah berhenti dan Anda telah melakukan penanganan kejang demam dengan baik, Anda tetap perlu untuk membawa anak ke dokter. Namun, apabila anak Anda sampai harus dilarikan ke rumas sakit maka dokter akan memberikan obat kejang yang bisa menghentikan kejang melalui cairan infus. Obat yang diberikan melalui anus hanya dilakukan orang tua ketika di rumah dengan catatan orang tua sudah teredukasi dan anaknya sudah pernah kejang. Ketika kejang sudah berhenti, dokter baru akan mencari tahu penyebab kejang.

Saat anak telah mendapatkan diagnosis kejang demam, pemeriksaan dengan EEG, CT scan, atau MRI tidak selalu diperlukan. Namun, ketika kejangnya di luar kejang demam dan sudah masuk ke derajat kompleks serta berulang, maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut. Kemudian, untuk menghindari terjadinya kejang demam pada anak Anda yang memiliki risiko kejang demam, berikut ini merupakan beberapa tips yang bisa Anda lakukan.

1.     Jika si kecil demam:

a.       Berikan penurun panas parasetamol sesuai aturan.

b.       Kompres badan si Kecil dengan kain dan air

c.        Berikan cairan lebih banyak dengan makan dan minum lebih sering

d.       Pantau BAK si Kecil, jika lebih dari 6 jam tidak BAK segera bawa ke IGD.

2.     Gunakan diazepam melalui dubur sesuai anjuran dokter, jika si Kecil mengalami kejang di rumah.

3.     Konsultasikan obat kejang yang perlu disiapkan di rumah dengan dokter anda, karena Sebagian besar kejang demam tidak membutuhkan obat rutin

Kejang pada anak adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika anak mengalami kejang atau ada kekhawatiran mengenai kondisi kesehatannya. Dengan pemahaman yang tepat dan perawatan yang sesuai, anak dapat mengelola kondisi kejangnya dan menjalani kehidupan yang sehat.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3630/kejang-demam-pada-anak-gejala-tipe-dan-cara-tepat-mengatasinya

  

Apa itu Diet DASH?

Hipertensi merupakan silent killer yang dipengaruhi oleh gaya hidup tidak sehat meliputi kebiasaan makan-makanan berlemak jenuh dan tinggi Natrium, hal ini dapat ditangani dengan pengaturan pola makan. Penatalaksanaan diet yang direkomendasikan bagi penderita Hipertensi dengan Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH). Penerapan diet DASH dapat menurunkan tekanan darah, peningkatan konsumsi sayuran dan buah-buahan yang kaya akan serat. Diet DASH ini merupakan diet yang difokuskan pada penurunan asupan garam dan lemak jenuh, serta memperbanyak konsumsi makanan yang memiliki kadar Kalium, Kalsium, Magnesium dan juga serat yang tinggi. Garam baik itu Sodium atau Natrium merupakan zat yang menjadi penyebab utama kejadian Hipertensi karena dampak yang diberikan dapat meningkatkan tekanan darah. Pasien dengan Hipertensi perlu memikirkan untuk diet DASH agar ketegangan peredaran darah atau tekanan darah terkendali. Standar langsung dalam melakukan diet DASH adalah mengatur secara ketat konsumsi Natrium dalam bentuk garam atau sumber makanan lain yang tinggi Natrium misalnya sumber makanan kemasan dan makanan cepat saji. Membatasi konsumsi daging dan makanan dengan kolesterol tinggi dan lemak trans. Memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan dan susu dengan kandungan rendah lemak. Sebaiknya konsumsi ikan, daging unggas, kacang-kacangan serta makanan dengan gandum utuh.

Tujuan Diet DASH

Mengontrol tekanan darah agar mencapai kisaran normal serta berperan dalam pencegahan Hipertensi.

Manfaat Diet DASH

1.      Mengontrol tekanan darah.

2.      Membantu pasien obesitas untuk mengurangi berat badan dan mengecilkan ukuran lingkar pinggang.

3.      Menurunkan kadar LDL dan kolesterol dalam tubuh.

Diperlukan adanya konseling dan edukasi untuk memperkenalkan diet DASH kepada penderita Hipertensi. Edukasi kesehatan pada masyarakat dapat meningkatkan pemahaman, keinginan dan kemampuan masyarakat dalam mencegah kejadian Hipertensi serta komplikasinya.

Klasifikasi Diet DASH

1.      Diet DASH standar, yaitu maksimal asupan Sodium yang diperbolehkan adalah 2300 mg per hari atau setara dengan 1 (sdt).

2.      Diet DASH di bawah standar, yakni asupan Sodium per hari tidak boleh melebihi 1500 mg per hari atau setara dengan ½ (sdt).

Prinsip Diet DASH

1.      Konsumsi buah dan sayur yang mengandung Kalium, Fitoesterogen dan serat. Konsumsi Kalium (Potasium) yang bersumber dari buah-buahan seperti pisang, mangga, air kelapa muda bermanfaat untuk mengendalikan agar tekanan darah menjadi normal dan terjadi keseimbangan antara Natrium dan Kalium dalam tubuh. Konsumsi Kalium yang banyak akan meningkatkan konsentrasinya di dalam cairan intraseluler, sehingga cenderung menarik cairan dari bagian ekstraseluler dan menurunkan tekanan darah. Fitoesterogen dapat menghambat terjadinya menopause, menghindari gejala Hotflaxes (rasa terbakar) pada wanita menopause, dan menurunkan risiko kanker. Sedangkan serat dibutuhkan tubuh terutama untuk membersihkan isi perut dan membantu memperlancar proses defekasi. Serat juga mempengaruhi penyerapan zat gizi dalam usus, manfaat serat terutama dapat mencegah kanker Colon.

2.      Low-Fat Dairy Product (menggunakan produk susu rendah lemak). Pada diet Hipertensi diberikan produk susu rendah lemak, dimana susu mengandung banyak Kalsium. Dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler Kalsium memegang peran penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk mengatur transmisi saraf, kontraksi otot, pengumpalan darah, dan menjaga permeabilitas membran sel. Kalsium mengatur pekerjaan hormon-hormon dan faktor pertumbuhan. Susu rendah lemak baik diberikan kepada wanita manula, tidak hanya untuk mendapat tambahan Kalsium tapi juga protein, vitamin dan mineral.

3.      Konsumsi ikan, kacang, dan unggas secukupnya intake protein yang cukup dapat membantu pemeliharaan sel untuk membantu ikatan esensial tubuh, mengatur keseimbangan air, memelihara netralitas tubuh, pembentukan antibodi dan mengangkut zat-zat gizi.

4.      Kurangi daging berlemak. Lemak jenuh bersifat Arterogenik, yaitu asam urat, asam palmitat, asam stearate. Seseorang dengan penyakit pembuluh darah umumnya harus membatasi konsumsi lemak jenuh berlebihan terutama dari sumber hewani seperti daging merah, minyak kelapa, coklat, keju, krim, susu krim dan mentega. Penimbunan lemak dalam pembuluh darah menyebabkan timbulnya Arteriosclerosis yang artinya meningkatkan tekanan darah.

5.      Membatasi garam dan gula. Pembatasan garam bertujuan untuk menurunkan tekanan darah, mencegah Odema dan penyakit jantung sedangkan pembatasan gula untuk menurukan kadar gula darah pada tubuh. Adapun yang disebut diet rendah garam adalah rendah sodium dan natrium. Dalam diet rendah garam, selain membatasi konsumsi garam dapur juga membatasi sumber Sodium antara lain makanan yang mengandung soda kue, Baking Powder, Monosodium Glutamat (MSG) atau penyedap makanan dan pengawet makanan (terdapat dalam saos, kecap dan makanan kemasan).

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3615/apa-itu-diet-dash

Ketahui Komplikasi Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Tekanan darah dibedakan menjadi tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah maksimal yang ditimbulkan pada arteri sewaktu darah disemprotkan kedalam pembuluh, rata- rata tekanan sistolik ditunjukkan (saat jantung berdetak atau bekerja) yaitu 120 mmHg. Tekanan diastolik adalah tekanan minimal di dalam arteri ketika darah mengalir keluar menuju ke pembuluh yang lebih kecil di hilir waktu, rata-rata diastolik (saat rileksasi) yaitu 80 mmHg. Tekanan darah tinggi sering disebut the silent killer karena sering tanpa keluhan karena jarang memiliki gejala yang jelas. Cara mengetahui apakah seseorang mengalami tekanan darah tinggi adalah dengan melakukan pengukuran tekanan darah.  Apabila penyakit tekanan darah tinggi tidak segera ditangani maka dapat berdampak pada munculnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, gagal ginjal dan penyakit pembuluh darah perifer. tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kematian.

Penyebab

1.      Tekanan darah primer, tekanan darah yang berkembang dari waktu ke waktu tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi.

2.      Tekanan darah sekunder, jenis tekanan darah yang terjadi dengan cepat dan bisa menjadi lebih parah daripada tekanan darah primer.

Gejala

1.      Sakit kepala parah

2.      Sesak napas

3.      Mimisan

4.      Kulit memerah

5.      Pusing

6.      Nyeri dada

7.      Gangguan penglihatan

8.      Ada darah dalam urin

Komplikasi

1.      Gagal Jantung

Seseorang mengalami tekanan darah tinggi, maka otomatis jantung dipaksa untuk bekerja lebih keras dari kapasitasnya untuk memompa darah. Dinding dan otot jantung akan menebal dan mengakibatkan jantung kesulitan untuk memompa cukup darah ke seluruh tubuh.

2.      Stroke

Stroke adalah kondisi dimana tekanan darah terlalu tinggi yang mengakibatkan pembuluh darah di salah satu area otak dapat pecah akibat aliran darah ke otak terhalang sehingga mengalami penyumbatan.

3.      Aneurisma

Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan dinding arteri melemah sehingga memicu terbentuknya kantong yang rapuh pada pembuluh darah arteri. Jika tekanan darah terlalu tinggi, maka lama kelamaan arteri dapat pecah yang kemudian menimbulkan kerusakan organ permanen hingga kematian.

4.      Masalah Ginjal

Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan akhirnya mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah di ginjal. Jika dibiarkan tidak terkontrol dan tanpa penanganan bisa menyebabkan komplikasi berupa gagal ginjal. Salah satu fungsi ginjal adalah untuk menyaring darah dan apabila pembuluh darah rusak akibat tekanan darah tinggi, sehingga ginjal sulit untuk menyaring zat yang tidak diperlukan tubuh.

5.      Gangguan Mata

Kondisi ini biasa disebut Retinopati Hipertensi. Akibat tekanan darah tinggi, pembuluh darah ke arah retina akan menyempit sehingga mengakibatkan pembengkakan retina dan penekanan saraf optik. Jika ini terjadi, sel-sel saraf yang ada di mata dapat lumpuh yang bisa menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan.

Tips Mengontrol Tekanan Darah Tinggi

1.      Ketahui tekanan darah Anda (tekanan darah normal 120/80 mmHg).

2.      Kontrol tekanan darah Anda secara teratur.

3.      Tekanan darah tinggi sering tanpa gejala.

4.      Tekanan darah yang tidak terkontrol akan menimbulkan komplikasi.

5.      Pastikan ketersediaan obat di rumah.

6.      Obat penting untuk menjaga tekanan darah Anda.

7.      Minum obat teratur dan sesuai anjuran dokter.

8.      Ketahui efek samping obat yang Anda minum.

9.      Berhati-hati menggunakan obat bebas.

Mengatur Pola Makan, dengan :

1.      Membatasi konsumsi gula.

2.      Membatasi konsumsi garam.

3.      Perbanyak konsumsi buah dan sayur.

Pencegahan

C : Cek kesehatan secara rutin

E : Enyahkan asap rokok

R : Rajin melakukan aktifitas fisik

D : Menerapkan diet seimbang

I  : Istirahat cukup

K : Kelola stres

Dengan adanya upaya pencegahan dan pengendalian tekanan darah tinggi, maka diharapkan kita mengetahui kondisi tekanan darah melalui cek kesehatan secara rutin dan bagi pasien tekanan darah tinggi penanganan dan pengobatan dapat segera dilakukan sebelum menimbulkan komplikasi.

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3616/ketahui-komplikasi-tekanan-darah-tinggi

Saraf Terjepit pada Ibu Hamil

Hernia Nucleus Pulposus (NPH) atau biasa dikenal dengan istilah “saraf terjepit” adalah suatu kondisi di mana terjadi perpindahan cakram tulang rawan yang menyekat antara badan vertebra (annulus fibrosus) dan nukleus pulposus dari cakram intervertebralis yang dipindahkan tersebut, dan tekan langsung pada saraf (sumsum tulang belakang). Banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh ibu hamil selama masa kehamilannya, di antaranya adalah perasaan tidak nyaman dan tentunya hal ini akan mempengaruhi kesehatan ibu hamil sepanjang masa kehamilannya. Ketidaknyamanan yang dialami ibu antara lain peregangan ligamen di area kemaluan yang menyebabkan nyeri pinggang, nyeri punggung, bahkan kompresi saraf, edema pada ibu hamil dengan tekanan darah tinggi, dan kandidiasis vagina. Saraf terjepit merupakan suatu kondisi yang terjadi akibat kerusakan saraf akibat tekanan langsung maupun tidak langsung. Masalah yang biasa terjadi pada ibu hamil seringkali diabaikan, padahal hal tersebut merupakan kesalahan besar, karena saraf terjepit sangatlah berbahaya. Jika saraf tertekan maka dapat menyebabkan sistem saraf berkurang kemampuannya dalam mengirimkan sinyal dari otak atau sebaliknya. Penyebab saraf terjepit adalah posisi berbaring yang salah saat tidur atau posisi tubuh yang salah saat mengangkat benda berat. Ibu hamil dengan kompresi saraf dapat membahayakan keselamatan ibu dan janin jika melahirkan secara alami karena ibu harus menderita. sulit untuk dipegang. Kenyamanan ibu juga terganggu, seperti posisi tidur ibu. Adaptasi bagi ibu hamil saraf terjepit antara lain dengan meningkatkan semangat kerja, berpikir positif, dukungan suami dan keluarga, tidak menyerah dalam berobat, dan menjaga semangat untuk hamil.

Dampak Saraf Terjepit pada Ibu Hamil

Ibu hamil dengan kompresi saraf dapat membahayakan keselamatan ibu dan janin jika melahirkan secara alami karena ibu akan kesulitan mengatasi, misalnya posisi tidurnya. Beberapa efek dapat terjadi ketika saraf tertekan, seperti jaringan lunak atau lapisan pelindung di sekitar saraf dapat robek. Hal ini dapat menumpuk cairan, yang dapat menyebabkan pembengkakan, tekanan tambahan, dan jaringan parut. Jika saraf terjepit terjadi dalam jangka waktu singkat, tentunya saraf tersebut tidak mengalami kerusakan permanen. Namun jika tekanan terus berlanjut, saraf bisa rusak.

Penanganan Saraf Terjepit pada Ibu Hamil

Bagi ibu yang mengalami nyeri saraf terjepit saat hamil, penting untuk tetap tenang dan memeriksakan. Kasus hernia nukleus pulposus ringan hingga sedang biasanya tidak menimbulkan gangguan kesehatan atau membahayakan keselamatan ibu atau bayi. Namun, kasus yang parah mungkin memerlukan beberapa jenis pengobatan atau intervensi.

Perlu diketahui, nyeri punggung bawah dan nyeri panggul juga sering terjadi selama kehamilan, terutama pada trimester ketiga. Oleh karena itu, penting bagi pasien untuk memeriksakan nyeri yang alami ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.

Bicarakan dengan dokter kandungan tentang pilihan pengobatan konservatif yang dapat dilakukan untuk menghilangkan rasa sakit, seperti NSAID, tirah baring, atau olahraga intensitas ringan yang aman. Selain itu, bicarakan dengan dokter sebelum mencoba metode berikut untuk mengatasi saraf terjepit :

1.      Terapi fisik dengan latihan peregangan aman dilakukan selama kehamilan.

2.      Akupunktur

3.      Gunakan kompres panas dan dingin.

4.      Pijat prenatal

Sumber

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3618/saraf-terjepit-pada-ibu-hamil

Waspada Infeksi Cacar Monyet (Monkeypox)

Cacar air merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari genus orthopoxvirus. Virus cacar monyet ditemukan pada tahun 1958 selama isolasi lesi vesikular bernanah dari monyet penangkaran di Kopenhagen. Cacar terjadi terutama di hutan hujan tropis di Afrika Tengah dan Barat. Masyarakat yang tinggal di dekat hutan mungkin berisiko terkena paparan yang menyebabkan infeksi subklinis. Namun, baru-baru ini cacar monyet muncul kembali dan salah satunya di Indonesia. Monkeypox ini dapat menyebar dari hewan ke manusia atau dari orang ke orang. Masa inkubasi penyakit Cacar Monyet berkisar antara 6 sampai 13 hari (5 sampai 21 hari). Penularan dari hewan ke manusia dapat terjadi melalui gigitan dan cakaran hewan yang tertular, kontak dengan darah dan cairan tubuh hewan yang tertular, penanganan produk hewan yang tertular, atau memakan daging hewan liar yang tertular (bushmeat). Proses masuknya virus bergantung pada jenis sel dan jenis karakteristik virus dan terjadi setelah virus menempel pada permukaan sel melalui interaksi antara ligan virus dan reseptor seluler yang berbeda, misalnya kondroitin sulfat dan heparan sulfat. Jalur masuk lainnya melalui membran sel difasilitasi oleh efek fusi virus atau makropinositosis. Setelah masuk ke dalam tubuh, infeksi virus Monkeypox diawali dengan invasi pada epitel mukosa saluran pernafasan dan faring. Virus kemudian akan bersirkulasi ke saluran limfatik dan akan terjadi viremia primer. Virus akan menginfeksi organ limfoid lain dan kelenjar getah bening (seperti limpa), setelah itu akan terjadi replikasi virus dan infeksi virus sekunder. Setelah munculnya infeksi virus sekunder, muncul gejala kerusakan kulit dan organ tersier.

Gejala Cacar Monyet

Gejala pertama setelah masa inkubasi bersifat umum, sistemik, dan nonspesifik. Gejalanya antara lain demam, sakit kepala parah, nyeri punggung, nyeri otot, lemas, sakit tenggorokan, kesulitan bernapas, batuk berdahak atau tanpa dahak, kehilangan nafsu makan, dan menggigil. Demam adalah gejala paling umum ketika inang memasuki tahap invasi. Setelah penderita mengalami masa demam yang berlangsung sekitar 4 sampai 5 hari, akan muncul pembengkakan kelenjar getah bening terutama di daerah leher, disusul ketiak, dan selangkangan. Pembesaran kelenjar getah bening bisa menjadi tanda khas infeksi virus MPX.

Diagnosis Cacar Monyet

Diagnosis banding klinis yang harus dipertimbangkan antara lain penyakit lain dengan tanda-tanda ruam, seperti cacar (walaupun disingkirkan), cacar air, campak, infeksi bakteri pada kulit, kudis, sifilis, dan alergi obat. Limfadenopati pada stadium prodromal cacar monyet mungkin merupakan gambaran klinis yang membedakan cacar monyet dengan cacar lainnya. Monkeypox hanya dapat didiagnosis jika virusnya dapat diidentifikasi dengan berbagai tes yang dilakukan di laboratorium khusus. Jika dicurigai adanya monkeypox, petugas medis harus mengumpulkan sampel yang sesuai dan menbawanya dengan aman ke laboratorium yang sesuai. Sampel diagnostik yang optimal adalah dari luka berupa eksudat luka atau kasa berkrusta yang disimpan dalam tabung kering dan steril serta disimpan pada suhu dingin. Darah dan serum dapat digunakan tetapi seringkali tidak dapat disimpulkan karena singkatnya waktu bertahan hidup virus dalam darah dan faktor-faktor yang ada pada saat pengambilan sampel. Untuk menafsirkan hasil tes, sangat penting bahwa sampel disertai dengan informasi pasien termasuk :

1.      Perkiraan tanggal timbulnya demam.

2.      Tanggal timbulnya ruam.

3.      Tanggal pengambilan sampel.

4.      Kondisi orang tersebut saat ini (tahap ruam).

5.      Umur

Pencegahan Cacar Monyet

Selama epidemi cacar monyet pada manusia, kontak dekat dengan pasien merupakan faktor risiko penularan yang paling penting. Karena kurangnya pengobatan atau vaksin khusus, satu-satunya cara untuk mengurangi infeksi pada manusia adalah dengan meningkatkan kesadaran akan faktor risiko dan mendidik tentang langkah-langkah yang harus diambil untuk mengurangi paparan terhadap virus. Pengawasan dan identifikasi cepat terhadap kasus-kasus baru sangat penting untuk membendung epidemi ini :

1.      Mengurangi Risiko Penularan dari Hewan ke Manusia

Upaya pencegahan penularan di daerah endemis sebaiknya fokus pada menghindari kontak dengan tikus dan primata, membatasi kontak langsung dengan darah dan daging, serta memasak daging hingga matang sebelum dimakan. Sarung tangan dan pakaian pelindung lain yang sesuai harus dipakai saat menangani hewan yang sakit atau jaringan yang terinfeksi dan saat menyembelih hewan. Jaga kebersihan tangan, misalnya dengan mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan hand sanitizer berbahan dasar alkohol.

2.      Mengurangi Risiko Penularan dari Manusia ke Manusia

Kontak dekat dengan penderita cacar monyet atau dengan bahan yang terkontaminasi harus dihindari. Sarung tangan dan peralatan pelindung harus dipakai saat merawat individu yang terkena dampak. Sering-seringlah mencuci tangan setelah merawat atau menjenguk orang sakit. Pasien harus diisolasi di rumah atau di fasilitas medis.

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3619/waspada-infeksi-cacar-monyet-monkeypox

1 7 8 9 10 11 26

Search

+